a. Hakikat media pembelajaran berbasis komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi, (Ahmad Sudrajat, 2010. Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses dari //akhmadsudrajat. wordpress.com, pada tanggal 26 Maret 2013, jam 10.45 WIB)
Seiring perkembangan dunia IT, pemaknaan “multimedia” ini semakin bergeser pada aspek pengintegrasian sistem dan jaringan serta
prosedur komunikasi dalam sebuah perangkat khusus seperti televise, radio, komputer, notebook, netbook, (Deni Darmawan, 2011: 32)
Menurut Rusman (2012: 97) media pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran dengan menggunakan
software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang
berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan Deni Darmawa (2011: 37) memaparkan bahwa dalam pembelajaran interaktif sering dikenal dengan pembelajaran berbasis komputer. Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai pandangan nama-nama seperti CAI (Computer
Assistance Instruction) dan CBI (Computer Based Instruction). Dengan
menggunakan komputer pendidik dapat mengembangkan desain, produksi, implementasi, bahkan evaluasi pembelajaran.
Dalam bukunya yang berjudul “Teknologi Pembelajaran” Darmawan menjelaskan bahwa CAI (Computer Assistance Instruction) yaitu pembelajaran dengan bantuan komputer, komputer hanya sebagai alat bantu, sedangkan CBI (Computer Based Instruction) yitu sistem pembelajaran berbasis komputer, (Deni Darmawan, 2011: 97-98).
Media komunikasi pembelajaran komputer dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran jarak jauh (distance learning). Proses
penyampaian petunjuk pelaksanaan belajar, proses penyampaian pesan pembelajaran, dan proses evaluasi dapat dilakukan secara langsung tanpa harus keluar dari lingkungan akademik, (Deni Darmawan, 2011:27).
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis komputer adalah sebuah media pembelajaran yang memanfaatkan komputer sebagai alat untuk mengolah tampilan materi pelajaran menjadi lebih menarik dengan berbagai aplikasi didalamnya. Media pembelajaran berbasis komputer dapat diolah menyesuaiakan keadaan dan kebutuhan proses pembelajaran
b. Manfaat media pembelajaran berbasis komputer
Media berbasis komputer tentu memiliki manfaat dalam proses pembelajaran. Yusufhadi Miarso (2004: 473-474) Menyatakan bahwa suatu media digunakan berdasarkan beberapa asumsi dasar, asumsi tersebut:
1. Penggunaanya tidak hanya menambah atau memperkaya pengalaman belajar, tetapi menyajikan bahan-bahan pelajaran yang merupakan bagian integral kurikulum.
2. Bahan-bahan pembelajaran yang akan diberikan harus diprogram sedemikian rupa hingga memungkinkan peserta belajar untuk memilih dan menentukan kemajuan pelajarannya sendiri saat diperlukan. 3. Penyajian pembelajaran dapat diterima di semua tempat pendidikan
Ch. Ismaniati (2001: 26-28) mengungkapkan beberapa manfaat dari pembelajaran berbasis komputer. Manfaat tersebut antara lain: 1. Komputer dapat meningkatkan motivasi peserta didik.
2. Komputer mampu memberikan informasi tentang kesalahan dan jumlah waktu belajar serta waktu untuk mengerjakan soal-soal kepada peserta didik.
3. Pembelajaran berbantuan komputer dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi kelemahan pada pembelajaran berkelompok.
4. Pembelajaran berbantuan komputer dapat membantu peserta didik untuk trampil memilih bagian-bagian pelajaran yang hendak dipelajarinya.
5. Pembelajaran berbantuan komputer bermanfaat bagi peserta didik yang seringkali merasa kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tradisional.
6. Dengan pembelajaran berbantuan komputer peserta didik tidak merasa malu jika melakukan kesalahan, karena dalam pembelajaran berbantuan komputer dialog yang terjadi adalah dialog perseorangan antara peserta belajar dengan komputer.
7. Pembelajaran berbantuan komputer sangat mendukung pembelajaran individual, di mana sistem pembelajaran individual dianjurkan dalam pendidikan modern.
c. Macam-macam media pembelajaran berbasis komputer
Dalam media pembelajaran berbasis komputer atau sering disebut dengan CBI (Computer Based Instruction) terbagi menjadi beberapa model pembelajaran sebagai berikut :
1) model dril
Model drill adalah salah satu bentuk pembelajaran interaktif
berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan program, (Deni Darmawan, 2011: 99). Sejalan dengan pengertian diatas Rusman (2012: 112) menjelaskan pengertian media pemebelajaran berbasis komputer model drills adalah suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drills akan ditanamkan kebiasan tertentu dalam bentuk latihan sehingga akan menjadi kebiasaan.
2) model tutorial
Model tutorial adalah pembelajaran khusus dengan
microcomputer untuk tutorial pembelajaran. Isi tutorial meliputi :
tujuan, materi, dan evaluasi. Tutorial bertujuan untuk memberikan “kepuasan” atau pemahaman secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai materi pelajaran yang dipelajari, (Deni Darmawan, 2011: 101). Sedangkan Rusman (2012: 116) menjelaskan pengertian
model tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian arahan, bantuan, petunjuk, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.
3) model simulasi
Model simulasi pada dasrnya merupakan salah satu model CBI
yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan simulasi-simulasi simbol visual, (Deni Darmawan, 2011: 103). Rusman (2012: 120) menjelaskan bahwa model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran berbentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audi, gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.
Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai berikut: pengenalan, penyajian informasi (simulasi 1, simulasi 2, dan seterusnya), pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respons, pemberia feedback tentang respon, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran, dan penutup, (Rusman, 2012: 120).
4) model games/intructional games
Model Games adalah model pembelajaran berbasis komputer
dengan menggunakan format permainan. Model ini bertujuan untuk menyedikan suasana/lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa dan sebagai pembangkit motivasi
dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu, (Deni Darmawan, 2011: 104). Sedangkan Rusman (2012: 122) menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis komputer model
inturctional games adalah untuk menyediakan pengalaman belajar
yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa melalaui bentuk permainan yang mendidik. Instruction games tidak perlu menirukan realita, namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan siswa.
25 Beberapa nilai tambah lain juga dapat diperoleh jika tepat dalam pemilihan media pembelajaran. Misalnya saja siswa mampu menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti mendengarkan dan konsentrasi. Dari segi keekonomisan pemilihan media pembelajaran yang mampu digunakan berkali-kali juga sangat dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan dan produksi media pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan untuk mengatasi ketidaktepatan penggunaan media pembelajaran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang diajarkan, kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan dan waktu, kesesuaian dengan karakteristik siswa, kesesuaian dengan gaya belajar serta kesesuaian dengan teori yang digunakan.