Pengaruh kadar garam terhadap pertumbuhan bakteri

ABSTRAK

Garam (NaCl) merupakan bahan pengawet makanan alami yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri melalui proses osmotik dimana bakteri ditempatkan pada larutan hipertonik menyebabkan air yang terkandung di dalam bakteri keluar sehingga sel mengkerut dan bakteri pun mati. Makanan yang terkontaminasi bakteri merupakan penyebab utama penyakit asal pangan. Selada bokor merupakan jenis sayuran yang biasa dikonsumsi mentah sehingga perlu diperhatikan jumlah bakteri pada selada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas larutan garam (NaCl) terhadap jumlah bakteri pada selada bokor (Lactuca sativa var. crispa). Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan desain penelitian Perbandingan Kelompok Stastis (Static Group Comparison), dan dilakukan dengan cara menghitung Angka Lempeng Total (ALT). Sampel yang digunakan adalah selada bokor yang kemudian direndam pada larutan NaCl konsentrasi 1%, 3% dan 5% selama 1 menit, 3 menit dan 5 menit. Sampel selanjutnya dimasukan ke NaCl fisiologis sebagai media pengencer dan ditanam pada media Plate Count Agar (PCA) sebagai media pertumbuhan. Teknik yang digunakan adalah metode pour plate. Dari penelitian ini, didapatkan hasil jumlah bakteri terendah dengan fisik selada bokor baik terdapat pada konsentrasi NaCl 3% dengan waktu perendaman selama 3 menit sebanyak 3,5 x 104 cfu/g (penurunan sebesar 35%). Namun hasil ini belum menurunkan angka lempeng total hingga memenuhi syarat yang diajukan yaitu 103 cfu/g sehingga larutan NaCl tidak efektif dijadikan larutan pencuci untuk selada bokor.

Abstract

Larutan garam merupakan gabungan dua unsur kimia yaitu Na dan Cl yang dilarutkan dalam air akan terpecah kedua unsurnya. Larutan garam beriodium mampu membunuh bakteri, disamping mempunyai sifat bakterisida dan sporasida juga merupakan fungisida, protozoasida, cystisida dan virusida yang bekerja efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif. Bakteri Streptococcus mutans adalah salah satu dari jenis bakteri yang paling banyak menyebabkan gigi berlubang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan garam (NaCl) 20% dan 80% terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment yaitu eksperimen semu atau pura-pura dimana penelitian ini tidak memiliki kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang tidak mendapat perlakuan. Penelitian ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel konsentrasi larutan garam (NaCl). Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel lain. Analisa data yang digunakan adalah dengan metode analisa descriptive kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan garam dengan konsentrasi 20% memiliki zona hambat sebesar 5,3 mm dimana termasuk dalam kategori sedang terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, sedangkan konsentrasi 80% memiliki zona hambat sebesar 7,0 mm dimana termasuk dalam kategori kuat terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa konsentrasi larutan garam 80% lebih memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dibandingkan dengan konsentrasi larutan garam 20%.

Apakah garam dapat menghambat pertumbuhan bakteri?

Garam (NaCl) merupakan bahan pengawet makanan alami yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri melalui proses osmotik dimana bakteri ditempatkan pada larutan hipertonik menyebabkan air yang terkandung di dalam bakteri keluar sehingga sel mengkerut dan bakteri pun mati.

Kenapa garam dapat membunuh bakteri?

Garam alami, yaitu natrium klorida, dapat membatasi jumlah pertumbuhan bakteri dan dalam banyak makanan sekaligus menjaganya, karena garam menyerap molekul air.

Apa fungsi larutan garam fisiologis dalam praktikum?

Menurut Lestari (2014) larutan garam fisiologis merupakan media terbaik untuk menjaga ketahanan hidup isolat bakteri asam laktat, karena NaCl (larutan garam fisiologis yang terbuat dari garam NaCl dengan konsentrasi 0,9% b/v) berfungsi untuk menjaga keseimbangan ion sel mikroba.

Bagaimana pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroba?

Tekanan osmosis sangat diperlukan oleh bakteri untuk mempertahankan bakteri agar tetap hidup, jika bakteri berada pada larutan yang hipertonik atau konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi yang ada dalam sel bakteri, maka akan terjadi keluarnya cairan dari sel bakteri melalui membran sitoplasma yang disebut ...