Pengaruh dari asupan gizi yang cukup terhadap kesehatan adalah

Pengaruh dari asupan gizi yang cukup terhadap kesehatan adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Hari Kamis, 28 Februari 2019 merupakan hari yang diperingati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia. Istilah gizi atau ilmu Gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an (Miharti, 2013). Ilmu Gizi disebut juga sebagai ilmu pangan, zat-zat gizi dan senyawa lain yang terkandung dalam bahan pangan (Miharti, 2013). Terkait pentingnya pemenuhan gizi dalam tubuh, kita harus memperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi tiap hari. Apa pentingnya mengkonsumsi gizi yang cukup dalam tubuh kita?

Konsumsi gizi makanan pada manusia dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, atau bisa disebut juga dengan status gizi (Miharti, 2013). Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan pada kondisi terbaik maka tubuh akan terhindar dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya (Miharti, 2013). Zat gizi berfungsi untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Miharti, 2013). Status gizi baik atau pemenuhan secara optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien (Miharti, 2013). Gizi baik memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Miharti, 2013). Adapun dampak dari pemenuhan gizi yang kurang dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.

Masalah pemenuhan gizi yang kurang ataupun gizi buruk di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya (Asrar, Hamam, & Dradjat, 2009). Apabila konsumsi gizi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (Miharti, 2013). Penyebab masalah gizi sekarang ini sangat beragam, yaitu kurangnya asupan makanan, penyakit yang sedang diderita, pola makan dan kehidupan manusia (Muliah, Agus, & Trias, 2017).

Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan jasmani dan kesehatan manusia. Gizi buruk dapat menyebabkan daya tahan tubuh manusia menurun dan akan lebih mudah terkena penyakit infeksi (Muliah, Agus, & Trias, 2017). Gizi buruk akan lebih cepat menyerang ke anak-anak apabila tidak ditangani dengan baik dan cepat karena dapat mengurangi tingkat kesehatan mereka (Muliah, Agus, & Trias, 2017). Salah satu cara pemenuhan gizi yang cukup dan baik adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi yang tinggi seperti mengkonsumsi hasil dari perikanan.

Sektor perikanan merupakan salah satu sumber gizi bagi masyarakat Indonesia. Hasil perikanan seperti udang, kepiting, kerang, dan ikan selain sebagai makanan, juga bermanfaat untuk kesehatan manusia (Gambar1). Dibandingkan dengan negara lain, sumbangan perikanan dalam penyediaan protein di Indonesia termasuk besar yakni 55% (Heruwati, 2002). Masalah yang masih dihadapi saat ini yaitu belum meratanya distribusi hasil perikanan antar daerah. Hal tersebut karena tidak seimbangnya distribusi konsumen dengan produsen, seperti pasokan hasil perikanan yang rendah (Heruwati, 2002).

Pengaruh dari asupan gizi yang cukup terhadap kesehatan adalah
Gambar 1. Hasil Perikanan (sumber: Tribunnews)

Salah satu daerah yang mengkonsumsi hasil perikanan udang tertinggi yaitu Kabupaten Cilacap yang memiliki fishing ground udang sangat baik (Djasmani, Djumanto, & Septy, 2010). Hal tersebut mampu menghasilkan tangkapan udang terbesar untuk wilayah selatan Pulau Jawa, sehingga memungkinkan masyarakatnya gemar mengkonsumsi hasil perikanan salah satunya udang (Djasmani, Djumanto, & Septy, 2010). Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir lebih sering mengkonsumsi hasil perikanan dibandingkan dengan wilayah pedesaan ataupun dataran tinggi. Hal tersebut perlu adanya distribusi hasil perikanan yang baik agar masyarakat dapat memenuhi gizi dengan kandungan yang terdapat pada perikanan.

Distribusi hasil perikanan antar daerah sangatlah penting terkait asupan energi yang cukup harus ditingkatkan. Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi dalam mengkonsumsi hasil perikanan harus dilaksanakan (Asrar, Hamam, & Dradjat, 2009). Daya beli makanan bergizi seperti udang, kepiting, kerang dan ikan perlu ditingkatkan untuk mendorong konsumsi pangan yang lebih beragam dan bergizi terutama pada daerah pedesaan. Oleh karena itu, perhatikan pola asupan makanan agar tubuh kita senantiasa sehat dan tidak menganggu aktivitas kita sehari-hari.

Vitri Nur Salechah

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian
Universitas Trunojoyo Madura

Referensi Tulisan

Asrar, M., Hamam, H., & Dradjat, B. (2009). Pola Asuh, Pola Makan, Asupan Zat Gizi dan Hubungannya dengan Status Gizi Anak Balita Masyarakat Suku Nuaula di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Jrnal Gizi Klinik Indonesia, 84-94.

Djasmani, S., Djumanto, & Septy, T. (2010). Komposisi Udang Hasil Tangkapan Jaring Ciker Pada Nelayan Tegalkamulyan di Kabupaten Cilacap. Jurnal Perikanan, 64-71.

Heruwati, E. S. (2002). Pengolahan Ikan Secara Tradisional: Prospek dan Peluang Pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian, 92-99.

Miharti, T. (2013). Imu Gizi 1. Depok: Tim Direktorat Pembinaan SMK.

Muliah, N., Agus, S., & Trias, M. (2017). Hubungan Frekuensi Penimbangan Garam Beryodium, dan Pemberian Vitamin A dengan Kejadian Underweight pada Balita di Provinsi Jawa Timur . Jurnal Media Gizi Indonesia, 40-46.

Referensi Gambar

http://bangka.tribunnews.com/2018/11/21/4-manfaat-makan-ikan-laut-mengobati-depresi-hingga-menyehatkan-tulang

Pengaruh dari asupan gizi yang cukup terhadap kesehatan adalah

Makanan sehat dengan sumber gizi yang lengkap merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Karena itu kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak dalam kandungan, perlu mendapat perhatian khusus. Asupan nutrisi yang tepat tidak hanya dapat membantu menjaga kesehatan fisik tapi juga dapat mendukung kemampuan belajar dan aktivitas anak sehari-harinya. Status gizi yang baik dapat dicapai apabila anak mengonsumsi makanan dengan kandungan energi dan zat gizi sesuai kebutuhannya.

Dilansir dari Kompas.com, dimasa pandemi global Covid-19 tengah melanda lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia. Di tengah PSBB dan physical distancing, para ahli mengingatkan untuk menjaga kondisi gizi terutama kepada anak-anak. Berdasarkan data, anak-anak memang memiliki prevalensi minim untuk terinfeksi Covid-19. Namun Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Kirana Pritasari MQIH, mengatakan pemenuhan gizi bagi anak harus harus tetap diperhatikan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga imunitas agar terhindar dari infeksi penyakit termasuk Covid-19.

“Imunitas tubuh erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan makan anak, yang akan berpengaruh langsung terhadap status gizi dan imunitasnya," kata Kirana.

Dengan asupan makan yang cukup baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya, maka imunitas akan terjaga sehingga anak mampu menangkal penyakit infeksi. Jika terlanjur terinfeksi, penyembuhannya akan lebih cepat. Penyakit Covid-19 akan menjadi lebih berisiko ketika anak memiliki penyakit penyerta, seperti pneumonia. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi anak. Kirana mengingatkan keterbatasan penghasilan orang tua dapat memberikan efek domino yang menyebabkan penurunan daya beli.

“Bila tidak diimbangi dengan kemampuan ibu memilah makanan bergizi sesuai kemampuan, dapat berdampak terhadap asupan makan anak yang mempengaruhi status gizinya,” ujar dia.

Ditempat terpisah melalui laman Republika.Co.Id, Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto  Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya asupan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak. Menurutnya, asupan makanan dengan gizi seimbang sangat penting agar anak memiliki tumbuh kembang yang optimal. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman itu menambahkan pemenuhan gizi yang seimbang berarti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.“Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu, khususnya anak-anak,” katanya, Ahad (19/1).

Dia mengatakan, gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Dengan gizi yang seimbang maka diharapkan anak memiliki tubuh sehat, tidak mudah terserang penyakit infeksi dan lain sebagainya. Dia juga mengatakan, untuk memenuhi asupan gizi seimbang bagi anak maka diperlukan peran aktif orang tua khususnya ibu. “Misalkan dengan memberikan anak makanan yang beragam, yang memiliki protein yang tinggi, serta sayur mayur,” katanya. Makanan dengan kandungan protein yang baik, kata dia, bisa didapat dari ikan, daging, telur, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Selain itu, kata dia, orang tua juga perlu memperhatikan konsumsi gula harian pada anak-anak mereka. “Perhatikan konsumsi gula harian guna menjaga kesehatan anak hingga masa yang akan datang,” katanya.(Yudha Wijasena / Radio Edukasi / BPMRPK Kemendikbud Yogyakarta)

Sumber :Foto makanan sehat (pixabay.com)