Pagar besi yang berkarat termasuk perubahan

Tyas Wening Sabtu, 11 Januari 2020 | 14:01 WIB

Pagar besi yang berkarat termasuk perubahan

Besiyang terkena air bisa berkarat (Pixabay)

Bobo.id - Besi yang sudah berusia tua atau terlalu sering terkena air akan mengalami perubahan warna dan berkarat.

Karat pada besi akan menyebabkan warna besi berubah menjadi kemerahan atau kecokelatan, serta tekstur permukaannya akan menjadi kasar.

Bahkan kalau karat pada besi sudah terlalu lama, maka besi bisa berlubang atau patah.

Nah, biasanya orang tua akan memberitahu kita untuk tidak menyentuh benda-benda yang sudah berkarat ini.

Dikhawatirkan, besi yang berkarat nantinya bisa menyebabkan tetanus kalau kulit kita tidak sengaja tergores dan terluka karena karatnya.

Baca Juga: Tertusuk Paku Berkarat Bukan Penyebab Utama Tetanus, Lalu Apa, ya?

Wah, karena karat, permukaan besi yang tadinya bersinar dan halus, jadi bertekstur kasar dan tidak lagi bersinar.

Kalau karat pada besi belum terlalu parah, biasanya karat bisa dihilangkan dengan cara atau cairan tertentu.

Namun kalau karat yang ada di permukaan besi sudah terlalu parah, maka hal ini akan merusak besi, sehingga tidak bisa lagi diperbaiki.

Ketahui bagaimana proses karat pada besi bisa terjadi, hingga menyebabkan besi rusak, yuk!


Page 2


Page 3

Pagar besi yang berkarat termasuk perubahan

Pixabay

Besiyang terkena air bisa berkarat

Bobo.id - Besi yang sudah berusia tua atau terlalu sering terkena air akan mengalami perubahan warna dan berkarat.

Karat pada besi akan menyebabkan warna besi berubah menjadi kemerahan atau kecokelatan, serta tekstur permukaannya akan menjadi kasar.

Bahkan kalau karat pada besi sudah terlalu lama, maka besi bisa berlubang atau patah.

Nah, biasanya orang tua akan memberitahu kita untuk tidak menyentuh benda-benda yang sudah berkarat ini.

Dikhawatirkan, besi yang berkarat nantinya bisa menyebabkan tetanus kalau kulit kita tidak sengaja tergores dan terluka karena karatnya.

Baca Juga: Tertusuk Paku Berkarat Bukan Penyebab Utama Tetanus, Lalu Apa, ya?

Wah, karena karat, permukaan besi yang tadinya bersinar dan halus, jadi bertekstur kasar dan tidak lagi bersinar.

Kalau karat pada besi belum terlalu parah, biasanya karat bisa dihilangkan dengan cara atau cairan tertentu.

Namun kalau karat yang ada di permukaan besi sudah terlalu parah, maka hal ini akan merusak besi, sehingga tidak bisa lagi diperbaiki.

Ketahui bagaimana proses karat pada besi bisa terjadi, hingga menyebabkan besi rusak, yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Paparan Oksigen dan Air Bisa Membuat Besi Berkarat Karat merupakan proses perubahan kimia yang terjadi secara alami dan menyebabkan korosi atau perusakan pada permukaan logam.

Besi berkarat apakah menghasilkan zat baru?

Perkaratan pada besi adalah reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) spontan pada besi yang dikarenakan kontak oleh air dan udara. Perubahan ini bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru karena es dapat kembali mencair menjadi air.

Mengapa besi yang berkarat termasuk sifat kimia?

Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru. Karat merupakan hasil reaksi oksidasi suatu logam , atau istilah lainnya korosi. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.xH2O.

Besi mudah berkarat di udara lembab sifat apa?

Besi (Ferrum, Fe) berkarat karena mengalami oksidasi yaitu reaksi kimia akibat terpapar oleh oksigen di udara atau air. Sehingga jika besi diletakkan di tempat lembab maka oksigen akan mengoksidasi besi sehingga besi terkorosi (berkarat) dan muncul lapisan karat berwarna kuning/jingga kecokelatan.

Apakah besi berkarat termasuk perubahan fisika?

Apakah Besi Berkarat Termasuk Perubahan Kimia. Besi yang berkarat termasuk perubahan fisika atau kimia. Perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan peleburan pencairan penguapan pengembunan pembekuan.

Apa perbedaan antara perubahan fisika dan kimia?

Di dalam perubahan wujud zat itulah, kita akan mengenal dua jenis perubahan zat, yaitu perubahan fisika dan kimia. Apa perbedaan keduanya? Jika di dalam perubahan fisika itu bisa dilihat serta diamati perubahannya dari kondisi fisiknya. Sementara untuk perubahan kimia, kalian bisa melihat serta mengamati perubahan kimianya.

Apakah perubahan kimia merupakan perubahan kimia?

Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat zat yang berbeda dari zat semula. Oleh sebab itu materi hasil perubahan kimia tidak dapat diubah lagi ke bentuk asalnya. Hal ini berbeda dengan perubahan fisika yang memungkinkan perubahan bentuk namun tidak menghilangkan sifat zat aslinya.

Apakah perubahan fisika merupakan perubahan fisik?

Perubahan fisika merupakan suatu perubahan zat yang tidak diikuti dengan adanya pembentukan zat yang jenisnya baru. Contoh perubahan fisika: Pencampuran gula ke dalam air yang akan membentuk larutan gula. Secara fisik gula tersebut berubah dari bentuk padat ke dalam bentuk yang terlarut di dalam air, namun sifat gula masih sama, yakni manis.

Paparan Oksigen dan Air Bisa Membuat Besi Berkarat Karat merupakan proses perubahan kimia yang terjadi secara alami dan menyebabkan korosi atau perusakan pada permukaan logam.

Besi berkarat termasuk contoh perubahan fisika apakah pernyataan tersebut benar jelaskan?

Perubahan besi berkarat termasuk dalam perubahan kimia.

Mengapa besi berkarat termasuk perubahan kimia?

Peristiwa besi berkarat termasuk perubahan kimia karena besi atau Fe teroksidasi dan berubah menjadi Fe2O3. Besi yang berkarat biasanya tidak lagi mengkilap, berwarna oranye, dan kekuatannya berkurang.

Pada besi berkarat perubahan apakah itu?

Asam ini membuat zat besi pada logam menjadi larut. Peristiwa besi berkarat termasuk perubahan kimia karena besi atau Fe teroksidasi dan berubah menjadi Fe2O3. Besi yang berkarat biasanya tidak lagi mengkilap, berwarna oranye, dan kekuatannya berkurang.

Apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan kimia?

Perubahan yang dimaksud bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu perubahan fisika pada tampilan gula dan perubahan kimia pada molekulnya dari C6H12O6 (glukosa) akan diurai menjadi CO2 dan juga H2O. Nah, apa sih sebenarnya perubahan fisika dan kimia ini?

Apakah perubahan kimia bersifat permanen?

Perubahan Kimia. Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia ini bersifat permanen yang artinya zat hasil terbentuknya tidak dapat diubah lagi menjadi zat asalnya. Contohnya adalah kertas terbakar, petasan meledak, singkong menjadi tape, besi berkarat, dan pembusukan makanan.

Apakah perubahan kimia merupakan ciri-ciri perubahan kimia?

Ciri-ciri perubahan kimia dapat dikenali dengan munculnya senyawa baru yang berbeda dengan senyawa penyusunnya. Pada artikel ini, saya akan membahas secara detail terkait perubahan kimia, perbedaannya terhadap perubahan fisika, dan berbagai contoh nyata yang dapat kita amati di kehidupan sehari-hari.

Apakah besi berkarat termasuk perubahan fisika?

Apakah Besi Berkarat Termasuk Perubahan Kimia. Besi yang berkarat termasuk perubahan fisika atau kimia. Perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan peleburan pencairan penguapan pengembunan pembekuan.

Ilustrasi perubahan kimia. Foto: Pixabay

Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat zat yang berbeda dari zat semula. Contoh perubahan kimia dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi hasil perubahan kimia tidak dapat diubah lagi ke bentuk asalnya. Hal ini berbeda dengan perubahan fisika yang memungkinkan perubahan bentuk, tapi tidak menghilangkan sifat zat aslinya.

Terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia. Zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi, sedangkan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi.

Pengertian Perubahan Kimia

Menurut buku Mengenal Kimia yang disusun oleh Nurul Kamilati, S.Pd., M.Pd., M.Ed, perubahan kimia merupakan peristiwa yang terjadi pada suatu benda yang menghasilkan zat baru, jenis dan bahkan sifat materi baru setelah terjadi perubahannya.

Secara sederhana, perubahan kimia bisa dianggap sebagai perubahan yang menyebabkan adanya perbedaan terhadap susunan partikel penyusun materi. Artinya, perubahan kimia ini dapat terbentuk materi baru yang sifatnya berbeda dengan materi semula.

Sebab pada reaksi kimia, satu atau lebih zat-zat yang bereaksi atau reaktan diubah menjadi satu atau lebih zat baru yang bisa disebut juga dengan produk.

  • Pembakaran, yaitu reaksi kimia antara zat dengan oksigen.

  • Perkaratan (korosi), yaitu reaksi kimia antara logam dengan oksigen dan uap air di udara. Perkaratan termasuk perubahan kimia, karena menghasilkan zat yang baru, yaitu karat.

  • Pembusukan, yaitu perubahan yang terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme.

  • Peragian (fermentasi), zat yang mengalami perubahan ini akan memiliki sifat yang berbeda dengan sifat awalnya.

  • Proses biologis makhluk hidup, misalnya proses pencernaan makanan, proses pernapasan, dan fotosintesis pada tumbuhan

Ciri-Ciri Perubahan Kimia

Dalam penerapannya, perubahan kimia yang terjadi di kehidupan sehari-hari menimbulkan beberapa ciri yang dapat dideteksi langsung pada benda yang mengalami perubahan tersebut.

Menyadur buku Super Lengkap Pelajaran 6 in 1 SMP/MTs Kelas 7, 8, dan 9: Ringkasan Materi dan Kumpulan Rumus Lengkap yang diterbitkan oleh Tim Guru Indonesia, berikut ciri-ciri perubahan kimia pada suatu benda.

  • Terjadi perubahan susunan molekul

  • Terbentuk zat baru dengan sifat zat yang berbeda dengan sifat penyusunnya

  • Perubahan zat bersifat irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula

  • Menghasilkan zat baru setelah mengalami perubahan

Jenis-Jenis Perubahan Kimia

Perubahan kimia yang terjadi di kehidupan sehari-hari terbagi menjadi empat macam, yakni yang menghasilkan suhu, warna, gas, hingga endapan.

Dikutip dari buku Pelengkap Kurtilas Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas 7 terbitan Tim Maestro Genta, berikut jenis-jenis perubahan kimia.

1. Perubahan kimia menghasilkan perubahan suhu

Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dapat dibedakan menjadi dua proses, di antaranya:

  • Reaksi eksoterm, reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor), sehingga meningkatkan suhu lingkungan.

  • Reaksi endoterm, reaksi kimia yang memerlukan energi panas, sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan.

2. Perubahan kimia menghasilkan perubahan warna

Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan warna bisa ditunjukkan dengan adanya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi pada zat-zat yang bereaksi.

Contohnya kertas lakmus berwarna biru ketika dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah menjadi warna merah. Sementara kertas lakmus berwarna merah bisa jika dicelupkan ke dalam larutan basa, dapat berubah menjadi warna biru.

3. Perubahan kimia menghasilkan endapan

Selanjutnya adalah perubahan kimia menghasilkan bentukan endapan pada zat-zat yang bereaksi. Kondisi ini terjadi karena suatu zat tidak bisa larut lagi.

Contohnya, perak nitrat dicampur dengan natrium klorida, akan menghasilkan natrium nitrat dan endapan berwarna putih perak klorida.

4. Perubahan kimia menghasilkan gas

Jenis perubahan kimia yang terakhir adalah perubahan kimia yang menghasilkan gas. Contohnya adalah reaksi pembakaran yang menghasilkan gas karbon dioksida atau reaksi pembusukan menghasilkan gas-gas yang berbau menyengat seperti gas amonia.

Tanpa kita sadari, perubahan kimia banyak terjadi di sekitar kita. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Ilustrasi besi berkarat. Foto: Pixabay

Karat merupakan proses perubahan kimia yang menyebabkan korosi pada permukaan logam. Karat disebabkan oleh reaksi antara besi, air, dan udara. Saat mengenai besi, air akan tercampur dengan karbon di udara yang kemudian membentuk asam karbonat.

Asam ini membuat zat besi pada logam menjadi larut. Sementara itu sebagian air akan mulai terurai menjadi dua komponen, yaitu hidrogen dan oksigen. Hidrogen dan oksigen yang tercampur dengan atom pada besi kemudian menyebabkan karat.

Peristiwa besi berkarat termasuk perubahan kimia karena besi atau Fe teroksidasi dan berubah menjadi Fe2O3. Besi yang berkarat biasanya tidak lagi mengkilap, berwarna oranye, dan kekuatannya berkurang.

2. Fermentasi Ketan atau Singkong Menjadi Tape

Tape ketan. Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan

Fermentasi adalah proses di mana karbohidrat terurai oleh bakteri dan jamur menjadi alkohol dan senyawa gula yang lebih sederhana. Fermentasi akan mengubah tekstur dan rasa makanan.

Dengan cara inilah beras ketan dan singkong berubah menjadi tape. Fermentasi pada singkong dan beras ketan termasuk perubahan kimia karena tape mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan pembuatnya.

3. Pembakaran Bensin dalam Mesin

Bensin merupakan bahan bakar berbentuk cair. Di dalam mesin, bensin akan bercampur dengan udara dan kemudian mengalami proses pembakaran. Campuran bensin dan udara ini berubah menjadi bentuk gas yang dibakar oleh percikan api dari busi.

Kayu yang dibakar akan menghasilkan arang. Selain berubah wujud, susunan partikel kayu juga berubah karena terdapat reaksi kimia dari proses pembakaran. Selain itu arang tidak bisa dikembalikan lagi menjadi kayu.

Ilustrasi fotosintesis. foto:Unsplash

Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan.

Fotosintesis termasuk perubahan kimia karena air dan karbon dioksida dapat diubah oleh klorofil menjadi karbohidrat dan gas oksigen dengan bantuan sinar matahari.

Proses fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia 6CO₂ + 6H2O -> C6H12O6 + 6O2.

Hujan asam terjadi ketika sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) bereaksi dengan air, oksigen, dan bahan kimia lainnya untuk membentuk asam sulfat dan nitrat.

Unsur-unsur tersebut kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Hujan asam sangat merugikan karena bersifat korosif yang dapat membuat besi rusak. Selain itu hujan ini juga bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga menjadi tidak layak untuk tanaman maupun hewan.


Page 2