Ketika belajar mengenai cahaya, maka penting pula bagi kita untuk mempelejari alat – alat yang juga bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat yang bekerja dengan memanfaatkan prinsip cahaya ini biasa disebut sebagai alat optik. Jenis alat optik ada banyak, misalnya seperti mata manusia, lup, mikroskop dan lainnya. Show
Kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu alat optik saja, yakni mikroskop. Berikut disajikan mengenai apa pengertian mikroskop, fungsi mikroskop dan juga bagian -bagian mikroskop yang perlu diketahui. Pengertian MikroskopPengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro. Kata mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin yakni “mikro” yang artinya kecil dan kata “scopein” yang artinya melihat. Jadi, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Benda -benda kecil tersebut dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari ukuran sebenarnya. Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali, 100 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat semakin meningkat lagi seiring dengan teknologi yang juga semakin berkembang. Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop electron yang cukup canggih. Mikroskop electron memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbesar ukuran benda, yakni dengan skala hingga 1.000.000 kali ukuran benda yang sesungguhnya. Penemu mikroskop adalah Anthony Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop sangat membantu para peneliti dan para ilmuan untuk dapat mengamati objek mikroskopis. Secara terkhusus, ada pula cabang ilmu yang mempelajari objek -objek berukuran sangat kecil atau mikroskopik yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu mikroskopi. Fungsi MikroskopTelah disebutkan bahwa kehadiran mikroskop ini sangat membantu para peneliti dan ilmuwan sebab fungsi mikroskop yang memang sangat besar. Fungsi mikroskop sendiri utamanya adalah untuk melihat serta mengamati objek -objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang. Beberapa jenis mikroskop juga dibuat agar dapat mengamati objek dengan menghasilkan bayangan yang lebih detail. Namun, pada dasarnya fungsi mikroskop tetap menginduk pada fungsi utamanya untuk mengamati benda -benda kecil. Bagian Bagian MikroskopUntuk bisa menjalankan perannya dalam memperbesar bayangan benda -benda kecil, mikroskop dibuat dengan berbagai bagian -bagiannya. Bagian -bagian mikroskop ini perlu kita ketahui agar kita bisa mengenal bagaimana mikroskop dapat berfungsi dan digunakan. Secara umum, bagian mikroskop dibagi dalam dua kelompok, yakni bagian optik dan bagian non optik atau mekanik. Bagian – Bagian Optik MikroskopPada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin. Berikut keterangannya.
Bagian – Bagian Mekanik (Non-Optik) Mikroskop
Macam – Macam MikroskopBerdasarkan pada sumber energi yang dimanfaatkan, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis, yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Berikut penjelasannya. 1. Mikroskop CahayaSesuai namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang dapat digunakan dengan memanfaatkan cahaya sebagai sumber energinya. Pada mikroskop cahaya, digunakan lensa yang berperan untuk memusatkan cahaya ke objek yang hendak diamati. Cahaya yang digunakan sebagai sumber energi ini dapat berasal dari cahaya matahari atau pun dari cahaya lampu. Mikroskop yang pertama kali ditemukan adalah jenis mikroskop cahaya ini. Mikroskop cahaya juga menjadi jenis mikroskop paling umum yang digunkaan di sekolah -sekolah di Indonesia sebagai alat belajar. Mikroskop cahaya umumnya mempunyai tiga lensa objektif dengan masing -masingnya, mampu melakukan pembesaran lemah (4 atau 10 kali), pembesaran sedang (40 kali) dan pembesaran kuat (100 kali). Selain itu, ada juga lensa okuler dengan pembesaran 10 kali. Dengan bekal lensa tersebut, mikroskop cahaya umumnya mempunyai pembesaran maksimal 1000 kali dari ukuran sebenarnya. Ada pula jenis mikroskop cahaya yang hanya mempunyai satu lensa okuler atau monokuler dan yang hanya mempunyai dua lensa okuler atau binokuler atau mikroskop stetero. Umumnya, mikroskop monokuler hanya dapat melihat panjang dan lebar dari objek saja. Sedangkan mikroskop binokuluer dapat melihat objek secara 3 dimensi, yakni secara panjang, lebar dan tinggi objek. 2. Mikroskop ElektronMikroskop Elektron bisa dikatakan sebagai penemuan mikroskop baru yang lebih canggih atau modern. Jenis mikroskop ini memanfaatkan elektron sebagai sumber energinya. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa. Elekron inilah yang berguna untuk memusatkan sumber energi menuju objek yang diamati. Dengan menggunakan mikroskop electron, bayangan objek yang diamati dapat diperbesar hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya. Bahkan, kemampuan memperbesar bayangan objek ini masih dapat terus berkembang seiring majunya teknologi yang ditemukan. Mikroskop electron sendiri juga ada dua jenis, yakni Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) dan Mikroskop Elektron Scanning. Mikroskop TEM cara kerjanya adalah dengan menembuskan elektron terhadap objek, sehingga gambaran bayangan objeknya terlihat pada layar. Sedangkan Mikroskop Elektron Scanning bekerja dengan menampilkan gambaran tiga dimensi dari objek. Mikroskop ini mampu memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur dari objek yang diamati. Demikian pembahasan mengenai Pengertian Mikroskop, Fungsi dan Bagiannya. Semoga dapat bermanfaat untuk kalian. Sumber: https://portal-ilmu.com/ tirto.id - Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk hidup yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) serta tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Selama ini, mikroskop menjadi salah alat dengan peran penting dalam kegiatan laboratorium sains, termasuk biologi. Keberadaan mikroskop sejak lama membantu para ilmuwan dalam mengamati organisme dengan ukuran sangat kecil sehingga memajukan penelitian terhadap makhluk hidup. Beriku daftar bagian-bagian mikroskop secara umum beserta fungsinya, sebagaimana dikutip dari salah satu publikasi UNY:
1. Kaki: fungsinya menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Di kaki mikroskop sederhana melekat lengan yang disertai perangkat semacam engsel. 2. Lengan: fungsinya untuk memegang mikroskop saat memindahkan posisinya. Oleh sebab ada engsel di antara kaki dan lengan, bagian ini bisa ditegakkan atau direbahkan. 3. Cermin: ada dua sisi cermin mikroskop yakni datar dan cekung yang fungsinya memantulkan cahaya dari sumber sinar. Yang datar dipakai jika sinar cukup terang. Yang cekung digunakan jika sinar lemah. Di mikroskop model baru, cermin sudah tidak dipasang lagi. 4. Kondensor: tersusun dari lensa gabungan yang fungsinya mengumpulkan sinar.
5. Diafragma: fungsinya mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur bukaan iris. 6. Meja preparat: berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan dilihat di mikroskop. Pada mikroskop model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan. 7. Tabung: berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa okuler, yakni di atasnya, dengan perbesaran tertentu (15x, 10x, 15x). Bagian bawahnya menjadi tempat alat yang disebut revolver. Di revolver, ada lensa objektif. 8. Lensa Obyektif: berfungsi dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat di bayangan akhir. Lensa obyektif bisa memperbesar bayangan obyek, misalnya 10x, 40x, dan seterusnya. 9. Lensa Okuler: berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan lensa obyektif sekitar 4-25 kali. Letaknya di bagian ujung atas tabung, dengan dengan mata pengamat. 10. Pengatur Kasar dan Halus: berada di bagian lengan dan berfungsi mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang dilihat. Di mikroskop dengan tabung lurus atau tegak, komponen ini berfungsi membuat tabung dan lensa obyektif naik-turun. Di mikroskop dengan tabung miring, ia berfungsi untuk mengatur naik-turunnya meja preparat.
Jenis-jenis Mikroskop dan Cara KerjanyaSecara umum, jenis mikroskop dibagi menjadi dua, yakni mikroskop 2 dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop 3 dimensi (mikroskop stereo). Klasifikasi ini didasarkan kepada aspek penampakan obyek yang diamati dengan mikroskop. Sementara jika diklasifikasikan berdasar sumber cahayanya, jenis mikroskop dapat dibedakan jadi 2 pula. Keduanya adalah mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya umumnya dilengkapi kaki yang lebih berat agar dapat berdiri stabil, dan memiliki tiga sistem lensa: lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Mikroskop cahaya memiliki kapasitas perbesaran obyek hingga 1000 kali. Sementara mikroskop stereo hanya bisa dipakai buat mengamati benda berukuran lebih besar dari yang dilihat melalui jenis sebelumnya. Kapasitas perbesaran obyek mikroskop stereo sekitar 7-30 kali saja. Namun, benda yang diamati dari mikroskop stereo dapat dilihat dalam bentuk 3 dimensi. Adapun komponennya hampir menyerupai yang ada di mikroskop cahaya. Sedangkan mikroskop elektron memiliki kapasitas perbesaran obyek yang jauh lebih baik daripada 2 jenis di atas, yaitu bisa sampai 100.000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti dari cahaya. Ada 2 macam mikroskop elektron. Pertama, mikroskop elektron scanning (SEM) yang dipakai buat mengamati arsitektur permukaan sel dalam bentuk 3 dimensi. Mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk melihat struktur internal sel secara lebih mendetail. Di antara 3 jenis di atas, yang cukup umum digunakan di sekolah adalah miskroskop cahaya. Apa saja bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya?
Bagian-bagian Mikroskop Cahaya dan FungsinyaDikutip dari laman Rumah Belajar Kemdikbud, di antara beberapa macam-macam mikroskop, yang lebih sering digunakan untuk kegiatan pendidikan tingkat lanjut pertama adalah mikroskop cahaya. Secara sederhana, mikroskop cahaya memiliki 2 jenis lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Sementara dalam sistem kerjanya, mikroskop cahaya akan dibantu dengan pantulan cahaya yang menembus obyek. Mikroskop cahaya bisa memperbesar bayangan obyeknya hingga 1000 kali. Bagian-bagian mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis, yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Setiap bagian dalam mikroskop memiliki fungsinya masing. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII oleh Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati (2017:57-58), berikut bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya. 1. Bagian-bagian Mikroskop Cahaya Kategori Optik a. Lensa okuler Lensa okuler merupakan lensa yang akan berhubungan langsung dengan mata pengguna mikroskop. Fungsi dari lensa okuler adalah memperbesar objek. Umumnya, ada 3 ukuran lensa okuler, yaitu perbesaran 5 kali, 10 kali, dan 15 kali. b. Lensa objektif Lensa objektif merupakan lensa yang berhubungan langsung dengan objek (benda) yang diamati. Fungsi dari lensa objektif adalah memperbesar bayangan dari objek. Umumnya, ada 4 ukuran lensa objektif, yaitu perbesaran 4 kali, 10 kali, 45 kali dan 100 kali. c. Diafragma Diafragma merupakan bagian optik pada mikroskop yang berguna untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk ke dalam lensa objektif. d. Cermin datar dan cekung Cermin memiliki fungsi dalam mengfokuskan cahaya ke pada objek yang diamati. Cermin datar dibutuhkan ketika cahaya terpenuhi. Sementara, cermin cekung difungsikan untuk mengumpulkan cahaya. 2. Bagian-bagian Mikroskop Cahaya Kategori Mekanik b. Tabung mikroskop Tabung mikroskop (tubus) merupakan bagian mekanik pada mikroskop yang digunakan untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif. b. Meja sediaan Meja sediaan (meja preparat) merupakan bagian pendukung dalam proses penggunaan mikroskop, yaitu sebagai tempat untuk menempatkan objek yang dicermati. Bagian tengah meja preparat terdapat lubang sebagai tempat lewatnya cahaya. c. Klip Klip (penjepit objek) berfungsi untuk menjepit preparat. Hal tersebut dilakukan supaya kedudukan preparat tidak berubah ketika proses pengamatan objek. d. Lengan mikroskop Lengan mikroskop merupakan bagian yang dipegang untuk memindahkan alat tersebut. e. Pemutar halus Pemutar halus (mikrometer) memiliki fungsi untuk menentukan intensitas jarak dekat atau jauh antara lensa objek dan preparat. Pemutaran pada pemutar halus dilakukan secara pelan dan halus. f. Pemutar kasar Pemutar kasar (makrometer) berfungsi untuk menggerakkan bagian tubus ke arah atas maupun bawah, supaya mencapai titik tepat sesuai keinginan pengamatan. g. Kondensor Kondensor memiliki peran dalam mengumpulkan cahaya masuk. Kondensor dapat diputar maupun digerakkan naik maupun turun. h. Sekrup Sekrup (engsel inklinasi) memiliki peran untuk mengatur mengenai sudut dan tegaknya mikroskop. i. Kaki mikroskop Kaki mikroskop adalah bagian yang berguna untuk menyangga mikroskop.
Cara Menggunakan Mikroskop CahayaUntuk menggunakan mikroskop cahaya, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Sejumlah langkah dalam penggunaan mikroskop cahaya supaya optimal adalah sebagai berikut:
Baca juga
artikel terkait
MIKROSKOP
atau
tulisan menarik lainnya
Syamsul Dwi Maarif
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|