Jakarta - Dalam mata pelajaran kimia, penurunan tekanan uap menjadi salah satu materi yang didalami. Agar detikers semakin paham, berikut contoh soal penurunan tekanan uap. Penurunan tekanan uap masuk ke dalam sifat koligatif larutan non-elektrolit. Dalam buku 'Jago Kimia SMA' karya Esvandiari tekanan uap lebih tinggi dari tekanan uap jenuh larutan glukosa. Hal itu terjadi karena jumlah molekul air yang dapat menguap dari larutan glukosa lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah molekul air yang menguap dari air murni. Sehingga, tekanan uap jenuh larutan berkurang. Adapun,hubungan antara tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan jenuh pelarut dan konsentrasi larutan dirumuskan sebagai berikut
Mengingat larutan itu terdiri dari zat terlarut dan pelarut, maka hubungan penurunan tekanan uap jenuh dengan fraksi mol zat terlarut adalah
Contoh Soal Penurunan Tekanan Uap:1. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh ar untuk larutan 9% berat glukosa dalam air, jika diketahui bahwa tekanan uap air 20°C adalah 17,54 mmHg Cara menghitung penurunan tekanan uap: Misalkan bobot larutan = 100 gram, maka glukosa akan memiliki bobot sebesar 9% dari 100 gram. Berdasarkan Ar, glukosa memiliki Mr = 100 g/mol, sedangkan air 18 g/mol
2. Hitung tekanan uap larutan NaOH 0,2 mol dalam 90 gram air jika tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 100 mmHg Jawaban contoh soal penurunan tekanan uap:
Jadi, tekanan uap larutan NaOH adalah 92,4 mmHg 3. Berapakah tekanan uap parsial dan tekanan uap total pada suhu 25°C diatas larutan dengan jumlah molekul benzena (C6H6) yang sama dengan jumlah molekul toluena (C7H8)? Tekanan uap benzena dan toluena pada 25°C berturut-turut adalah 95,1 dan 28,4 mmHg Contoh Soal Penurunan Tekanan Uap: Jika larutan terdiri dari dua komponen dengan jumlah yang sama, fraksi mol masing-masing adalah 0,5000
Selamat belajar contoh soal penurunan tekanan uap di atas, detikers! Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon" (pay/lus) Perbandingan massa nitrogen dan oksigen dalam nitrogen monoksida adalah 7 : 8.Hitunglah berapa gram oksigen yang dapat bereaksi dengan 21 gram nitroge … Perhatikan reaksi berikut! 1) CH₂=CH₂ + HCI → CH₂-CI-CH₂-CI 2) CH3-CH₂-CI → CH3 -CH=CH₂ Kedua reaksi tersebut secara berurutan merupakan reaksi .... A … Tolong di jawab yah 2-1-sulfur-(3x3)-(4x5) Ini hasilnya apaan Yg udah mau bantu jawab makasih kira kira, judul apa yang tepat untuk materi tersebut ?? bismillah.......berilah nama senyawa pada struktur berikuta. CH3 - CH = CH - CH2 - C - (CH3)2|C2H5b. CH3-CH=CH(CH3)-C(CH3)-C(CH3)3c. CH3-CH(C2H5)-(CH2 … Cara dapet Persamaan reaksi setara itu dari mana? persamaan reaksi pembakaran kayu 2 kloro 2 butena beraksi dengan asam klorida senyawa reaksi adiasi Jelaskan hubungan antara reaksi redoks setara dengan perhitungan stoikiometri? Hasil senyawa reaksi Adiasi dari 2 kloro 2 butena beradiasi asam klorida tentukan nilai a, z, n, p, e Berikut dari unsur 1.Unsur Natrium 2.unsur Mengensium3.Alumunium 4.Unsur Silikon5.Unsur pospor 6.Unsur Belerang / Sulfur7 … Tentukan jumlah atom, c Primer, Sekunder, tersier, dan Primer Khartener dari Senyawa Hidrokarbon berikut CH₂ CH3 CH3 - CH - CH - CH² - CH₂ - 2H3 CH₂ C … tolong dong kakkkk plissssss berikut ini merupakan pemisahan campuran kecuali?penjelasan Mengapa teh celup dalam pembuatan air teh dapat menyebar ke dalam air yang diseduh ? jelaskan menurut sifat koligatif H₂O2 (1)→ H₂O (1) + O₂ (g) tentukan nilai a, z, n, p, e Berikut dari unsur 1.Unsur Natrium 2.unsur Mengensium3.Alumunium 4.Unsur Silikon5.Unsur pospor 6.Unsur Belerang / Sulfur7 … 3. K₂CrO4(aq) + H₂S04 (aq) + FeSO₂ (aq) → K₂SO4 (aq) + Cr₂ (S04)3 + Fe2 (S04)3 (aq) + H₂0(l) Sebanyak 200 mL larutan CaSO4 0,4 M ternyata isotonik dengan 250 mL larutan yang mengandung 9,75 gram suatu basa bervalensi tiga (α = 20%). Maka Mr ba … permasalahan potensi kecelakaan
Pedagang es putar selalu menambahkan garam dapur pada es batu ketika pembuatan es putar. Tahukah kalian mengapa hal tersebut dilakukan? Usut punya usut, penambahan garam bertujuan agar es batu tidak cepat mencair mengingat pembuatan es putar memerlukan suhu yang dingin dalam waktu tertentu. Peristiwa tersebut dapat dijelaskan pada konsep sifat koligatif larutan. Lalu, apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan? Sifat koligatif larutan merupakan suatu kompenen yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut yang ada dalam jumlah pelarut pada kondisi tertentu. Sifat koligatif ini tidak bergantung pada sifat dan keadaan partikel masing-masing. Seperti yang diketahui, larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut, dimana air merupakan pelarut yang paling baik dan sering digunakan dan dikenal dengan istilah aqeous. Saat larutan terbentuk, sifat kimia zat terlarut tidak akan berubah secara drastis, tetapi sifat fisisnya akan berubah secara drastis. Perubahan sifat fisis yang merupakan sifat koligatif ini meliputi kenaikan titik didih (ΔTb), penurunan tekanan uap (ΔP), tekanan osmotik (π), dan penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan Tekanan Uap Jika zat terlarut bersifat non-volatif (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat terukur), tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni yang volatile. Hal ini dapat digambarkan dengan rumus : ΔP = P0 – P ΔP = Xt x P0 P = P0 x Xn Keterangan : ΔP = penurunan tekanan uap (atm) P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni (atm) P = tekanan uap jenuh larutan (atm) Xt = fraksi mo zat terlarut Xp = fraksi mol zat pelarut Kenaikan Titik Didih Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan menjadi sama dengan tekanan atmosfer. Penambahan zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam suatu pelarut menyebabkan penurunan tekanan uap. (Baca juga: Ciri Penting Sel Elektrokimia dan Serinya) Larutan yang terbentuk harus dipanaskan hingga suhu yang lebih tinggi, sehingga tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan atmosfer. Oleh karena itu, titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut murni. Adapun perbedaan dari titik didih larutan dan pelarut murni disebut dengan kenaikan dalam titik didih. Hal ini bisa dirumuskan sebagai berikut : ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut ΔTb = kb x m Keterangan : ΔTb = kenaikan titik didih larutan (0C) Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (0C/ molal) m = molalitas zat terlarut (gram) Penurunan Titik Beku Titik beku adalah suhu di mana cairan dan zat padat suatu zat memiliki tekanan uap yang sama. Menambahkan zat terlarut dalam pelarut dapat menyebabkan penurunan tekanan uap. Adapun kurva suhu tekanan uap untuk larutan terletak dibawah kurva untuk pelarut murni. Oleh karena itu, titik beku larutan lebih kecil dari titik beku pelarut murni. Dimana, rumus dari penurunan titik beku ini adalah : ΔTf = titik beku pelarut – titik didih larutan ΔTf = kf x m Keterangan : ΔTf = penurunan titik beku larutan (0C) Kf = tetapan penurunan titik beku molal (0C/ molal) Tekanan Osmosis Tekanan minimum yang mencegah osmosis disebut tekanan osmosis. Ketika dua larutan yang berbeda dipisahkan oleh suatu membrane semipermeable (membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat dilewati partikel zat terlarut) maka terjadilah fenomena osmosis. Adapun rumus dari tekanan osmosis ini adalah : π = M x R x T Keterangan : Π = tekanan osmosis (atm) R = tekanan gas (0,0082 atm L/mol K) T = suhu (K) M = molaritas (molar) |