Pada kalimat yang resmi kata-kata yang digunakan adalah kata

Pada kalimat yang resmi kata-kata yang digunakan adalah kata
Ilustrasi buku. ©Shutterstock.com/Shai_Halud

JATIM | 27 September 2021 14:21 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Bahasa Indonesia telah menjadi alat komunikasi utama bagi masyarakatnya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, warga dari berbagai daerah dan suku mampu saling memahami secara umum.

Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia terdiri dari dua jenis yakni bahasa Indonesia baku dan tidak baku. Bahasa Indonesia yang baku biasanya digunakan dalam acara-acara atau kesempatan formal.

Sementara, bahasa Indonesia yang tidak baku bisa digunakan sebagai bahasa pergaulan dalam acara atau kegiatan yang lebih santai. Biasanya, kata-kata tidak baku diucapkan oleh orang yang sudah saling mengenal, teman sebaya, dan sejenisnya.

Penggunaan kata baku dan tidak baku ini harus diperhatikan dengan benar dan diucapkan dengan tepat serta menyesuaikan keadaan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai penggunaan kata baku dan tidak baku yang wajib dipelajari.

2 dari 5 halaman

Kata baku adalah kata yang digunakan yang telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Dalam KBBI Edisi Keempat disebutkan pengertian baku adalah pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar mengutip Sulis Setiawati (2016:48) dalam Jurnal Skripta Universitas PGRI Yogyakarta.

Definisi lainnya menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83), kata baku adalah kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus. Kata baku umumnya sering dipakai pada kalimat resmi atau ragam bahasa baku, baik itu melalui lisan ataupun tulisan.

Sementara itu, kata tidak baku adalah kata yang digunakan yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Umumnya, kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.

3 dari 5 halaman

Dalam penggunaan kata baku dan tidak baku, terdapat ciri-ciri yang mengidentifikasi perbedaan keduanya. Dilansir dari laman liputan6.com, ini dia ciri-ciri kata baku dan tidak baku tersebut;

1. Ciri-ciri kata baku

  • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,
  • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,
  • Pada pemakaian imbuhan kata baku ini bersifat eksplisit,
  • Baku adalah bahasa percakapan,
  • Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,
  • Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,
  • Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,
  • Kata baku tidak mengandung hiperkorek.

2. Ciri-ciri kata tidak baku

  • Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari
  • Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah
  • Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
  • Bentuknya mudah berubah-ubah
  • Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku

4 dari 5 halaman

Kata baku dalam bahasa Indonesia diketahui memiliki empat fungsi. Tiga di antaranya bersifat pelambang atau simbolis, sedangkan yang satu bersifat objektif. Mengutip Sugihastuti & Siti Saudah (2018:18), fungsi dari kata baku tersebut adalah;

  1. fungsi pemersatu, artinya mempersatukan penutur atau penulisnya menjadi satu masyarakat bahasa.
  2. fungsi pemberi kekhasan, artinya pembakuan kata dalam bahasa dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
  3. fungsi pembawa kewibawaan, artinya kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
  4. fungsi kerangka acuan, artinya kata baku menjadi patokan bagi benar atau tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau kelompok.

5 dari 5 halaman

Dalam praktiknya, penggunaan kata baku dan tidak baku umumnya terbagi menjadi seperti berikut;

Kata baku digunakan untuk;

  • Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
  • Membuat laporan
  • Membuat karya ilmiah
  • Membuat nota dinas
  • Membuat surat lamaran pekerjaan
  • Saat musyawarah atau diskusi
  • Saat berpidato dan rapat dinas
  • Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.

Sementara, kata tidak baku umumnya digunakan untuk kegiatan sehari-hari sebagai bahasa pergaulan dengan teman sebaya, orang yang telah dikenal, keluarga, dan orang-orang yang dirasa akrab lainnya.

(mdk/edl)

Pada kalimat yang resmi kata-kata yang digunakan adalah kata
Ilustrasi tulisan. ©Shutterstock.com/Ambient Ideas

TRENDING | 4 November 2021 11:15 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

Merdeka.com - Kata baku adalah kata yang digunakan di mana sesuai dengan kaidah atau pedoman Bahasa. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi utama bagi warga Tanah Air.

Sehingga sejumlah masyarakat dari berbagai suku dan daerah bisa saling memahami secara umum. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu kata baku dan tidak baku.

Bahasa Indonesia baku biasanya digunakan pada acara-acara atau kesempatan formal. Hal ini lantaran kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa.

Sedangkan, bahasa Indonesia tidak baku dapat digunakan pada acara-cara yang lebih santai. Biasanya bahasa tidak baku digunakan sebagai bahasa pergaulan. Bahasa tidak baku juga diucapkan oleh teman sebaya, teman seumuran hingga teman dekat.

Karenanya, penggunaan kata baku dan tidak baku harus diperhatikan dengan baik. Hal ini lantaran harus diucapkan secara tepat sesuai dengan keadaan. Lantas apa itu kata baku adalah dan kata tidak baku? Simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 6 halaman

Kata tidak baku merupakan kata yang digunakan namun tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Biasanya, kata tidak baku digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Bahasa tidak baku juga diucapkan oleh teman sebaya, teman seumuran hingga teman dekat.

Sedangkan, kata baku adalah kata yang digunakan di mana sudah sesuai dengan pedoman dan kaidah bahasa. Dalam KBBI Edisi Keempat, pengertian baku yaitu pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar mengutip Sulis Setiawati (2016:48) pada Jurnal Skripta Universitas PGRI Yogyakarta.

Pengertian lainnya menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83), kata baku adalah kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dibakukan. Kaidah standar tersebut bisa berupa tata bahasa baku, pedoman ejaan (EYD) dan kamus. Pada umumnya, kata baku kerap digunakan pada kalimat resmi atau ragam bahasa baku. Baik itu melalui lisan maupun tulisan.

3 dari 6 halaman

Dalam bahasa Indonesia, kata baku diketahui mempunyai empat fungsi. Tiga di antaranya bersifat simbolis atau pertanda, sementara yang satu bersifat objektif. Mengutip Sugihastuti & Siti Saudah (2018:18), adapun fungsi dari kata baku adalah sebagai berikut:

1. Fungsi pemersatu

Seperti namanya, fungsi pemersatu berarti kata baku mempersatukan penutur atau penulisnya menjadi satu masyarakat bahasa.

2. Fungsi pemberi kekhasan

Artinya pembakuan kata dalam bahasa bisa menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.

3. Fungsi pembawa kewibawaan

Artinya kata baku yang diterapkan dalam bahasa bisa memperlihatkan kewibawaan pemakainya.

4. Fungsi kerangka acuan

Artinya kata baku menjadi patokan bagi benar atau tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau kelompok.

4 dari 6 halaman

Setelah mengenal kata tidak baku dan kata baku adalah, sebaiknya kalian juga mengetahui ciri-ciri masing-masing kata. Terdapat beberapa ciri-ciri yang mengidentifikasi perbedaan keduanya. Melansir dari Liputan6.com, berikut ciri-ciri kata baku dan tidak baku:

1. Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

  • Umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari
  • Telah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
  • Telah dipengaruhi oleh bahasa asing
  • Telah dipengaruhi oleh bahasa daerah
  • Bentuknya mudah berubah-ubah
  • Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku


2. Ciri-Ciri Kata Baku

  • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing
  • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
  • Kata baku tidak mengandung arti pleonasme
  • Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu
  • Kata baku tidak mengandung hiperkorek
  • Kata baku adalah bahasa percakapan
  • Pada pemakaian imbuhan kata baku ini bersifat eksplisit
  • Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat

5 dari 6 halaman

Dalam praktiknya, penggunaan kata baku dan tidak baku pada umumnya terbagi menjadi seperti berikut:

Kata baku

  1. Membuat surat dinas
  2. Membuat surat edaran
  3. Membuat surat resmi
  4. Membuat nota dinas
  5. Membuat laporan
  6. Membuat karya ilmiah
  7. Membuat surat lamaran pekerjaan
  8. Saat musyawarah atau diskusi
  9. Saat berpidato
  10. Saat rapat dinas
  11. Surat menyurat antar organisasi
  12. Surat menyurat antar instansi atau lembaga


Kata Tidak Baku

  1. Kegiatan sehari-hari sebagai bahasa pergaulan
  2. Berbicara dengan teman sebaya
  3. Berbicara dengan orang yang telah dikenal
  4. Berbicara dengan keluarga
  5. Berbicara dengan orang-orang yang dirasa akrab

6 dari 6 halaman

Usai mengetahui kata baku adalah dan kata tidak baku, berikut beberapa contoh keduanya. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih memahami apa itu kata baku dan tidak baku.1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)2. Akhirat - Akherat3. Aksesori - Asesoris4. Aktif - Aktip5. Akuarium - Aquarium6. Aluminium - Almunium7. Ambulans - Ambulan8. Analisis - Analisa9. Antena - Antene10. Antre - Antri11. Anugerah - Anugrah12. Azan - Adzan13. Afdal - Afdol14. Agamais - Agamis15. Ajek - Ajeg16. Adjektif - Ajektifaktivitas17. Aktifitasaktual - Aktuil18. Balsam - Balsem19. Batalion - Batalyon20. Baterai - Batere 21. Baka - Baqa22. Barzakh - Barzah23. Batalion - Batalyon24. Batil - athil25. Bazar - Bazaar26. Becermin - Bercermin27 Besok - Esok28. Blanko - Blangko29. Boks - Bok30. Bosan - Bosen31. Bus - Bis32. Cabai - Cabe33. Capai - Capek34. Cedera - Cidera35. Cendekiawan - Cendikiawan36. Cengkih - Cengkeh37. Cinderamata - Cenderamata38. Cokelat - Coklat39. Daftar - Daptar40. Derajat - Derajad41. Desain - Desaign42. Detail - Detil43. Detergen - Deterjen44. Diagnosis - Diagnosa45. Durian - Duren46. Efektif - Efektip47. Efektivitas - Efektifitas48. Ekosistem - Ekosistim49. Ekspor - Eksport

50. Ekstra - Extra

51. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikule52. Ekstrem - Ekstrim53. Elite - Elit54. Favorit - Pavorit55. Februari - Pebruari56. Fondasi - Pondasi57. Frasa - Frase58. Geladi - Gladi59. Gizi - Giji60. Gua - Goa61. Gubuk - Gubug62. Hektare - Hektar63. Hierarki - Hirarki64. Higienis - Higenis65. Ijazah - Ijasah66. Ikhlas - Ihlas67. Indera - Indra68. Jagat - Jagad69. Jemaah - Jamaah70. Jenderal - Jendral71. Karier - Kari72. Kategori - Katagori73. Komplet - Komplit74. Kreativitas - Kreatifitas75. Kuitansi - Kwitansi

(mdk/tan)