Organ tubuh yang digunakan untuk bernyanyi

Definisi Konsep Musik, Teknik Vokal, Organ Penggerak Suara


Musik merupakan cabang seni yang sangat akrab bagi kita, bahkan musik sudah dikenal manusia sejak zaman purba, yang menurut peninggalan arkeologis sudah ada sejak zaman Sumeria [5000 SM]. Berbeda dengan seni rupa, seni tari, dan seni drama yang kita nikmati secara kasat mata dengan alat indera visual [penglihatan], musik harus dinikmati dengan indera audial, yaitu indera pendengaran, karena yang kita nikmati dari seni musik adalah keindahan bunyi.


Banyak ahli yang berusaha mendefinisikan pengertian musik karena begitu indah dan menggugah rasa, serta juga biasa digunakan untuk mengiringi upacara-upacara persembahan kepada para dewa, sehingga musik dianggap sebagai "bahasa para dewa". Beberapa ahli yang memiliki pendapat tersendiri mengenai tentang musik, berikut di antaranya:

a

David Ewen menyatakan bahwa musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional.

b.

Schopenhauer, filsuf Jerman abad ke-19, berpendapat bahwa musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta.

c.Dello Joio dari Amerika Serikat menyatakan bahwa mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan, selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain di luar suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi.
d.Suhastjarja, dosen ISI Yogyakarta, berpendapat bahwa musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmati. Oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya spasial, ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra. Jika bentuk-bentuk sastra ditulis secara horizontal, bentuk-bentuk musik ditulis secara horizontal dan vertikal. Arah horizontal menunjukkan dimensi waktu yang menunjukkan awal dan akhir, sedangkan arah vertikal menunjukkan dimensi akustik musikal yang berarti harmoni [keselarasan].


Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli di atas, dapat dirumuskan secara singkat bahwa musik adalah seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional. Musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenalkan banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain di luar suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi.

Coba perhatikan, organ tubuh manakah yang paling berperan ketika kamu bernyanyi? Orang awam akan menjawab, mulut. Jawaban itu tentu tidak salah, karena peranan mulut beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk bernyanyi. Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk bernyanyi. Organ-organ tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian yang merdu, yaitu sebagai berikut.

Organ tubuh ini berfungsi menggerakkan serta mendorong udara sehingga mampu menggerakkan pita suara dan menghasilkan suara. Bagian tubuh yang termasuk organ penggerak adalah sebagai berikut.

a

Paru-paru. Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan 02 bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara. Kapasitas [daya tampung] paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh terhadap panjang-pendeknya suaramu. Oleh karena itu, jika kamu menginginkan memiliki kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.

b.

Laring [pangkal tenggorok]. Laring merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar, laring dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Jika terkena sentuhan udara yang diembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau mengerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu, laring sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara.

c.

Faring [batang tenggorok]. Organ ini menghubungkan laring dengan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara. Jika organ tubuh ini terganggu, akan menimbulkan radang dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Kamu tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal jika organ ini terganggu. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah kalian dengar orang melakukan gurah? Gurah adalah salah satu cara membersihkan faring dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas dari faring terdapat organ tubuh yang disebut tonsil [anak tekak]. Di tempat itulah manusia menghasilkan nada-nada tinggi.

d.Diafragma [sekat rongga dada]Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis. Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.


Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara adalah pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna kekuningan. Jika disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak perempuan. Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan. Baik pada laki-laki maupun perempuan, pada fase tertentu, pita suara akan mengalami perubahan sehingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya perubahan ini mengikuti usia.

Posisi pita suara yang berbeda-beda akan menghasilkan suara yang berbeda-beda pula.

a

Terbuka lebar. Apabila pita suara terbuka lebar, udara akan keluar dari paru-paru tanpa hambatan. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara h.

b.

Tertutup rapat. Jika pita suata tertutup rapat, laring juga ikut tertutup. Maka, udara dari paru-paru akan terhambat dan akan menghasilkan suara hamzah [hambat glotal].

c.

Bagian atas terbuka sedikit. Jika pita suara bagian atas terbuka sedikit, akan menyebabkan udara dari paru-paru akan menggetarkan pita suara. Dalam posisi seperti itu, akan dihasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap [artikulasi] akan menghasilkan aneka macam suara.

d.

Bagian bawah terbuka sedikit. Pada posisi pita suara tersebut, akan dihasilkan suara-suara lemah karena udara yang berembus dari paru-paru akan keluar begitu saja tanpa kekuatan. Suara demikian cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung.

Organ tubuh yang digunakan untuk bernyanyi

Seni Vokal adalah seni musik yang mengutamakan dan mengeksploitasi suara manusia. Seni vokal biasa disebut bernyanyi. Seniman-seniman vokal sangat mengandalkan kualitas suaranya dalam berkarya. Dalam bidang seni vokal ini kita mengenal penyanyi-penyanyi Barat legendaris, seperti Frank Sinatra, Nat King Cole, Elvis Presley, Pavarotti, Julio Iglesias, Whitney Houston, Celine Dion, Michael Jackson, Britney Spear, Adele, Katy Perry, Justin Bieber, sampai Lady Gaga. Lagu-lagu mereka sangat digemari di seluruh dunia.

Organ tubuh manakah yang paling berperan ketika anda bernyanyi? Mulut. Benar, Mulut beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk bernyanyi. Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk bernyanyi. Di sini akan anda telusuri, organ-organ tubuh mana sajakah yang berguna untuk bernyanyi. Dengan pengetahuan ini diharapkan anda dapat melatih organ-organ tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian merdu.

 

Suara manusia dihasilkan oleh organ penggerak Organ ini berfungsi menggerakkan pita suara dengan cara mendorong udara mengenainya. Yang termasuk organ penggerak adalah sebagai berikut.

Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup dan meniup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan O2 bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara. Kapasitas (daya tampung) paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh terhadap panjang-pendeknya suara kamu. Oleh karena itu, bila kamu ingin memiliki kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.

b)  Larynx (pangkal tenggorok)

Larynx merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar larynx dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Bila terkena sentuhan udara yang dihembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau mengerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu, larynx sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara.

c)  Pharynx (batang tenggorok)

Organ ini menghubungkan larynx dan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara. Bila organ tubuh ini terganggu akan menimbulkan radang dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Anda tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal bila organ ini terganggu. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah anda dengar orang melakukan ghurah? Ghurah adalah salah satu cara membersihkan pharynx dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas dari pharynx terdapat organ tubuh yang disebut tonsil (anak tekak). Di tempat itulah manusia menghasilkan nada-nada tinggi.

d)  Diafragma (sekat rongga dada)

Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis. Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.

Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara adalah pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna kekuningan. Bila disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak perempuan. Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan. Baik pada laki-laki maupun perempuan pada fase tertentu pita suara akan mengalami perubahan hingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya perubahan ini mengikuti usia.

Posisi pita suara yang berbeda-beda akan menghasilkan suara yang berbeda-beda pula.

a) Terbuka lebar Apabila pita suara terbuka lebar udara akan keluar dari paru-paru tanpa hambatan. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara h.

b) Tertutup rapat Bila pita suara tertutup rapat larynx juga ikut tertutup. Maka, udara dari paru-paru akan terhambat dan akan menghasilkan suara hamzah (hambat glotal).

c) Bagian atas terbuka sedikit Bila pita suara bagian atas terbuka sedikit akan menyebabkan udara dari paru-paru akan menggetarkan pita suara. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap (artikulasi) akan menghasilkan aneka macam suara.

d) Bagian bawah terbuka sedikit Pada posisi pita suara demikian, akan dihasilkan suara-suara lemah karena udara yang berembus dari paru-paru akan keluar begitu saja tanpa kekuatan. Suara demikian cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung.

3)  Alat Ucap (artikulasi)

Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri atas dua bagian, yaitu artikulator dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah lidah. Titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Yang termasuk titik-titik, artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit-langit keras, langit-langit lunak, anak tekak.

Penempatan artikulator pada titik-titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian. Lafal yang benar dan tepat akan sanggup memberikan pengertian untuk diresapi pendengar. Bahkan ada semboyan bahwa lirik adalah mahkota lagu.

Agar dihasilkan pelafalan lagu dengan baik, kamu harus melatih alat ucap dengan baik pula yang perlu dilatih adalah:

  1. Rahang bawah, dengan latihan gerakan membuka menutup, gerakan ke kiri ke kanan, dan gerakan ke depan dan ke belakang agar diperoleh kelenturan gerak rahang,
  2. Lidah, dengan latihan gerakan memutar, gerakan ke kiri dan ke kanan, gerakan keluar masuk. Latihan ini akan menghasilkan kelincahan gerak lidah, dan
  3. Bibir, dengan latihan membuka menutup, dan menahan hembusan udara. Latihan ini ditujukan untuk mendapatkan kelenturan bibir.

Resonator adalah organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonator ini akan semakin menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa rongga tersebut tentu getaran suara dari senar tidak akan kuat. Yang termasuk organ resonator adalah rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung.

Untuk mendapatkan suara yang merdu dalam bernyanyi dibutuhkan organ-organ tubuh yang prima. Untuk itu organ tubuh yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik. Latihan-latihan itu meliputi:

a)  Latihan intonasi yang meliput:

  1. Latihan aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu).
  2. Latihan dinamik (menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara).

b)  Latihan artikulasi, yaitu latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap yang meliputi:

  1. Latihan vokalisasi (latihan pelafalan bunyi-bunyi vokal).
  2. Latihan pembentukan bunyi-bunyi konsonan.

c)  Latihan pernapasan, yaitu latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paru paru agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi:

     1) latihan pernapasan dada

Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur. Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga teknik pernapasan ini kurang baik untuk bernyanyi.

     2) latihan pernapasan bahu

Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak baik karena nafas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan sering kali terputus-putus.

     3) latihan pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu. Pengambilan napas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dengan santai. Namun, jika pada saat bernyanyi atau di tengah lagu, sebaiknya pengambilan napas dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti anda mencium aroma yang harum atau aroma makanan yang sedap.

Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang berlaku. Latihan frasering ini hendaknya mengikuti ketentuan praktis sebagai berikut:

  1. Bila nafas kita cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, nyanyikanlah satu kalimat itu tanpa disela pengambilan napas. Contoh :  Engkau dinamakan Srikandi (benar)
  2. Bila nafas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, penggallah kalimat itu menjadi klausa.: Contoh Gugur bungaku di taman bakti / di haribaan pertiwi (benar). Gugur bungaku di/ taman bakti / di hari ba / an pertiwi (salah)
  3. Bila nafas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat, penggallah kalimat tersebut menjadi frase. Lebih baik jangan memenggal kalimat lagu berdasarkan kata, apalagi yang lebih kecil dari kata. Contoh: Engkau / dinamakan / Srikandi (benar). Engkau dina / makan Srikandi (salah).