Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah

Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan yang bercampur sel sperma yang diproduksi testis untuk proses ejakulasi.

Cairan prostat ini juga berfungsi untuk menjaga sel sperma agar tetap sehat dan kualitasnya baik. Sebab ia memiliki komponen antibodi untuk melindungi dari bakteri dan patogen penyebab penyakit.

Berbagai risiko penyakit yang bisa menyerang alat reproduksi pria

Beberapa jenis gangguan dan penyakit yang paling sering menyerang alat reproduksi pria antara lain sebagai berikut.

1. Impotensi

Impotensi atau yang juga dikenal dengan disfungsi ereksi adalah kondisi ketika penis tidak bisa mengeras (ereksi) secara optimal.

Disfungsi ereksi memiliki beberapa bentuk, seperti tidak bisa ereksi, kesulitan mempertahankan ereksi, hingga bisa ereksi tapi penis kurang keras. Alhasil, pria jadi kesulitan untuk melakukan penetrasi saat berhubungan seksual.

Kondisi ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia pria. Akan tetapi, seorang pria juga bisa mengalami impotensi karena mengalami kondisi psikologis dan riwayat medis tertentu, gangguan hormon, kerusakan saraf di penis, hingga kelebihan berat badan.

2. Anorgasmia

Dalam beberapa kasus, pria mungkin tidak bisa mencapai orgasme meski sudah mendapatkan stimulasi yang memadai.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari masalah hormonal atau penyakit saraf di sekitar alat reproduksi pria. Selain itu, riwayat penyakit seperti diabetes juga bisa membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi.

3. Infeksi menular seksual

Berbagai infeksi menular seksual dapat memengaruhi alat reproduksi pria. Penyakit menular seksual ini termasuk kutil kelamin, klamidia, gonore, sifilis, dan herpes genital.

Buang air kecil yang menyakitkan, keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis, hingga penis terasa nyeri terus-terus merupakan berbagai gejala khas dari infeksi menular seksual yang perlu Anda waspadai.

4. Gairah seksual rendah

Gairah seks rendah pada pria digambarkan sebagai sebuah kondisi terjadinya penurunan minat seseorang terhadap aktivitas seksual.

Meski bisa terjadi seiring bertambahnya usia, gairah seksual rendah juga bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit tertentu, atau pengaruh hormon.

5. Penyakit dan kondisi lainnya

Jika Anda tidak menjaga kebersihan organ intim ini dengan baik dan benar, maka Anda lebih rentan terkena berbagai infeksi. Salah satunya infeksi jamur pada penis yang dapat menimbulkan ruam kemerahan dan bercak putih pada penis.

Kulit dan kepala penis juga bisa mengalami peradangan dan menimbulkan rasa nyeri. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan balanitis. Balanitis dapat menyebabkan rasa sakit dan keluarnya kotoran dari penis yang berbau busuk. Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat.

Selain itu, pria juga bisa mengalami penis bengkok, yang dalam istilah medis disebut penyakit Peyronie. Penyakit Peyronie adalah masalah pada penis yang disebabkan oleh jaringan parut, atau disebut plak, yang terbentuk di dalam penis.

Penyakit ini dapat membuat penis bengkok ke atas atau ke samping. Kebanyakan pria dengan penyakit Peyronie masih bisa berhubungan seks. Akan tetapi, mungkin terasa sangat sulit dan menyakitkan.

Tips mudah merawat kesehatan alat reproduksi pria

Manusia bersifat seksual, artinya laki-laki dan perempuan sama-sama dibutuhkan untuk bereproduksi.

Baik laki-laki maupun perempuan dilengkapi dengan organ spesifik yang mampu memproduksi sel yang dibutuhkan untuk berkembang biak.

Untuk laki-laki, organ dan struktur sistem reproduksi mampu memberi kemampuan untuk membuahi sel telur wanita (ovum) untuk menghasilkan keturunan.

Sama seperti perempuan, seorang laki-laki juga memiliki organ seksual yang berfungsi sepenuhnya dan mampu menjadi papa saat sudah mengalami pubertas.

Nah, kali ini Popmama.com akan membahas menganai sistem reproduksi laki-laki beserta fungsinya. Langsung saja simak informasinya, yuk!

1. Apa itu sistem reproduksi laki-laki?

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
Unsplash/Deon Black

Sistem reproduksi laki-laki adalah sekelompok organ yang membentuk sistem reproduksi dan kemih laki-laki. Organ-organ ini memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Memproduksi, memelihara dan mengangkut sperma (sel reproduksi pria) dan air mani (cairan pelindung di sekitar sperma).

  • Mengeluarkan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.

  • Memproduksi dan mengeluarkan hormon seks pria.

2. Organ reproduksi bagian luar

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
Pixabay/derneuemann

Sebagian besar sistem reproduksi laki-laki terletak di luar rongga perut atau panggul. Berikut adalah bagian luar dari sistem reproduksi laki-laki:

Penis

Penis adalah alat kelamin laki-laki untuk melakukan hubungan seksual. Penis sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Akar penis, yaitu bagian yang menempel pada dinding perut bagian bawah.

  • Batang penis, yaitu bagian penghubung akar.

  • Kepala penis, yaitu bagian ujung penis yang terdapat lubang saluran uretra untuk mengeluarkan urine dan air mani.

Skrotum

Skrotum atau kantung zakar adalah kantung kulit yang menggantung di belakang penis. Skrotum menyimpan testis, serta banyak saraf dan pembuluh darah. Jadi, skrotum berperan melindungi testis, serta memiliki sistem kontrol suhu pada testis.

Testis

Testis adalah organ yang terletak di skrotum. Testis pada umumnya akan mulai tumbuh ketika laki-laki memasuki masa pubertas, sekitar usia 10-13 tahun.

Testis berperan untuk membuat testosteron, yaitu hormon yang memberikan perubahan pada bentuk tubuh laki-laki selama masa pubertas dan menghasilkan sperma.

Di dalam testis terdapat saluran berkelok-kelok yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus ini bertanggung jawab untuk memproduksi sel sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis.

Epididimis

Epididimis adalah tabung panjang melingkar yang terletak di bagian belakang testis. Organ ini membawa dan menyimpan sel sperma yang dibuat di testis. Selain itu, epididimis juga berfungsi untuk membawa sperma menjadi matang, karena sperma yang muncul dari testis belum matang dan tidak mampu melakukan pembuahan.

3. Organ reproduksi bagian dalam

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
my.clevelandclinic.org

Laki-laki memiliki beberapa organ reproduksi bagian dalam. Organ bagian dalam ini memainkan peran besar dalam sistem reproduksi laki-laki. Organ-organ tersebut antara lain:

Vas deferens

Vas deferens adalah saluran panjang berotot yang berjalan dari epididimis ke rongga panggul, tepat di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengangkut sperma matang ke uretra untuk persiapan ejakulasi.

Vesikula seminalis

Vesikula seminalis adalah organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Vesikula seminalis berperan memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi dibentuk oleh perpaduan vas deferens dan vesikula seminalis. Saluran tersebut mampu menyemprotkan sperma hingga masuk ke uretra dan selanjutnya diejakulasikan keluar.

Uretra

Uretra adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Pada laki-laki, uretra memiliki fungsi tambahan yaitu untuk mengeluarkan (ejakulasi) air mani saat mencapai orgasme. Ketika penis ereksi saat berhubungan seks, aliran urine diblokir dari uretra, sehingga hanya air mani yang bisa diejakulasi saat orgasme.

Kelenjar prostat

Kelenjar prostat adalah struktur yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Kelenjar prostat berfungsi memberikan cairan tambahan yang membantu sperma saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

Kelenjar bulbourethral

Kelenjar bulbourethral adalah struktur yang terletak di sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan cairan bening dan licin yang melicinkan saluran kemih. Cairan ini juga berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralkan keasaman hasil sisa tetesan urine di uretra.

  1. Ini Faktor Penentu Kesuburan yang Suami dan Istri Perlu Ketahui
  2. Tips Melakukan Posisi Sujud yang Benar agar Bayi Tidak Sungsang
  3. 5 Olahraga yang Cocok untuk Ibu Menyusui, Mudah Dilakukan Sehari-hari!

4. Bisakah laki-laki mengalami menopause?

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
Freepik/wayhomestudio

Menopause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan akhir dari periode menstruasi seorang perempuan. Lantas, apakah laki-laki juga mengalami menopause?

Tidak seperti ovarium pada perempuan, testis laki-laki tidak kehilangan kemampuan untuk membuat hormon. Laki-laki yang sehat mungkin bisa menghasilkan sperma dengan baik hingga usia 80-an atau lebih.

Namun, perubahan pada fungsi testis dapat terjadi pada usia 45 hingga 50 tahun. Bagi sebagian laki-laki, produksi hormon mungkin akan tetap normal hingga usia tua.

Namun, ada juga laki-laki yang mungkin mengalami penurunan produksi hormon di usia yang belum terlalu tua. Hal ini bisa dipengaruhi oleh penyakit, seperti diabetes.

5. Masalah pada sistem reproduksi laki-laki

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
Freepik/jcomp

Ada beberapa kondisi kesehatan reproduksi yang mungkin dialami laki-laki, di antaranya adalah:

  • Impotensi, yaitu kondisi ketika penis tidak mampu ereksi atau mempertahankan ereksiwalaupun terdapat rangsangan seksual.

  • Infertilitas, yaitu kondisi di mana laki-laki tidak bisa menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup, tidak bisa menghasilkan sperma berkualitas baik, atau tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali.

  • Penyakit prostat, yaitu bisa berupa pembesaran prostat jinak atau kanker prostat.

  • Infeksi menular seksual (IMS), yaitu infeksi bakteri atau virus yang didapat melalui kontak seksual.

6. Tips menjaga kesehatan organ sistem reproduksi laki-laki

Organ reproduksi pada pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah
Unsplash/Dainis Graveris

Laki-laki harus menjaga kesehatan organ reproduksinya demi mencegah penyakit yang menyerang sistem reproduksi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat alat reproduksi pria adalah kebersihannya. Pastikan penis dibersihkan dengan cara yang tepat dan tidak sekadar membasuhnya dengan air saja.

Selain itu, pilihlah celana dalam yang tepat. Alangkah baiknya untuk memilih celana dalam yang berbahan katun dan tidak terlalu ketat, seperti boxer.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah berhubungan seks dengan aman. Kamu bisa melakukan hubungan intim menggunakan kondom agar terhindar dari risiko penyakit menular seksual.

Nah, itulah informasi terkait organ reproduksi laki-laki beserta fungsinya yang perlu kamu ketahui.

Selain cara yang disebutkan di atas, pastikan kamu juga menjalani pola hidup sehat karena bisamemengaruhi sistem reproduksi. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca juga:

  • Mengenal Sistem Reproduksi Perempuan dan Fungsinya bagi Tubuh
  • 8 Manfaat Daun Kemangi untuk Kesuburan Reproduksi Suami dan Istri
  • Manfaat Taoge untuk Kesuburan dan Kesehatan Reproduksi