Nilai-nilai kebaikan yang disampaikan penulis kepada pembaca dalam sebuah cerita disebut

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

Ilustrasi pesan moral dalam cerita. Foto: iStock

Karya sastra, termasuk cerita fiksi ataupun nonfiksi, merupakan cerminan, gambaran, atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang berusaha mengungkapkan lika-liku kehidupan masyarakat yang mereka rasakan dan mereka alami.

Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itu disebut dengan pesan moral. Pesan moral merupakan unsur intrinsik, yaitu unsur utama yang harus ada dalam sebuah cerita. Unsur inilah yang membangun keutuhan cerita tersebut.

Dengan kata lain, pesan moral menjadi bagian penting dalam sebuah cerita. Adanya pesan moral menunjukkan bahwa cerita tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa manfaat bagi pembacanya.

Pesan moral biasanya disampaikan melalui tokoh, latar, maupun alur cerita itu sendiri. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu pesan moral dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Ilustrasi membaca cerita. Foto: iStock

Pesan moral adalah amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pesan yang ingin disampaikan biasanya berupa pesan moral berupa nilai-nilai baik yang bisa dijadikan teladan atau contoh bagi para pembaca.

Pesan moral pada cerita dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat. Secara tersirat artinya tidak langsung, dapat disampaikan melalui perkembangan tokoh, sedangkan pesan moral yang tersurat ditunjukkan secara langsung, misalnya lewat percakapan antartokoh.

Mengutip buku Teori Pengkajian Fiksi oleh Burhan Nurgiyantoro, pesan moral dalam cerita biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang dan pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran. Itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca.

Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh dalam karya itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah, pelajaran, dan pesan-pesan moral yang disampaikan atau diamanatkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentu berbeda efeknya dengan yang disampaikan lewat cerita nonfiksi. Cerita fiksi menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan.

Sifat-sifat luhur tersebut umumnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh banyak orang.

Sebuah cerita yang menawarkan pesan moral bersifat universal biasanya akan diterima dan dinikmati oleh masyarakat secara universal pula. Meski tetap dipengaruhi oleh unsur intrinsik lain seperti tema, latar, maupun penokohan.

Adanya pesan moral yang dekat dengan kehidupan masyarakat juga bisa membuat pembaca lebih mendalami cerita tersebut. Pembaca dapat ikut merasakan apa yang tengah dialami tokoh sehingga dapat merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pesan moral dapat dipahami dengan mudah dalam cerita Malin Kundang. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang antara lain:

  • Harus berbakti kepada orangtua, dalam keadaan susah maupun senang.

  • Kerja keras akan membuahkan hasil selama berjuang dengan pantang menyerah.

kerjasama perlu kita tingkatkan karena dapat memperkukuh ​

bantuin dong gw kasih poin 20 doang tapi​

bagaimana cara memanfaat kan limbah ampas tebu sebagai sumber energi​

Manakah di sini yang termasuk sikap menghargaia.Menghormati kebudayaan orang lainb.menghargai diri sendiric.saling tolong menolongd.Menemani teman yan … g sama agama​

waktunya QUIS nihbuatlah puisi tentang PATAH HATIselamat mencoba ​

informasi tentang manfaat transportasi​

jika tidak setuju dengan penjelasan yang diberikan 5. Kalimat berikut ini yang merupakan kalimat efektif adalah a. Setiap orang memiliki kewajiban unt … uk melestarikan lingkungan. b. Upaya untuk pelestarian lingkungan sudah menjadi tanggung jawab semua orang. c. Semua orang harus wajib menjaga pelestarian lingkungan. d. Upaya melestarikan lingkungan ditanggung oleh semua orang. cayaan Alam di Indonesiakalimat berikut ini yang merupakan kalimat efektif adalah ​

Hari masih pagi. Rumah No.6 di tikungan jalan Tanjung tampak sepi. Aku dan kawan-kawan memarkir sepeda di bawah pohon sawo. Dengan hati-hati, kami ber … jingkat dan mengintip lewat celah pagar yang terhalang semak belukar. Entah mengapa, kami suka sekali memata-matai rumah nomor 6 ini. Sebetulnya rumah itu biasa-biasa saja. Namun kelihatan kotor dan kurang terawat. Kami, murid-murid SDN 04 sangat takut pada Pak Umang. Ia adalah penghuni rumah nomor 6 ini. Menurut cerita, Pak Umang yang berkumis dan berjanggut panjang itu adalah mantan narapidana. Ia pernah dipenjara karena hamper membunuh orang dalam suatu perkelahian. Banyak cerita seram mengenai Pak Umang. Entahlah, cerita itu benar atau tidak. Anak perempuan Pak Umang baru pindah ke sekolah kami. Namanya Badai. Murid-murid perempuan suka mengejek nama yang kedengaran aneh itu. Badai juga selalu diolok-olok karena berkepala botak. Aku tak tahu mengapa rambutnya dicukur plontos seperti itu. Badai sangat pendiam. Di saat jam istirahat, ia lebih suka pergi ke perpustakaan sendirian. Kresk.. Dito menginjak ranting kering. Sssst! Desis Ucok sambil memanyunkan bibirnya. Aku cengengesan melihat ulah teman-teman yang berlagak detektif. Minggu lalu kami dipergoki Pak Umang saat sedang mengintip seperti ini. Waktu itu ia membuka pintu pagar sambil membawa golok di tangan.Tentu saja kami lari terbirit-birit. Hiii....aku bergidik ngeri kalau mengingat kejadian itu. Akan tetapi, beberapa hari kemudian, aku dan teman-teman kembali melakukan pengintaian ini. Rasa penasaran membuat kami tidak jera. Pintu rumah nomor 6 tiba-tiba terbuka. Dari balik celah pagar yang lebar kami dapat melihat Pak Umang dan Badai keluar. "Hei, lihat, tuh! Badai mau berangkat sekolah!" bisik Ucok. "Eh, ayo kita jahili anak aneh itu!" sahut Dito. "Jangan, kalau ketahuan bapaknya kita bisa celaka!" ujar Andi gemetar sambil membenahi letak kacamata minusnya yang melorot ke ujung hidung. "Ssst...jangan berisik!" kataku memperingatkan. Dari kejauhan tampak Pak Umang mengantar Badai hingga ke pintu pagar. Ia lalu kembali masuk ke rumah dan menutup pintu rapat-rapat. "Ayo!" Aku dan kawan-kawan bergegas mengambil sepeda lalu mengayuh pedal perlahari. Secepat kilat Ucok menyambar topi Badai dari belakang. “Botak! Botak! Botak!" sorak kami beramai-ramai sambil tertawa terbahak-bahak. Badai tampak pucat. Ia hampir menangis di tepi pagar. Tiba-tiba pintu rumah terbuka. Astaga! Pak Umang datang! Ucok buru-buru melempar topi itu ke pinggir jalan. Lalu kami mengayuh sepeda sekencang- kencangnya. Aku begitu terburu-buru sehingga tidak memperhatikan jalan di depan Brakk! Sepedaku menabrak tiang listrik. Aku terjatuh membentur aspal. Aduh! Aku meringis kesakitan. Teman-temanku cuma bisa menonton di kejauhan. Mereka terlalu takut untuk kembali dan menolongku. Rasa takut yang mencekam tak dapat kusembunyikan saat melihat Pak Umang mendekat. Aku mencoba beringsut sekuat tenaga, tapi kakiku tak dapat bergerak. Pak Umang kian mendekat, jaraknya tinggal beberapa langkah. Aku berusaha mundur dengan tubuh menggigil ketakutan. Tiba-tiba Pak Umang sudah membungkuk di hadapanku. "Ampun, Pak! Ampun! Saya janji nggak nakal lagi, Pak!" Aku menjerit histeris, tangisku meledak. Tiba-tiba tubuhku terasa melayang. Rupanya Pak Umang menggendongku masuk ke rumahnya. Aku pasrah. Tubuhku yang lemah dibaringkan di sofa ruang tamu. "Badai, ambil kotak P3K!" samar-samar kudengar suara parau Pak Umang. Tak lama kemudian Badai sudah duduk di sisiku sambil membawa kotak putih dengan gambar palang merah di atasnya. Pak Umang membersihkan luka-luka di siku tangan dan lututku dengan kapas beralkohol. Uh... sesekali aku meringis karena merasa pedih. Luka itu lalu ditutup dengan kain kasa dan plester. Luka-luka ringan lainnya diberi betadine. "Nggak apa-apa, sebentar lagi juga sembuh, kok! Anak laki-laki harus kuat, jangan cengeng!" hibur Pak Umang ramah. Aku menunduk malu. "Sakit?" tanya Badai pelan, aku mengangguk mengusap air mata. "Jangan takut, kepalaku pernah dijahit dan rasanya nggak sakit, kok." "Dijahit! Kenapa?" "Soalnya di kepalaku ada penyakit yang harus dioperasi dokter. Kepalaku dibedah, terus penyakitnya diangkat, setelah itu baru dijahit!" tutur Badai polos sambil membuka topinya. Ia menunjukkan bekas jahitan di belakang kepala gundulnya. Aku tertegun sambil memperhatikan bekas jahitan itu. Kini aku mengerti mengapa rambut Badai dicukur sampai plontos. "Ayo anak-anak, kalian Bapak antar ke sekolah pakai motor, ya? Sepedamu biar dititip di sini. Nanti pulang sekolah bisa kamu ambil!" kata Pak Umang kepadaku sambil meraih jaket di atas meja. "Terima kasih Pak!" Tiba-tiba rasa bersalah menyesak di dada. Aku merasa malu dengan prasangka burukku selama ini. "Maafkan kesalahanku ya," ucapku lirih sambil mengulurkan tangan pada Badai. Badai menyambutnya dengan senyum tulus. Kami bersalaman. Mapel:B.indo Kelas:4 Maaf kalo terlalu panjang

kkk tolong bantu saya y kkkk.soal nya KK. Apa isi kedua iklan pada gambar . Tuliskan juga pendapat kalian pada buku tugas​

Sebutkan beberapa sumber informasi yang dapat dikumpulkan dalam pembuatan laporan!plisss di jawab​