Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?

Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki keaneka-ragaman hayati tertinggi setelah Brasil yang berada di kawasan `Wallaccea` Sulawesi yang ditemukan Alfred Russel Wallace dari Amerika, perlu dilestarikan dan dikaji pemanfaatannya bagi kepentingan orang banyak.

Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki keaneka-ragaman hayati tertinggi setelah Brasil yang berada di kawasan `Wallaccea` Sulawesi yang ditemukan Alfred Russel Wallace dari Amerika, perlu dilestarikan dan dikaji pemanfaatannya bagi kepentingan orang banyak.

"Wallace adalah orang pertama yang menyadari fenomena kekhasan geologi Sulawesi, padahal dia bukanlah seorang ahli geologi melainkan seorang naturalis, patut dihargai penemuannya bagi masa depan bangsa Indonesia khususnya di wilayah Timur Indonesia, " kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Rabu malam.

Pada Pembukaan International Conference On Alfred Russel Wallace And The Wallace di Baruga Sangiaseri Gubernuran, Makassar, Wagub mengatakan, keunikan sejarah pembentukan Sulawesi beserta pulau-pulau satelitnya mulai disadari bahwa hasil pengamatannya terhadap kekhasan flora-fauna Sulawesi yang berbeda dengan pulau besar lainnya.

"Ini sebuah karya ilmiah yang fenomental yang menjadikan Wallace sebagai ilmuan peletak dasar ilmu biografi yang mempelajari penyebaran flora dan fauna di kawasan itu, " katanya.

Karena itu, lanjutnya, warisan terbesar penemu asal Amerika ini justeru merupakan sejarah yang terlupakan namun kemudian diangkat kepermukaan mantan Presiden BJ. Habibie, salah satu putra Sulawesi pada tahun 1992 dengan mengabadikan nama Wallace menjadi sebuah lembaga bernama `Yayasan Pengembangan Wallaccea`.

Kegiatan penemuan di bidang medis dari keaneka-ragaman hayati kelautan merupakan bukti nyata pentingnya Wallace digali dan diteliti para peneliti di bidang tersebut, termasuk dari LIPI guna melanjutkan dan mengembangkan penelitian biologi seperti yang pernah dilakukan Alfred Russel dar kepulauan Raja Ampat hingga Maluku.

"Kita berharap hasil penelitian itu dapat bermanfaat bagi kemaslahatan dan kemamuran rakyat Indonesia, " ujarnya seraya mengajak peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk bergabung dalam ekspedisi penelitian dari LIPI guna menggali potensi alam di wilayah Wallacea.

Menurut Agus Arifin Nu`mang, mantan Ketua DPRD Sulsel, kawasan Wallacea masih menjanjikan terciptanya karya-karya baru di bidang ini yang lebih mensejarah bagi masa depan bangsa Indonesia.

Ia mengajak peserta konferensi tersebut khususnya dari negara sahabat yang ikut dalam pertemuan ini untuk menyempatkan waktu mengunjungi Taman Nasional Bantimurung kabupaten Maros, 35 kilometer utara Makassar, yang memiliki keaneka-ragaman hayati yang merupakan salah satu tempat AR. Wallace mengadakan penelitian sebelum melanjutkan perjalanannya ke Sulawesi Utara dan Kepulauan Maluku.

Peserta International Conference on Alfred Russel Wallace and The Wallacea yang diikuti sekitar 200 orang penelitia dari berbagai negara, dirangkaikan memperingati 150 tahun `Letter From Ternate` yang ditulis AR Wallace.()Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki keaneka-ragaman hayati tertinggi setelah Brasil yang berada di kawasan `Wallaccea` Sulawesi yang ditemukan Alfred Russel Wallace dari Amerika, perlu dilestarikan dan dikaji pemanfaatannya bagi kepentingan orang banyak.

"Wallace adalah orang pertama yang menyadari fenomena kekhasan geologi Sulawesi, padahal dia bukanlah seorang ahli geologi melainkan seorang naturalis, patut dihargai penemuannya bagi masa depan bangsa Indonesia khususnya di wilayah Timur Indonesia, " kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Rabu malam.

Pada Pembukaan International Conference On Alfred Russel Wallace And The Wallace di Baruga Sangiaseri Gubernuran, Makassar, Wagub mengatakan, keunikan sejarah pembentukan Sulawesi beserta pulau-pulau satelitnya mulai disadari bahwa hasil pengamatannya terhadap kekhasan flora-fauna Sulawesi yang berbeda dengan pulau besar lainnya.

"Ini sebuah karya ilmiah yang fenomental yang menjadikan Wallace sebagai ilmuan peletak dasar ilmu biografi yang mempelajari penyebaran flora dan fauna di kawasan itu, " katanya.

Karena itu, lanjutnya, warisan terbesar penemu asal Amerika ini justeru merupakan sejarah yang terlupakan namun kemudian diangkat kepermukaan mantan Presiden BJ. Habibie, salah satu putra Sulawesi pada tahun 1992 dengan mengabadikan nama Wallace menjadi sebuah lembaga bernama `Yayasan Pengembangan Wallaccea`.

Kegiatan penemuan di bidang medis dari keaneka-ragaman hayati kelautan merupakan bukti nyata pentingnya Wallace digali dan diteliti para peneliti di bidang tersebut, termasuk dari LIPI guna melanjutkan dan mengembangkan penelitian biologi seperti yang pernah dilakukan Alfred Russel dar kepulauan Raja Ampat hingga Maluku.

"Kita berharap hasil penelitian itu dapat bermanfaat bagi kemaslahatan dan kemamuran rakyat Indonesia, " ujarnya seraya mengajak peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk bergabung dalam ekspedisi penelitian dari LIPI guna menggali potensi alam di wilayah Wallacea.

Menurut Agus Arifin Nu`mang, mantan Ketua DPRD Sulsel, kawasan Wallacea masih menjanjikan terciptanya karya-karya baru di bidang ini yang lebih mensejarah bagi masa depan bangsa Indonesia.

Ia mengajak peserta konferensi tersebut khususnya dari negara sahabat yang ikut dalam pertemuan ini untuk menyempatkan waktu mengunjungi Taman Nasional Bantimurung kabupaten Maros, 35 kilometer utara Makassar, yang memiliki keaneka-ragaman hayati yang merupakan salah satu tempat AR. Wallace mengadakan penelitian sebelum melanjutkan perjalanannya ke Sulawesi Utara dan Kepulauan Maluku.

Peserta International Conference on Alfred Russel Wallace and The Wallacea yang diikuti sekitar 200 orang penelitia dari berbagai negara, dirangkaikan memperingati 150 tahun `Letter From Ternate` yang ditulis AR Wallace.() "Wallace adalah orang pertama yang menyadari fenomena kekhasan geologi Sulawesi, padahal dia bukanlah seorang ahli geologi melainkan seorang naturalis, patut dihargai penemuannya bagi masa depan bangsa Indonesia khususnya di wilayah Timur Indonesia, " kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Rabu malam.

Pada Pembukaan International Conference On Alfred Russel Wallace And The Wallace di Baruga Sangiaseri Gubernuran, Makassar, Wagub mengatakan, keunikan sejarah pembentukan Sulawesi beserta pulau-pulau satelitnya mulai disadari bahwa hasil pengamatannya terhadap kekhasan flora-fauna Sulawesi yang berbeda dengan pulau besar lainnya.

"Ini sebuah karya ilmiah yang fenomental yang menjadikan Wallace sebagai ilmuan peletak dasar ilmu biografi yang mempelajari penyebaran flora dan fauna di kawasan itu, " katanya.

Karena itu, lanjutnya, warisan terbesar penemu asal Amerika ini justeru merupakan sejarah yang terlupakan namun kemudian diangkat kepermukaan mantan Presiden BJ. Habibie, salah satu putra Sulawesi pada tahun 1992 dengan mengabadikan nama Wallace menjadi sebuah lembaga bernama `Yayasan Pengembangan Wallaccea`.

Kegiatan penemuan di bidang medis dari keaneka-ragaman hayati kelautan merupakan bukti nyata pentingnya Wallace digali dan diteliti para peneliti di bidang tersebut, termasuk dari LIPI guna melanjutkan dan mengembangkan penelitian biologi seperti yang pernah dilakukan Alfred Russel dar kepulauan Raja Ampat hingga Maluku.

"Kita berharap hasil penelitian itu dapat bermanfaat bagi kemaslahatan dan kemamuran rakyat Indonesia, " ujarnya seraya mengajak peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk bergabung dalam ekspedisi penelitian dari LIPI guna menggali potensi alam di wilayah Wallacea.

Menurut Agus Arifin Nu`mang, mantan Ketua DPRD Sulsel, kawasan Wallacea masih menjanjikan terciptanya karya-karya baru di bidang ini yang lebih mensejarah bagi masa depan bangsa Indonesia.

Ia mengajak peserta konferensi tersebut khususnya dari negara sahabat yang ikut dalam pertemuan ini untuk menyempatkan waktu mengunjungi Taman Nasional Bantimurung kabupaten Maros, 35 kilometer utara Makassar, yang memiliki keaneka-ragaman hayati yang merupakan salah satu tempat AR. Wallace mengadakan penelitian sebelum melanjutkan perjalanannya ke Sulawesi Utara dan Kepulauan Maluku.

Peserta International Conference on Alfred Russel Wallace and The Wallacea yang diikuti sekitar 200 orang penelitia dari berbagai negara, dirangkaikan memperingati 150 tahun `Letter From Ternate` yang ditulis AR Wallace.()

Sumber : Antara (10 Desember 2008)

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Pulau Padar – © Pixabay.com

Negara yang memiliki kekayaan biodiversitas besar juga dikenal dengan istilah megabiodiversitas. Istilah ini merujuk pada sebuah wilayah yang menjadi tempat tinggal sebagian besar spesies di bumi yang disertai tingginya jumlah spesies endemik. Sementara itu, biodiversitas atau keanekaragaman hayati berarti seluruh spesies tumbuhan dan hewan, perbedaan genetiknya, dan ekosistem tempat mereka membentuk komunitas yang saling berhubungan.

Megabiodiversitas mengacu pada negara-negara dengan jumlah spesies yang tinggi termasuk persentase spesies endemik yang signifikan. Untuk mengukur suatu negara dapat dikatakan sebagai megabiodiversitas, ada dua kriteria klasifikasi yang digunakan. Di antaranya yaitu memiliki paling sedikit 5.000 tumbuhan endemik dan memiliki ekosistem laut di dalam perbatasan. 

Menurut Environment, sekitar 70 persen flora dan fauna atau keanekaragaman hayati dunia hanya terdapat di 17 negara. Negara-negara ini hanya terdiri di bawah 10 persen dari permukaan bumi. Artinya, hanya sebagian kecil tempat di bumi yang masih memiliki kekayaan biodiversitas besar.   Adapun 17 negara megabiodiversitas yakni Australia, Kongo, Madagaskar, Afrika Selatan, Cina, India, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Brasil, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Peru, Amerika Serikat, dan Venezuela.

Namun, banyak di antaranya yang terancam dengan hilangnya habitat dan aktivitas manusia lainnya. Sementara itu, keanekaragaman hayati merupakan aspek penting untuk dijaga, karena di dalamnya menopang seluruh kehidupan di bumi. Mulai dari apa yang manusia makan, udara yang dihirup, air, dan juga masyarakat yang hidup di dalamnya. 

Dengan begitu, negara yang memiliki kekayaan biodiversitas paling besar diukur dari kekayaan spesies di dalamnya. Berikut negara yang masuk peringkat 10 besar dalam kekayaan biodiversitas terbesar di dunia.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?

Hutan Amazon di Brazil menjadi ujung tombak keanekaragaman hayati negara ini. Negara yang terkenal dengan hutan tropisnya ini memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna terbesar di planet ini. Antara hutan hujan Amazon dan hutan Mata Atlantica, ada berbagai jenis ekosistem, seperti  sabana, rawa pedalaman besar yang dikenal sebagai Pantanal, dan berbagai ekosistem darat dan perairan lainnya menjadikan Brasil menempati urutan pertama dalam kekayaan spesies tumbuhan dan amfibi yang hidup di dalamnya. 

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Rio de Janeiro – © Pixabay.com

Brasil memiliki 20 persen air tawar di dunia, lahan basah terbesar, hutan, ladang terbuka, sabana, dan hutan hujan. Hebatnya, ada 43.893 spesies tumbuhan yang tumbuh subur di sini. Kekayaan fauna di brazil juga membuatnya memiliki 712 spesies mamalia, 1.900 spesies burung, 751 spesies reptil, dan 978 spesies amfibi. Meski keanekaragaman hayati Brasil melimpah, hilangnya hutan tropis (akibat pertanian yang tidak terkontrol dan penebangan) masih terus meningkat hingga mengancam habitat kehidupan flora dan fauna di dalamnya. 

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Puffbird – © Ebird.org

Kolombia memiliki kekayaan burung, amfibi, dan tumbuhan endemik yang menjadikannya negara dengan kekayaan biodiversitas terbesar kedua di dunia. Dengan 1800-an spesies burung, ada lebih banyak spesies burung di Kolombia daripada negara mana pun di Bumi. Oleh sebab itu, negara Amerika Selatan ini memiliki hampir 10% keanekaragaman hayati global di dalam perbatasannya. 

Kekayaan biodiversitas Kolombia juga terdiri dari ekosistemnya, yang menyimpan 314 jenis ekosistem berbeda di dalamnya. Tak hanya menjadi habitat banyak spesie burung, ekosistem ini juga menjadi rumah bagi 456 spesies mamalia dan 208 spesies amfibi yang terancam punah. Negara ini pun memiliki 73 spesies burung endemik yang hanya terdapat di Kolombia. Beberapa di antaranya Tolima Dove, Chachalaca bersayap kastanye, dan Puffbird.

Negara Indonesia terdiri dari kepulauan, yang terbentang antara Benua Asia dan Australia, dan Samudera Pasifik dan Hindia. Ada lebih dari 17.000 pulau yang terdapat di Indonesia. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi, dengan banyaknya spesies flora dan fauna endemik. Negara ini juga memiliki beragam ekosistem darat dan laut, yang membuatnya memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia dan segitiga terumbu karang yang terkenal.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Komodo – © Pixabay.com

Menurut LIPI,  Indonesia menjadi tempat hidup dari ribuan spesies flora dan fauna. Ada sekitar 80.000 jenis flora di Indonesia, yang terdiri dari 1.500 jenis alga, 2.197 jenis paku-pakuan, 595 jenis lumut kerak, dan 40.000 jenis flora tumbuhan berbiji. Jumlah jenis flora tumbuhan berbiji pun merupakan 15,5 persen dari total flora di dunia. 

Sementara dari segi fauna, Indonesia memiliki 1.900 jenis kupu-kupu (10 persen dari jenis spesiesnya di dunia) dan 8.157 jenis fauna vertebrata. Fauna vertebrata terdiri dari mamalia, burung, herpetofauna, dan ikan. Selain itu, ada banyak flora dan fauna endemik yang hidup di Indonesia. Fauna endemik Indonesia terdiri dari 386 jenis burung, 270 jenis mamalia, 280 jenis ikan, 204 jenis amfibi, dan 328 jenis reptil. Sementara flora endemik Indonesia terdiri dari 40-50 persen total jenis flora di setiap pulau-pulau di Indonesia dan 23 persen dari total jenis flora di Pulau Sumatera.  

Beberapa fauna endemik Indonesia antara lain Rusa Bawean, Penyu Pulau Batu Berleher Ular, dan Bekantan. Sementara itu, Indonesia juga terkenal di dunia karena menjadi satu-satunya tempat di bumi bagi badak, orangutan, gajah, beruang, dan harimau hidup di hutan yang sama. Kekayaan biodiversitas ini membuat Indonesia penting dijaga kelestariannya.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Panda – © Pixabay.com

Negara yang terkenal dengan Panda ini juga termasuk sebagai negara dengan kekayaan biodiversitas terbesar di dunia. Negara raksasa Asia Timur ini sebenarnya adalah tempat tinggal bagi beragam spesies hewan yang menakjubkan. Mulai dari hutan hujan tropis di Yunnan hingga gurun Gobi, yang membuat Cina menjadi rumah terbaik untuk kehidupan burung, tumbuhan, dan ikan.

Cina memiliki jumlah jenis burung terbesar di dunia, yakni 1.244 spesies burung. Adapula 667 spesies vertebrata endemik Cina, termasuk panda, harimau Cina Selatan, dan antelop Tibet. Secara total, di Cina terdapat 581 spesies mamalia, 376 spesies reptil, dan 284 amfibi. Selain itu, separuh dari 30.000 tumbuhan yang ditemukan di negara ini juga merupakan endemik kawasan tersebut. 

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Occelots, hewan endemik Meksiko – © Texasstandard.com

Meksiko menjadi negara selanjutnya yang memiliki kekayaan biodiversitas terbesar di dunia. Garis pantai, hutan hujan, semak belukar, hutan beriklim sedang, dan bakau di Meksiko menyediakan rumah bagi beberapa satwa liar paling beragam di dunia. Kondisi ini membuat Meksiko memiliki jumlah ekosistem terbesar kedua di dunia, dengan tingginya jumlah burung, mamalia, reptil, dan tumbuhan. 

Meksiko menjadi rumah bagi 10-12 persen spesies di planet ini, dengan didominasi spesies endemik. Di dalamnya ada 536 spesies mamalia, yang 30 persen di antaranya merupakan fauna endemik. Terdapat 290 spesies amfibi, yang 47 persennya endemik. Ada 704 spesies reptil dan lebih dari setengah jumlahnya adalah endemik. Tidak hanya itu, di Meksiko menjadi rumah bagi 1.054 spesies burung. Sementara itu, jumlah flora di negara ini ada lebih dari 25.000 spesies.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Lllama Peru – © Theculturetrip.com

Peru menjadi negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi berikutnya, yang menjadi tempat hidup bari banyak burung, amfibi, mamalia, dan tumbuhan. Negara ini turut memiliki hutan hujan terbesar, yakni hutan Amazon yang terletak di wilayah Amerika Selatan. Di Peru juga terdapat kawasan pegunungan Andes yang sangat luas. Karena itu, negara ini memiliki sekitar 2.000 spesies ikan, 1.800 spesies burung menakjubkan, 500 spesies mamalia, yang 70 spesies di antaranya endemik, 380 amfibi, dan 300 spesies reptil. Tidak hanya itu, Peru juga memiliki spesies flora yang beragam dari hutan hujannya, yakni ada sekitar 13.000 spesies tumbuhan.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Walabi Australia – © Pixabay.com

Keanekaragaman hayati Australia terkenal sangat beragam mulai dari ekosistem darat hingga perairannya. Negara ini kaya akan flora dan faunanya. Di dalamnya ada sekitar 600-700 ribu spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda. Australia menjadi tempat hidup bagi lebih dari 378 spesies mamalia, 828 spesies burung, 300 spesies kadal, 140 spesies ular, dan lain sebagainya. Sementara itu, Australia menempati urutan pertama di dunia dalam hal spesies endemik. Negara ini memiliki berbagai spesies endemik yang sangat terkenal, termasuk kanguru, walabi, dingo, dan koala.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Rusa sangai India – © Walkthroughindia.com

Ghats Barat dan pegunungan Himalaya Timur membuat negara ini memegang posisi sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan biodiversitas terbesar berikutnya. India menjadi rumah bagi banyak spesies beragam, di antaranya 410 spesies mamalia, 408 spesies reptil, 197 spesies amfibi, dan 1.250 spesies burung. Beberapa satwa endemik yang tidak ditemukan di luar India antara lain tikus pohon nicobar, lutung kelabu berkaki hitam, musang malabar, dan tupai belang hutan. Spesies lain yang terkenal di India adalah megafauna di dalamnya, yakni gajah, badak, singa, dan harimau.

Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Monyet Ekuador –  © Greentrek.org

Meski Ekuador adalah negara terkecil dalam daftar ini, tapi di dalamnya  terdapat  kekayaan biodiversitas yang tinggi. Wilayah negara ini mencakup Andes hingga Amazon, termasuk juga Galapagos. Kepulauan Galapagos berada di dalam perbatasan Ekuador, yang menjadi ekosistem mandiri dan sangat beraneka ragam.

Keanekaragaman hayatinya membuat negara ini menjadi rumah bagi sekitar 16.000 spesies tumbuhan, yang sekitar 4.100 di antaranya endemik. Terdapat 1.600 spesies burung, yang 52 spesies di antaranya adalah endemik. Jumlah spesies burung di Ekuador merupakan 18 persen dari total burung yang ditemukan di dunia. Ada pula spesies lain yang hidup di dalamnya, antara lain 415 spesies amfibi (60 persen di antaranya endemik), 394 spesies reptil, dan 369 spesies mamalia (30 persen di antaranya endemik). 

  • Amerika Serikat dan Venezuela 
Negara apa yang keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat terbaik di Atas Indonesia?
Grizzly bear Amerika Serikat – © Cowboystatedaily.com

Dua negara ini sama-sama masuk dalam peringkat 10 negara dengan keanekaragaman hayati terbesar. Meski kedua negara ini sekarang bertolak belakang dalam ideologi politik, tapi mereka memiliki kesamaan dalam tingkat biodiversitasnya yang tinggi. Namun, keanekaragaman ekosistem air tawar dan laut pada Amerika Serikat menempatkannya sebagai negara yang memiliki kekayaan biodiversitas terbesar. Begitu pula Venezuela, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi dalam hal burung. 

Terletak di iklim tropis, Venezuela menyediakan lingkungan pertumbuhan yang sempurna untuk sekitar 21.000 spesies tumbuhan. Di negara ini diperkirakan 38 persen dari total spesies tumbuhannya adalah endemik Venezuela. Tidak hanya itu, negara ini turut memiliki 8.000 spesies hewan juga endemik. Secara total, Venezuela memiliki 1.417 spesies burung, 351 spesies mamalia, 315 spesies amfibi, dan 341 spesies reptil. 

Sementara itu, Amerika Serikat mencakup banyak ekosistem yang berbeda dari hutan beriklim sedang hingga gurun dan merupakan rumah bagi berbagai tumbuhan dan hewan. Di dalamnya ada sekitar 400 spesies mamalia, 800 spesies burung, 300 spesies reptil, dan 295 spesies amfibi tinggal. Ada juga lebih dari 17.000 spesies tumbuhan tersebar di seluruh Amerika Serikat.

Itulah beberapa negara yang dikenal memiliki kekayaan biodiversitas terbesar di dunia. Indonesia menjadi salah satunya berkat luas wilayah dan keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya. Bila keanekaragaman hayati di bumi hilang, akan berdampak negatif pada setiap tingkat planet ini. Untuk itu, penting menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup flora  dan fauna juga ekosistem yang menaunginya agar tetap lestari.*** 

Penulis: Destri Ananda

Sumber Artikel:

Activesustainability.com. Top 10 Countries in Biodiversity. Diakses pada 9 Februari 2021 dari laman https://www.activesustainability.com/environment/top-10-countries-in-biodiversity/ 

Environment.gov. Biodiversity hotspots. Diakses pada 9 Februari 2021 dari laman https://www.environment.gov.au/biodiversity/conservation/hotspots 

Indonesia.go.id. 17 November 2018. Indonesia, Negara Megabiodiversitas. Diakses pada 9 Februari 2021 dari laman https://indonesia.go.id/ragam/keanekaragaman-hayati/ekonomi/indonesia-negara-megabiodiversitas 

Mongabay.com. 21 Mei 2016. The top 10 most biodiverse countries. Diakses pada 9 Februari 2021 dari laman https://news.mongabay.com/2016/05/top-10-biodiverse-countries/ 

Worldatlas.com. The World’s 17 Megadiverse Countries. Diakses pada 9 Februari 2021 dari laman https://www.worldatlas.com/articles/ecologically-megadiverse-countries-of-the-world.html 

Sumber Foto: 

Padar Island: https://pixabay.com/photos/padar-island-komodo-national-park-3680171/ 

Komodo Indonesia: https://pixabay.com/photos/monitor-komodo-dragon-komodo-1589200/ 

Panda China: https://pixabay.com/photos/panda-panda-bear-sleep-rest-relax-1236875/ 

Bird Brasil: https://pixabay.com/photos/rio-de-janeiro-mar-ocean-birds-979750/ 

Walabi Australia: https://pixabay.com/photos/wallabies-kangaroo-rednecked-wallaby-411548/ 

Monkey Ekuador: http://www.greentrek.org/amazon/yasuni-monkey-ecuador/ 

Puffbird Kolombia: https://ebird.org/species/rutpuf1 

Grizzly Bear AS: https://cowboystatedaily.com/2020/05/11/grizzly-bear-relocated-from-cody-to-dubois/ 

Sangai Deer India: http://www.walkthroughindia.com/wildlife/12-endangered-endemic-species-found-india/ 

Llama Peru: https://theculturetrip.com/south-america/peru/articles/17-things-you-need-to-know-about-llamas-in-peru/ 

Ocelots Meksiko: https://www.texasstandard.org/stories/how-texas-is-bringing-the-ocelot-back/