Nama lain dari studi model adalah

Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 16

4. Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah- langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. Pengembangan Desain dan Persiapan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda • Carilah ide produk kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat brainstorming dalam kelompok. • Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan faktor estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut. • Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik. • Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan. • Buatlah produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan pada proses produksi yang sesungguhnya. • Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar. • Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta petunjuk pembuatan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi. Tugas 4 Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 17 Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. • Bahan Baku • Teknik Produksi • Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik gambar kerja atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah- bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah inishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan danatau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan inishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan ilter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 18 Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan ide, bayangan dan harapan kita? Apabila belum, perbaikan apa yang harus kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas? LK 5 Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja Tahapan Produksi Jenis Aktivitas Teknik yang Digunakan AlatBahan Metode dan Alat K3 Pembahanan contoh Menyerut kayu contoh Mesin serut contoh Kacamata dan masker Pembentukan ……………… ………………… ……………………… Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja • Setiap kelompok sudah memiliki rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda yang telah dibuat pada Tugas 4. • Tentukan jumlah produk yang akan diproduksi. • Diskusikan dan tuliskan jenis aktivitas pada tahapan pembahanan, cara pembentukan, cara perakitan dan cara inishing dari desain kerajinan yang telah dirancang. Silakan mencari informasi dari buku, internet dan bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota kelompok. • Diskusikan dan tuliskan tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan produk. Silakan mencari informasi dari buku, internet dan bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota kelompok. • Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang menarik sesuai format LK 5. Boleh disertai gambar agar lebih mudah dimengerti dan tampak menarik. Tugas 5 Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 19 Perakitan ………………… ………………… ……………………… Finishing …………………. ……………….. ……………………… Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grais yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Produksi dilakukan dalam kelompok sesuai dengan tahap pengerjaan yang sudah direncanakan. Tahap awal berupa persiapan bahan, tempat kerja dan peralatan, dilanjutkan dengan proses produksi. • Pada tugas sebelumnya, sudah ditetapkan jumlah produk yang akan dibuat. Hitunglah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksinya. • Siapkan bahan-bahan dengan mengelompokkan berdasarkan jenis material yang akan digunakan. • Siapkan pula tempat kerja dan peralatan yang akan digunakan. • Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan proses produksi yang sudah dibuat sebelumnya dan pembagian tugas yang disepakati dalam kelompok. • Setelah bekerja, rapikan den bersihkan kembali peralatan dan tempat kerja. Tugas 6 Kelompok Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 20 material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grais. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan dapat dibagi menjadi 3 tiga: kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya nonbenda yang menjadi inspirasi. Sumber: www.astakria.com Gambar 1.15 Kemasan kerajinan yang memiliki jendela transparan kiri dan tertutup kanan. Sumber: www.astakria.com Gambar 1.16 Kemasan kerajinan inovatif menyesuaikan dengan kerajinan yang dikemas. Prakarya dan Kewirausahaan 21 Sumber: www.astakria.com Gambar 1.17 Kemasan kerajinan inovatif berisi satu set yang terdiri atas beberapa buah produk. Sumber: www.astakria.com Gambar 1.18 Kemasan kerajinan dengan penjelasan tentang inspirasi budaya non benda. Sumber: www.astakria.com Gambar 1.19 Kemasan sekunder untuk kerajinan berupa tas kertas. Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 22

D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Video yang berhubungan

Prakarya dan Kewirausahaan 15 - Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? - Bahanmaterial apa yang apa saja yang akan dipakai? - Warna danatau motif apa yang akan digunakan? - Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? - Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? - Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat brainstorming. Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. 2. Membuat GambarSketsa Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3. Pilih Ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

4. Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 16 dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 4. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah- langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. Pengembangan Desain dan Persiapan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal 1. Carilah ide produk kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat brainstorming dalam kelompok. 2. Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan faktor estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut. 3. Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik. 4. Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan. 5. Buatlah produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan pada proses produksi yang sesungguhnya. 6. Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar. 7. Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta petunjuk pembuatan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi. Tugas 3 Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 17 Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Benda Lokal Proses produksi kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat - Bahan Baku - Teknik Produksi - Sumber Daya Manusia Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu.Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah inishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan danatau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan inishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan ilter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 18 Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan ide, bayangan dan harapan kita? Apabila belum, perbaikan apa yang harus kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas? Sumber: Kemdikbud, 2016 Gambar 1.16 Perlengkapan untuk K3, diantaranya Apron, masker dan sarung tangan Prakarya dan Kewirausahaan 19 LK 4. Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja Tahapan Produksi Jenis Aktivitas Teknik yang Digunakan AlatBahan Metode dan Alat K3 Pembahanan contoh Menyerut kayu contoh Mesin serut contoh Kacamata dan masker Pembentukan ……………… ……………… ……………… Perakitan ……………… ……………… ……………… Finishing ……………… ……………… ……………… Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja 1. Setiap kelompok sudah memiliki rancangan kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal yang telah dibuat pada Tugas 3. 2. Tentukan jumlah produk yang akan diproduksi. 3. Diskusikan dan tuliskan jenis aktivitas pada tahapan pembahanan, cara pembentukan, cara perakitan dan cara inishing dari desain kerajinan yang telah dirancang. Silakan mencari informasi dari buku, internet dan bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota kelompok. 4. Diskusikan dan tuliskan tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan produk. Silakan mencari informasi dari buku, internet dan bertanya pada ahli untuk melengkapi pemikiran anggota kelompok. 5. Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang menarik sesuai format LK 4. Boleh disertai gambar agar lebih mudah dimengerti dan tampak menarik. Tugas 4 Kelompok Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 20 Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grais yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain Tugas 5 Kelompok Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Kegiatan produksi dilakukan dalam kelompok. Tentukan target jumlah produksi berdasarkan waktu, kemampuan produksi dan target penjualan. Rencanakan proses produksi, jumlah bahan dan alat serta kebutuhan tempat kerja berdasarkan target produksi. Buatlah pembagian tugas yang sesuai dengan kompetensi anggota kelompok dan mendukung kualitas produksi yang baik. Kegiatan produksi tergantung pada desain kerajinan dan teknik produksi yang akan digunakan. Secara umum tahapan produksi kerajinan seperti berikut. 1. Persiapan - Persiapan bahan - Persiapan alat kerja - Persiapan tempat kerja 2. Kegiatan Produksi - Pembahanan - Pembentukan - Perakitan - Finishing 3. Pascaproduksi - Pemeriksaan kualitas Quality Control - Pengemasan - Perapian bahan, alat dan tempat kerja - Persiapan penjualan - Penjualan Prakarya dan Kewirausahaan 21 ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grais. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan dapat dibagi menjadi 3 tiga, kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya lokal yang menjadi inspirasi. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.17 Kemasan dengan lapisan pelindung busa tipis untuk melindungi produk kerajinan dari benturan. Semester 1 Kelas X SMAMASMKMAK 22 Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.18 Kemasan dengan keterangan fungsi stiker, informasi tentang objek budaya digantung, dan identitas brand pada bagian luar kemasan. Pembuatan Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal 1. Buatlah kemasan untuk produk jadi dengan pertimbangan fungsi pelindung produk dan identitas produk. 2. Ingatlah untuk memasukkan biaya pembuatan kemasan ke dalam penghitungan biaya produksi. Tugas 6 Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 23

C. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Video yang berhubungan