Otoloka.id- Untuk mobil penumpang, sudah pasti disematkan teknologi untuk meringankan kerja pengemudi dalam menyetir, yaitu electric power steering (EPS). Karena menggunakan sistem elektrik, sudah pasti tak lagi menggunakan sistem mekanis atau menggunakan fluida alias cairan. Menarik untuk dibahas, karena hampir setiap produsen otomotif sudah menggunakan teknologi tersebut di produknya di level atas, menengah, bahkan untuk mobil level bawah yang biasa kita sebut entry level. “Keberadaan fitur Electric Power Steering membuat pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan mudah dan nyaman. Namun tetap harus waspada pada hal yang bisa membuatnya mengalami gangguan. Lakukan servis berkala secara rutin untuk memastikan EPS selalu dirawat guna menjaga kinerjanya,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000. Auto2000 selaku bengkel resmi sekaligus diler Toyota, mengemukakan masalah yang terjadi di elektric power steering. Sistem kemudi tersebut sebenarnya mudah dalam perawatan, namun ketika tak dirawat sama sekali, akan muncul beberapa kerusakan. Apa saja itu? Yuk lanjut! 1. Aki dan Alternator Kurang Daya Listrik Karena namanya electric power steering, sudah pasti membutuhkan sokongan tenaga listrik, dan hal itu diproduksi oleh aki dan alternator mobil. Ketika sumber listrik tersebut bermasalah, dan bahkan sampai tekor atau soak, maka tenaga listrik yang dialirkan aki menjadi lemah, lalu mengganggu motor EPS apabila dibiarkan. Selain aki, alternator yang mengambil peran aki ketika mobil berjalan, ketika rusak akan mengganggu daya listrik yang dikirim ke EPS. Oleh karena itu, alternator maupun aki harus dalam kondisi prima dan selalu dicek saat servis berkala. 2. Gangguan di Motor EPS Selain sumber listriknya yang terganggu, beratnya setir padahal sudah electric power steering adalah soal penggeraknya, yaitu motor EPS. Komponen tersebut memang bertugas mengubah aliran listrik untuk menjadi tenaga gerak ke batang setir atau steering shaft. Motor EPS merupakan komponen penting pada kemudi, dan letaknya berada di bawah mobil. Seringnya terkena hujan atau pencucian, berpotensi kemasukan air, dan partikel tersebut akan memberatkan kinerja motor lebih lanjut gerakan lingkar kemudi. Oleh karena itu, cek juga seal motor EPS dari air, siapa tahu ada kebocoran yang juga menimbulkan karat serta korsleting. 3. Gangguan pada Steering Rack Selain mengganggu batang setir atau steering shaft, beratnya setir juga diakibatkan karena gangguan di steering rack, komponen yang bertugas untuk menyalurkan pergerakan dari EPS ke roda mobil. Steering rack juga memiliki seal atau pelindung agar tidak masuk kotoran dan air, nah sama seperti penjelasan di atas, seal di komponen tersebut juga harus dicek ya! 4. Cross Joint Steering Shaft alami Gangguan Komponen lain di setir yang berpotensi menyebabkan EPS berat adalah cross joint. Komponen ini juga sama fungsinya, yaitu meneruskan putaran dari motor EPS ke steering rack. Di dalam cross joint terdapat sambungan yang seiring masa pemakaian mobil, akan mengalami kelonggaran. Apabila sambungan pada cross joint longgar, steering shat akan oblak dan pergerakannya tak beraturan. Sangat mudah untuk mengetahui kerusakan di komponen tersebut, yaitu dengan munculnya suara aneh di belakang kemudi ketika setir dibelokkan. 5. Sensor EPS Tidak Bekerja Karena menggunakan sistem elektrikal, sudah pasti EPS bekerja dengan dipantau oleh 2 sensor utama, yaitu torque sensor yang membaca besar putaran mesin ke roda, dan speed sensor untuk mengetahui kecepataan aktual kendaraan serta menyesuaikan bobot EPS. Apabila kedua sensor tersebut mengalami malfungsi, maka electric power steering tidak akan akurat dalam membaca setiap putaran mesin berikut bobot yang diberikan ke setir di tiap kecepatan. 6. Gangguan pada Modul EPS Tak hanya menggunakan sensor saja dalam bekerja, EPS juga menggunakan modul. Nah, modul EPS bertugas untuk mengolah data dari sensor sudut putaran setir, lalu memerintahkan proses kerja pada sistem EPS. Modul Electric Power Steering sebenarnya kecil dalam potensi kerusakan, pasalnya berada di dalam dashboard. Namun apabila mobil melewati banjir dan terendam air, kemungkinan besar komponen tersebut akan rusak, dan berakibat setir yang tidak dapat dioperasikan. Jika Anda menyukai situs Otoloka, jangan lupa ke Menu Browser dan Klik “Akses Cepat” ya. Akses kami lebih nyaman dan mudah!
|