Minum obat tidur 10 butir

Minum obat tidur 10 butir
Ilustrasi obat tidur. ©Shutterstock/Yuriy Rudyy

Merdeka.com - Obat tidur diklasifikasikan sebagai obat penenang hipnotik dan biasanya diresepkan untuk penderita insomnia dan gangguan tidur lainnya. Obat tidur hanya diresepkan sebagai solusi jangka pendek untuk permasalahan kondisi tidur. Karena, banyak di antara obat-obatan ini berpotensi menyebabkan penyalahgunaan dan kecanduan.

Meskipun memiliki kegunaan yang sah, obat tidur juga memiliki risiko dan efek samping yang signifikan, yang sayangnya tidak disadari oleh banyak orang. Untuk itu, Anda harus mengenali tanda-tanda penyalahgunaan obat tidur beserta bahaya konsumsi obat tidur secara berlebihan.

Obat tidur mungkin merupakan solusi yang efektif untuk mengakhiri masalah tidur dalam jangka pendek. Tetapi, sangat penting untuk memastikan bahwa Anda telah memahami semua yang perlu diketahui tentang obat tidur. Seperti, mengetahui tentang efek sampingnya untuk menghindari penyalahgunaan obat penenang ini.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai bahaya konsumsi obat tidur secara berlebihan bagi kesehatan tubuh yang harus Anda waspadai.

2 dari 4 halaman

Bahaya Konsumsi Obat Tidur Secara Berlebihan

Bahaya langsung dan jangka panjang dari penyalahgunaan obat tidur dapat menjadi peringatan bagi kebanyakan orang untuk berhati-hati saat menggunakannya. Namun, masih banyak juga orang yang tidak menyadari bahaya obat-obatan tersebut.

Beberapa bahaya konsumsi obat tidur secara berlebihan adalah kejang-kejang hingga susah bernapas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi dari obat tidur yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual dan bengkak, melansir dari addictioncenter.com.

Dalam beberapa kasus khusus, obat tidur bahkan dapat menimbulkan parasomnia. Parasomnia didefinisikan sebagai gangguan tidur yang mencakup perilaku seperti tidur-berjalan, tidur-makan, tidur-seks, mengemudi dalam tidur, dan aktivitas terkait tidur yang berpotensi berbahaya lainnya.

Bahaya konsumsi obat tidur secara langsung lainnya berkisar dari kelelahan ringan hingga koma. Beberapa dari efek samping ini bahkan dapat menyebabkan overdosis yang mematikan, menyoroti bahaya konsumsi obat  tidur yang sebenarnya.

Gejala umum dan efek samping dari penyalahgunaan obat tidur adalah:

  • Pusing
  • Mulut kering
  • Kesulitan berkoordinasi
  • Mengantuk di siang hari
  • Hilang ingatan
  • Mimpi yang tidak biasa
  • Gatal dan bengkak
  • Sakit kepala ringan
  • Tingkat pernapasan tertekan
  • Mengandalkan obat tidur setiap malam agar bisa terlelap
  • Tidak mengalami efek yang serupa dari dosis yang sama
  • Menunggu-nunggu waktu tidur agar bisa minum obat
  • Minum obat tanpa niat tidur agar bisa merasakan efek euforia
  • Mengidam untuk minum obat tidur di siang hari

Pengguna obat tidur dalam jangka waktu lama cenderung mengalami efek samping yang meningkat. Mengonsumsi obat tidur terus-menerus membuat substansi menumpuk di tubuh dan menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek ini termasuk tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur dan depresi.

3 dari 4 halaman

Kenali Gejala Kecanduan Obat Tidur

Obat tidur menimbulkan risiko ketergantungan fisik yang serius, terutama bila diminum lebih dari dua minggu. Kebanyakan orang kurang memahami seberapa cepat toleransi tubuh terhadap efek obat tidur, terutama jika ia meminum pil ekstra yang lainnya. Toleransi obat tidur dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan/atau kecanduan.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental AS menguraikan kriteria lengkap untuk mendiagnosis kecanduan secara klinis. Kriteria ini mencakup gejala perilaku, fisik, dan psikologis yang diakibatkan oleh penggunaan narkoba dalam waktu lama. Mereka yang kecanduan obat tidur mungkin menunjukkan gejala seperti:

  • Membutuhkan dosis yang lebih besar untuk bisa tertidur
  • Mencoba dan gagal berhenti lebih dari sekali
  • Mengabaikan kewajiban sosial, profesional, pendidikan, dan keluarga
  • Tampak bingung atau sering lepas
  • Mengisolasi diri dari teman dan keluarga
  • Terlibat dalam perilaku berbahaya saat berada di bawah pengaruh
  • Mengalami gejala putus zat
  • Tidak lagi terlibat dalam aktivitas yang dinikmati sebelumnya
  • Mendambakan pil tidur
  • Mengalami perubahan suasana hati

4 dari 4 halaman

Penarikan dan Pengobatan Kecanduan Obat Tidur

Pengguna yang ketergantungan pada obat tidur akan mengalami gejala penarikan saat berhenti, dan ketergantungan dapat berkembang hanya dalam 7 hari. Gejala penarikan dapat berlangsung beberapa minggu tergantung pada lama penggunaan, usia, jenis kelamin, tingkat dosis, dan faktor lainnya. Cara terbaik untuk mengelola gejala putus obat adalah dengan menjalani detoksifikasi medis.

Tingkat keparahan gejala putus obat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Gejalanya bisa berupa insomnia, kecemasan, serangan panik, mudah tersinggung, keringat berlebih, depresi, ketegangan otot, mual, muntah, dan terkadang kejang.

Pengobatan kecanduan obat tidur biasanya dilakukan di rawat inap atau rawat jalan. Rehabilitasi rawat inap, di mana pasien tinggal di fasilitas rehabilitasi dan di bawah pengawasan medis dan psikologis secara terus menerus umumnya dianggap sebagai metode terbaik untuk mencapai dan mempertahankan ketenangan.

Rehabilitasi rawat inap sangat disarankan bagi mereka yang mengalami kecanduan obat tidur yang parah, atau kepada mereka yang pernah mencoba rehabilitasi di masa lalu namun gagal, dan mereka yang tinggal di lingkungan di mana obat-obatan dan alkohol mudah dijangkau.

[edl]

Apa yang terjadi jika minum obat tidur terlalu banyak?

Efek berbahaya dari obat tidur yaitu kejang hingga sesak napas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak. Beberapa dari efek samping ini bisa menyebabkan overdosis yang mematikan.

Apakah overdosis obat bisa membuat kematian?

Overdosis adalah kondisi yang bisa terjadi akibat mengonsumsi zat atau obat secara berlebihan. Hal ini tidak boleh dilakukan, karena bisa memberi dampak fatal ke tubuh, salah satunya dapat menyebabkan kematian.

Berapa lama efek obat tidur bereaksi?

Umumny obat tidur akan memberikan reaksi 30 menit - 2 jam setelah dikonsumsi. Lamanya obat tidur memberikan efek tergantung dari besar dosis yang dikonsumsi dan kondisi pasien. Obat tidur tersedia di apotik apotik namun memerlukan resep dokter untuk pembeliannya. Karena obat ini termasuk obat jenis keras dna terbatas.

Apakah orang minum obat tidur bisa terbangun?

Pasalnya, ada obat tidur yang hanya memberikan efek jangka pendek. Ini artinya jika Anda merasa harus bisa tidur cukup (sekitar 7-8 jam), minum obat tidur jangka pendek akan rentan membuat Anda terbangun di tengah malam karena efek obatnya habis.