Mengapa singapura dan brunei bisa lebih maju dari negara Indonesia

Saat ini, Singapura dianggap sebagai salah satu negara terkaya dan paling maju di dunia. Namun, hal ini tidak selalu terjadi karena ada titik waktu ketika negara tersebut benar-benar tidak memiliki sumber daya alam yang tersedia bagi mereka untuk membangun ekonomi mereka. Menarik untuk mengetahui bagaimana Singapura menjadi begitu kaya dan apa yang membuat negara itu mempertahankan statusnya.


Kebijakan Pembangunan Ekonomi

Singapura sangat ingin membantu penduduk setempat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan cara hidup mereka. Untuk itu, pemerintah mendorong industri dan bisnis Singapura untuk didirikan. Untuk membantu industri lokal ini, tersedia beberapa jalan untuk mendapatkan pendanaan. Selain hibah pemerintah, 10 pemberi pinjaman uang pinjaman pribadi teratas di Singapura memastikan bahwa dana tersedia bagi pengusaha untuk memulai atau mempertahankan bisnis mereka. Pemberi pinjaman ini dilisensikan oleh Kementerian Hukum Singapura untuk mengatur tingkat bunga dan cara pembayaran yang mereka kenakan.


Kebijakan Pembangunan Perumahan

Singapura pernah menjadi negara dengan kawasan kumuh terbanyak di dunia karena begitu banyak penduduk miskin yang tinggal di dalamnya. Namun, karena kebijakan pembangunan perumahan yang ditetapkan oleh dewan perumahan, Singapura perlahan berubah menjadi kota besar yang membantu warganya perlahan-lahan keluar dari permukiman kumuh ke fasilitas perumahan terencana. Di samping peluang kerja yang lebih baik, tinggal di rumah yang lebih baik sangat meningkatkan kondisi penduduk setempat.


Pengembangan Sektor Teknologi

Singapura juga berfokus pada sektor teknologi, menjadikannya pusat regional bagi beberapa perusahaan internasional. Pemerintah Singapura mendorong perdagangan bebas, yang membantu negara itu memperoleh banyak peluang investasi internasional dari perusahaan-perusahaan raksasa multinasional. Selain itu, negara ini juga dianggap sebagai pusat devisa regional, di mana PDB-nya diuntungkan secara signifikan.


Pemerintahan Bersih

Mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew membuat titik untuk mengubah pemerintah Singapura sekitar. Dari salah satu negara terkorup di dunia saat merdeka dari Inggris, Singapura kini masuk dalam sepuluh besar negara antikorupsi. Kebijakan keuangan dan ekonomi negara semuanya diarahkan untuk menjaga negara bebas dari korupsi dan turbulensi politik. Dengan demikian, dana dialokasikan dengan tepat untuk membantu warganya keluar dari kemiskinan dan mengubah negara itu menjadi salah satu negara paling sukses di seluruh dunia, dengan pendapatan per kapita yang bahkan melampaui negara-negara Eropa dan Asia lainnya.


Singapura adalah salah satu negara terkaya di dunia hingga saat ini dan keberhasilan negara tersebut dapat dikaitkan dengan pandangan dan kebijaksanaan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Kebijakan keuangan dan ekonominya yang kuat memastikan lingkungan yang bebas korupsi di pemerintahan. Dia juga membatasi operasi bank asing dan lebih mendorong pengembangan di sektor teknologi. Selain itu, dewan pembangunan ekonomi dan perumahan memberikan peluang bagi penduduk setempat untuk keluar dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Semua ini adalah faktor yang sama yang membuat Singapura tetap menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Selain sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Singapura juga merupakan salah satu tujuan paling populer yang dipilih siswa secara konsisten untuk studi mereka di luar negeri. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk kuliah di luar negeri di Singapura, maka Anda dapat mempertimbangkan program yang ditawarkan oleh Business Institute Indonesia (BII).

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mengatakan bangga bahwa telah dicap sebagai negara maju oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.Airlangga mengatakan kebijakan AS terbaru itu merupakan suatu hal yang membanggakan. Apalagi kini Indonesia sudah masuk dalam kelompok negara G20.

"Justru kita berbangga, kita kan G20, kita sekarang ekonomi 15-16. Dan kita purchasing power parity (PPP) kita nomor 7. Masa dianggap berkembang?" kata Airlangga di BPPT, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kita kadang-kadang sudah maju tapi nggak mau maju," jelasnya.Pernyataan itu disampaikan Airlangga untuk menanggapi keputusan terbaru AS, yang beberapa pekan lalu merevisi daftar negara-negara berkembangnya. Dalam catatan yang dirilis oleh Perwakilan Perdagangan AS (USTR) itu, Pemerintahan Presiden Donald Trump mencoret beberapa negara dari daftar negara berkembang, lalu menempatkannya sebagai negara maju.Beberapa negara yang dikategorikan negara maju di antaranya adalah Albania, Argentina, Armenia, Brazil, Bulgaria, dan China. Selain itu ada Kolombia, Kosta Rika, Georgia, Hong Kong, India, Kazakhstan, dan Republik Kirgis. Selanjutnya ada Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam.Sebelumnya, USTR mengatakan keputusan untuk merevisi metodologi terkait negara berkembang untuk investigasi tarif perdagangan, penting untuk dilakukan. Sebab, pedoman yang digunakan sebelumnya sudah usang lantaran dibuat tahun 1988. Pembaruan ini pun menandai langkah penting kebijakan AS yang sudah berlangsung selama dua dekade terkait negara-negara berkembang.Namun, bertolak belakang dengan Indonesia, Singapura ternyata malah pernah mengatakan negaranya tidak ingin dikategorikan sebagai negara maju. Pemerintah negara-kota itu mengatakan mereka lebih layak disebut 'negara berkembang' dalam konteks dalam ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).Alasan mereka karena negara itu tidak memiliki sumber daya yang memadai dan ekonominya tergolong kecil.

"Sebagai ekonomi kecil tanpa sumber daya alam dan ketergantungan tinggi pada perdagangan global, Singapura adalah negara berkembang anggota WTO," kata Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

Hal serupa juga telah ditegaskan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing, September 2019 lalu."Ini adalah bagian dari upaya negara untuk mendukung, menjunjung tinggi dan memperbarui aturan WTO," kata Chan Chun Sing.Chan menegaskan bahwa permintaan negara untuk dikategorikan sebagai negara berkembang juga bukan untuk mencari keuntungan."Singapura berkomitmen untuk tidak mencari perlakuan khusus dan berbeda dalam negosiasi yang sedang berlangsung dan di masa depan di WTO," kata Chan.Memiliki status sebagai 'negara berkembang' memang akan memberikan sebuah negara lebih banyak keuntungan ketimbang yang diperoleh 'negara maju'. Salah satunya adalah, status negara berkembang di WTO memungkinkan pemerintah negara berkembang untuk memiliki waktu yang lebih lama dalam menerapkan komitmen perdagangan bebas.Selain itu, negara-negara berkembang juga berhak menerapkan kebijakan untuk melindungi sebagian industri dalam negeri dan menerapkan subsidi. Negara-negara yang telah dicabut predikat sebagai negara berkembang ini juga kemungkinan akan dikenakan tarif yang lebih tinggi atas barang yang dikirim ke AS dari biasanya.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi)

Suara.com - Singapura merupakan negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di ASEAN. Alasan nefara Singapura lebih berfokus pada perdagangan dan industri membuat ekonomi negara ini berkembang pesat. Negara ini mengantongi pendapatan per kapita 59.797 dolar Amerika Serikat. Jauh di atas negara-negara Asia Tenggara lain. 

Bahkan Brunei Darussalam yang berada di urutan kedua negara terkaya di ASEAN hanya memiliki pendapatan 27.466 dolar Amerika Serikat. Jumlah ini hanya separuh dari total pendapatan Singapura. Padahal negara yang terletak di antara Indonesia dan Malaysia ini hanya sedikit lebih luas jika dibandingkan Ibu Kota Jakarta. 

Lantas apa alasan negara Singapura lebih berfokus pada perdagangan dan industri yang membuat mereka sekaya sekarang? Setidaknya ada tiga alasan pokok yang menjadikan Singapura memilih menjadi negara industri dan perdagangan. 

Pertama Singapura tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai. Negara yang kecil membuat lahan pertanian dan hasil bumi menjadi sangat minim di Singapura. Oleh sebab itu, pemerintah negara ini mengandalkan sektor yang bisa dibuat oleh manusia sebagai objek penopang ekonomi. Singapura diketahui menjadi sangat maju dalam industri otomotif, perbankan, hingga pariwisata. 

Baca Juga: Singapore Airlines Mendarat di Bali Dan Akan Operasikan 7 Penerbangan Tiap Minggu

Alasan kedua sumber daya manusia (SDM) Singapura sangat unggul dan menguasai bidang-bidang industri. Pendidikan yang maju juga menjadi faktor penting untuk pengembangan industri di Singapura. Sekolah dan universitas memiliki jurusan yang bisa menopang kebutuhan industri di masa depan, yakni teknologi informasi, teknik, dan manajemen industri. 

Alasan ketiga, letak geografis Singapura sangat strategis untuk lalu lintas perdagangan dunia. Pelabuhan di Singapura merupakan salah satu pelabuhan terpadat di dunia. Hal ini memudahkan Singapura untuk melakukan ekspor-impor barang. Iklim tropis juga memudahkan aktivitas penduduk karena tidak banyak menyesuaikan dengan kondisi cuaca. 

Di tengah pandemi Covid-19 roda ekonomi Singapura yang tergantung pada industri dan perdagangan tetap berjalan. Negeri singa ini menjadi negara pertama yang mengumumkan bakal hidup berdampingan dengan corona karena tingkat vaksinasi yang tinggi dan fasilitas kesehatan yang canggih. Sejak akhir 2021 lalu, Singapura sudah membuka perbatasan dengan beberapa negara ASEAN yakni Malaysia dan Indonesia demi keberjalanan ekonomi. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Baca Juga: Harapan Baru Bagi Pariwisata, Besok Singapore Airlines Akan Bawa 180 Penumpang ke Bali