Mengapa sabun cuci tangan lebih efektif membunuh virus atau kuman dibandingkan sanitizer

Wabah virus corona telah banyak membawa perubahan bagi dunia. Salah satunya, gerakan cuci tangan yang dulunya sempat dianggap remeh kini menjadi krusial. Imbauan mencuci tangan dengan bahan-bahan antibakteri yang bisa membunuh virus tersebar di mana-mana. Tujuannya agar orang tidak terjangkit virus corona.

Kenapa mencuci tangan menjadi kunci menghalau virus corona? Virus ini bisa masuk ke tubuh Anda dan merusak jaringan-jaringan di dalamnya lewat bagian lubang mulut, hidung, dan mata. Tangan menjadi bagian tubuh yang paling sering menyentuh bagian-bagian tersebut. Karena itulah, kebersihan tangan amat menentukan bagaimana Anda bisa terhindar dari virus corona.

Selain mencuci tangan, penggunaan bahan dengan kandungan antibakteri lain, seperti hand sanitizer, juga dianjurkan. Hanya saja, menurut World Health Organization (WHO), kemampuan membunuh virus dan bakteri dengan menggunakan sabun antibakteri dan air mengalir ternyata lebih efektif karena bisa membunuh kuman hingga 99,9%. Sementara itu, penggunaan hand sanitizer dengan kandungan antibakteri secara tepat mampu membunuh kuman hingga 70%.

Tidak sembarangan mencuci tangan, gerakan mencuci tersebut dianjurkan menggunakan sabun antibakteri. Ini karena bakteri dan virus tidak akan mati jika hanya mengandalkan air. Virus maupun bakteri sejatinya adalah partikel terlemah dalam kandungan lemak yang sangat mudah mati jika terkena bahan-bahan anti bakteri, seperti kandungan di dalam sabun.

Masyarakat pun diminta mencuci tangan dengan air mengalir agar semua bakteri dan virus langsung meluncur lepas dari tangan Anda ketika dalam proses mencuci. Lalu bagaimana cara proses mencuci tangannya sendiri? Simak di sini, ya.

1. Basahi Permukaan Tangan

Pertama, basahi seluruh permukaan tangan dengan air. Kemudian, langsung tuangkan sabun antibakteri secukupnya ke seluruh permukaan tangan yang sudah basah.

2. Menggosok Tangan

Kedua, biarkan antar tangan kiri dan tangan kanan saling menggosok. Tidak hanya telapak tangan, penggosokan juga harus mencapai ke punggung tangan.

3. Bersihkan Sela-sela Jari

Lakukan pembersihan pada bagian sela-sela jari dengan cari saling mengaitkan bagian jari-jari tangan Anda. Setelah itu, lanjutkan membersihkan bagian punggung hari dengan menggosokkanya ke bagian telapak tangan.

4. Khususkan Ibu Jari

Bersihkan bagian ibu jari. Caranya membasuh ibu jari dengan posisi memutar. Lakukan ke ibu jari kanan dan kiri. Pembasuhan secara memutar menjadi penting untuk memastikan sela bagian ibu jari sekaligus bagian punggung dan dalamnya bersih secara total.

5. Bersihkan Kuku

Jangan lupakan bagian kuku. Cara membersihkan kuku cukup mudah. Anda hanya perlu mengosokkan bagian ujung kuku ke telapak tangan untuk memastikan kuku-kuku Anda terkena sabun anti bakteri yang berpusat di telapak tangan.

6. Bilas dengan Air Mengalir

Terakhir, basuh keseluruhan bagian tangan Anda dengan air mengalir dan pastikan seluruh sabun sudah tidak ada tertinggal di tangan. Jika ada, langsung keringkan tangan yang bersih dengan tisu sekali pakai atau handuk.

Mulai sekarang mari semakin rajin untuk mencuci tangan dengan sabun antibakteri agar bisa terhindar dari virus corona. Pastikan sabun cuci tangan yang Anda gunakan mengandung triclosan untuk memastikan kuman, bakteri, maupun virus benar-benar mati. Lifebuoy Hand Wash dan Lifebuoy Hand Sanitizer  bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Sumber:

alodokter.com/efektifkah-penggunaan-sabun-antibakteri-untuk-menghalau-virus-corona

kesehatan.kontan.co.id/news/cuci-tangan-dengan-sabun-mampu-membunuh-virus-corona-ini-cara-kerjanya?page=all

kompas.com/tren/read/2020/03/28/180500765/cegah-corona-cuci-tangan-dengan-sabun-lebih-baik-dari-hand-sanitizer

inews.id/lifestyle/health/cegah-covid-19-sabun-ternyata-lebih-efektif-membunuh-virus

enervon.co.id/article/809/cuci-tangan-dapat-bunuh-virus-corona-ini-cara-kerjanya/

tirto.id/cara-cuci-tangan-yang-benar-untuk-cegah-virus-corona-covid-19-eCPj

Diakses pada:

12 April 2020

COVID-19 mengubah perhatian masyarakat terhadap kesehatan yang sebelumnya diabaikan, sekarang menjadi prioritas. Perhatian tersebut menciptakan kebiasaan baru di kalangan masyarakat untuk menerapkan cuci tangan menggunakan sabun dan menggunakan hand sanitizer. Cuci tangan atau penggunaan hand sanitizer berguna untuk mengurangi resiko penularan virus COVID-19. Kegiatan cuci tangan ini baik dilakukan sebelum atau sesudah memegang benda yang sering disentuh banyak orang. Contohnya seperti uang dan fasilitas umum. Kebiasaan baru ini membuat masyarakat melaksanakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).

Cuci tangan membutuhkan sabun dan air mengalir, beberapa orang menganggapnya cukup rumit untuk diterapkan. Berbeda dengan hand sanitizer yang dinilai cukup praktis karena dapat dibawa kemana saja dan dalam penggunaannya cukup dituangkan pada seluruh bagian tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Masyarakat sekarang sangat menyukai hal-hal yang simple dan praktis seperti hand sanitizer. Melihat minat masyarakat yang tinggi, saat ini banyak bermunculan produsen-produsen hand sanitizer bahkan tidak sedikit individu yang membuat secara mandiri. Namun, bagaimana tingkat keefektifan dari penggunaan hand sanitizer?

Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ melakukan wawancara pada seorang perawat di rumah sakit. Lebih efektif cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Lama membersihkan dari kuman cuci tangan lebih lama berkisar 40-60 detik. Jika hand sanitizer hanya 20-30 detik. Lebih praktis hand sanitizer namun lebih efektif cuci tangan kata Maria Ulfa, Amd. Kep. Selain itu, pernyataan dari perawat tersebut ditunjang dalam panduan cuci tangan dengan sabun yang dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan bahwa mencuci tangan lebih efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir memiliki manfaat yang berbeda dengan penggunaan hand sanitizer. Sabun dan air bersih mengalir dapat menghilangkan semua jenis kuman di tangan, sedangkan hand sanitizer hanya mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit. Hand sanitizer tidak dapat digunakan bila tangan kotor dan berminyak. Jadi, hand sanitizer sangat simple dan praktis dalam penggunaan, namun mencuci tangan dengan sabun lebih efektif menghilangkan semua jenis kuman pada tangan kita untuk mencegah virus. Pada saat pandemi dianjurkan cuci tangan setelah melakukan kegiatan, berikut ini:

  1. Bersin dan batuk

  2. Menyentuh mata, hidung mulut

  3. Menyentuh permukaan benda

  4. Sebelum sesudah merawat seseorang

  5. Sebelum sesudah merawat luka

  6. Sebelum menyentuh hewan

  7. Setelah menyentuh sampah

  8. Jika tangan kotor dan berminyak

  9. Sebelum sesudah mengunjungi teman

Penulis, Arif Setiawan Kelompok AD

Relawan Tim TDKB COVID-19 UNEJ Batch 1 Tahun 2021

Mencuci tangan dengan sabun dan air lebih disarankan untuk mencegah penyebaran virus dan kuman. Di sisi lain, penggunaan hand sanitizer juga efektif.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ada momen tertentu yang mengharuskan pengguna hand sanitizer untuk tetap terlebih dahulu mencuci tangan dengan air demi perlindungan yang maksimal.

Mengapa sabun cuci tangan lebih efektif membunuh virus atau kuman dibandingkan sanitizer

Apakah kamu sering menyentuh wajah secara tidak sadar? Tahukah kamu, sebuah studi dari New South Wales, Sydney pada 2015 menemukan bahwa orang-orang biasanya menyentuh wajah mereka sebanyak 23 kali dalam satu jam. Kebiasaan ini menjadi berbahaya di masa pandemi COVID-19 karena virus korona tidak hanya menyebar melalui droplet, tapi juga lewat sentuhan tangan (terutama mulut dan hidung) setelah menyentuh benda yang terkontaminasi.

Inilah pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan. Namun, ada kalanya fasilitas untuk cuci tangan pakai sabun tidak tersedia atau orang terlalu malas untuk mencuci tangan. Hand sanitizer pun jadi pilihan. Namun, apakah hand sanitizer juga efektif untuk menghindarkan kita dari infeksi virus korona?

Efektivitas hand sanitizer, kelebihan, dan kelemahannya

Dikutip dari The Conversation, hand sanitizer juga dapat melindungi kita dari penyakit yang diakibatkan mikroba. Melalui The Guardian, Sally Bloomfield, seorang profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan bahwa virus jauh lebih kebal terhadap disinfektan dibanding bakteri. Untungnya, virus korona (SARS-CoV-2) adalah envelope virus. Lapisan di sekitar virus jenis ini dapat ‘diserang’ alkohol sehingga menghilangkan ancaman tersebut. Syaratnya, hand sanitizer yang kamu gunakan harus mengandung setidaknya 60% alkohol untuk membunuh sebagian besar virus. 

Yap, hindari jenis hand sanitizer dengan label alcohol-free dan gunakan alcohol-based hand sanitizer (AHBS). Apabila kurang dari kadar tersebut, penggunaan hand sanitizer menjadi kurang efektif untuk membunuh bakteri dan jamur. Bukannya langsung membunuh kuman, hand sanitizer dengan kadar alkohol kurang[MF1]  dari 60% hanya dapat mengurangi pertumbuhan mereka. Hand sanitizer yang dibuat sendiri bisa jadi tidak seefektif hand sanitizer di pasaran. Jadi, sebaiknya gunakan produk-produk yang tersedia secara komersial, ya!

Selain itu, kelebihan penggunaan hand sanitizer ialah ukurannya yang kecil dan bersifat portabel, praktis, serta mudah dibawa-bawa sehingga dapat membantu meningkatkan frekuensi orang mendesinfeksi tangan dan mengurangi kemungkinan penularan virus. Hal ini diungkapkan oleh Neha Nanda, direktur medis infeksi. pencegahan dan pelayanan antimikroba untuk Keck Medicine dari University of Southern California melalui Allure.

Eits, hand sanitizer juga punya kelemahan lo! Dilansir dari The Guardian, juru bicara perusahaan produk kimia Kao Corporation menyampaikan bahwa terlalu banyak hand gel juga dapat menyebabkan iritasi dan sensitivitas kulit karena membuat kulit kering dan menghilangkan minyak alami. Kulit yang rusak akan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Selain itu, hand sanitizer juga dapat meninggalkan residu dan membuat penggunanya kurang nyaman. Jadi, sebaiknya hand sanitizer digunakan sebagai alternatif apabila tidak ada fasilitas cuci tangan pakai sabun di sekitarmu, ya!

Ini dia tips menggunakan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan!

  • Gunakan hand sanitizer yang mengandung pelembab. Jenis AHBS ini memiliki paling sedikit potensi iritasi jika dibandingkan dengan sabun dan deterjen sintetis (Rundle, C.W., dkk., 2020)
  • Menurut CDC, sebaiknya kamu tidak menggunakan hand sanitizer saat kotoran di tangan dapat terlihat oleh mata atau saat tangan berminyak, misalnya setelah menyiapkan makanan, berolahraga, atau berkebun
  • Dilansir dari SITN Harvard, saat menutupi bersin atau batuk dengan tangan, sebaiknya kamu juga menambah porsi hand sanitizer yang digunakan. Pembersih tangan mungkin tidak berfungsi dengan baik pada tangan yang terkontaminasi lendir karena lendir dapat melindungi mikroba

Sebagai penutup, yang terpenting dalam hand hygiene atau kebersihan tangan bukanlah jenis pembersih melainkan tekniknya. Pastikan kamu selalu mencuci tangan atau mengaplikasikan hand sanitizer selama 20 detik dan benar-benar menutupi seluruh permukaan tangan, termasuk di sela-sela kuku. 

Kontributor: Caroline Aretha M.

Referensi:

Kwok, Y. L., Gralton, J., & McLaws, M. L. (2015). Face touching: a frequent habit that has implications for hand hygiene. American journal of infection control, 43(2), 112–114. https://doi.org/10.1016/j.ajic.2014.10.015

Rundle, C. W., Presley, C. L., Militello, M., Barber, C., Powell, D. L., Jacob, S. E., Atwater, A. R., Watsky, K. L., Yu, J., & Dunnick, C. A. (2020). Hand hygiene during COVID-19: Recommendations from the American Contact Dermatitis Society. Journal of the American Academy of Dermatology, S0190-9622(20)32256-8. Advance online publication. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2020.07.057

 [MF1](+) alkohol

Jaga Kebersihan Tangan dengan Hand Sanitizer, Apakah Seefektif Cuci Tangan Pakai Sabun?