Mengapa perlu ada peringatan Hari jadi Kabupaten Banyumas

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sat, 23 Jul 2022 07:34:09 +0700 dengan Kategori B. Daerah dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

peringatan hari jadinya kabupaten banyumas digelar tanggal 22 febuari

Penjelasan:

semoga bermanfaat ya

Baca Juga: Siapakah nama penemu mikroskop​


ef.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Apa tegese tembung begal

gawenen ukara ngango basa gesang​

tegese pelancong lan ukarane​

Tolong di jawab yang benar ya kak ​

Tolong di jawab yang benar ya kak​

apa aksara jawanya "ibu isih sare ing kamar"​

Dijawab dengan benar ya kak​

gawea wacana narasi utawa wacan deskripsi tulisan Dadi sak paragraf​tolong bantu jawab ini di kumpulkan besok!

Saha wae nu bisa maen badminton teh

gawea teks narasi minimal 3 paragrap (pake bahasa Jawa!)​

Kegiatan pawai budaya yang biasanya selalu digelar di Banyumas kini ditiadakan.

Kamis , 18 Feb 2021, 16:55 WIB

Antara/Idhad Zakaria

Pertunjukan wayang kulit. Ilustrasi

Rep: Eko Widiyatno Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peringatan Hari Jadi ke-450 Kabupaten Banyumas tahun 2021 ini, akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidak akan ada acara-acara yang menimbulkan banyak kerumunan.  ''Perayaan Hari Jadi akan diperingati secara sederhana. Tidak ada acara-acara yang akan menimbulkan kerumuman, karena saat ini masih dalam situasi pandemi,'' jelas Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani, Kamis (18/2).Menurutnya, kesederhanaan dalam peringatan hari jadi tahun ini, diselaraskan dengan temanya, 'Bersama Melawan Covid-19 Menuju Banyumas Sehat dan Sejahtera'. Untuk itu, kegiatan resmi peringatan yang digelar Pemkab, hanya acara pokok.Antara lain, kegiatan ziarah ke makam beberapa mantan bupati, serta upacara pada puncak peringatan hari jadi tanggal 22 Februari 2021 yang digelar di setiap kantor kecamatan dan Setda Banyumas. ''Baik kegiatan ziarah maupun upacara peringatan, akan diikuti peserta dengan jumlah terbatas,'' jelasnya.

Sedangkan untuk kegiatan pawai budaya yang biasanya selalu digelar bersamaan peringatan Hari Jadi, untuk tahun 2021 ditiadakan. Termasuk juga acara boyongan replika sakaguru pendopo Si Panji, dari pendopo Kecamatan Banyumas menuju pendopo di Purwokerto.  

Menurutnya, kegiatan ziarah antara lain dilaksanakan di makam bupati pertama Kabupaten Banyumas R Djoko Kaiman, makam bupati ke-26 Kol Inf Poedjadi Djaringbandayuda, makam Bupati ke-27 Kol Inf RG Rudjito, makam bupati ke-17 KPA Martadireja III, dan makam bupati ke-13 R Adipati Brotodiningrat (Martadireja I).

Sedangkan untuk kegiatan pendukung seperti kegiatan hiburan, Asis menyatakan, kegiatan hiburan akan digelar secara virtual. Antara lain pagelaran seni wayang kulit di Gedung Sutejo dan Macapatan Kidung Banyumasan yang disenandungkan oleh 20 orang di  pendopo Kecamatan Banyumas.

''Penonton yang hadir di lokasi akan dibatasi. Namun masyarakat bisa menyaksikan acara itu secara virtual pada 18 Februari 2021,'' katanya.

  • hari jadi banyumas
  • hut banyumas
  • banyumas

Prof.Dr. Sugeng Priyadi, M.hum. seorang penulis dan sejarawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS- Tepat pada 22 Februari 2022 nanti, Kabupaten Banyumas akan memperingati hari jadi yang ke-451 tahun sejak berdirinya menjadi sebuah wilayah kekuasaan.

Namun, tahu kah kalian jika hari jadi Banyumas pernah mengalami perubahan?

Hari jadi tanggal 22 Februari rupanya mulai diperingati belum lama, baru beberapa tahun belakangan.

Kabupaten yang sebagian wilayahnya terletak di lereng Gunung Slamet Jawa Tengah dengan 27 kecamatan dan 1,7 juta penduduk ini pernah mengganti hari jadinya.

Iya, hari jadi Banyumas sempat mengalami perubahan pada tahun 2016 lalu. Hal ini sesuai dengan Perda nomor 10 tahun 2015.

Baca Juga  Pohon Tumbang Picu Kemacetan di Ruas Kertek-Selomerto Wonosobo

Mulanya, hari jadi Kabupaten Banyumas diperingati setiap tanggal 6 April. Terbitnya Perdana di tahun 2015 itu sekaligus mengganti Hari Jadi Banyumas dari 6 April menjadi 22 Februari.

Penetapan sebuah hari jadi merujuk pada hari dimana tonggak pemerintahan suatu wilayah mulai dilaksanakan.

Dalam peraturan daerah Nomor 10 Tahun 2015 dijelaskan, Hari Jadi Kabupaten Banyumas  6 April tidak sesuai dengan kenyataan sejarah yang ada.

Hari jadi itu juga menimbulkan polemik di kalangan pemerhati sejarah Banyumas.

Baca Juga  Banjir Keluar dari Mulut Goa Jatijajar Kebumen, Petanda Apa?

Perubahan Hari Jadi menjadi 22 Februari telah mempertimbangkan sejarah yang ada. Dimana pada 22 Februari tahun 1571 masehi, Adipati Warga Utama II atau R. Joko Kaiman diwisuda sebagai Adipati Wirasaba VII.

Menurut Prof.Dr. Sugeng Priyadi, M.hum. seorang penulis dan sejarawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjelaskan mengenai perubahan hari jadi Banyumas yang sebelumnya tidak memiliki landasan sejarah yang kuat.

“Ya karena yang dulu tidak ada sumbernya, hanya ngarang seperti itulah. Jadi karena hanya karangan maka diganti,” tuturnya. (CITRA)

Purwokerto-Ratusan warga Purwokerto tumpah ruah di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman pada hari Minggu (17/2). Mereka rela berdiri sejak pukul 8 pagi demi bisa menyaksikan langsung Prosesi Kirab Pusaka Banyumas. Acara ini merupakan puncak rangkaian peringatan Hari Jadi Banyumas yang rutin dihelat setiap tahun. Meskipun harus berdesak-desakan, namun masyarakat merasa senang dan mengapresiasi penyelenggaraan kirab yang semakin meningkat tiap tahunnya.

“Saya senang melihat kirab hari jadi. Dulu pernah ikut kirab waktu jadi siswa SMKI. Saya melihat semakin tahun semakin baik, banyak perkembangan,” ujar Tati, salah seorang penonton yang berasal dari Klampok.

Bukan hanya Tati, Carisa Aulia Dewati salah satu peraga barisan panah “Srikandi” mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan Hari Jadi Banyumas ke-448 kali ini.

“Kegiatan ini merupakan keikutsertaan saya yang kedua. Saya senang dan bangga apalagi penontonnya antusias, lebih tertib dan lebih banyak,” ujarnya.

Prosesi kirab dimulai dengan upacara dan penyerahan Tombak Kiai Genjring dari Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein kepada Suba Manggala yang diperankan oleh Kabag Ops Polres Banyumas Kompol Zaenal Arifin, di halaman Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Joko Wiyono, mengatakan urutan barisan kirab adalah Pembawa Lambang Daerah Pemkab Banyumas, diikuti oleh para peserta kirab yang dipimpin oleh Suba Manggala yang tampak gagah di atas kudanya. Mengikuti di belangkangnya, para pembawa Pusaka Kebesaran Banyumas, Tombak Kiai Genjring, Keris Nala Praja, Pustaka Mulia Stambul (Al Quran berukuran kecil) dan Keris Gajah Endra.

“Ada empat Pusaka Kebesaran Banyumas yang dikirab dari Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas menuju Pendopo Sipanji Purwokerto, yakni Tombak Kiai Genjring, Keris Nala Praja, Pustaka Mulia Stambul dan Keris Gajah Endra. Keempat pusaka ini melambangkan kekuatan, keagungan, perjuangan dan berpegang teguh pada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Joko.

Iring-iringan kirab dilanjutkan dengan Bupati Banyumas yang pertama beserta istri, Raden Djoko Kahiman diperankan oleh Kakang Mbekayu Banyumas, diikuti oleh pembawa foto-foto bupati Banyumas ke-2 sampai ke-30. Bupati Banyumas ke-31, Ir Achmad Husein didampingi Wakil Bupati Banyumas Drs Saedo Tri Lastiono beserta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Banyumas berjalan di belakang para pembawa foto. Disusul oleh para kepala organisasi perangkat daerah serta para Camat di Kabupaten Banyumas. Seluruh anggota rombongan mengenakan pakaian adat Jawa Banyumasan serta didampingi istri masing-masing.

Tepat pukul 12.30 WIB, rangkaian acara kirab diakhiri dengan pelereman (penempatan kembali) pusaka di dalam Pendopo Si Panji oleh Wakil Bupati Banyumas. Prosesi kirab ini merupakan puncak tradisi peringatan hari jadi Banyumas jatuh pada tanggal 22 Februari.

Parsito

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA