Hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat usaha teknologi terapan adalah

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

diambil dari wirausahacom

Teknologi Tepat Guna: Apaaa ……..itu?????

Oleh: Haslizen Hoesin

Kata Pengantar

Sedikit tulisan yang membahas Teknologi Terapan  atau Teknologi Tepat Guna, semoga tulisan ini menambah wawasan dan membantu menjelaskan tentang Teknologi Tepat atau Teknologi Tepat Guna. selamat membaca semoga bermanfaat.

Teknologi  merupakan hasil pemikiran atau rekayasa manusia sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental umat manusia.  Dalam kaitan ini teknologi dapat berupa berbagai macam bentuk, antara lain: Alat-alat, Permesinan, Proses, Keterampilan, Pengetahuan  dll. Baca juga: BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT TERHADAP AGAMA (1) //lizenhs.wordpress.com/2012/07/14/1053/  dan (2) //lizenhs.wordpress.com/2012/07/14/beberapa-pemikiran-tentang-perkembangan-teknologi-dan-masyarakat-terhadap-agama-2/  sebagai penambah wawasan tentang teknologi

Beberapa pengertian lain tentang Teknologi

1). Upaya manusia untuk membuat kehidupan lebih sejahtera, lebih baik, lebih enak dan lebih mudah.

2). Para ahli memberikan pengertian bahwa teknologi merupakan hasil ciptaan dan pemikiran manusia yang tersusun secara teratur dan ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.

3). Pengetahuan yang digunakan untuk membuat barang, menyediakan jasa serta meningkatkan cara dalam menangani sumber daya yang penting dan terbatas.

Jadi teknologi itu dikembangkan untuk membuat hidup sejahtera, lebih baik, efisien dan memudahkan.

Dari pengertian-pengertian diatas, memberikan gambaran yang jelas, bahwa teknologi mencakup 3 (tiga) aspek utama, yaitu:  (1). Perangkat keras (hardware) yang dapat berupa mobil, computer, televisi, radio, permesinan,  alat-alat dll.  (2). Teknologi Madya  dan (3). Teknologi tradisional.

Dalam menetapkan tujuan  (sasaran) penerapan  teknologi,  hendaknya berorientasi kepada sesuatu yang ideal dan muluk-muluk.  Untuk itu diperlukan Pendidikan, yaitu pendidikan  Teknologi (pepatah lama menyatakan bahwa “segala sesuau itu ada ilmunya”).

Banyak orang beranggapan bahwa teknologi harus bercirikan mesin-mesin industri yang besar, pesawat terbang atau komputer.  Padahal pengertian teknologi adalah upaya manusia untuk membuat kehidupan lebih sejahtera, lebih baik, lebih enak dan lebih mudah.  Kalau begitu, bila seseorang mengupas sabut kelapa dengan gigi dan kemudian berusaha mengupas dengan kampak terbuat dari batu, berubah lagi menjadi kampak dari besi, kejadian seperti itu termasuk kedalam teknologi.  Karena ada pengembangan alat di sana. Contoh lain adalah menaikan air dari sungai awalnya dengan timba menggunakan tenaga manusia, kemudian menggunakan kinci air digerakkan dengan aliran air  untuk mengangkat timba.  Kejadian seperti ini juga termasuk kedalam teknologi.  Karena memiliki suatu penambahan nilai, yaitu pengembangan pemikiran dalam bentuk alat yang memanfaatkan aliran air, mengangkat timba. Baca Teknologi Tepat Guna: Menaikan Air Dengan Kincia Aia, //lizenhs.wordpress.com/2008/12/23/teknologi-tepat-guna-menaikan-air-dengan-kincia-aia/

Oleh karena itu, pendidikan teknologi diperlukan, dalam apaya mengenali keadaan lingkungan dan kemampuan masyarakat mengantisipasi lingkungannya. Setelah mengenal keadaan lingkungan dan kemampuan berpikir (masyarakat) karena ada ilmu baru dari pengalaman-pengalaman masa lalu yang dikembangkan terus.  Jadi pendidikan teknologi harus berusaha dan bercirikan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengantisipasi lingkungan, sehingga hidup masyarakat lebih mudah, lebih enak dan yang terpenting lebih sejahtera. Kalau begitu bila ingin menerapkan teknologi, harus diikuti dengan pendidikan teknologi, untuk memahami lingkungan, pengetian teknolog (TTG), kriteria dan persyaratan, ciri-ciri dan ketepatan suatu teknologi.

  1. Pengertian Teknologi Tepat Guna (TTG)

TTG merupakan alih bahasa secara cukup longgar dari “appropriate technology”, suatu pengertian yang mempunyai makna tertentu, pada dasarnya, dilihat dari aspek teknis. Perujudan TTG banyak ditemukan dalam bentuk teknologi tradisional yang dipraktekkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat tersebut, kecil sekali berpeluang memiliki kesempatan memakai teknologi maju dan efisien, yang merupakan pola teknologi dari masyarakat maju/industri.  Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju.  Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG.

Pengenalan teknologi semacam TTG, dihadapkan kepada beragam nama, tergantung pada dimensi yang dicakupnya, seperti: teknologi tepat, teknologi pedesaan, teknologi madya (intermediate), teknologi biaya rendah (low cost technology), teknologi padat karya (labour intensive technology) dan lain-lain. Kiranya tidak perlu diperdebatkan tentang pengertian sematik, mengingat selera berbeda-beda. Pengertian yang terkandung dan tersirat pada terminologi berbagai TTG di atas, kiranya sudah cukup jelas.

Meskipun Teknologi Tepat Guna telah diperkenalan selama lebih dari satu dasawarsa, namun masih didapati perbedaan pendapat tentang pengertian Teknologi  Tepat Guna.  Dalam kontek pembangunan lokal  kiranya dapat dikelompokkan  lima orientasi pokok yang mendasarkan pengertian Teknologi Tepat Guna kepada:

1).  Pertimbangan pemilihan teknologi.

2).  Pertimbangan kelompok sasaran,

3).  Pertimbangan keterbatasan  sumberdaya,

4).  Pertimbangan lingkungan,

5).  Pertimbangan perubahan evolusioner yang selaras dengan tradisi.

Bila ditinjau dari jalur kegiatan berusaha cakupan spectrum yang lebar, maka teknologi itu harus mempunyai ciri:

(1). Dapat dioperasikan dengan mudah oleh anggota masyarakat  yang lebih rendah taraf ketermpilan teknologinya.  (2). Dapat  merangsang pertumbuhan  keterampilan berteknologi bagi masyarakat yang bersangkutan dengan mudah.  (3). Prasarana  dan sarana pendukung bagi pengoperasian teknologi  dapat disediakan  dengan mudah dan  (4). Dalam penerapan memperhatikan keseimbangan dan keselarasan dengan lingkungan, serta kemampuan ekonomi masyarakat.

Dari pengerian Teknologi Tepat Guna diatas, pada kenyatannya, begitu terbuka dan memiliki rentang yang begitu luas, baik pada masyarakat modern maupun masyarakat pedesan dan masyarakat  berpenghasilan rendah lainnya.  Semuanya  akan memiliki  peluang yang cukup pemanfaatkan produk Teknologi  Tepat Guna yang  jenisnya sangat beragam  dan mencakup berbagai  tingkatan, terutama dalam  meningkatkan kenyamanan kehidupan masyarakat.

Teknologi Tepat Guna  (TTG) merupakan spectrum dari teknologi (dapat berupa teknologi tinggi atau teknologi madya dan teknologi tradisional).  Pada penggunaan teknologi tentu memenuhi  persyaratan teknik, ekonomi dan social budaya.  Secara terperinci persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

1).  Persyaratan Teknis, adalah

(1).  Menjamin kelestarian lingkungan.

(2).  Relatif dapat dipenuhi dengan bahan baku local,

(3).  Jumlah dan mutu produk dapat memenuhi permintaan pasar,

(4).  Relatif dapat memanfaatkan keterampilan local.

Jadi persyaratan Teknis itu,  memperhatikan dan menjaga tata kelestarian lingkungan hidup, penggunaan secara maksimal bahan baku lokal, menjamin mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) produksi, secara teknis efektif dan efisien, mudah perawatan dan operasi, serta relatif aman dan mudah menyesuaikan terhadap perubahan.

2).  Persyaratan Ekonomi, adalah

(1).  Permodalan dapat dipenuhi  oleh kemampuan local.

(2).  Hasil dari keuntungan dinimkati oleh produsen.

(3).  Tidak menimbuhkan mata rantai baru dalam tataniaga.

(4).  Menumbuhkan sistem tataniaga  yang sehat dan ekonomis

(5).  Mengarah kepada sistem perkoprasian  yang sehat.

Jadi persyaratan Ekonomis itu, efektif menggunakan modal, keuntungan kembali kepada produsen, jenis usaha kooperatif yang mendorong timbul industri lokal.

3). Persyaratan Sosial Budaya, adalah:

(1). Menghindarkan pengangguran.

(2). Dapat menyerap tenaga  kerja setempat.

(3). Menimbulkan lapangan kerja baru.

(4). Tidak dertentangan dengan norma dan kebiasaan setempat.

Jadi Persyaratan Sosial budaya itu, memanfaatkan keterampilan yang sudah ada, menjamin perluasan lapangan kerja, menekan pergeseran tenaga kerja, menghidari konflik sosial budaya dan meningkatkan pendapatan yang merata.

Menilai ketepat gunaan suatu teknologi, tentu memberikan makna atau pengertian yang berhubungan dengan masalah pembangunan (pedesaan) atau masyarakat berpenghasilan rendah.  Menurut Suwarto Martosudarjo dari LIPI makna/pengertian yang perlu digaris bawahi kriteria ketepat gunaan teknologi itu bahwa: 1) Teknologi itu ekonomis (viable), 2) Teknologi itu dapat dipertanggung jawabkan (technically feasible) dan 3) Teknologi dapat beradaptasi secara mapan kepada lingkungan kultur dan sosial pada disesuatu tempat (local) yang diperbincangkan (socially acceptable and ecologically sound).

Dalam bentuk pengertian lain TTG, adalah hasil dari pendekatan kepada masalah-masalah pembangunan. Menilai TTG itu adalah dalam pengertian kebutuhan yang nyata dan sumber-sumber yang tersedia, tidak dalam pengertian “maju” yang telah ada. Pendekatan ini menyadari bahwa perbedaan ekonomi, geografis dan kebudayaan memerlukan teknologi yang berbeda, oleh karena itu  pembangunan hendaknya menjadi pengabdi kepada manusia dan bukan sebagai tuan atau raja bagi kebutuhan manusia.

Banyak rumusan mengenai Teknologi Tepat Guna. sebagaiman dikemukakan diatas. Rumusan berikut adalah yang dianut Pusat Teknologi Pembangunan – ITB (PTP – ITB). PTP – ITB mengajukan tiga kriteria/persyaratan yang harus dipenuhi yaitu Teknis, Sosial dan Ekonomik.

Persyaratan Teknis meliputi:

1). Memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan baku yang di import.

2). Jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus dapat diterima oleh pasar  yang ada, baik dalam maupun luar negeri. Mengenai Mutu baca: Apakah Mutu dan Bermutu Itu ?    //lizenhs.wordpress.com/2011/05/07/apakah-mutu-dan-bermutu-itu/

3). Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar dengan sarana angkutan yang tersedia dan yang masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindarkan kerusakan atas mutu hasil (produk) serta menjamin kesinambungan peneyediaan pasokan (suplay) cukup teratur.

4). Memperhatikan ketertersediaan peralatan, serta operasi dan perawatannya demi kesimanbungan (kontinuitas) persyaratan teknis.

Persyaratan Sosial meliputi

1). Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada atau kerterempilan yang mudah pemindahannya, serta sejauh mungkin mencegah latihan ulang yang sukar dilakukan, mahal dan memakan waktu

2). Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.

3). Menekan serendah mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran ataupun setengah pengangguran.

4). Membatasi timbulnya ketegangan sosial dan budaya, dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu,

5). Menjamin agar peningkatan produksi serasi dengan peningkatan yang merata atas pendapatan

Persyaratan Ekonomi meliputi:

1). Membatasi sesedikit mungkin kebutuhan modal,

2). Menekan, sehingga minimum kebutuhan akan devisa,

3). Mengarahkan pemakaian modal, agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional

4). Menjamin agar hasil dan keuntungan kembali kepada produsen dan tidak menciptakan terbentuknya mata-rantai baru.

5). Mengarahkan usaha pada pengelompokan secara koperatif.

 5. Kesesuaian (Ketepat Gunaan)

Kapan suatu teknologi itu yang sesuai (tepat guna)? Suatu pertanyaan yang sering diajukan. Berbagai jawaban dikemukakan. Dari beberapa jawaban-jawaban dan bertolak dari kriteria dan syarat TTG yang dikemukakan diatas, dapat diajukan beberapa ketentuan bahwa suatu teknologi dikatakan sesuai (tepat guna):

1). Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber Daya  Alam yang tersedia di suatu tempat,

2). Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber Daya Manusia yang terdapat  disuatu tempat,

3). Apabila teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat dan

4). Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.

Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi suatu teknologi tidak perlu dipindahkan begitu saja ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Karena apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat.

Oleh karena itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu “sesuai”.

6.Ciri-ciri TTG

Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:

1). Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transprtasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,

2). Biaya investasi cukup rendah/relatif murah,

3). Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat,

4). Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya

5). Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam/energi/bahan secara lebih baik/optimal dan

6). Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada “pihak luar” (self-realiance motivated).

7.Penerapan TTG

Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha permbaharuan tersebut.

Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.

Banyak orang keliru atau salah sangka: kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana, penjernihan air  kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat kemanpuan perlatan (teknologi) itu lebih efisien.

Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju.

  1. Pemanfaatan Teknologi Tepat

Bila berbicara pemanfaatan teknologi tepat maka titik-tolak konseptualnya adalah

  1. Sasaran pembangunan adalah untuk mensejahterakan masyarakat secara lahir maupun batin.
  2. Cakupan dan lingkungan pembangunan meliputi aspek:
  • Menggerakkan Sumber Daya manusia.
  • Pengembangan Teknologi (alat dan sarana).
  • Penembangan sistem (organisasi, tata laksana, tata kerja dan tata nilai)

Bertolah dari kerangka pemikiran diatas, perlu ditempuh  berbagai upaya  dan langkah  yang mendukung dan memperlancar pembangunan lokal  dan diharapkan  langsung menyentuh masyarakat dan dapat dirasakan manfaatnya.

Dilihat dari kepentingan nasional, tumbuhnya kegiatan produksi di pedesaan dalam bentuk industri pedesaaan merupakan potensi yang sangat strategis dalam upaya pemerataan pembangunan.

Sikap dan peran lembaga lokal yang handal, tentu yang mampu pelaksana program pembangunan lokal harus berada dalam kegiatan gabungan tiga aspek pembangunan yang saling bersingungan yaitu Sumberdaya alam, Sumberdaya manusia, Teknologi dengan Sistemnya.  Artinya harus mampu melaksanakan penggabungan yang saling sesuai antara:  Sumberdaya alam, Sumberdaya manusia, Teknologi dengan Sistemnya.

Agar lebih bertambah wawasan/pengertian tentang Teknologi Tepat Guna atau Teknologi Terapan.

Baca juga: 
Beragam Manfaat, Pengembangan dan Kendala Kincia Aia, //lizenhs.wordpress.com/2009/01/05/beragam-manfaat-pengembangan-dan-kendala-kincia-aia/ pada kategori Yuk!, “Baca, Tulis, Hitung” Eeeeeeuuy
Teknologi Tepat Guna: Manaikkan Air Dengan Kincia Aia, //lizenhs.wordpress.com/2008/12/23/teknologi-tepat-guna-menaikan-air-dengan-kincia-aia/ pada kategori Teknologi “Tepat Guna”
TTG: Pembangkit ListrikTenaga Air Mikro di Kampungku, //lizenhs.wordpress.com/2009/01/05/ttg-pembangkit-listrik-tenaga-air-mikro-di-kampungku/ pada kategori Teknologi “Tepat Guna”
Teknologi Terapan: Pembangkit Listrik Mikro “Kincia Aia” Terapung, //lizenhs.wordpress.com/2008/11/21/teknologi-terapan-pembangkit-listrik-mikro-%E2%80%9Ckicia-aia%E2%80%9D-terapung/pada kategori Teknologi “Tepat Guna”
Ayo…..Ca-Lis-Tung, Belajar dan Meneliti,  //lizenhs.wordpress.com/2008/12/23/ayo-ca-lis-tung-belajar-dan-meneliti/  pada kategori Yok! “Baca, Tulis, Hitung”…. Eeeeuuy
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG): Kamar Pengering Dengan Energi Surya,  //lizenhs.wordpress.com/2013/02/26/teknologi-tepat-guna-ttg-kamar-pengering-dengan-energi-surya/
Hidup Ini Indah Dengan Membaca, Kemudian Buat Dan Sampaikan, //lizenhs.wordpress.com/2010/03/27/hidup-ini-indah-dengan-membaca-kemudian-buat-dan-sampaikan/ pada kategori Berpantun
Sir T S Raffles di Pedalaman Minangkabau: Kincir Air, Bercocoktanam dan Penggilingan Tebu,   //lizenhs.wordpress.com/2013/09/11/sir-t-s-raffles-di-peralaman-minangkabau-kincir-air-bercocoktanam-dan-penggilingan-tebu/

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA