medcom.id, Jakarta: Bayangkan, Indonesia yang begitu luas, jika setiap daerah-dearahnya memiliki akses internet yang merata dan kesempatan belajar yang sama, tentu kita akan menjadi raksasa dunia yang mandiri dan maju.  Cita-cita ini seharusnya dikumandangkan oleh Soekarno dahulu, andai saja saat itu sudah mengenal Twitter, tentu #17Agustus1945 akan menjadi tending topic di seluruh dunia. Kalau bisa dijadikan kuliah twitter (kultwit) oleh Sayuti Melik, andai saja waktu itu sudah ada media sosial berlambang burung itu. Nah bicara soal Twitter, salah satu media sosial ini merupakan start up microblogging yang dibentuk pada tahun 2006 dan diprakarsai oleh empat pemuda. Sudah 10 tahun yang lalu twitter ada, nah sepanjang waktu itu mereka sudah berkembang dengan sangat gemilang tentunya. Keberhasilan Twitter berkembang tentu semakin membuat nama Silicon Valley semakin kesohor, karena salah satu daerah di San Fransisco ini mencetak sejumlah start up nomor wahid. Lalu apa kabar start up di Indonesia?  Kata start up tentu sudah tidak asing lagi di telinga Anda kan? Namun, istilah tersebut nampaknya sedang digandrungi oleh beberapa yang mengaku pelakon dan aktor asli di bidangnya. Sebenarnya apa itu start up dan faktor apa saja yang bermain di balik itu semua? Hal yang bisa kita pelajari seksama, kalau mau start up-nya bisa bertahan lama, jangan hanya start tapi tidak up. Karena, kebanyakan orang hanya memulai (start) saja tapi tidak up. Secara etimologi, start itu artinya memulai, atau membuat suatu menjadi kenyataan, namun saat ingin memulai kita harus ingat ada kata art dalam start, nah sudah pasti itu memerlukan seni.