Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Jakarta - Singapura sama sekali tidak memiliki sumber daya alam (SDA) namun negara tersebut memiliki industri berbasis SDA sehingga membuat negara tersebut maju dan rata-rata pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 48. 595 per orang per tahun.Sementara Indonesia, yang merupakan negara kaya SDA, rata-rata pendapatan per kapita warganya hanya US$ 3.452 per orang per tahun. Artinya pendapatan perkapita Singapura kurang lebih 13 kali lipat dari rata-rata pendapatan per kapita Indonesia."Ya walaupun Singapura tidak punya SDA sama sekali baik itu batubara, nikel, tembaga dan lainnya, tapi Singapura punya industri yang berbasis SDA dan maju semua," ungkap Sesditjen Mineral dan Batubara (Minerba) Harya Adityawarman di acara Coffee Morning Talk, di Hotel Dharmawangsa, Jumat (3/5/2013). Menurut Harya, Singapura mendapatkan pasokan bahan baku SDA semuanya dari impor. Pasokan bahan baku tersebut pemerintah Singapura benar-benar membangun segala infrastruktur untuk memajukan industri olahan sehingga menghasilkan nilai tambah."Dampaknya tentu ekonomi negara tersebut maju, bahkan dibandingkan negara di Asia yang impor SDA, GDP Singapura mencapai US$ 48.595 per kapita," ungkapnya.Selain Singapura, negara-negara lain di Asia yang mengandalkan impor SDA dari negara lain dan mempunyai industri berbasis SDA yang maju dan meningkatkan GDP masyarakatnya, antaralain:

  • Korea Selatan, GDP US$ 23,639 per kapita dimana pasokan SDA berasal dari impor
  • Taiwan, GDP US$ 20,156 per kapita pasokan SDA dari impor
  • Malaysia GDP US$ 9,659 per kapita
  • China, GDP US$ 5,343 per kapita dengan pasokan SDA dari impor
  • Thailand, GDP US$ 5,046 per kapita pasokan SDA dari impor.
"Indonesia yang memiliki sumber daya alam sendiri bahkan harus ekspor, GDP nya hanya US$ 3.452 per kapita atas dasar itulah Pemerintah sangat ingin bahan baku mentah atau SDA nya sendiri diolah sendiri dimaksimlakan sendiri sehingga industri bebasis SDA dalam negeri bisa berkembang pesat," tandasnya.

(rrd/hen)

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Singapura dan Brunei Darussalam menduduki posisi teratas dengan pendapatan perkapita tertinggi di negara ASEAN (Foto STB)

Jakarta -

Beberapa negara anggota ASEAN memiliki pendapatan perkapita tertinggi. Pendapatan per kapita biasanya dinilai berdasarkan paritas daya beli. Paritas daya beli ini digunakan untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar hidup di antara negara-negara di dunia dalam waktu tertentu.

Pendapatan per kapita didefinisikan sebagai pendapatan rata-rata semua penduduk dalam suatu negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

Adapun kelompok pendapatan perkapita:

Tinggi rendahnya pendapatan per kapita suatu negara dibuat dalam empat kategori oleh Bank Dunia.

Kelompok berpendapatan rendah
Kelompok negara berpendapatan rendah memiliki PNB (pendapatan nasional bruto) sekitar USD 675 atau kurang.

Kelompok berpendapatan menengah bawah
Kelompok negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar USD 2.696 sampai USD 8.335.

Kelompok berpendapatan menengah tinggi
Negara-negara yang memiliki PNB per kapita sebesar USD 2.696 hingga USD 8.335.

Kelompok berpendapatan tinggi
Kelompok negara dengan PNB sekitar USD 8.335 atau lebih.

Dikutip dalam World Bank, ini pendapatan perkapita tertinggi negara-negara ASEAN pada tahun 2019:

1. Singapura (USD 59.590)2. Brunei Darussalam (USD 32.230)3. Malaysia (USD 11.200)4. Thailand (USD 7.260)5. Indonesia (USD 4.050)6. Filipina (USD 3.850)7. Laos (USD 2.570)8. Vietnam (USD 2.540)9. Timor Leste (USD 1.890)10. Kamboja (USD 1.480)

11. Myanmar (USD 1.390)

Singapura dan Brunei Darussalam menduduki posisi teratas dengan pendapatan perkapita tertinggi di negara ASEAN pada tahun 2019. Sedangkan tingkatan pendapatan perkapita terendah adalah Kamboja dan Myanmar.

Rendahnya pendapatan perkapita bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga pengetahuan yang didapatkan sedikit. Selain itu keterampilan dan keahlian rendah sehingga kurangnya tenaga ahli hingga kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.

Simak Video "Teken FIR dengan Singapura, RI Diproyeksikan Kantongi Rp250 M Tiap Tahun"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/pal)

pendapatan negara pendapatan per kapita asean indonesia singapura brunei

BERITA TERKAIT

BACA JUGA

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Mengapa pendapatan perkapita Singapura bisa sangat tinggi dibandingkan negara negara Asean lainnya?

Suara.com - Siapa negara terkaya di Asia Tenggara? Jawabannya tentu saja negara dengan ekosistem industri terbesar di Asia Tenggara. Negara itu adalah Singapura.

Negeri Singa dinobatkan sebagai negara terkaya di Asia Tenggara pada 2021 dengan pendapatan per kapita mencapai 59.797 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp837 juta. Pendapatan ini jauh mengungguli negara-negara Asia Tenggara lain. 

Di posisi kedua negara terkaya di Asia Tenggara ditempati oleh Brunei Darussalam. Namun, pendapatan per kapitanya hanya separuh dari pendapatan Singapura. Kekayaan Singapura ini cukup beralasan. Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia dan Malaysia ini menguasai teknologi sehingga menjadikan sektor industri dan sebagai tumpuan pendapatan. 

Ada tiga alasan utama Singapura lebih berfokus pada industri dan perdagangan. Pertama Singapura tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai.

Baca Juga: Besok Wisatawan Singapura Datang ke Batam, Nongsa Sensation Sediakan Paket Wisata Khusus

Negara yang kecil membuat lahan pertanian dan hasil bumi menjadi sangat minim di Singapura. Oleh sebab itu, pemerintah negara ini mengandalkan sektor yang bisa dibuat oleh manusia sebagai objek penopang ekonomi. 

Alasan kedua sumber daya manusia (SDM) Singapura sangat unggul dan menguasai bidang-bidang industri. Pendidikan yang maju juga menjadi faktor penting untuk pengembangan industri di Singapura. Sekolah dan universitas memiliki jurusan yang bisa menopang kebutuhan industri di masa depan, yakni teknologi informasi, teknik, dan manajemen industri. 

Alasan ketiga, letak geografis Singapura sangat strategis untuk lalu lintas perdagangan dunia. Pelabuhan di Singapura merupakan salah satu pelabuhan terpadat di dunia. Hal ini memudahkan Singapura untuk melakukan ekspor-impor barang. Iklim tropis juga memudahkan aktivitas penduduk karena tidak banyak menyesuaikan dengan kondisi cuaca. 

Pendapatan yang tinggi membuat Singapura bisa mapan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesejahteraan sosial, dan fasilitas kesehatan. Singapura berhasil meredakan gelombang pandemi Covid-19 dan mulai melonggarkan perbatasan sejak akhir tahun 2021 lalu.

Kini kehidupan berangsur menjadi normal di sana. Perjalanan dari sejumlah negara ke Singapura tak perlu lagi melewati masa karantina. Syarat utamanya cukup sudah divaksin lengkap dan dinyatakan negatif Covid-19 saat kedatangan. Pembukaan kembali lalu lintas antarnegara diharapkan mampu memulihkan ekonomi. 

Baca Juga: Singapura Serahkan Bantuan 697 Unit Ventilator dan 1 Juta Masker KN95 ke TNI-Polri

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni