Mengapa pemberian kuis dalam pembelajaran disebut metode

https://doi.org/10.23887/jpk.v1i2.12813
Hasil observasi awal pada pembelajaran dengan sub topik bahasan ikatan ion menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah. Selain itu, hasil pengerjaan kuis di awal pembelajaran menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 17,86% dengan rata-rata nilai 21,79. Hasil tersebut mengindikasikan rendahnya kesiapan dan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diajukan solusi berupa pemberian kuis di awal pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalan penelitian tindakan kelas (PTK). Tempat pelaksaan penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Singaraja pada bulan September sampai dengan bulan November tahun 2016. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA 5, sedangkan obyek penelitian ini adalah kesiapan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan rincian satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yaitu hasil pengerjaan kuis di awal pembelajaran setiap siklus dan hasil pengerjaan tes hasil belajar. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal (KK). Hasil analisis data dari observasi awal sampai dengan siklus II menjunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan dan rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal kuis di awal pembelajaran. Persentase ketuntasan pengerjaan soal kuis pada observasi awal sebesar 17,86% dengan rata-rata nilai 21,79, meningkat menjadi 34,48% dengan rata-rata nilai 58,28 pada siklus I dan menjadi 72% dengan rata-rata nilai 80,60 pada siklus II. Hasil pengerjaan tes hasil belajar menunjukkan ketuntasan sebesar 80% dengan rata-rata nilai 79,59. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa metode pemberian kuis di awal pembelajaran efektif dalam meningkatkan kesiapan dan hasil belajar siswa XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2016/2017.

Downloads

Riskawati Riskawati



Tujuan umum dari penelitian ini adalah membantu para guru-guru dalam mengukur tingkat kognitif peserta didik dan memberikan gambaran strategi-strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam membantu peserta didik untuk lebih memahami konsep-konsep Fisika. Dari tujuan umum ini lahir tujuan-tujuan khusus yang mampu diukur dalam penelitian, adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian kuis pada proses pembelajaran Fisika terhadap hasil belajar peserta didik kelas Kelas XI SMKN 4 Bulukumba melalui pemberian kuis pada proses pembelajaran. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen.  Dalam penelitian ini digunakan satu kelas, dalam kelas yang dipilih sebagai sampel akan diberikan tes awal terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan kemudian setelah diberi perlakuan seperti pemberian kuis pada proses pembelajaran maka akan diberikan tes akhir untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian kuis terhadap hasil belajar peserta didik dengan membandingkan hasil pretest (tes awal) dengan posttest (tes akhir). Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 4 Bulukumba Sulawesi Selatan. Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu tahun pada tahun ajaran 2016/2017 pada semester ganjil dengan subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas XI SMKN 4 Bulukumba. Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulnya data, selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan análisis deskriptif yaitu skor rata-rata yang diperoleh dari hasil tes awal dengan hasil tes akhir. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada jurnal pendidikan fisika Unismuh Makassar dan akan dipresentasikan pada salah satu seminar lokal pendidikan di Sulawesi Selatan pada tahun 2017.

Kata kunci: pemberian kuis, hasil belajar fisika

The general objective of this research is to assist the teachers in measuring the cognitive level of the learners and gives an overview of the learning strategies that can be used in helping the learners to better understand Physical concepts. From this general purpose born special goals that is able to be measured in research, as for the purpose in particular is to find out whether there is influence the awarding of a quiz on the learning process of physics against the learning outcomes learner class XI SMKN 4 Bulukumba through granting of a quiz on the learning process. As for this type of research is research pre experiments. In this study used one class, the class that is selected as the sample will be given initial tests before treatment given later after being given preferential treatment such as the granting of a quiz on the learning process will then be given the ultimate test to find out whether there is influence the awarding of the quiz results learning learners by comparing results of a pretest and posttest. This research was carried out in SMKN 4 Bulukumba South Sulawesi. These studies will be implemented for one year on the school year 2016/2017 at an odd semester with the subject of her research was the students of Class XI SMKN 4 Bulukumba. Date management in the research done after the date, furthet inhibit analyzed quantitative. Quantitative analysis used to análisis descriptive average score obtained from the results of the initial tests with final test results. The results of this research will be published in the journal physics education Unismuh Makassar and will be presented at one of the local education seminar in South Sulawesi in 2017.

Keywords: grant of a quiz, the results of learning physics



Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara

Badudu. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Depdikbud. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarata: Direktorat pendidikan Lanjutan Pertama

Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudarwanto. 2012. Hakikat Pembelajaran Fisika. (online). http://www.mansaba.sch.id/web_saba/artikel-guru/195-hakikat-pelajaranfisika.html. Diakses pada tanggal 13 September 2012

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D . Bandung : Alfabeta

Sumarni. 2006. Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pemberian Kuis Di Awal Pembelajaran. Skripsi. FMIPA UNM


DOI: https://doi.org/10.26618/jpf.v5i1.344

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan Fisika

Mengapa pemberian kuis dalam pembelajaran disebut metode


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View JPF Stats

   

Mengapa pemberian kuis dalam pembelajaran disebut metode

Mengapa pemberian kuis dalam pembelajaran disebut metode

Jurnal Pendidikan Fisika  is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 Internasional License. Copyright © Physics Education Department, Universitas Muhammadiyah MakassarAll rights reserved. (p-ISSN: 2302-8939, e- ISSN: 2527-4015)


Page 2

DOI: https://doi.org/10.26618/jpf.v5i1

Langkah dan Manfaat Metode Kuis Dalam Pembelajaran –Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas kadang dirasa kurang menarik oleh siswa. Hasilnya jelas kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran tidak berjalan dengan maksimal. Kondisi ini tentunya akan menjadi perhatian penuh bagi guru. Mencari penyebab siswa kurang menarik terhadap proses pembelajaran dan menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut adalah salah satu jalan profesionalisme guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Semua metode baik dan tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Yang membedakannya hanya bagiamana guru mampu menggunakan metode tersebut dengan maksimal. Salah satu metode yang bisa diggunakan untuk meningkatkan semangat siswa dalam berkompetisi dan bekerjasama sekaligus melatih ketangkasan siswa adalah dengan metode kuis. Saya yakin semua Sahabat Pembaca sudah terbiasa sekali dengan kuis dalam kegiatan pembelajaran. Namun, apakah sudah efektif sobat menggunakan metode tersebut. Berdasarkan pengalaman saya dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan metode kuis ini, untuk memperoleh hasil yang masimal dilakukan dengan beberapa tahapan tahapan kegiatan.

Mengapa pemberian kuis dalam pembelajaran disebut metode


1. Mempersiapkan siswa Sebelum kegiatan pembelajaran dengan metode kuis maka guru harus mempersiapkan siswa terlebih dahulu. Kesiapan mental dilakukan dengan melakukan apersepsi yang menarik perhatian siswa. Seperti  mengajak siswa untuk bernyanyi, mengajak siswa mengingat kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya.  Tahapan selanjutnya siswa dibentuk menjadi beberpa kelompok heterogen, baik dari jenis kelamin dan kemampuan.


2. Siswa membaca materi selama beberapa menit terlebih dahulu. Tentunya materi yang  dipelajari adalah materi untuk satu KD. Guru melakukan pendampingan ketika siswa mempelajari materi yang sedang dipelajari siswa.



3. Setiap kelompok mengambil nomor undian kuis. Kemudian suasana kelas dirubah menjadi arena kuis sebenarnya. Masing-masing kelompok diberi nomor kelompok.

4. Guru memulai kuis pada umumnya. Soal yang diberikan adalah materi untuk KD yang telah dibaca siswa.

5. Ketika semua kelompok tidak mampu menjawab selanjutnya guru baru menjelaskan pemecahan atas soal tersebut.  Siswa menyimak jawaban setiap kelompok 6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan reward atas siswa / kelompok yang mampu berhasil dengan baik dalam kuis tersebut. 7. Guru memberikan evaluasi secara individu kepada siswa.

MANFAAT METODE KUIS DALAM PEMBELAJARAN 

1. Melatih siswa untuk berpikir cepat

Kemampuan berpikir cepat sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang kita diposisikan dalam seuatu masalah yang membutuhkan penyelesaian dengan cepat. Melalui metode kuis ini anak dilatih untuk berpikir cepat.

2. Menumbuh kembangkan sikap percaya diri siswa

Rasa percaya diri sangatlah penting. Dalam pengambilan keputusan seseorang harus senantiasa memiliki percaya diri. Dengan metode kuis, maka siswa dilatih untuk senantiasa memiliki rasa percaya diri.

3. Meningkatkan aktivitas siswa 

Melalui metode kuis, semua anak akan aktif dalam pembelajaran. siswa akan aktif menjawab dan menemukan penyelesaian atas soal yang disampaikan.

4. Menambah daya tarik pembelajaran

Guru yang hanya mengandalkan ceramah saja ketika mengajar, tentu akan membuat siswa cepat bosan. Apalagi kalau gurunya tidak mahir dalam membuat humor, maka siswanya pun akan kurang antusias.

5. Melatih siswa berkompetisi secara sehat

Dalam kehidupan ini pastilah kita senantiasa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Tentunya dalam setiap kompetisi tersebut haruslah dilaksanakan dengan sehat tanpa kecurangan. Dengan pembelajaran metode kuis ini, guru memiliki banyak celah untuk melatih siswanya agar senantiasa menjadi pribadi yang bersaing dengan sehat. Demikian tulisan sederhana ini, dikirim oleh Sahabat Pembaca