Mengapa paru-paru dan hati dimasukkan juga ke dalam organ pengeluaran atau organ ekskresi

“Paru-paru adalah organ yang masuk dalam sistem ekskresi, yaitu proses pembuangan limbah dan zat sisa dari dalam tubuh. Ada beberapa organ yang masuk dalam sistem ini, yaitu ginjal, hati, kulit, usus besar, dan paru-paru. Secara umum, organ-organ tersebut bekerja secara independen dengan tugas masing-masing.

Halodoc, Jakarta – Pada tubuh manusia, sistem ekskresi terdiri dari beberapa organ, yaitu ginjal, hati, kulit, usus besar, dan paru-paru. Masing-masing organ memiliki tugas sendiri dan bekerja secara independen alias tidak terikat satu sama lain. Paru-paru sebagai organ ekskresi bertugas mengeluarkan uap air dan karbondioksida. 

Definisi sistem ekskresi secara umum adalah proses pembuangan limbah dan sisa-sisa, terutama air dari dalam tubuh. Perlu diketahui, organ utama dari sistem ini adalah ginjal. Proses pembuangan zat sisa atau limbah dalam tubuh tidak dilakukan tanpa alasan. Hal ini berguna untuk mempertahankan homeostasis, yaitu kemampuan tubuh untuk beradaptasi serta menjaga keseimbangan kondisi cairan di dalam tubuh. 

Baca juga: Mengenal Fungsi Organ Pernapasan Manusia

Peran Paru-Paru dalam Sistem Ekskresi 

Paru-paru masuk dalam daftar organ yang bekerja dalam sistem ekskresi, yaitu sistem yang terjadi sebagai pembuangan limbah dari tubuh. Limbah tubuh merupakan produk sampingan metabolisme yang sebagian besar di antaranya mengandung racun atau bahan tidak berguna. Jika dibiarkan terus berada di dalam tubuh, limbah justru bisa membahayakan. 

Ada beberapa jenis produk limbah spesifik yang harus segera dikeluarkan dari tubuh, yaitu karbondioksida dari respirasi sel, amonia, dan urea. Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan sisa limbah berupa uap air dan karbondioksida. Dengan begitu, kinerja organ vital ini bisa terus terjaga. 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Paru-Paru 

Paru-paru adalah organ yang memiliki peran penting. Secara umum, organ ini bertugas untuk membawa udara dari atmosfer dan mengalirkan oksigen ke aliran darah. Darah yang sudah mengandung oksigen ini nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh dan menunjang kinerja organ tubuh lainnya. Maka dari itu, fungsi paru-paru tidak boleh disepelekan begitu saja. 

Baca juga: Kenali Gejala Awal Kanker Paru-paru

Agar pernapasan berjalan lancar, penting untuk selalu menjaga kesehatan organ ini, serta organ-organ di sekitarnya. Dalam sistem pernapasan atau saat bernapas, paru-paru menggunakan otot diafragma, otot intercostal, otot perut, serta sesekali otot di leher. Berikut ini gambaran singkat seputar cara kerja organ paru-paru yang perlu diketahui: 

  • Dimulai dari diafragma, yaitu otot berbentuk kubah di bagian atas. Otot ini berada di bawah paru-paru. Diafragma memiliki peran penting dan menggerakkan sebagian besar fungsi sistem pernapasan. 
  • Kontraksi, saat hal ini terjadi diafragma akan bergerak ke bawah sehingga memberi lebih banyak ruang di rongga dada. Hal ini juga akan meningkatkan kapasitas paru-paru untuk berkembang. 
  • Saat volume rongga dada meningkat, terjadi penurunan tekanan dan udara disedot melalui hidung atau mulut kemudian turun ke paru-paru. 

Selain sistem pernapasan, paru-paru juga memiliki fungsi lain, yaitu menjaga Keseimbangan pH. Sebab, terlalu banyak karbondioksida bisa mengakibatkan tubuh menjadi asam. Saat paru-paru mendeteksi peningkatan asam, laju ventilasi akan meningkat untuk mengeluarkan gas. Organ ini juga memiliki fungsi penyaringan. Paru-paru akan menyaring gumpalan darah kecil dan dapat menghilangkan gelembung udara kecil alias emboli udara. Organ ini juga berperan sebagai pelindung, yaitu peredam kejut untuk jantung pada jenis benturan tertentu. 

Baca juga: Ini Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator

Cari tahu lebih lanjut seputar sistem ekskresi dan fungsi paru-paru dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan pertanyaan seputar kesehatan dan dapatkan jawaban dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Mengapa paru-paru dan hati dimasukkan juga ke dalam organ pengeluaran atau organ ekskresi
Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2021. What do the lungs do, and how do they function?
CK-12. Diakses pada 2021. 23.4 The Excretory System. 

Organ paru-paru merupakan salah satu bagian penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru dapat membantu manusia untuk bisa bertahan hidup dan tetap bernapas. Sistem pernapasan manusia memiliki fungsi utama untuk melakukan pertukaran gas yang ada di dalam tubuh. Pertukaran gas terjadi antara gas oksigen yang dihirup dengan gas sisa yaitu karbondioksida dari dalam tubuh untuk dihembuskan keluar. Lalu, mengapa organ paru-paru itu penting? Apa saja fungsi dari organ paru-paru? Mari, simak penjelasan berikut!

Mengapa paru-paru dan hati dimasukkan juga ke dalam organ pengeluaran atau organ ekskresi

Jaringan paru-paru berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.

Baca Juga: Gejala Penyakit Bronkitis

Organ paru-paru manusia

Organ paru-paru manusia terdiri dari dua buah organ atau sepasang, yaitu kanan dan kiri. Paru-paru terletak di bagian dada tubuh manusia. Paru-paru memiliki tekstur yang kenyal dan berwarna abu-abu merah muda. Paru-paru terdiri dari jaringan-jaringan lain di dalamnya yang berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Proses pertukaran gas penting untuk menjaga manusia tetap hidup dan asupan oksigen dalam tubuh terpenuhi. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia.

Baca Juga: Cara Efektif Membersihkan Paru-paru karena Polusi dan Rokok

Jaringan penyusun organ paru-paru

Jaringan penyusun organ paru-paru yang utama adalah pleura. Pleura merupakan salah satu jenis jaringan tipis yang melapisi dinding organ paru-paru. Lapisan pleura yang tipis dan licin ini berguna sebagai pelumas sehingga paru-paru dapat lebih mudah bergerak (mengembang dan mengempis) saat sedang mengembang dan berkontraksi. Lapisan ini menjaga organ paru-paru supaya tidak terluka atau mengalami kerusakan. Selain itu, ada organ pendukung paru-paru lainnya, seperti hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Setiap organ pendukung paru-paru juga memiliki jaringan penyusun masing-masing yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudah organ dalam melakukan pekerjaan atau fungsi mereka.

Baca Juga: Kanker Paru-paru

Fungsi organ paru-paru

Fungsi organ paru-paru yang utama adalah sebagai tempat pertukaran gas dalam tubuh manusia. Selain sebagai tempat pertukaran gas, organ paru-paru dalam sistem pernapasan juga melakukan peran lain yang penting, yaitu:

  • Menjaga suhu dan tingkat kelembaban dalam tubuh tetap normal.
  • Melindungi tubuh dari zat berbahaya, dengan adanya batuk dan bersin.
  • Mendukung fungsi dari indra penciuman.

Diketahui bahwa setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan yang namanya oksigen untuk tetap bertahan hidup. Oksigen dapat masuk dalam tubuh ketika seseorang menghirup gas disekitarnya. Begitu oksigen berada di paru-paru, oksigen akan dipindahkan ke aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Setiap sel dalam tubuh, oksigen akan ditukar dengan gas buangan yang disebut karbondioksida. Karbondioksida akan dikeluarkan dengan cara dihembuskan keluar oleh hidung. Paru-paru dan sistem pernapasan akan bekerja secara otomatis untuk melakukan proses pertukaran gas tersebut.

Mengapa paru-paru dan hati dimasukkan juga ke dalam organ pengeluaran atau organ ekskresi

Organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia.

Baca Juga: Apa itu Penyakit Bronkitis?

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah untuk melakukan pembuangan zat sisa dari dalam tubuh berupa gas. Definisi umum dari ekskresi merupakan sebuah proses pembuangan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Paru-paru disebut sebagai organ ekskresi karena paru-paru menghasilkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbondioksida. Maka dari itu, organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia. Selain paru-paru, organ ekskresi lainnya adalah ginjal, hati dan kulit. Ginjal menghasilkan zat sisa berupa urin, hati berfungsi sebagai organ ekskresi dalam mendetoksifikasi racun, dan kulit menghasilkan zat sisa berupa kelenjar keringat.

Baca Juga: Batuk Karena Kanker Paru-Paru? Kamu Harus Waspada dan Kenali

Cara kerja organ paru-paru peredaran darah manusia

Cara kerja organ paru-paru dengan peredaran darah manusia memiliki keterkaitan. Mereka saling membantu untuk mengangkut zat-zat yang ada dari luar maupun dalam tubuh. Cara kerja organ paru-paru dan peredaran darah manusia dijelaskan dalam poin-poin di bawah ini:

  1. Udara yang dihirup dan masuk ke dalam paru-paru akan diteruskan ke lobus-lobus paru-paru dengan bantuan pleura. Lobus pada paru-paru kanan terbagi menjadi tiga bagian, sedangkan pada paru-paru kiri terbagi menjadi dua bagian.
  2. Udara yang sudah menyebar dalam lobus-lobus di paru-paru akan masuk ke dalam alveolus melalui cabang-cabang bronkiolus.
  3. Di dalam kantung-kantung alveolus, udara akan mengalami pertukaran oksigen dan karbondioksida.
  4. Kapiler adalah pembuluh darah di dinding alveolus. Darah melewati kapiler, masuk melalui arteri paru dan keluar melalui vena paru
  5. Sementara di kapiler, darah mengeluarkan karbondioksida melalui dinding-dinding kapiler ke alveolus dan mengambil oksigen dari alveolus masuk ke dinding kapiler.

Begitulah kerjasama antara organ paru-paru dan pembuluh darah dalam tubuh untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan membuang karbondioksida. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru sangat membantu dalam keberlangsungan hidup manusia. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ ekskresi yang menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida. Organ paru-paru tidak bekerja sendiri namun dibantu dengan organ lainnya, seperti hidung, trakea, hingga pembuluh darah. Itulah beberapa informasi yang perlu untuk diketahui dan dipahami terkait organ paru-paru.

Telah direview oleh dr. Valda Garcia

Source: