Mengapa paham nasionalisme bisa berkembang di Asia dan Afrika?

Alfaqi, M. Z. (2016). Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia Untuk. Jurnal Civics, 13(2), 209–216. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/12745

Hadi, H. (2020). Penguatan Karakter Cinta Tanah Air Melalui PEMBELAJARAN GEOGRAFI ABAD 21. Jurnal Genta Mulia, XI(2), 220–232.

Imsawati, D. N. (2017). The Intelectual’s Constribution In The National Movement Of In Indonesian 1908-1928. Jurnal Historica, 1(2), 277–292.

Iramdhan. (2017). PAHAM NASIONALISME DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA DARI TAHUN 1900-1942. SOSIO-E-KONS, 9(1), 46–53.

Irfani, A. (2016). Nasionalisme Bangsa dan Melunturnya Semangat Bela Negara. Al-Hikmah, 10(2), 135–145. https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v10i2.613

Kusumawardani, A., & Faturochman. (2004). NASIONALISME. Buletin Psikologi, 12(2), 61–72. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/12745

Muhtarom, H., & Kurniasih, D. (2020). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21. Bihari: Pendidikan Sejarah Dan Ilmu Sejarah, 3(2), 59–65.

Musa, M. I., & Nurhaidah. (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Pesona Dasar (Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora), 1(4), 1–14. https://doi.org/10.24815/pear.v7i2.14753

Sri Uji, L., Ufi, S., & Abdul, M. (2018). Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Perjuangan Rakyat Sukorejo Kelas XI di SMA Negeri 1 Sukorejo. Indonesian Journal of History Education, 6(2), 205–215. https://doi.org/10.21831/istoria.v13i2.17736

Susilo, A., & Isbandiyah, I. (2018). Politik Etis Dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya Pergerakan Bangsa Indonesia. HISTORIA Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 403. https://doi.org/10.24127/hj.v6i2.1531

Susilowati, E., Dhanang, R., & Noor, N. (2014). Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Pada Generasi Muda di Kepulauan Natuna. Humanika, 19(1), 158–170.

Une, D. (2010). PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH. INOVASI, 7(1), 176–187.

Widodo, S. (2011). Implementasi bela negara untuk mewujudkan nasionalisme. Jurnal Ilmiah Civis, I(1), 18–31.

ajaran nasionalisme akibat imperialisme antara lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan. Gerakan Nasionalisme Asia-Afrika pada dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut: Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib, yaitu mereka terjajah oleh keberadaan bangsa asing. Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa kesetiakawanan yang agung. Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di daerah yang sama. Sejarah Perkembangan Nasionalisme Negara Asia dan Afrika Perkembangan Nasionalisme negara-negara Asia dan Afrika yang dilandasi oleh paham-paham di atas membangkitkan semangat bangsa Asia-Afrika untuk mengembalikan harga dirinya yang hilang akibat penindasan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat. Dalam prakteknya, nasionalisme setiap negara memiliki ciri khusus yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya. Peristiwa Penyulut Nasionalisme Asia-Afrika Selain penyebab-penyebab di atas, gerakan-gerakan nasionalisme Asia dan Afrika juga banyak dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa mutakhir pada abad ke-19 dan abad ke-20 berikut ini:

 

 Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang tahun 1905 di Manchuria. Peristiwa ini telah menghilangkan keraguan bangsa-bangsa di Asia bahwa bangsa Barat tidak dapat dikalahkan. Kemenangan Jepang ini juga sekaligus melahirkan kepercayaan diri sendiri dari bangsa-bangsa Asia-Afrika. Perang Dunia I yang berlangsung dari tahun 1914 sampai 1918. Peristiwa ini telah menyebabkan bangsa-bangsa Eropa memusatkan perhatiannya pada daratan Eropa sebagai ajang peperangan. Dalam periode ini bangsa-bangsa di Asia-Afrika memiliki peluang untuk meningkatkan tuntutan kemerdekaan dan kebebasan nasionalnya dalam berbagai bidang kehidupan. Revolusi Rusia pada tahun 1917. Peristiwa tersebut meningkatkan lahirnya gerakan anti penjajahan dan anti kapitalis serta berkembangnya paham sosialisme dan komunisme. Krisis ekonomi tahun 1929. Negara-negara kolonial berusaha meningkatkan eksploitasi bahan-bahan mentah terhadap daerah-daerah koloni sebagai daerah produsen dan sumber bahan baku. Pemerasan ini menimbulkan gerakan perlawanan yang radikal. Lahirnya Piagam Atlantik pada akhir Perang Dunia II. Piagam tersebut dijadikan landasan perjuangan hak-hak asasi internasional bagi negeri-negeri yang terjajah untuk menegakkan kemerdekaan nasionalnya. Reaksi Bangsa Asia-Afrika Terhadap Imperialisme Segala bentuk penjajahan bangsa Barat menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di negara-negara Asia dan Afrika pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20. Reaksi tersebut memiliki tiga aspek perlawanan, yaitu: Aspek politik, bertujuan untuk menumbangkan dominasi politik bangsa asing yang menguasai penduduk pribumi. Kebangkitan nasionalisme memungkinkan setiap masyarakat lokal untuk menyampaikan aspirasi untuk kesejahteraan mereka. Aspek sosil-ekonomi, bertujuan untuk menghentikan penghisapan ekonomi Barat dan membangun masyarakat yang sejahtera dengan mengembangkan perekonomian nasional. Aspek budaya, bertujuan untuk menggali dan menghidupkan kembali kebudayaan bangsa sesuai dengan cita-cita dan pembaruan jaman.

 

Ketiga aspek di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha menumbuhkan semangat kebangkitan nasional bangsa di Asia dan Afrika serta membangkitkan kembali kebudayaan sendiri yang pernah mencapai kejayaan di masa silam. nasionalisme asia afrika Kejayaan Masa Lampau Bangsa Asia-Afrika Motivasi lain yang mendukung tumbuh-kembangnya paham nasionalisme di negara-negara Asia dan Afrika adalah kejayaan masa lampau budaya mereka. Adapun masa kegemilangan masa lampau yang pernah dimiliki oleh bangsa Asia-Afrika antara lain: Kejayaan Kekaisaran Turki Usmani yang mampu menguasi wilayah Asia Tengah, Afrika Utara, hingga Eropa Selatan. Pengaruh kekuasaan Kerajaan Persia pada masa Alexander Agung. Kemegahan dinasti di India pada masa Pemerintahan Shah Jehan. Kejayaan Dinasti Han yang berlangsung dari abad ke-2 sebelum Masehi sampai abad ke-8 sesudah Masehi di Cina. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram Islam di Indonesia sehingga mampu menguasai wilayah Asia Tenggara. Karena sebab-sebab itulah terjadi pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia Afrika pada abad ke-20 yang menentang pemberlakuan kolonialisme dan imperialisme Eropa Barat. Negara-negara tersebut berusaha menggali kembali nilai-nilai masa lampau untuk disesuaikan dan diperkaya dengan nilai-nilai

Mengapa paham nasionalisme berpengaruh terhadap gerakan kemerdekaan Asia dan Afrika?

Pembahasan. Munculnya nasionalisme di negara-negara Asia dan Afrika melahirkan gelombang pergerakan untuk merdeka di masing-masing negara. Hal ini ditandai dengan banyaknya berbagai macam organisasi yang muncul di negara-negara Asia dan Afrika yang misinya untuk memerdekakan negaranya.

Apa Hubungan paham besar dengan gerakan nasionalisme di kawasan Asia Afrika?

Hi Myrel G, Kakak bantu jawab ya Hubungan antara paham-paham besar dunia dengan nasionnalisme di Asia Afrika ialah bahwa paham-paham tersebut mendorong rakyat Asia Afrika untuk membangun diri dalam kesadaran berbangsa dan bernegara dengan mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan.

Faktor apa saja yang menyebabkan munculnya nasionalisme di Asia dan?

Nasionalisme Asia muncul disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau. Imperalisme • Pengaruh paham revolusi Prancis. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia.

Apakah yang menjadi tujuan dalam bidang politik terjadinya nasionalisme di Asia dan Afrika?

Nasionalisme asia-afrika mempunyai tujuan aspek-aspeka. Aspek Politik, yakni bertujuan untuk mengusir imperialisme atau penjajahan asing guna mendapatkan kemerdekaaan.