Mengapa lensa mata kita berubah ubah bentuk sesuai jarak benda?

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana kalau insan tidak dilengkapi dengan mata? Apa yang kalian rasakan ketika kalian memejamkan mata untuk beberapa saat? Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanya tidak begitu berarti andaikata Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengaruniakan mata kepada kita. Bagaimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek?

blogspot.com/-2V3obm7drgc/WjDuhHvQnII/AAAAAAAADCE/wPXyS9YS3TET7-H-78oUnkHeV88taFNUgCLcBGAs/s1600/bagian-bagian-mata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">blogspot.com/-2V3obm7drgc/WjDuhHvQnII/AAAAAAAADCE/wPXyS9YS3TET7-H-78oUnkHeV88taFNUgCLcBGAs/s1600/bagian-bagian-mata.jpg" title="Belajar Fisika Pengertian Daya Akomodasi, Titik Dekat dan Jauh Mata + Contoh Soal dan Pembahasan" />

Perhatikan sketsa mata pada gambar di tas. Pada waktu mata melihat objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bayangan benda pada retina yang berada di belakang mata. Retina ini dihubungkan oleh saraf-saraf penglihatan (saraf optik) ke otak sehingga timbul kesan melihat benda atau objek.

Lensa mata merupakan jenis lensa cembung yang tebal tipisnya sanggup berubah sesuai dengan letak benda yang sedang menjadi objek penglihatan. Perubahan tebal-tipisnya lensa mata ini mengubah jarak fokus lensa mata. Dengan cara ini, letak bayangan benda yang sedang menjadi perhatian akan selalu jatuh sempurna di retina sehingga bayangan faktual dari benda sanggup diterima dengan terperinci kalau bayangan tersebut sempurna jatuh di retina.

Jarak retina dengan lensa yaitu tetap. Sementara itu, setiap benda yang menjadi perhatian mempunyai jarak yang tidak sama terhadap lensa mata. Ada benda yang dekat, sedang, dan jauh, bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut sanggup terlihat kalau bayangan bendanya sempurna jatuh di retina. Oleh alasannya itu, satu-satunya cara yang mungkin yaitu dengan perubahan jarak fokus lensa mata. Makara perubahan lensa mata sebenarnya untuk mendapat bayangan faktual di retina.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bola mata kita bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibuat lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana biar kita tetap sanggup melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah?

Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang mengakibatkan kita bisa melihat benda yang mempunyai jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang hingga kini insan belum bisa menirunya.

blogspot.com/-rVUDAOuY_4A/WjDuhV9GR2I/AAAAAAAADCI/_zyR24xEAQkVAAnWqxAhdimz7diQWMbzgCLcBGAs/s1600/daya-akomodasi-mata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">blogspot.com/-rVUDAOuY_4A/WjDuhV9GR2I/AAAAAAAADCI/_zyR24xEAQkVAAnWqxAhdimz7diQWMbzgCLcBGAs/s1600/daya-akomodasi-mata.jpg" title="Belajar Fisika Pengertian Daya Akomodasi, Titik Dekat dan Jauh Mata + Contoh Soal dan Pembahasan" />

Lensa mata sanggup mencembung atau pun memipih secara otomatis alasannya adanya otot fasilitas (otot siliar/otot lensa). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letakknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata ini disebut dengan daya fasilitas mata.

Daya fasilitas mata adalah kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jak fokusnya.

Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks, namun sendi pengikat dalam keadaan tegang. Pada kondisi ini, bentuk lensa mata agak datar dan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Jika benda yang jauh tak hingga didekatkan, otot-otot siliar akan menjadi tegang. Otot siliar akan bertambah tegang kalau benda semakin dekat. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedang berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi, mata terasa lelah alasannya otot siliar terus menegang.

Benda hanya sanggup terlihat dengan terperinci kalau terletak di kawasan penglihatan mata. Daerah penglihatan mata ini berada di antara titik bersahabat mata atau punctum proximum (PP) dan titik jauh atau punctum remotum (PR). Jika benda berada di luar kawasan penglihatan tersebut, mata tidak akan melihat benda tersebut dengan jelas. Perhatikan gambar berikut ini.

blogspot.com/-2fJSD3RcUdo/WjDuhfRz0VI/AAAAAAAADCM/hSnrkTNzzL4ClurjWDfXJrzX_PeW7_2NwCLcBGAs/s1600/jangkauan-penglihatan-mata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">blogspot.com/-2fJSD3RcUdo/WjDuhfRz0VI/AAAAAAAADCM/hSnrkTNzzL4ClurjWDfXJrzX_PeW7_2NwCLcBGAs/s1600/jangkauan-penglihatan-mata.jpg" title="Belajar Fisika Pengertian Daya Akomodasi, Titik Dekat dan Jauh Mata + Contoh Soal dan Pembahasan" />

Titik bersahabat yaitu titik terdekat yang sanggup dilihat mata secara terperinci dengan mata barakomodasi maksimum (± 25 cm). Pada titik bersahabat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Sedangkan titik jauh yaitu titik terjauh yang sanggup dilihat mata secara terperinci dengan mata tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh yaitu di titik tak hingga (s =  ).

Contoh Soal dan Pembahasan

Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa dengan retina 3 cm, hitunglah:

 Kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda yang jauh sekali (mata tidak berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berkomodasi maksimum).

 Perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi hingga berakomodasi maksimum.

Ditanyakan: berpengaruh lensa mata normal dikala tidak berakomodasi dan dikala berakomodasi maksimum serta perubah kekuatan lensa.

Pada dikala mata tidak berakomodasi (s =  )

Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi yaitu sebagai berikut.

Pada dikala mata berakomodasi (s = 25 cm)

Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi yaitu sebagai berikut.

Jadi, berpengaruh mata normal pada dikala tidak berakomodasi yaitu 33,3 dioptri dan pada dikala mata berakomodasi yaitu 37,,03 dioptri.

 Perubahan kekuatan lensa

P = 33,3  37,03 = 4 dioptri

Jadi, perubahan kekuatan lensa adalah 4 dioptri.

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana jikalau insan tidak dilengkapi dengan mata? Apa yang kalian rasakan ketika kalian memejamkan mata untuk beberapa saat? Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanya tidak begitu berarti andaikata Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengaruniakan mata kepada kita. Bagaimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek?

Mengapa lensa mata kita berubah ubah bentuk sesuai jarak benda?

Perhatikan skema mata pada gambar di tas. Pada waktu mata melihat objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bayangan benda pada retina yang berada di belakang mata. Retina ini dihubungkan oleh saraf-saraf penglihatan (saraf optik) ke otak sehingga timbul kesan melihat benda atau objek.

Lensa mata merupakan jenis lensa cembung yang tebal tipisnya sanggup berubah sesuai dengan letak benda yang sedang menjadi objek penglihatan. Perubahan tebal-tipisnya lensa mata ini mengubah jarak fokus lensa mata. Dengan cara ini, letak bayangan benda yang sedang menjadi perhatian akan selalu jatuh sempurna di retina sehingga bayangan konkret dari benda sanggup diterima dengan terang jikalau bayangan tersebut sempurna jatuh di retina.

Jarak retina dengan lensa ialah tetap. Sementara itu, setiap benda yang menjadi perhatian mempunyai jarak yang tidak sama terhadap lensa mata. Ada benda yang dekat, sedang, dan jauh, bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut sanggup terlihat jikalau bayangan bendanya sempurna jatuh di retina. Oleh alasannya ialah itu, satu-satunya cara yang mungkin ialah dengan perubahan jarak fokus lensa mata. Kaprikornus perubahan lensa mata sebetulnya untuk mendapat bayangan konkret di retina.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bola mata kita bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibuat lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana biar kita tetap sanggup melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah?

Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menjadikan kita bisa melihat benda yang mempunyai jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang hingga kini insan belum bisa menirunya.

Mengapa lensa mata kita berubah ubah bentuk sesuai jarak benda?

Lensa mata sanggup mencembung atau pun memipih secara otomatis alasannya ialah adanya otot fasilitas (otot siliar/otot lensa). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letakknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata ini disebut dengan daya fasilitas mata.

Daya fasilitas mata adalah kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jak fokusnya.

Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks, namun sendi pengikat dalam keadaan tegang. Pada kondisi ini, bentuk lensa mata agak datar dan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Jika benda yang jauh tak hingga didekatkan, otot-otot siliar akan menjadi tegang. Otot siliar akan bertambah tegang jikalau benda semakin dekat. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedang berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi, mata terasa lelah alasannya ialah otot siliar terus menegang.

Benda hanya sanggup terlihat dengan terang jikalau terletak di tempat penglihatan mata. Daerah penglihatan mata ini berada di antara titik bersahabat mata atau punctum proximum (PP) dan titik jauh atau punctum remotum (PR). Jika benda berada di luar tempat penglihatan tersebut, mata tidak akan melihat benda tersebut dengan jelas. Perhatikan gambar berikut ini.

Mengapa lensa mata kita berubah ubah bentuk sesuai jarak benda?

Titik bersahabat ialah titik terdekat yang sanggup dilihat mata secara terang dengan mata barakomodasi maksimum (± 25 cm). Pada titik bersahabat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Sedangkan titik jauh ialah titik terjauh yang sanggup dilihat mata secara terang dengan mata tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh ialah di titik tak hingga (s =  ).

Contoh Soal dan Pembahasan

Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa dengan retina 3 cm, hitunglah:

 Kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda yang jauh sekali (mata tidak berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berkomodasi maksimum).

 Perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi hingga berakomodasi maksimum.

Ditanyakan: berpengaruh lensa mata normal ketika tidak berakomodasi dan ketika berakomodasi maksimum serta perubah kekuatan lensa.

Pada ketika mata tidak berakomodasi (s =  )

Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi ialah sebagai berikut.

Pada ketika mata berakomodasi (s = 25 cm)

Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi ialah sebagai berikut.

Jadi, berpengaruh mata normal pada ketika tidak berakomodasi ialah 33,3 dioptri dan pada ketika mata berakomodasi ialah 37,,03 dioptri.

 Perubahan kekuatan lensa

P = 33,3  37,03 = 4 dioptri

Jadi, perubahan kekuatan lensa adalah 4 dioptri.