Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

Tujuan Wawancara dan 5 Cara Melakukannya – Selama ini, tentu kita akrab dengan wawancara, baik itu wawancara kerja atau wawancara yang tidak disengaja, misal untuk kebutuhan pemberitaan. Wawancara sendiri secara umum merupakan aktivitas tanya jawab yang dilakukan dengan maksud mendapatkan informasi atau pendapat. Nah, wawancara memiliki tiga tujuan paling utama yang perlu dan wajib Anda ketahui sebagai pegangan sebelum melakukan tanya jawab.

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

A. Tujuan Wawancara

Dalam wawancara, berikut adalah tiga tujuan wawancara yang perlu diketahui dalam melakukannya.

1. Untuk mendapatkan informasi secara langsung dalam mendeskripsikan dan menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu. 2. Untuk mendapatkan data agar dapat memberikan pengaruh terhadap situasi atau orang tertentu

3. Untuk melengkapi suatu penelitian ilmiah atau penyelidikan.

Dari tiga tujuan utama yang dijelaskan di atas, tentu tujuan paling utama dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi secara langsung dalam mendeskripsikan dan menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu. Transkrip atau data dari hasil wawancara akan dijadikan salah satu dasar pertimbangan yang berkaitan dengan keperluan tujuan wawancara dilakukan. Tujuan wawancara tersebut merupakan tujuan wawancara yang paling sering dilakukan dan sering ditemukan dalam dunia kerja dan penerimaan sekolah. Misalnya untuk penerimaan kerja, penerimaan siswa hingga mahasiswa, dan lain sebagainya.

Nah, tidak hanya untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang suatu dan kondisi tertentu. Wawancara juga bisa dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data untuk memberikan pengaruh dalam situasi atau orang tertentu. Tujuan wawancara ini biasanya dilakukan untuk acara-acara kelembagaan atau bahkan hiburan. Misalnya, seperti wawancara bersama kepala negara atau wawancara bersama tokoh inspirasi nasional. Wawancara tersebut dapat memberikan dampak terhadap situasi dan kondisi para pendengar.

Selain dua tujuan sebelumnya, wawancara memiliki tujuan untuk melengkapi suatu penelitian atau penyelidikan ilmiah. Wawancara sendiri terhitung sebagai salah satu cara yang paling sering digunakan oleh para peneliti dalam mengambil dan mengumpulkan data atau informasi. Berbeda dengan peneliti, tujuan wawancara bagi jurnalis atau reporter dan polisi adalah memperoleh informasi agar proses penyelidikan dapat segera terungkap dan terselesaikan.

B. Tujuan Wawancara Menurut Para Ahli

1. Lexy J. Moleong

Tujuan wawancara merupakan pewawancara (yang memberikan pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara).

2. Koentjaraningrat

Tujuan wawancara merupakan sebuah tugas tertentu yaitu usaha mencoba untuk memperoleh informasi secara lisan dan komunikasi secara langsung dalam pembentukan responden.

3. Charles Stewart & W.B. Cash

Tujuan wawancara adalah proses atau cara berkomunikasi yang dipasangkan dengan maksud serius dan telah ditentukan untuk melibatkan pertanyaan dan jawaban sekaligus bertukar perilaku.

Tujuan wawancara merupakan sebuah kegiatan bagian dari dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.

5. Denzig

Tujuan wawancara merupakan sebuah kegiatan yang dipandu oleh seseorang dengan direkam pembicaraannya atau percakapannya secara tatap muka, yang mana seseorang dapat mendapat informasi dari orang yang menjadi pasangannya dalam wawancara.

6. Ankur Garg

Tujuan wawancara adalah sebagai alat yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari informasi maupun data.

7. Sugiyono

Tujuan wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara juga bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung atau dengan media jaringan telepon.

Tujuan wawancara adalah untuk bertukar informasi dan suatu ide dengan cara tanya jawab untuk diolah dan kelola menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu.

9. Sudjana

Tujuan wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka (baik luar jaringan atau dalam jaringan) antara yang ditanya atau penjawab.

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

C. Mengenal Wawancara Lebih Jauh

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang, baik itu pejabat negara atau daerah, artis, bahkan orang-orang biasa, dengan keperluan untuk mendapatkan jawaban, keterangan, atau pendapat terkait perihal tertentu. Hasil dari wawancara tersebut bisa juga dimasukkan pada surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditampilkan melalui televisi.

Loraine Blaxter mengungkapkan bahwa metode wawancara melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan perihal sesuatu dengan orang-orang yang bersangkutan berdasarkan penelitian. Metode wawancara tersebut bisa menjadi teknik yang sangat bermanfaat dalam proses pengumpulan data yang mungkin tidak dapat diakses apabila menggunakan teknik-teknik observasi.

Unsur-unsur wawancara adalah sebagai berikut:

1. Pewawancara

Pewawancara adalah orang yang mencari dan mendapatkan informasi dan memiliki peran sebagai penanya atau mengajukan pertanyaan.

Narasumber adalah orang yang diwawancarai atau biasa disebut dengan informan. Narasumber atau informan ini memiliki peran sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber atau orang yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang mempunyai keterkaitan dengan ihwal informasi yang diperlukan. Contoh narasumber yang bisa diketahui berdasarkan peran tersebut adalah seperti tokoh, ahli, atau orang-orang biasa.

3. Tema / Topik

Tema atau topik adalah perihal topik yang diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara karena dapat menjadi penuntun jalannya wawancara. Tema dapat menjadi pembahasan pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan.

Waktu dan tempat adalah kesepakatan dari pewawancara dan narasumber terkait waktu dan tempat untuk wawancara. Dalam hal ini, tempat wawancara pun bisa berkembang menjadi media online.

D. Fungsi Wawancara

Setelah memahami tujuan wawancara, beserta pengertian-pengertiannya. Berikut adalah fungsi-fungsi dari wawancara yang perlu Anda ketahui:

1. Menghindari kesalahan data atau informasi yang masih simpang siur atau belum jelas kebenarannya. 2. Data atau informasi dari hasil wawancara adalah pelengkap informasi awal tentang narasumber dan tema. 3. Memperoleh data atau informasi secara komprehensif, jujur, mendalam, dan akurat. 4. Mendapatkan data atau informasi yang objektif serta memenuhi aspek keseimbangan.

5. Selalu mendalami suatu informasi untuk kemungkinan menemukan adanya perspektif baru atas suatu masalah.

E. Jenis-Jenis Wawancara

Nah, setelah mengetahui tujuan, pengertian, hingga fungsi dari wawancara. Berikut ini adalah jenis-jenis dari wawancara yang perlu Anda ketahui:

1. Wawancara Serta Merta atau Fleksibel

Jenis wawancara pertama adalah wawancara serta merta atau fleksibel. Wawancara serta merta atau fleksibel adalah kegiatan wawancara yang dilakukan pada sebuah situasi yang alamiah dan tidak terduga-duga. Sifat yang alami dan fleksibel membuat wawancara jenis ini tidak memiliki pedoman baku atau panduan khusus untuk melakukannya. Layaknya obrolan biasa setiap hari, wawancara ini cukup sering digunakan peneliti atau pewawancara untuk mengikuti minat dan pemikiran dari partisipan atau narasumber.

Pewawancara memiliki kebebasan untuk menanyakan berbagai pertanyaan kepada partisipan atau narasumber secara urut atau tidak urut, hal bisa ditentukan bergantung pada jawaban narasumber. Namun, pewawancara harus tetap pada tujuan wawancara yaitu memperoleh informasi atau data dari partisipan atau narasumber terkait tema atau isu tertentu yang akan didalami. Dalam kehidupan sehari-hari, wawancara serta merta atau fleksibel bisa dengan mudah ditemukan pada video-video podcast di Youtube atau aplikasi lainnya.

2. Wawancara dengan Petunjuk Umum

Jenis wawancara selanjutnya yaitu wawancara dengan petunjuk umum. Pengertian dari wawancara dengan petunjuk umum adalah kegiatan tanya jawab yang berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang telah dibuat sebelum wawancara. Ada beberapa batasan pada proses tanya jawab dari wawancara dengan petunjuk umum, hal itu dapat mengakibatkan data atau informasi dari wawancara ini tidak kaya dan kurang beragam.

Pada wawancara dengan petunjuk umum biasanya narasumber sudah mengetahui tema dan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan pewawancara. Alhasil, kegiatan tanya jawab yang terjadi akan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah direncanakan. Dan, partisipan atau narasumber akan menjawab sesuai dengan urutan pertanyaan. Dalam kehidupan sehari-hari, wawancara ini bisa ditemukan pada wawancara untuk iklan atau wawancara untuk mendapatkan data kuesioner secara tertulis.

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

F. Cara Melakukan Wawancara

1. Menentukan Tujuan Wawancara

Untuk mengawal kegiatan tanya jawab dalam wawancara, pewawancara disarankan untuk mengetahui dan memahami tujuan wawancara. Contoh topik-topik yang biasa dijadikan tujuan untuk wawancara yaitu tema kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, politik, lingkungan, dan lain sebagainya. Penentuan tujuan wawancara berupa topik wawancara merupakan kewajiban dasar sebelum menentukan narasumber yang akan diwawancarai.

2. Menentukan Narasumber

Setelah menentukan topik wawancara, langkah selanjutnya adalah memilih narasumber. Syarat menentukan narasumber dalam wawancara harus dipilih berdasarkan kompetensi dalam memahami dan menjelaskan topik. Hal itu akan menjadi wawancara menjadi acara yang sangat informatif dan menarik sehingga dapat mempengaruhi banyak pendengar atau orang-orang.

3. Menyusun Daftar Pertanyaan

Dalam menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara bisa diawali dengan menggunakan rumus 5W+1H atau ADIK SIMBA. Penyusunan daftar pertanyaan terlebih dahulu memiliki tujuan agar wawancara bisa berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan. Wawancara yang dilaksanakan tanpa persiapan, ada kemungkinan besar pewawancara lupa dengan pertanyaan wajib dan menanyakan pertanyaan yang tidak sesuai topik. Nah, oleh karena itu, wawancara perlu dipersiapkan terlebih dahulu, walaupun di dalam pikiran.

4. Melakukan Wawancara

Ketika melakukan wawancara, ada beberapa etika dalam wawancara yang perlu diketahui terlebih dahulu: a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan mengemukakan maksud dan tujuan dari wawancara. b. Menggunakan bahasa yang santun dan pakaian yang sesuai situasi dan kondisi. c. Mengetahui identitas atau hal-hal lain yang berkenaan dengan pribadi dari narasumber, seperti nama, keahlian, pekerjaan, dan sejarah hidup narasumber. d. Mengajukan pertanyaan secara jelas, singkat, urut, dan sistematis. Jangan sampai lupa untuk memastikan waktu yang digunakan dalam wawancara. e. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus fokus dengan tujuan wawancara. Oleh karena itu, pewawancara diharuskan memiliki keterampilan menyimak yang kuat sehingga bisa mencatat inti-inti dari wawancara. Catatan tersebut akan sangat berguna bagi pewawancara dalam mengetahui sudah sampai seberapa banyak informasi atau data yang telah diperoleh. f. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ramah, sehingga narasumber akan merasa akrab. Tidak diperkenankan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memojokkan narasumber. g. Pewawancara tidak dianjurkan untuk mempengaruhi sikap, pendirian, ataupun, emosi-emosi dari narasumber. h. Tidak memberikan pertanyaan yang mengarah pada fitnah atau mengadu domba. i. Bersikap simpatik, empatik, dan objektif. Pewawancara dianjurkan untuk bersikap seimbang atau netral.

j. Sebelum mengakhiri wawancara, berikanlah kesan yang baik dan menyenangkan. Pewawancara dianjurkan untuk mengucapkan terima kasih kepada narasumber, sekaligus pengharapan agar kedua pihak tetap dapat berhubungan dengan baik.

5. Penulisan Laporan Wawancara

Setelah melakukan wawancara, hal yang perlu dilakukan adalah membuat rangkuman dan menyampaikan hasil atau simpulan dari wawancara secara singkat dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penulisan laporan hasil wawancara dituliskan biasanya berbentuk naratif atau seperti cerita.

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara
Mengapa kita perlu menentukan topik sebelum melakukan wawancara

G. Pedoman Wawancara

Setelah memahami tujuan wawancara, pengertian hingga cara-cara untuk wawancara. Berikut Gramedia memberikan pedoman wawancara yang dapat Anda ikuti langkah-langkahnya: a. Merumuskan tujuan wawancara. b. Membuat poin-poin atau kerangka dan pedoman wawancara. c. Menyusun pertanyaan yang sesuai dengan informasi dan data yang diperlukan dengan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Oleh karena itu, calon pewawancara perlu memperhatikan kata-kata yang digunakan, sikap dan cara bertanya, dan jangan membuat narasumber bersifat defensive. d. Melakukan uji coba atau gladi bersih untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disusun agar untuk proses perbaikan lebih lanjut.

e. Melakukan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien