Mengapa harga diri manusia dalam kehidupan sehari hari bisa berbeda

Dalam percakapan personal, maupun yang sering didengar di berbagai tempat, Anda mungkin sering mendengar istilah harga diri. Bahwa, harga diri adalah salah satu hal yang sangat patut untuk diperjuangkan.Anda berusaha menunjukkan pada orang lain, bahwa Anda memiliki harga diri yang tak boleh direndahkan.

Harga diri dalam pengertian awam mungkin sedikit berbeda dengan harga diri dalam keilmuan psikologi. Berbagai sumber di Indonesia menyebutkan, harga diri sepadan dengan self-esteem. Sebenarnya, apa itu harga diri atau self-esteem? Apakah sama harga diri dalam hal kepercayaan diri?

Apa itu harga diri atau self-esteem?

Dalam ilmu psikologi, self-esteem atau harga diri adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai personal seorang individu, terhadap dirinya sendiri. Dalam arti kata, self-esteem merujuk pada cara Anda menghargai, mengapresiasi, dan menyukai diri sendiri.

Anda mungkin jadi mengasumsikan, harga diri sama dengan kepercayaan diri. Sama pentingnya, konsep harga diri (self-esteem) sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda dari kepercayaan diri (self-confidence).

Apabila harga diri adalah cara menyukai diri sendiri secara keseluruhan, kepercayaan diri merupakan cara Anda melihat kemampuan yang dimiliki. Self-esteem atau harga diri dapat terbentuk dari pengalaman yang sudah ada. Sementara itu, kepercayaan diri bisa berbeda, tergantung kondisi yang dihadapi.

Sebagai contoh, ada seseorang yang memiliki self-esteem atau harga diri yang sehat atau positif, namun tidak percaya diri apabila diminta untuk memimpin suatu proyek.

Walau begitu, self-esteem yang tinggi juga dapat berpengaruh terhadap kepercayaan diri, pada sebagian orang.

Faktor yang memengaruhi harga diri atau self-esteem

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi harga diri. Faktor genetik dapat berperan dalam cara Anda menyukai diri sendiri. Namun, pengalaman di masa lalu membentuk dasar harga diri keseluruhan yang Anda miliki.

Apabila seorang individu kerap menerima kata-kata negatif, baik dari anggota keluarga atau teman, maka ia lebih berisiko untuk memiliki harga diri yang rendah. Sebaliknya, hubungan positif dengan lingkungan terdekat, dapat membentuk harga diri atau self-esteem Anda yang sehat.

Selain itu, beberapa faktor lain yang memengaruhi self-esteem yakni:

  • Alam bawah sadar, persepsi, dan pikiran diri
  • Pekerjaan
  • Usia
  • Penyakit yang diderita
  • Keterbatasan fisik
  • Opini yang diciptakan media massa.

Fluktuasi harga diri atau self-esteem

Harga diri cenderung berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tentunya, hal ini normal jika pada saat-saat tertentu, Anda memiliki self-esteem yang rendah, dan di lain waktu sangat menghargai diri sendiri.

Sebenarnya, harga diri atau self-esteem berada dalam suatu rentangan, dengan titik rendah dan titik tinggi yang tidak terlalu jauh. Rentangan harga diri tersebut merefleksikan cara Anda menyukai diri secara keseluruhan, dan seharusnya dapat meningkat seiring pertambahan usia.

  • Harga diri atau self-esteem rendah

Apabila memiliki self-esteem yang rendah atau negatif, Anda cenderung merendahkan nilai opini dan ide yang dimiliki. Anda fokus pada kelemahan dan kesalahan yang diperbuat, dan bersikap tidak adil pada keahlian serta aset yang dimiliki.

Saat memiliki harga diri yang negatif, Anda percaya bahwa orang lain lebih cerdas dan lebih baik, daripada diri sendiri. Anda juga mungkin kesulitan dalam menerima kritikan dan saran yang positif, dari orang lain. Anda juga takut gagal, yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pengalaman masa lalu.

Bahkan, individu dengan harga diri atau self-esteem rendah, memiliki perasaan malu berlebihan, hingga kecemasan dan kondisi depresi.

  • Harga diri atau self-esteem sehat

Bertolak belakang dengan harga diri rendah, self-esteem sehat, membuat percaya diri dengan setiap hal yang Anda lakukan. Anda juga memiliki kemampuan untuk memandang diri sendiri dengan takaran yang akurat, termasuk menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

Saat bisa menghargai diri sendiri, Anda juga bisa mengatakan tidak pada permintaan orang, jika penolakan tersebut memang harus dilakukan. Pengalaman buruk yang menimpa, juga tak memengaruhi perspektif dan cara pandang Anda.

Catatan dari SehatQ

Harga diri atau self-esteem adalah cara Anda menghargai, menyukai, atau menyayangi diri sendiri. Harga diri dapat terbentuk setelah beberapa lama dengan faktor pemicu, berbeda dari kepercayaan diri yang bersifat situasional. Harga diri atau self-esteem dapat berubah-ubah, ada kalanya rendah atau negatif, tapi juga bisa sehat atau positif.

KOMPAS.com - Sudah banyak nasihat yang menganjurkan kita untuk lebih percaya diri, mampu mencintai diri sendiri, serta memiliki harga diri dalam hidup.

Memiliki harga diri (self-esteem) yang tinggi memang disebut sebagai kunci utama menuju kehidupan yang sukses dan bahagia.

Namun bagaimana kita mengetahui jika kita sudah memiliki harga diri yang tinggi? Sebelum itu, ada baiknya mengetahui apa itu harga diri atau self-esteem.

Apa itu harga diri?

Esteem dari kata self-esteem diartikan sebagai memiliki kekaguman dan rasa hormat.

Harga diri yang tinggi tidak hanya menyukai diri sendiri, tetapi juga memberi cinta, nilai, martabat, dan rasa hormat pada diri kita.

Baca juga: 5 Tanda Self-esteem yang Tinggi pada Anak

Dengan memiliki harga diri yang tinggi, kita juga memercayai kemampuan kita untuk belajar, mencapai sesuatu, berkontribusi pada dunia, serta dapat melakukan sesuatu secara mandiri.

Kita juga menganggap ide, perasaan, dan pendapat kita adalah sesuatu yang berharga.

Sederhananya, harga diri atau self-esteem merupakan perasaan tentang apa yang kita pikirkan dan hargai dalam diri, serta bagaimana kita berhubungan dengan orang lain.

Harga diri juga terkait cara kita melihat orang lain memandang, memperlakukan, dan menghargai kita.

Itu sebabnya, orang yang pernah mengalami trauma di masa kecil atau menjadi korban kekerasan lebih mungkin mempunyai harga diri yang rendah.

Harga diri tidak sepenuhnya bergantung pada satu atau beberapa pemikiran. Sebaliknya, harga diri seseorang terdiri dari pandangan kita tentang semua hal seputar kepribadian, prestasi, bakat, kemampuan, latar belakang, pengalaman, hubungan, tubuh fisik, dan pandangan kita terhadap orang lain.

Baca juga: Begini Cara Mencintai Tubuh Sendiri Menurut Para Ahli

Mengapa harga diri manusia dalam kehidupan sehari hari bisa berbeda
Shutterstock Ilustrasi

Harga diri vs depresi

Harga diri yang rendah tidak sama dengan depresi, namun dianggap sebagai faktor risiko depresi.

Sebagian orang memiliki harga diri yang lebih stabil, sementara beberapa lainnya cenderung berubah-ubah merasakan suasana hati dan peristiwa dalam kehidupan.

Harga diri yang tinggi atau rendah dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang dapat kita kendalikan maupun tidak.

Baca juga: Mencintai Diri Sendiri, Bagaimana Caranya?

Pentingnya harga diri tinggi

American Psychological Association menyatakan, harga diri yang tinggi adalah kunci kesehatan mental dan kesejahteraan yang positif.

Harga diri yang tinggi dapat membantu kita mengembangkan keterampilan mengatasi, menangani kesulitan, dan menempatkan hal negatif ke dalam sudut pandang berbeda.

Jika kita memiliki harga diri yang lebih tinggi, kita juga cenderung tidak menyalahkan, meragukan diri sendiri, putus asa, atau berfokus pada bagian yang tidak kita sukai.

Kita pun lebih mampu mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan, baik dari sekolah, pekerjaan, rumah, atau teman sebaya.

Alih-alih merasa putus asa karena kegagalan, seseorang dengan harga diri tinggi akan mencari apa yang dapat diubah atau ditingkatkan.

Sebaliknya, seseorang dengan harga diri rendah lebih mungkin untuk memiliki perasaan negatif tentang dirinya.

Penelitian mengungkap, perasaan positif dan menghargai diri sendiri akan membantu kita beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan tantangan dalam hidup.

Baca juga: 3 Tips Tumbuhkan Resiliensi untuk Hadapi Masa Sulit Pandemi

Mereka dengan harga diri tinggi cenderung lebih fleksibel, dan memiliki hubungan positif dalam keluarga.

Harga diri dan stres

Pengalaman stres juga terkait dengan tingkat harga diri kita.

Perilaku prososial yang biasanya terjadi pada seseorang dengan harga diri tinggi diketahui dapat mengurangi dampak negatif stres pada kehidupan sehari-hari, membantu kita mengelola stres dengan lebih efektif.

Studi juga menemukan hubungan positif antara harga diri dan motivasi untuk mencapai tujuan, kepercayaan diri, dan pengendalian diri.

Tingkat harga diri yang lebih tinggi juga merupakan prediksi keberhasilan akademik yang lebih besar.

Berdasarkan hasil sebuah studi, terungkap harga diri yang tinggi berhubungan langsung dengan kepuasan kita dengan hidup dan kemampuan memertahankan sikap yang baik tentang diri kita dalam situasi sulit.

Baca juga: Catat, Inilah Cara Pertama Membantu Teman yang Depresi

Apa yang terjadi jika harga diri rendah?

Citra diri kita cenderung berubah saat kita dewasa dan menjalani hidup, dan sebagai respons terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam hidup.

Interaksi sosial, perhatian, regulasi emosional, pengambilan keputusan, dan kepuasan hidup semuanya dipengaruhi oleh citra diri yang lebih rendah.

Menjadi reaktif

Ketika kita memiliki harga diri yang tinggi, kita lebih mampu melupakan kejadian yang tidak menyenangkan dan penilaian negatif atau suasana hati orang lain yang mengarah pada kita.

Sebaliknya, ketika harga diri kita rendah, kita dapat merasa sakit hati setelah menerima kritik atau penolakan dan menganggap masalah orang lain disebabkan oleh kita.

Kombinasi ini dapat membuat orang dengan harga diri rendah lebih reaktif terhadap keadaan sehari-hari dan interaksi pribadi.

Mereka yang memiliki harga diri rendah juga kurang mampu mengendalikan emosi, mengatasi tantangan dengan baik, dan memandang hidup dari sudut pandang positif.

Baca juga: 5 Alasan Orang yang Sensitif Dibutuhkan di Tempat Kerja

Bagi orang dengan harga diri yang positif, peristiwa negatif tidak berdampak pada harga diri mereka.

Sebaliknya, harga diri rendah adalah citra diri negatif kronis yang selalu melekat di diri kita, terlepas dari kondisi yang kita alami.

Seseorang dengan harga diri yang rendah berisiko mengalami beragam masalah kesehatan mental, misalnya saja rentan depresi, kecemasan, dan juga fobia sosial.

Menumbuhkan harga diri tinggi

Pada dasarnya, ini tentang menerima dan mencintai diri apa adanya.  Beberapa strategi yang dapat membantu kita untuk meningkatkan harga diri sebagai berikut:

- Menerima pujian

Sebaiknya, dengarkan pujian dari seseorang yang dilontarkan kepada kita. Jangan menolak mentah-mentah pujian tersebut.

Sebuah penelitian mengungkap kesulitan menerima pujian berkaitan langsung dengan harga diri yang rendah.

Baca juga: Ajari Anak Membedakan Pujian dan Ujaran Seksis

- Merenung

Memaafkan diri kita atas kesalahan yang kita perbuat adalah hal penting. Tidak ada orang yang sempurna.

Jika kita memulai berpikir negatif, tanyakan pada diri kita apakah kita bersikap adil atau realistis terhadap diri sendiri atau tidak.

- Mencintai diri

Mungkin saja ada hal-hal yang ingin kita ubah dari diri kita. Namun pada intinya, cintailah dan hargailah dirimu.

- Menghargai diri kita

Cobalah menerima dan menemukan nilai diri kita saat ini. Cari dan rasakan kebanggaan atas apa yang membuat kita unik, bahagia, dan berharga.

- Menyadari pentingnya harga diri yang tinggi

Begitu menyadari bagaimana pandangan tentang diri kita memengaruhi kepuasan dan kesejahteraan hidup, kita dapat termotivasi untuk mengubah pemikiran kita dan lebih menghargai diri sendiri.

Baca juga: Agar Anak Percaya Diri dan Memiliki Self-Esteem yang Baik

- Mencari dukungan

Terapi dapat membantu mengatasi masalah yang mungkin menghambat pandangan diri positif dan membantu kita membangun keterampilan untuk menghilangkan pandangan negatif. Juga, kita akan memeroleh pandangan yang lebih optimis tentang diri kita.

- Menuliskan hal positif

Tuliskan semua hal positif dalam hidup, sesuatu yang kita sukai dari diri kita, dan pencapaian atau kualitas yang kita banggakan. Setiap kali kita merasa sedih atau down, bacalah kembali jurnal tersebut.

- Memerhatikan apa yang kita pikirkan

Ketika pemikiran negatif muncul, lakukan tindakan produktif pada masalah atau memutuskan untuk membiarkan pikiran negatif itu pergi.

Ketika kita memiliki pikiran positif, tingkatkan pemikiran tersebut, terutama di saat pemikiran negatif muncul.

- Melihat dirimu sebagai sosok lain

Kita cenderung lebih sabar, pemaaf, baik hati, memberi semangat, mendukung, dan bangga saat menilai seorang teman daripada diri sendiri.

Jadi, sebelum menyalahkan diri kita, ubah perspektif kita, dan lihat diri kita sebagai seorang teman atau sosok lain.

- Membuat rencana perubahan

Jika ada sesuatu tentang diri kita yang tidak disukai, pertimbangkan perubahan apa yang dapat kita buat. Kemudian, susun rencana untuk menerapkan perubahan tersebut ke dalam tindakan.

Baca juga: 7 Tips Membesarkan Anak yang Bahagia agar Sukses dalam Hidup

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Hal apa saja yang menentukan harga diri seseorang?

Harga diri terbentuk dari hasil evaluasi seseorang terhadap dirinya yang tercermin dalam sikap positif (optimis, aktif dan ekspresif, berani menghadapi tantangan, dan bersikap terbuka) dan sikap negatif (pesimis, pasif dan kurang memiliki inisiatif, takut menghadapi tantangan, dan bersikap tertutup).

Apakah harga diri dapat mempengaruhi perilaku seseorang?

Harga diri menjadi dasar yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam membeli. Harga diri yang tinggi akan menjadikan siswa tidak terlalu memikirkan penampilan dan akan berfokus kepada hal yang lebih penting yaitu belajar dan meraih prestasi.

Mengapa semua manusia membutuhkan harga diri?

Harga diri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat memberi perasaan bahwa dirinya berhasil, mampu dan berguna sekalipun ia memiliki kelemahan dan pernah mengalami kegagalan. Kebutuhan akan harga diri tidak akan pernah berhenti sehingga mendominasi perilaku individu.

Harga diri manusia berkaitan erat dengan apa?

Jawaban. Penjelasan: Karna harga diri seseorang adalah pandangan orang lain tentang diri seseorang Karna itulah harga berkaitan erat dengan kehormatan.