Mengapa Buddha Theravada bisa tersebar di Asia Tenggara

Foto oleh Pixabay dari Pexels

Sekitar abad ke-13, beberapa agama mulai muncul di Asia Tenggara. Agama ini muncul disebabkan oleh adanya proses perdagangan dengan negara-negara yang membawa agama lain dan menyebar di kawasan Asia Tenggara.

Berikut merupakan beberapa agama yang mulai berkembang di Asia Tenggara pada abad ke-13:

Foto oleh Daniela Ruiz dari Pexels

Buddha Theravada berkembang dengan pesat di daerah Sri Lanka kemudian menyebar ke daerah lain seperti Laos, Burma dan Thailand. Nama Theravada berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tetua atau ajaran sesepuh. Ajaran Theravada lebih berpusat pada kebiksuan atau Sangha.

Proses berpindahnya Kerajaan Angkor menjadi Kerajaan Theravada berlangsung sekitar awal abad ke - 11 hingga abad ke - 14. Kemudian menyebar dengan cepat sehingga pada tahun 1400 wilayah daratan Asia Tenggara sudah di dominasi oleh pengikut Theravada.

Foto oleh kira schwarz dari Pexels

Islam telah melakukan kontak dengan Asia Tenggara pada masa Khalifah Utsman bin Affan, namun penduduk Asia Tenggara baru menganut agama Islam pada abad ke-13.

Islam masuk ke Asia Tenggara melalui jalur perdagangan. Tidak di temukan nya bukti pasukan bersenjata dari luar Asia Tenggara sehingga kemungkinan Islam masuk melalui dua cara yaitu Islamisasi melalui permukiman dan peralihan agama.

Meskipun Islam telah melakukan kontak dengan Asia Tenggara pada abad ke - 7, penduduk Asia Tenggara baru memeluk Islam pada abad ke-13. Adanya catatan Marcopolo dan Ibnu Batutah menjadi bukti tahun 1345 kerajaan Islam sudah berdiri di Indonesia. Selain itu, di Terengganu juga ditemukan batu prasasti yang berisi hukum Islam yang tersebar dalam masyarakat. Namun, tidak banyak sumber yang dapat ditemukan tentang Islam pada abad ke-13 di negara lain selain Indonesia.

Foto oleh Marcelo Chagas dari Pexels

Pada tahun 1493 Paus Alexander VI membuat perjanjian yang diberi nama perjanjian Tordesillas dan Saragosa. Setelah dibentuknya perjanjian ini Spanyol dan Portugis mulai melakukan penjelajahan samudra dan pada setiap ekspedisi nya para pendeta pun turut serta menyertai.

Pada tahun 1511, Portugis berhasil menyerang Malaka dan Indonesia bagian timur. Pengaruh Katolik berkembang dengan pesat di Indonesia Timur. Pada akhir abad ke-16 sebagian penduduk Indonesia Timur telah dibaptis. Namun disebabkan munculnya kekuatan baru, pengaruh Katolik di Indonesia Timur mulai berkurang.

Di Filipina konversi agama berjalan dengan lancar meskipun terjadi pertempuran yang menewaskan Fernando de Magelhaens. Walaupun mengalami kekalahan dalam pertempuran, Spanyol tetap mempertahankan kekuasaan nya di Filipina dan pada akhir abad ke - 16 setengah populasi penduduk telah dibaptis.

Foto oleh Pixabay dari Pexels

Saat pertama kali sampai di Indonesia, VOC beranggapan bahwa mereka sedang melakukan perintah Tuhan namun mereka menahan diri dari melakukan penyebaran agama secara terang - terangan.

VOC menganggap bahwa Katolik adalah musuh yang lebih berbahaya dari Islam sehingga VOC memiliki misi untuk menghilangkan pengaruh Katolik di Indonesia Timur.

Setelah VOC mengalami kebangkrutan pada abad ke-19, misi ini dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Hingga saat ini sebagian besar penduduk Maluku menganut agama Kristen Protestan dan Islam.

Hingga saat ini masih menjadi mayoritas agama yang dianut oleh negara-negara di Asia Tenggara, seperti Buddha yang mayoritas pengikut nya berada di Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan Kemboja. Sedangkan di Filipina dan Timor Leste mayoritas penduduk nya memeluk agama Kristen. Indonesia, Malaysia dan Brunei menjadi negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia.

Mengapa Buddha Theravada bisa tersebar di Asia Tenggara

Setelah sebelumnya kita mengenal beberapa negara yang dipengaruhi ajaran dan budaya buddhis, kali ini kita akan mengenal beberapa negara buddhis di Asia Tenggara. Kawasan ini secara umum didominasi oleh agama Buddha tradisi Theravada, dengan pengecualian Vietnam yang lebih didominasi tradisi Mahayana. Agama Buddha dibawa oleh para pedagang dari India, Tiongkok dan Sri Lanka pada abad 1 hingga 3 Masehi.

Selanjutnya, agama Buddha berkembang menjadi agama dominan di kawasan ini. Beberapa kerajaan termahsyur menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi kerajaan seperti Srivijaya, Majapahit, dan Khmer. Namun seiring dengan masuknya pengaruh agama Kristen-Katolik dan Islam, agama Buddha menjadi terpinggirkan di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Thailand

Siapa yang tak kenal dengan budaya unik negara Thailand. Keunikan budaya dan tradisi Thailand tak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya buddhis yang telah lama mengakar di negeri Gajah ini. Meskipun menjamin kebebasan beragama bagi warganya, sekitar 95% penduduk Thailand (atau sekitar 64 juta orang) beragama Buddha. Sebelum didominasi oleh agama Buddha Theravada, negara ini dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha Mahayana sebagaimana masih terlihat pada cerita rakyat dan ikonografi Thailand saat ini.

Myanmar

Negeri yang sebelumnya sangat tertutup ini juga menyimpan kekayaan budaya dan tradisi buddhis. Lama diperintah oleh junta militer, negara ini mampu melestarikan warisan buddhis yang lebih didominasi oleh tradisi Theravada. Kekinian, terdapat kurang lebih 48 juta (89%) penduduk beragama Buddha. Budaya Myanmar dianggap sejalan dengan ajaran Buddha. Banyak perayaan masyarakat yang berkaitan dengan agama Buddha. Bagi orang tua di Myanmar, sudah menjadi kewajiban untuk mengirimkan anak lelakinya untuk menjadi samanera pada usia 7 tahun ke atas dengan melaksanakan upacara Shinbyu.

Vietnam

Vietnam mempunyai banyak penganut agama Buddha meskipun sempat dipersekusi pada beberapa masa pemerintahan sebelumnya. Lebih dari separuh penduduk Vietnam beragama Buddha (44 juta orang) yang kebanyakan mempraktekkan agama Buddha tradisi Mahayana akibat besarnya pengaruh budaya Tiongkok disana. Sutra-sutra Mahayana seperti Sutra Teratai dan Sutra Amitabha merupakan sutra yang paling umum dilafalkan.

Laos

Di bawah pemerintahan komunis Laos, terdapat sekitar 5 juta orang (66%) penduduk yang beragama Buddha. Agama Buddha menjadi dasar pondasi budaya masyarakat Laos. Zaman dulu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap pria Laos untuk menjadi seorang bhikkhu meskipun hanya dalam kurun waktu tertentu. Di dalam cerita Pra Lak Pra Lam – epos Ramayana versi Laos, Rama digambarkan sebagai inkarnasi Buddha, bukan Wisnu.

Kamboja

Kamboja merupakan negara dengan proporsi umat Buddha tertinggi di Asia Tenggara. Terdapat sekitar 97.9% (atau 14 juta) orang yang mengaku beragama Buddha di negara ini. Survei tahun 2017 mengungkapkan jumlah bhikkhu sebanyak 69.199 orang yang berdiam di 4.872 wihara/wat. Mereka memainkan peran penting dalam melestarikan agama dan budaya buddhis di Kamboja.

Singapura

Negara maju Singapura memiliki kurang lebih 2 juta (33%) penduduk beragama Buddha. Meskipun kecil, negara ini merepresentasikan perkembangan tiga tradisi utama buddhis secara seimbang yaitu Mahayana, Theravada dan Vajrayana. Agama Buddha sendiri pertama kali hadir di selat Singapura pada abad kedua Masehi.

Malaysia

Sekitar 20% penduduk Malaysia beragama Buddha, terutama dari etnis Tionghoa. Selain itu terdapat pula penduduk dengan etnis minoritas seperti Thai, Khmer dan Sinhala yang mayoritas beragama Buddha. Kebanyakan etnis Tionghoa mempraktekkan agama Buddha tradisi Mahayana sedangkan etnis minoritas lainnya mempraktekkan tradisi Theravada.

Indonesia

Meski tak lagi menjadi agama dominan, pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia masih terasa pada banyak tradisi, budaya dan pola pikir masyarakatnya. Kekinian, hanya terdapat sekitar 4 juta penduduk (kurang dari 2%) yang beragama Buddha, umumnya dari etnis Tionghoa. Meskipun demikian, terdapat pula penganut Buddha dari etnis lain seperti Jawa dan Dayak dengan jumlah yang lebih kecil.