Show
Dalam penggarapan gerak tari, proses yang digunakan adalah:
PembahasanKarya tari adalah salah satu karya seni yang terbentuk dari rangkaian gerak tari. Gerak tari sendiri adalah rangkaian gerakan tubuh manusia yang mengandung nilai keindahan. Ada berbagai macam upaya yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan suatu gerak tari. Gerak tari sebenarnya bisa dibagi menjadi gerak murni yang merupakan gerak tanpa makna yang fokus pada keindahan dan gerak maknawi yang terbentuk dari peniruan gerak. Pelajari lebih lanjutDetail jawabanKelas: 7 Mapel: Seni Budaya Bab: 5 - Elemen Dasar Gerak Tari Kode: 7.19.5 #AyoBelajar #SPJ2
Mencipta sebuah tari? Apa bisa? Bagi seniman tari, mahasiswa seni tari, guru tari, hal ini sangatlah mudah, tapi bagi orang awam atau siswa mungkin ini sangat sulit. Tulisan ini mungkin bisa membantu teman-teman kita calon guru SDyang masih berstatus mahasiswa PGSD yang mendapat tugas mencipta tari dari mata kuliah seni tari dan drama. Karena tiba-tiba saya ingat keluhan seorang mahasiswa PGSD kepada saya tentang tugas penciptaan sebuah karya tari. Tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dan ritme dari badan di dalam ruang. Demikian pengertian tari yang dikemukakan oleh Hartong dari Belanda dalam bukunya Dunskunst (Sudarsono, tanpa tahun) dalam buku Pendidikan seni tari drama oleh Hj. Purwatiningsih, M. Pd dan Dra. Ninik Harini. Jika kita cermati, pengertian tersebut menjelaskan bahwa tari selalu menggunakan gerak badan sebagai unsur utamanya. Ruang gerak yang dimaksud adalah arah kemana anggota badan kita bergerak. Proses penciptaan bermula dari munculnya sebuah ide. Untuk kemudian dilanjutkan dengan bereksplorasi gerak sesuai dengan ide garapan. Selanjutnya proses penciptaan tari berlanjut pada penambahan musik pengiring. Bagi pemula, proses penciptaan tari dapat dimulai dari mencari musik pengiringnya terlebih dahulu. Eksplorasi merupakan proses berfikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu obyek untuk dijadikan bahan dalam karya tari. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, dan sebagainya. Eksplorasi dilakukan melalui rangsangan. Beberapa rangsangan yang dapat dilakukan untuk bereksplorasi antara lain : Rangsang Visual Mengamati suatu benda hidup maupun mati untuk dijadikan obyek pengamatan. Rangsang ini bisa muncul dari pengamatan terhadap patung, gambar, dan lain-lain. Dari benda-benda ini dapat kita amati dari segi bentuk, tekstur, fungsi, wujud dan lain-lain. Hasil dari pengamatan dengan rangsang visual kita dapat menemukan gerak yang keras, patah-patah, dan berirama. Rangsang Audio/Dengar Berbagai macam bunyi-bunyian dapat dijadikan rangsangan dalam menemukan gerak. Yang termasuk rangsang audio antara lain untuk iringan tari, musik-musik daerah, semua kentongan, lonceng gereja, suara yang ditimbulkan oleh angin, dan suara manusia. Gerak-gerak yang dapat diperoleh dari pengamatan ini antara lain gerak mengalun seperti angin, gerak yang lembut dan lemah gemulai. Rangsang gagasan/ide Gagasan atau ide sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu dapat dijadikan rangsang untuk menciptakan gerak. Rangsang kinestetik Dalam menciptakan sebuahkarya tari, kita dapat menggunakan gerak tertentu sebagai rangsang kinestiknya. Gerak dapat diperoleh dari gerakan-gerakan dalam tari tradisional maupun kreasi baru/modern. Gerak dalam tari tradisional misalnya : ukel, sabetan, langkah step, srigig(lari kecil-kecil) dan lain-lain. Kita dapat menggabungkan gerakan-gerakan dasar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah tarian. Rangsang Peraba Sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, sedih yang kita rasakan juga dapat dijadikan rangsangan dalam penciptaan sebuah karya tari. Gerak yang dapat kita temukan dari hasil pengamatan ini antara lain gerak dengan tempo cepat, gerakan berlawanan, dan gerak yang patah-patah. Dari rangsangan-rangsanagn tersebut kita dapat memulai bereksplorasi. Eksplorasi dapat dilakukan melalui alam, binatang, buku cerita, dan lingkungan sekitar. Eksplorasi Melalui Alam Alam memiliki banyak ragam yang dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan-gerakan dalam penciptaan karya tari. Cobalah kita keluar rumah…lihatlah sekitar kita. Amati sebuah pohon. Ada gerakan berayun, bersentuhan, melayang, bergandengan. Dari sini kita bisa menemukan gerakan seperti menggerakkan kedua tangan kita berayun, bergantian tangan kanan dan kiri. Atau kedua tangan lurus keatas berayun kekanan dan kekiri. Bisa jadi gerak tangan ukel sambil berputar ditempat bergantian tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah serta sebaliknya. Tetapi jangan lupa bahwa gerakan yang kita ciptakan harus sesuai dengan tema yang sudah dulu kita tentukan. Eksplorasi melalui binatang Binatang dapat kita amati dari wujud, jenis, suara, dan tingkah laku. Cobalah amati, peragai binatang tersebut. Satu contoh….kita mau menciptakan tari kupu-kupu. Perhatikan kupu-kupu, dari wujud, jenis serta tingkah lakuknya. Kemudian kita terapkan pada diri kita untuk dijadikan sebuah gerakan seperti, kupu-kupu terbang, diam dengan hanya mengepakkan sayap, mengisap madu, makan, menggerakkan sungut dan lain-lain. Nah dari sinilah kita sudah menemukan gerakan untuk kemudian disesuaikan musik pengiringnya. Eksplorasi melalui buku cerita anak Beragam buku cerita anak-anak dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan tari. Jika kita mengeksplorasi buku cerita anak, mulailah dengan mencari tahu bagaimana karakter tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengamatan. Eksplorasi melalui lingkungan sekitar Lingkungan sekitar kita banyak ragamnya yang dapat kita jadikan sebuah karya tari. Dari bentuk, warna, serta fungsinya. Contoh gitar. Beragam pandangan orang akan gitar. Ada yang melihatnya sebagai alat musik, ada yang melihat sebagai bentuk tubuh ideal seorang wanita, ada pula yang memandangnya sebagai hiasan saja. Nah dari gitar inilah kita dapat menciptakan gerakan dengan mengambil aura gitar untuk dijadikan gerakan-gerakan agar dapat tercipta tarian yang kita inginkan. Pastinya sesuai tema yang terlebih dahulu kita pilih. Jangan lupa…gunakanlah rangsangan-rangsangan tadi untuk dapat menciptakan gerakan. Sehingga jadilah sebuah karya tari. Mudah kan????
Konsep pergelaran tari meliputi berbagai urusan manajemen, unsur intrinsik (dalam) dan unsur ekstrinsik (luar) tari. Oleh karena itu, pergelaran tari merupakan pekerjaan yang akan melibatkan banyak orang karena terdiri dari banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secara sekaligus. Sebetulnya bisa jadi tari yang akan kita pergelarkan disiapkan oleh pihak penarinya saja. Artinya, kita benar-benar hanya mempersiapkan pergelarannya saja. Namun, hal tersebut jarang terjadi pada pergelaran tari, karena pergelaran tari khusus menampilkan penampilan seni tari saja. Oleh karena itu, pada saat menggelar pergelaran kita juga harus mempersiapkan berbagai gerak tari yang akan disajikan. Bahkan boleh dibilang pada saat mengadakan pergelaran tari kita juga harus menggarap gerak tari yang akan dihadirkan. Bahkan ketika pihak ketiga akan mengisi tari tersebut, misalnya ketika suatu sanggar tari daerah yang akan menari pada pergelaran tari. Seseorang yang mengatur pergelaran tari setidaknya tetap harus menyiapkan konsep yang sesuai untuk menampilkan tari pihak ketiga tersebut agar dapat tampil dan mendapatkan sorotan sebagaimana mestinya. Proses Garap Gerak Tari KreasiTentunya saat mengadakan pergelaran tari langkah awal yang harus kita lakukan adalah untuk menentukan seni tari apa yang akan dipergelarkan? Apakah pergelaran tarian daerah atau justru tarian kontemporer? Selain itu tari kreasi merupakan salah satu opsi yang dapat dipilih pula. Tari kreasi maksudnya adalah tari jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Proses garap gerak tari dapat kita lakukan dengan beberapa cara sebagai berikut;
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proses garap gerak tari. 1. Proses EksplorasiEksplorasi adalah proses penjajakan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Pada proses ini diperlukan beberapa cara untuk menstimulus ide seperti melalui pancera indera kita, baik dengan cara melihat pemandangan, gerakan binatang, gerakan tari lain, atau sekedar browsing di internet. Melalui berbagai cara tersebut diharapkan sehingga mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat motif-motif gerak untuk kebutuhan garapan tari. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut di antaranya berupa rangsang auditif, visual, gagasan, dan rangsang kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut.
2. Stilisasi dan Seleksi GerakanDalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu gerak. Oleh karena itu, hasil dari eksplorasi dan improvisasi perlu diubah atau diperhalus dengan proses pengembangan. Adapun proses pengembangan dapat dilakukan dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur, dan elemen lainnya. Untuk mendapatkan bentuk baru dari pengembangan gerak yang diharapkan memerlukan kecermatan dan uji coba yang terus-menerus, berdasarkan kreativitas dari gerak tubuh yang terkecil sampai pada totalitas gerak tubuh sepenuhnya. Upaya koreksi terhadap alur gerak dari awal sampai akhir perlu terus ditinjau ulang, sehingga keberlangsungan gerak dapat terwujud dengan rapi. Proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu gerak ini disebut dengan stilisasi. Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai dengan ide atau disebut dengan proses seleksi. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. 3. Proses Penggabungan GerakSetelah proses eksplorasi serta stilasi dan seleksi gerakan telah dilakukan, tahapan selanjutnya adalah proses penghalusan dan pemilihan gerak kembali sesuai dengan kebutuhan penyajian garapan tari yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Tahapan ini penting dilakukan untuk menentukan pilihan dari motif-motif gerak yang dibuat dan yang akan dipakai pada garapan tari. Tahapan akhir dari proses ini adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari, penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan asesoris tari. Improvisasi Gerak dalam TariPada saat mengapresiasi karya tari, tentunya kita akan melihat berbagai adegan gerak yang berbeda dari yang lainnya, khususnya pada garapan karya tari kelompok. Perbedaan adegan gerak itu dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja atau sebaliknya. Sementara itu adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi. Namun pada pelaksanaannya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Pada situasi tersebut, penari sudah dikondisikan untuk melakukan gerak-gerak improvisasi dalam pengadeganannya. Inti dari gerak impovisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda, tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadeganan dari gerak itu sendiri. Improvisasi merupakan salah satu aspek penting yang harus direncanakan dan digarap pula, terutama pada pergelaran tari kreasi. Mengapa improviasai penting? karena Improvisasi dapat memberikan pengalaman berbeda dan menarik bagi penonton yang sudah melihat suatu tari berkali-kali. Improvisasi juga merupakan kesempatan besar agar dapat lebih terkait atau terhubung dengan tren saat ini yang kan membuat penonton semakin menarik. Konsep Tata PentasSebelumnya telah dijelaskan bahwa penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak tubuh manusia saja. Malah justru terdapat banyak unsur pendukung lainnya yang memiliki peran penting dalam mendukung penyajian karya tari secara utuh. Unsur-unsur pendukung tersebut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penyajian pergelaran tari. Unsur-unsur pendukung penyajian tari yang dimaksud di antaranya terdapat unsur musik, busana, rias, properti, dan unsur tata pentas yang membuat penyajian tari menjadi lebih menarik. Perlu digarisbawahi pula bahwa unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya tari bertema dan nontematik sangat penting untuk dimunculkan. Hal itu karena keberadaannya memberikan dimensi ruang pertunjukan yang mampu mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud adalah memberikan kesan imajinasi peristiwa yang dibangun pada penyajian tari berdasarkan konsep penyajiannya. Jenis PanggungDalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam pertunjukan tari akan terkait dengan masalah konsep tata panggung, tata lampu, dan tata artistik pertunjukan atau dekorasi panggung. Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya ada jenis panggung arena, prosenium, dan jenis panggung campuran.
Unsur Pendukung LainnyaSelanjutnya penjelasan unsur pendukung lainnya, yakni tata lampu dan dekorasi pertunjukan. Kedua unsur pendukung ini penting untuk diperhatikan juga, karena memiliki peran dalam memperkuat dari pengadegan penyajian tarian. Perlu diketahui pula bahwa tata lampu memiliki beberapa fungsi, yakni:
Adapun jenis dan warna lampu yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengadegan penyajian gerak tarinya. Sementara, masalah tata dekorasi panggung lebih difokuskan pada masalah penataan desain panggung agar terlihat lebih menarik dan lebih hidup. Tata dekorasi panggung harus dibuat dan disesuaikan dengan konsep pertunjukan tari yang ditampilkan. Referensi
|