Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali

Ketimpangan sosial terjadi karena ketidakseimbangan dan perbedaan dalam lingkungan masyarakat. Contoh ketimpangan sosial yaitu perbedaan antara si kaya dan si miskin.

Ketidakseimbangan ekonomi membuat perbedaan penghasilan, sehingga ada pembagian kelas atas, menengah, dan bawah. Perbedaan kelas berdampak pada akses pembangunan dan fasilitas.

Baca Juga

Mengutip dari Modul Sosiologi Kelas XII diterbitkan oleh Kemdikbud, ketimpangan sosial adalah ketidakadilan dalam status dan kedudukan sosial oleh masyarakat.

Ketimpangan sosial terjadi karena aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Perbedaaan kelas ini menyebabkan perbedaan akses untuk memanfaatkan sumber daya.

Selain itu kebutuhan primer dan sekunder bisa berbeda. Contoh kebutuhan primer yaitu sandang, pangan, dan papan. Sementara kebutuhan sekunder adalah sarana, fasilitas, dan sumber daya.

Andrinof A. Chaniago menjelaskan ketimpangan sosial. Menurutnya ketimpangan sosial terjadi karena hanya berfokus pada aspek sosial dan ekonomi saja. Kedua aspek ini lalu menimbulkan permasalahan sosial.

Advertising

Advertising

Faktor penyebab dari dalam diri sendiri menyebabkan ketimpangan sosial. Faktor internal berasal dari rendahnya kualitas diri seseorang. Contohnya kemiskinan yang mengekang masyarakat kelas bawah. Faktor internal menyebabkan individu kesulitan untuk mengubah diri karena pemikiran dan upaya. 

2. Faktor Eksternal

Faktor penyebab dari luar ini karena aturan atau hukum yang berlaku. Aturan ini berasal dari lingkungan, daerah, atau negara.

Faktor eksternal menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengembangkan diri. Dampaknya terjadi ketimpangan sosial seperti kemiskinan.

Faktor Lain Pemicu Ketimpangan Sosial

1. Kondisi Demografis

Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kependudukan dan faktor yang mempengaruhi. Kondisi demografi ini menyebabkan perbedaan masyarakat satu dengan daerah lain.

Contohnya jumlah penduduk dan persebaran penduduk di suatu daerah.

2. Kondisi Pendidikan

Pendidikan menjadi faktor penyebab ketimpangan sosial. Semakin tinggi dan merata pendidikan di suatu daerah, maka semakin banyak sumber daya manusia yang memadai.

Contoh faktor pendidikan yaitu anak-anak yang sekolah di daerah terpencil, mendapatkan fasilitas pendidikan kurang. Sedangkan anak yang sekolah di kota mendapatkan fasilitas yang mencukupi.

3. Kondisi Ekonomi

Penyebab utama ketimpangan sosial karena ekonomi. Contohnya suatu daerah memiliki pendapatan dan pembangunan ekonomi yang berbeda.

Perbedaan ini sumber daya dan faktor produksi antar wilayah berbeda. Contoh ketimpangan sosial ekonomi yaitu barang produksi suatu daerah menghasilkan lebih banyak, dibanding daerah yang kekurangan sumber daya.

4. Kemiskinan

Setelah ekonomi faktor penyebab ketimpangan sosial karena kemiskinan. Kemiskinan stuktural dari faktor eksternal, menyebabkan masyarakat di suatu wilayah mengalami kemiskinan.

5. Kesehatan

Ketimpangan sosial terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan. Contohnya beberapa daerah yang belum mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

Padahal puskesmas dan rumah sakit mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

6. Letak Geografi

Suatu negara memiliki geografi yang berbeda, contohnya saja Indonesia negara kepulauan. Pulau-pulau kecil belum dikelola dengan baik sehingga terjadi ketimpangan.

7. Kurangnya Lapangan Kerja

Ketimpangan sosial terjadi ketika suatu negara memiliki jumlah pengangguran lebih banyak. Penyebabnya karena kurangnya lapangan kerja, sehingga pencari kerja harus bersaing.

Dampak kurangnya lapangan kerja menyebabkan pengangguran bertambah, diskriminasi, hingga kriminalitas.

Baca Juga

  • Memperbaiki dan pemerataan kualitas pendidikan di daerah terpencil
  • Meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan menambah jumlah tenaga medis.
  • Memberi pemberdayaan atau penyuluhan kesehatan pada masyarakat
  • Masyarakat diberi fasilitas kursus dan pelatihan untuk mendapatkan pekerjaan
  • Pemerintah dan perusahaan memberikan lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga
  • Suatu negara meningkatkan sistem hukum dan keadilan untuk mengurangi korupsi
  • Pemindahan penduduk (Transmigrasi) dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduk

Dalam INTREC Course yang dilaksanakan sejak 1 April lalu di Hotel Santika Yogyakarta, Dr. Nicholas Henschke dari University of Heidelberg menyatakan bahwa kesehatan adalah hal yang berikatan erat dengan kehidupan manusia. Dalam keseharian, ada banyak faktor sosial yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Faktor-faktor tersebut dapat berkontribusi dalam terjadinya ketidakseimbangan kesehatan diantara kelompok sosial. Faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua faktor ini saling terkait satu sama lain dan dapat berakumulasi sepanjang kehidupan manusia. Faktor-faktor sosial yang berpengaruh dalam kesehatan ini disebut dengan istilah social determinants of health (SDH).

Social determinants of health, menurut WHO, adalah kondisi sosial yang mempengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kekurangan pangan, ketimpangan sosial dan diskriminasi, kondisi masa kanak-kanak yang tidak sehat, serta rendahnya status pekerjaan merupakan penentu penting dari terjadinya penyakit, kematian, dan ketidakseimbangan kesehatan antar maupun di dalam sebuah negara.

Dalam SDH, ada dua hal berbeda yang dapat menggambarkan ketimpangan sosial terkait derajat kesehatan masyarakat yaitu inequality dan inequity. Inequality in health merupakan konsep normatif dan merujuk pada ketidakseimbangan yang dianggap tidak adil sebagai hasil dari berbagai proses sosial. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap health inequalities adalah: 1) faktor sosial ekonomi atau faktor materi seperti anggaran belanja pemerintah dan distribusi pendapatan serta sumber daya lain di masyarakat, 2) faktor psikologi seperti stres, keterasingan, hubungan sosial dan dukungan sosial, dan 3) faktor perilaku dan gaya hidup.

Inequity in health atau ketidakadilan dalam aspek kesehatan merupakan sebuah dugaan empiris dan merujuk pada perbedaan status kesehatan antar kelompok yang berbeda. Sedangkan, health equity berarti ketiadaan ketidakadilan dan pencegahan perbedaan status kesehatan diantara kelompok sosial. Health equity juga terkait dengan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan. Dalam health equity, kesehatan merupakan sumber daya yang penting dan bernilai untuk perkembangan manusia yang membantu manusia untuk meraih potensi mereka dan berkontribusi secara positif untuk masyarakat.

Dalam menggali adanya inequity dan inequality in health, diperlukan sebuah riset terkait SDH. Ada 3 pendekatan dan prinsip dalam riset SDH ini, yakni: 1) berfokus pada kelompok yang paling kurang beruntung. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dari kelompok yang paling kurang beruntung. Pendekatan ini juga dapat meningkatkan kesehatan bagi mereka yang kurang beruntung meskipun kesenjangan kesehatan antara yang kaya dan miskin tidak berubah; 2) mempersempit kesenjangan kesehatan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mereka yang kurang beruntung dengan meningkatkan keluaran kesehatan mereka agar setara dengan kelompok yang beruntung. Ini memerlukan pengaturan target untuk mengurangi perbedaan dalam keluaran kesehatan; dan 3) mengurangi kesenjangan sosial. Ini termasuk menurunkan perbedaan dan membuat aspek kesehatan menjadi lebih adil disemua jenjang.

Untuk mengukur SDH dan inequalities in health, diperlukan data yang memadai untuk dapat membantu kita memahami inequalities in health dan untuk membantu kita mengidentifikasi target dan intervensi yang tepat untuk mengatasinya. Data yang dimaksud adalah: 1) data mengenai kematian, kesakitan, kesehatan dan penggunaan layanan kesehatan, dan 2) informasi mengenai bagaimana indikator pelayanan tersebut dipolakan diseluruh kelompok demografis dan sosioekonomi serta diseluruh area geografis yang berbeda.

Oleh: drg. Puti Aulia Rahma, MPH dan Andriani Yulianti, SE, MPH

Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali

Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Sosiologi (Acak)

★ PAS Sosiologi SMA Kelas 12

Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali…

A. Ketersediaan pangan dan tingkat pengetahuan kesehatan yang kurang memadai

B. Program penanggulangan angka kesehatan yang cenderung kurang strategis

C. Kurangnya pembinanan terhadap kesehatan

D. Layanan kesehatan yang tidak layak

E. Diskriminasi atas dasar jenis kelamin

Pilih jawaban kamu:
A  B  C  D  E 

Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali

Kamu menjawab : d | duh, jawaban kamu salah :(

Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali

Masalah kesehatan yang menyebabkan ketimpangan sosial adalah seperti berikut ini, kecuali
Soal / jawaban salah? klik disini untuk mengoreksi melalui kolom komentar

Preview soal lainnya: Prediksi Ujian Nasional Sosiologi SMA Kelas 12

Hidup berdampingan dan saling menolong sesama anggota masyarakat, walaupun berbeda ras, etnis, agama atau kepercayaan dan golongan. Uraian tersebut merupakan contoh integrasi sosial yang disebut…

a. pengakuan kebhinekaan

b. pembinaan kesadaran

c. perasaan saling memiliki

d. pelaksanaan atas keadilan

e. keadilan sosial dan solidaritas

Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Materi Latihan Soal Lainnya: