Manfaat seorang muslim yang menjaga akhlak dalam bertetangga adalah

Red: cr01

REPUBLIKA.CO.ID, Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga kita lebih tahu keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan kepada kita untuk berbuat baik kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan maslahat yang begitu besar. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada terangganya." (HR Bukhari-Muslim)."Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim." (HR Ibnu Majah).Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapa pun, termasuk kepada para tetangganya. Keluhuran akhlak seseorang bukti kesempurnaan imannya.Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan tetangga dengan berpesan. "Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tentangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya)." (HR Bukhari-Muslim).


Adab Bertetangga yang Sehat

Menurut Syekh Muhammad bin Jamil, ada beberapa etika dan adab pergaulan dengan tetangga yang selayaknya kita perhatikan diantaranya; mencintai kebaikan untuk tetangga kita sebagaimana kita menyukai kebaikan itu untuk diri sendiri. Bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta menjauhi sikap dengki. Rasulullah SAW mengajarkan dalam haditsnya, "Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk tetangganya, atau beliau berkata, untuk sudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri." (HR Muslim).Saat musibah melanda tetangga sebisa mungkin kita membantunya, baik bantuan materi ataupun dukungan moril. Menghibur dan meringankan beban penderitaannya dengan nasihat, tidak menampakan wajah gembira tatkala dia dirundung duka. Menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya serta membantu pengobatannya bila memang dia membutuhkannya. Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah seorang Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya." (HR Bukhari).Menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan. Contohnya, mencela, membeberkan aibnya di muka umum, memusuhinya, atau melemparkan sampah di muka rumahnya sehingga menyebabkan ia terpeleset ketika melewatinya, dan jenis gangguan lainnya. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR Bukhari).Kunjungilah tetangga pada hari raya dan sambutlah undangannya jika dia mengundang kita. Pesan Rasulullah, "Hak Muslim atas Muslim yang lain ada lima; menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin." (HR Bukhari).Bersikap toleran kepada tetangga selama bukan dalam perkara maksiat. Mendidik keluarga kita untuk tidak berkata-kata keras atau berteriak-teriak sehingga mengganggu tetangga. Tidak mengeraskan suara radio atau televisi hingga mengusik ketentraman tetangga, terutama pada malam hari. Sebab, mungkin diantara mereka ada yang sedang sakit, lelah, tidur atau mungkin ada anak sekolah yang sedang belajar. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik sahabat adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya." (HR Tirmidzi).Dan hendaklah kita tidak bersikap kikir terhadap tetangga yang membutuhkan bantuan, selama kita bisa membantunya. Rasulullah berpesan, "Janganlah seorang diantara kalian melarang tetangganya untuk meletakkan kayu di tembok rumahnya." (HR Bukhari).Memberikan hadiah kepada tetangga, walau dengan sesuatu yang mungkin kita anggap remeh. Karena saling memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah yang lebih dalam. Dengarlah nasihat Rasulullah, "Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu, dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas." (HR Muslim).

Menundukkan pandangan terhadap aurat tetangga, dan tidak pula menguping pembicaraan mereka. Apalagi sampai mengintip ke dalam rumahnya tanpa seizinnya untuk mengetahui aib mereka. Allah SWT berfirman: "Dan katakanlah kepada laki-laki beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka." (QS An-Nur: 30).

Bersabar dalam menghadapi gangguan tetangga, atau memilih pindah rumah jika memang hal itu memungkinkan. Allah berfirman: "Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushshilat: 34).

Membalas kejahatan tetangga dengan perbuatan baik merupakan salah satu etika bertetangga yang diajarkan Islam. Nabi SAW bersabda, "Tiga golongan yang dicintai Allah… dan laki-laki yang memiliki tetangga yang menyakitinya, kemudian ia bersabar menghadapi gangguannya hingga ajal memisahkan mereka." (HR Imam Ahmad).Jika tidak mampu bersabar menghadapi gangguan tetangga, sementara kita tidak mungkin pindah rumah, maka coba kita terapkan nasihat Rasulullah berikut ini: "Seorang laki-laki pernah datang kepada Nabi mengeluhkan tetangganya. Maka Rasulullah menasehatinya,"Pulanglah dan bersabarlah!" Lelaki itu kemudian mendatangi Nabi lagi sampai dua atau tiga kali, maka Beliau bersabda padanya,"Pulanglah dan lemparkanlah barang-barangmu ke jalan!" Maka lelaki itu pun melemparkan barang-barangnya ke jalan, sehingga orang-orang bertanya kepadanya, ia pun menceritakan keadaannya kepada mereka. Maka orang-orang pun melaknat tetangganya itu. Hingga tetangganya itu mendatanginya dan berkata,"Kembalikanlah barang-barangmu, engkau tidak akan melihat lagi sesuatu yang tidak engkau sukai dariku." (HR Bukhari)Memang tiada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang sempurna. Ada saja kekurangan yang melekat pada setiap diri kita. Latar belakang yang berbeda menciptakan pribadi yang berbeda. Wacana yang perlu kita kembangkan adalah bagaimana kita dapat meredam perbedaan yang ada, selama tidak melanggar rambu syariat. Menjalin komunikasi positif dengan menjunjung tinggi akhlak pergaulan. Selamat menuai pahala dari tetangga Anda.

Manfaat seorang muslim yang menjaga akhlak dalam bertetangga adalah

sumber : Disarikan dari Majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VIII.

Konsep hidup rukun ternyata sudah diajarkan dalam agama Islam melalui Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW. Secara prinsip, Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin, artinya membawa rahmat bagi kehidupan seluruh alam beserta isinya. Sehingg agama ini juga mengajarkan kepada umatnya untuk selalu hidup rukun berdampingan dengan tetangga.

Dalam konsep muamalah atau berhubungan sesama manusia, Tetangga bagi seorang muslim adalah orang-orang yang tinggal di sekitarmu 40 rumah dari setiap sisi. Kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangat dimuliakan.

Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW bersabda: “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tetangganya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Riwayat hadis lain juga menyebutkan Nabi Muhammad SAW sering mendapat nasihat tentang tetangga dari malaikat Jibril.

Rasulullah Saw bersabda: “ Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dapat dilihat dari kedua hadis tersebut hidup rukun dengan tetangga sangatlah penting. Hal ini menjadi pelajaran di saat kehidupan modern sering memisahkan antar tetangga karena kesibukan masing-masing. Bahkan, tak jarang karena sibuk di sosial media hingga melupakan tetangga yang ada di kanan dan kirinya.

Advertising

Advertising

Anjuran hidup rukun dengan tetangga ini bukan tanpa alasan, sebab manfaat hidup rukun dengan tetangga sangatlah banyak yang bisa dipetik. Berikut manfaat hidup rukun dengan tetangga sesuai syariat Islam:

1. Kemudahan Saling Tolong Menolong

Pada dasarnya setiap orang memiliki kecenderungan ingin selalu dimengerti, Akan tetapi susah untuk belajar mengerti orang lain. Kondisi inilah yang kerap memicu perselisihan antarsesama. Sebaiknya kita belajar untuk menghargai perbedaan, termasuk perbedaan dalam kehidupan bertetangga.

Manfaat hidup rukun dengan tetangga yang paling bisa dirasakan manfaatnya adalah tumbuhnya sikap saling tolong menolong. Ketika kita membangun hidup yang rukun dengan tetangga, mereka tak segan memberikan pertolongan saat kita berada dalam masalah. Begitu pula sebaliknya. Sikap simpati dan empati terbangun dan semakin memperkuat hubungan baik antar tetangga. Karena berlaku baik dengan tetangga sangat disarankan melalui firman Allah SWT surat An-Nisa’ ayat 36.

2. Hidup Menjadi Sakinah

Manfaat hidup rukun dengan tetangga sesuai syariat islam selanjutnya adalah dengan menjadikan hidup kita lebih tenang dan tenteram. Dalam beberapa kasus seseorang memikirkan bagaimana tetangga memandang diri kita. Itu terjadi karena mungkin kamu kurang mengenal tetanggamu.

Jika Anda sudah mengenalnya dengan baik, maka kehidupan Anda dengan tetangga menjadi lebih tenang tanpa dihantui perasaan berburuk sangka. Sikap dan sifat ini harus dipertahankan dan jangan sekali-kali mengandalkan ego masing-masing.

3. Sistem Keamanan Lingkungan Menjadi Terjamin

Hidup di sebuah lingkungan, baik lingkungan perumahan di perkotaan maupun di pedesaan, kepedulian terhadap tetangga akan membuat lingkungan kita menjadi lebih aman.

Kasus kejahatan bisa diredam, seperti perampokan dan pencurian. Hal itu karena adanya sosok tetangga yang dengan sigap akan peduli terhadap lingkungan sekitar karena mereka merasa saling mengenal dan saling mengasihi.

Sistem keamanan lingkungan yang terbentuk secara mandiri di lingkup desa juga menjadi bukti adanya watak gotong royong pada bangsa ini. Kekuatan inilah yang harus dipertahankan dengan menjaga keharmonisan antar tetangga.

4. Kedepankan Toleransi dan Hargai Perbedaan

Perbedaan sudah sangat lekat dengan kehidupan bermasyarakat, mulai dari perbedaan keyakinan, pendapat, latar belakang agama dan suku. Dalam agama Islam ini sudah merupakan bagian dari sunnatullah yang lekat dan menjadi takdir.

Manfaat hidup rukun dengan tetangga sesuai syariat Islam akan membuat kita tidak mempedulikan perbedaan, faktanya kita tetap satu bangsa Indonesia. Oleh karenanya dengan menjadi tetangga baik akan menghapus sisi individualisme karena telah berbaur dengan warga lain yang memliki perbedaan keyakinan.

5. Meningkatkan Rasa Kepemilikan dan Gotong Royong

Apabila sudah terjalin hubungan yang baik antar tetangga, maka lingkungan akan lebih harmonis dengan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan. Tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan, bila ada acara antar tetangga, semisal saat ada hajat pernikahan dan lain sebagainya, tetanggalah yang menjadi orang pertama memberi bantuan.

Kegiatan gotong royong akan berjalan dengan lancar dan saling peduli terhadap lingkungan sekitar rumah. Tentu saja hal ini akan berdampak pada lingkungan yang lebih sehat, aman, bersih dan terhindar dari banjir.

Di sisi lain berbuat baik menjadi salah satu sikap yang seharusnya diberikan kepada tetangga kita. Salah satunya bersedekah kepada tetangga yang membutuhkan. Anjuran bersedekah kepada tetangga sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah Saw. bersabda: “ Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan.” (HR. Baihaqi).

Rasulullah Saw. bersabda: “ Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik.” (HR. Muslim).

Segala bentuk perbuatan baik kepada tetangga bisa berwujud banyak, memberi salam, menyapanya, menjenguk ketika sakit, membantu kesulitan, berkata lembut, tidak menyakiti, tersenyum dengan wajah berseri, menasehati dalam kebenaran, dan lain sebagainya.