Disusun oleh: Annisa Salma N (03) Cahya Lesmana (06) Elvira Siti H (09) Nabilla Widyanti (17) Rusty Fauzian X IIS-1 SMAN 1 GARUT 2015-2016 DAFTAR ISIHormat dan Patuh Kepada Guru DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR.. iii BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah. 1 1.3 Batasan Masalah. 1 1.4 Tujuan dan Manfaat Pembahasan. 1 BAB II PEMBAHASAN.. 2 2.1 Guru. 2 2.2 Pentingnya seorang Guru. 2 2.3 Bentuk-Bentuk Akhlak kepada Guru. 2 2.4 Cara untuk menghormati dan mematuhi Guru. 4 2.5 Keuntungan Sikap Hormat dan Patuh kepada Guru. 5 BAB III PENUTUPAN.. 6 3.1 Kesimpulan. 6 3.2 Saran. 7 DAFTAR PUSTAKA.. 8 KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti ini. Secara garis besar, makalah ini meliputi pembahasan mengenai hormat dan patuh kepada Guru yang meliputi materi mengenai pembahasan ini. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah ini. Akhirnya ucapkan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga mengucapkan doa dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya makalah ini. Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin Garut, 10 Februari 2016 Penulis BAB IHormat dan patuh kepada guru sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu. Terkait dengan hal tersebut, untuk meningkatkan rasa patuh dan hormat kepada guru, kami merasa tertarik dengan pembahasan tersebut sehingga kami akan menjelaskan lebih lanjut dalam makalah ini mengenai apa itu guru, pentingnya seorang guru, bentuk-bentuk akhlak kepada guru, bagaimana cara kita sebagai siswa untuk hormat dan patuh kepada guru, dan keuntungan sikap hormat dan patuh kepada guru. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab berikutnya. 1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini terlalu luas jika dibahas secara meyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemana-mana penulis hanya mencantumkan pembahasan yang berhubungan dengan hormat dan patuh kepada guru. 1.4 Tujuan dan Manfaat Pembahasan Adapun tujuan dan manfaat dari pembahasan ini adalah untuk menyadarkan kita betapa pentingnya seorang guru sehingga kita dapat menghormati dan mematuhi guru. BAB IIGuru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa: “Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan dia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.” 2.2 Pentingnya seorang Guru Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu. Guru merupakan bapak rohani bagi seorang murid, guru lah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbing para muridnya untuk mengarahkan murid ke arah yang baik. Karena seorang guru, murid menjadi tahu dari yang tidak tahu, dan bisa dari yang tidak bisa. Peran seorang guru, sangatlah penting dalam kehidupan ini. oleh karena itu, sudah kewajiban kita untuk hormat dan patuh kepada guru. 2.3 Bentuk-Bentuk Akhlak kepada Guru Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama. Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-Tirmidzi )
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Alloh mudahkan baginya dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
“Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya.”( AR. Al-Baihaqi dalam Al-Madkhol ilas-Sunan )
فَاسْأَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ “Bertanyalah kepada ahli dzikr ( yakni para ulama ) bila kamu tidak tahu.”( Qs. An-Nahl : 43 dan Al-Anbiya’ : 7 ) Dan Rosulullah saw bersabda : أَلاَ سَأَلُوْا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ “Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah bertanya ?” ( HSR. Abu Dawud )
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ , قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ لِلَّهِ وَ لِكِتَابِهِ وَ لِرَسُولِهِ وَ لأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَ عَامَّتِهِمْ “Agama adalah nasihat.” Kami ( Shahabat ) bertanya : “Untuk siapa ?” Beliau menjawab : Untuk menta’ati Alloh, melaksanakan Kitab-Nya, mengikuti Rosul-Nya untuk para pemimpin kaum muslimin dan untuk orang-orang umum.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dll ) 2.4 Cara Hormat dan Patuh kepada Guru Murid adalah orang yang sedang belajar dan menuntut ilmu kepada seorang guru. Demi untuk keberkahan dan kemudahan dalam meraih dan mengamalkan ilmu atau pengetahuan yang telah diperoleh dari seorang guru, maka seorang murid haruslah memiliki akhlak atau etika yang benar terhadap gurunya. Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :
2.5 Keuntungan Sikap Hormat dan Patuh kepada Guru Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya sikap hormat dan patuh kepada guru. Dengan menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara lain sebagai berikut.
BAB IIIDari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa: Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.
Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :
Dengan menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara lain sebagai berikut.
3.2 SaranPada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel. Selain itu penulis hanya menggunakan sumber sekunder yaitu bersumber dari buku dan sumber tersier yang bersumber dari internet untuk penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis masih memerlukan kritikan dan saran yang bermanfaat bagi makalah ini. DAFTAR PUSTAKASumber Internet: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/hormat-dan-patuh-kepada-guru.html https://rizkiwirsa.wordpress.com/2015/03/08/makalah-agama-tentang-hormat-dan-patuh-kepada-orang-tua-dan-guru/ https://id.wikipedia.org/wiki/Guru |