Larik yang bermajas dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada nomor

Penjelasan Larik Bermajas pada Puisi - Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terkait oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait ( Sudjiman, 1984). Larik puisi bermajasa dimaksudkan larik-larik puisi tersebut menggunakan kalimat bermajas.
Majas merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan jiwa dan kepribadian penulis (Keraf, 2007:113).

Larik yang bermajas dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada nomor
Puisi
Larik-larik puisi yang bermajas dalam soal ujian nasional yang sering keluar adalah puisi yang menggunakan majas hiperbola, personifikasi, metafora, dan asosiasi/perumpamaan.
  • Majas hiperbola adalah penggunaan kalimat yang berlebih.
  • Majas personifikasi adalah penggunaan majas yang menganggap benda mati sebagai manusia.
  • Majas metafora adalah penggunaan majas yang membandingkan dua benda, benda yang dibandingkan tidak lagi disebut-sebut.
  • Majas perumpamaan adalah majas yang menggunakan perbandingan dua benda.
Kata kunci yang ada: seperti, ibarat, bagaikan, laksana, bak, dan sebagainya.

Contoh Puisi:

Perhatikan kutipan puisi tersebut!

Di suatu perkampungan bunga
Di musim petik indah warnanya
Menghias rumah halaman rakyat

Ramai-ramai perempuan desa
Dengan keranjang diatas kepala

Burung-burung yang bernyanyi
Menghibur mereka memetik bunga

Larik bermajas pada puisi tersebut terdapat pada larik enam (6).

Pembahasan:

Data pendukung: burung-burung yang bernyanyi. Larik ini menggunakan majas Personifikasi
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Tema Puisi

Sumber : Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs

Indikator : Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi
Indikator Soal : Disajikan sebuah puisi, siswa dapat menentukan larik bermajas pada puisi tersebut.

Soal :


Bacalah puisi berikut dengan saksama!

Bintang
Cahayamu begitu indah(1)Senyummu sangatlah ayu(2)Kautemani malamku yang sendu(3)Membuatku, semakin malu(4)

Dalam kesendirian tidak sepertimu(5)

Larik bermajas pada kutipan puisi tersebut ditandai nomor .... A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (4) dan (5)

Kunci Jawaban: B

Pembahasan :

Senyummu sangatlah ayu, Kautemani malamku yang sendu, larik puisi tersebut bermajas personifikasi.
Larik yang bermajas dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada nomor
Larik Bermajas pada Puisi dan Penggambaran Watak Tokoh
Indikator : Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita anak
Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan cara pengarang menggambarkan watak tokoh pada kutipan cerpen tersebut.

Soal :


Bacalah kutipan cerpen berikut!

“Ika, mari kita sama-sama berjuang. Oma akan berjuang melawan penyakit Oma. Kamu pun berjuang untuk menyesuaikan diri di Jakarta. Datanglah ke sini kapan saja kamu mau bicara dengan Oma!” kata Oma Nani. Ika menghapus air matanya. Beban beratnya sudah hilang.


“Isah, tolong dorong kursiku ke depan. Aku mau mengantar Ika ke depan!” Oma Nani memanggil pembantunya. Dalam sekejap Isah sudah muncul. “Wah, kemajuan sekali. Apa Oma mau mengantar Ika sampai ke rumahnya? Sudah lama kita tidak jalan-jalan ke luar!” kata Isah.

Penggambaran watak tokoh Aku pada kutipan cerpen tersebut melalui cara .... A. dialog antartokoh B. penggambaran fisik C. penyebutan langsung D. penceritaan tokoh lain

Kunci Jawaban: A

Pembahasan:


Penggambaran watak tokoh digambarkan dari dialog antartokoh.

Adalah.Co.Id – Singkatnya, keseluruhan puisi terdiri dari berbagai unsur puisi, yaitu bait, larik, kata, makna dan bunyi. Kelima elemen tersebut saling mempengaruhi kesempurnaan sebuah puisi.

Pada ilmu komputer, lirik diartikan sebagai tipe data terstruktur yang dapat menyimpan banyak data dengan nama yang sama dan dapat mengambil tempat dalam memori yang berturutan.

Larik Adalah ?

Larik yang bermajas dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada nomor

Larik adalah bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buah, tapi pada puisi baru tak ada batasan. Larik atau baris dibilang hal berbeda dengan kalimat dalam prosa.

Larik Bermajas Pada Puisi Berikut Contohnya

Larik bermajas adalah larik yang menghidupkan objek di dalamnya atau biasa disebut sebagai gaya bahasa. Larik bermajas disebut sebagai garis spesifik menggunakan frasa inline.

Majas adalah cara untuk mengekspresikan pikiran melalui bahasa dengan menunjukkan jiwa dan kepribadian penulis. Larik puisi yang bekerja pada ujian dan sering keluar adalah personifikasi, metafora, hiperbola dan asosiasi.

1. Majas Hiperbola

Hyperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu untuk membuatnya lebih besar dari yang sebenarnya. Pendapat lain mengatakan bahwa majas hiperbola adalah bentuk yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu, tetapi dilakukan dengan melebih-lebihkan realitas asli untuk meningkatkan kesan dan pengaruh dari sesuatu yang sedang dibahas.

Contohnya:

  1. Penyerang menggunakan tendangan maut untuk membobol gawang lawan.
  2. Tubuh penari itu lentur sekali, bahkan karet pun kalah masih kalah lentur dengan kelenturan tubuh penari itu.
  3. Aku takut bila selalu digoncang demo yang tidak pernah selesai, hal ini membuat ngri runtuh.
  4. Orang itu harus bergulat dengan bara api demi mendapatkan hasil keramik yang terbaik
  5. Nenek tua itu membanting tulang untuk mendapatkan selembar rupiah.
  6. Lika – liku hidupnya penuh dengan duri yang tajam dan jalanan yang terjal
  7. Isu kenaikan harga BBM telah berhasil membuat harga – harga bahan pokok dibanting setinggi-tingginya.
  8. Orang tua gadis kecil itu harus membayar mahal harga dirinya di depan pengadilan
  9. Orang itu bekerja hingga berkeringat darah.
  10. Sebuah kisah sedih membuat hatiku seperti tersayat-sayat oleh pisau.
  11. Ayahnya bekerja mati-matian memeras keringat untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
  12. Pemuda itu berlari secepat kilat saat disuruh orang tuanya untuk membeli 0bat.
  13. Suara keras dari konser musik itu menggelegar membelah bumi.
  14. Air mata ibu yang kehilangan anaknya itu membanjiri tanah di sekitarnya.
  15. Kebiasaan masyarakat Jakarta membuang sampah sembarangan membuat tumpukan sampah setinggi gunung.
  16. Di jaman digital ini kecepatan penyebaran hoax melebihi kecepatan cahaya.
  17. Produk kosmetik yang digunakan wanita itu membuat kulitnya halus sebening kristal.
  18. Kegiatan fisik yang dilakukan pria itu membuat ia mandi keringat.
  19. Wanita itu cantik dan baik tapi tidak ada pria yang berani mendekati karena hatinya sedingin es.
  20. Ibu itu bertekad menyekolahkan anaknya setinggi mungkin bahkan berjuang hingga titik darah penghabisan.
  21. Pertumbuhan ekonomi di negara itu meroket mengalahkan negara lain.
  22. Pemandangan sawah di desa itu indah sekali bagaikan pemandangan di surga.
  23. Sehari tak bertemu, rasa rindu bagaikan seabad tidak bertemu.
  24. Anak itu jarang sekali mandi, sampai-sampai badannya bau sampah busuk.
  25. Bila ibu-ibu sudah ngerumpi, butuh waktu seratus tahun untuk selesai.
  26. Cinta ku pada mu sedalam lautan, seluas samudera, seputih kapas.
  27. Tatapan tajam pria itu membuatnya membeku tidak berdaya.
  28. Inflasi parah di Venezuela mengakibatkan harga barang-barang naik setinggi langit.
  29. Kemarahan sang ayah yang menggetarkan bumi telah membuat anak-anaknya terdiam ketakutan.
  30. Ibu itu pusing tujuh keliling melihat kenakalan anak-anaknya.
  31. Suara petir sore itu keras sekali, membuat jantungku hampir copot rasanya.

2. Majas Personifikasi

Majas Personifikasi adalah gaya bahasa yang membuat segala sesuatu seolah-olah mereka hidup dengan memberikan properti, seolah-olah mereka melakukan sesuatu yang mirip dengan orang.

Contohnya:

  1. Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan.
  2. Hari ini satu harapku, pelangi akan muncul tersenyum padaku.• Dompet mulai berbisik meminta untuk segera di isi.
  3. Matahari pagi muncul menyapa orang orang yang tengah menyemai disawah.
  4. Teriakan petir seakan hendak menghancurkan dunia
  5. Komputer ini menyelesaikan semua tugas tugas yang diberikan padaku selama ini
  6. Baju itu menggodaku untuk memilikinya.
  7. Mata orang pada lukisan itu terus mengikuti dan menatapku.
  8. Hari berjalan begitu cepat seolah tak ada jeda untuk sekedar menarik nafas dalam dalam
  9. Tulisannya menceritakan betapa menderita kehidupannya dahulu kala
  10. Merdunya nyanyian alam membuat hatiku damai
  11. Cahaya matahari mengintip dari balik jendela kamarku, memaksaku untuk terbangun.
  12. Sudah dua jam lebih pemadam kebakaran bertarung melawan api di lokasi kebakaran.
  13. Bulan dan bintang akan terus menemani perjalanan malam ini.
  14. Tarian daun berguguran begitu indah dilihat saat senja seperti ini.
  15. Karang besar itu menghalangi ombak yang berlarian menuju pantai
  16. Pulau itu makin lama makin tipis karna kikisan ombak yang menerjang.
  17. Terlihat awan mulai murung, bertanda hari akan hujan
  18. Di daerah lereng kabut tebal juga dingin menyelimuti desa ketika pagi menjelang.
  19. Bencana bajir di Jakarta kemarin menelan 3 korban jiwa
  20. Akhir tahun lalu seorang anak SMA hilang di pantai teleng ria diseret ombak
  21. Siang ini matahari tengah bersembunyi dibalik awan
  22. Paket itu datang ketika aku tengah berada di Jakarta
  23. Angin malam ini menggoda membelai rambut dan wajahku.
  24. Beberapa tahun yang lalu Gunung Merapi memuntahkan lahar dari dalam tubuhnya.
  25. Aroma makanan itu menggoda lidah untuk segera di cicipi.
  26. Siang malam bayangan dirimu selalu mengusik

3. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang mengekspresikan ekspresi secara langsung dalam bentuk perbandingan analog. Penggunaan kelompok kata dan kata-kata tidak memiliki makna yang nyata, tetapi hanya sebagai lukisan berdasarkan perbandingan atau equalizer.

Contohnya :

  1. Sinar mentari adalah dirimu yang selalu menjadi mentari untuk menyinari hariku.
  2. Sang penguasa hutan itu mengaum untuk membuktikan bahwa dia itu raja
  3. Engkau telah bertahta di hatiku sejak pertama kali aku melihat wajahmu
  4. Bunga bangsa itu telah gugur saat membela negara tercinta ini
  5. Mobil mewah itu telah merajai jalanan di setiap tahunnya.
  6. Team sepakbola Nasional telah bermain dengan cantik selama bertanding dengan Brunei Darussalam
  7. Gol yang diciptakan oleh Gonzales adalah gol terindah yang pernah aku lihat
  8. Sandra telah menutup hatinya rapat – rapat untuk Reza yang telah menghianatinya.
  9. Dibalik sifat garang Donni terdapat sebentuk hati yang sangat rapuh
  10. Della adalah seorang sahabat yang mampu mengunci mulut rapat – rapat demi menjaga rahasia hidupku yang pernah aku ceritakan kepadanya

4. Majas Perumpamaan

Majas perumpamaan adalah gaya ekspresi yang bertujuan untuk membandingkan subjek dan kemudian membandingkannya dengan kombinasi kata dan kalimat. Majas jenis ini termasuk dalam majelis grup perbandingan

Contohnya :

  1. Semangatnya keras bagaikan baja.
  2. Mukanya pucat bagai mayat.
  3. Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
  4. Semangatnya begitu keras bagaikan batu
  5. Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
  6. Senyumnya manis bagai gula jawa
  7. Matamu bagai bintang kejora
  8. Otaknya encer seperti air
  9. Biacaranya seperti tong kosong
  10. Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
  11. Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
  12. Keras suaranya seperti glegar petir
  13. Kemana mana berdua seperti perangko
  14. Kecepatan menghitung seperti kalkulator
  15. Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
  16. Rambutnya bak mayang yang terurai.

Demikianlah artikel tentang Larik ini semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi anda, terimakasih.

Baca Artikel Lainnya :

  • Komunikasi Adalah
  • Motif Adalah
  • Majas Asosiasi Adalah