Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

KOMPAS.com - Siapa yang tidak suka berenang? Berenang merupakan salah satu olahraga yang sangat menyenangkan untuk dilakukan bersama orang terdekat.

Terkadang ketika akan berenang, orang lupa atau merasa malas untuk melakukan pemanasan. Padahal pemanasan sangat penting untuk dilakukan.

Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari kram. Tahukah kamu apa itu kram?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kram merupakan kejang otot yang terjadi pada otot kaki, perut atau bagian tubuh lainnya.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), dalam olahraga renang, sering mengalami kejang otot atau yang sering kita sebut kram (cramp). Maka pengetahuan tentang penanganan kram wajib bagi perenang. 

Baca juga: Pertolongan Korban Kecelakaan di Air dengan CPR

Prinsip dasar penanganan kram adalah meregangkan otot berlawanan dengan arah kejang.

Ditambah dengan pijatan pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar. 

Peregangan otot yang kram dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di kendurkan tapi pertahankan posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi peregangannya.

Dilansir dari situs Your Swimlog, sebenarnya belum diketahui alasan utama mengapa kram atau kejang otot terjadi.

Namun, melalui serangkaian penelitian yang telah dilakukan, ditemui beberapa penyebab yang dianggap masuk akal.

Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya:

Banyak minum air putih wajib dilakukan oleh perenang. Alasannya jika mereka mengalami dehidrasi, kinerja tubuh akan menurun secara drastis.

Baca juga: Penggolongan Narkoba

Kram atau kejang otot bisa terjadi saat berenang karena tubuh kehilangan terlalu banyak cairan.

Maka dari itu disarankan untuk minum air putih sebelum, saat istirahat, dan seusai berenang.

Kram atau kejang otot juga bisa disebabkan karena otot merasa lelah karena terlalu diforsir untuk bekerja lebih keras.

Selain itu, otot juga bisa merasa lebih cepat lelah saat kondisi tubuh sedang tidak prima atau sedang kelelahan.

Usahakan untuk tidak memaksa otot untuk bekerja atau melakukan tugasnya lebih keras. Jika merasa lelah ketika berenang, beristirahatlah di tepi kolam renang.

Walau hingga saat ini tidak alasan pasti tentang mengapa seseorang bisa menderita kram.

Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Punggung 

Namun, ada baiknya untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Kekuatan otot juga bisa dilatih dengan melakukan berbagai latihan rutin. Namun, jangan terlalu memaksakan juga karena tidak baik untuk tubuh.

Coba cermati lagi, pernahkah Moms dan Dads mengalami kejang otot? Kejang otot atau kram bisa berlangsung singkat dalam hitungan detik hingga beberapa menit. Pada saat kejang otot terjadi, otot akan terasa kencang seperti ditarik dan sulit untuk digerakkan.

Dr. Bob Murray, PhD, FACSM sekaligus Managing Principal of Sports Science Insights, LLC menjelaskan bahwa kejang otot diakibatkan oleh neuromuscular system (sistem otot dan syaraf dalam tubuh) seseorang yang stabil, sehingga terjadi kontraksi suatu otot atau lebih secara tiba-tiba.

Kontraksi ini bersifat tidak disengaja, artinya tidak bisa dikontrol oleh orang tersebut. Sebagai area tubuh yang paling sering digunakan, kejang otot sering terjadi pada area kaki dan tangan.

Kontraksi otot yang tidak sengaja, biasanya tidak berbahaya dan sementara, meski demikian kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit.

Siapa yang Berisiko Mengalami Kejang Otot?

Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

Foto: kram otot artikel hero

Foto Kejang Otot (Orami Photo Stock)

Hampir semua orang pernah mengalami kejang otot. Mulai dari orang dewasa, lansia, hingga anak kecil.

Namun menurut America Academy of Orthopaedic Surgeons, seseorang yang berusia di atas 40 tahun cenderung lebih mudah mengalami kejang otot karena proses penuaan.

JurnalMuscle Cramps pun menyatakan bahwa 37% orang yang berusia di atas 60 tahun lebih sering mengalami kejang otot, terutama ketika ia tidur saat malam hari. Kondisi ini dikenal dengan nocturnal leg cramps.

Tak hanya itu saja, Moms yang sedang hamil pun pasti pernah mengalami kejang otot di area kaki.

Hal ini terjadi karena adanya perubahan sirkulasi darah dan tekanan pada kaki akibat membawa beban yang lebih berat.

Janin yang semakin membesar di dalam kandungan Moms bisa memberikan tekanan pada saraf dan pembuluh darah.

Baca juga: Berencana Melahirkan Normal, Ini Informasi yang Perlu Moms Ketahui!

Gejala Kejang Otot

Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

Foto: gejala kram otot

Foto Bahu Pegal (Orami Photo Stock)

Tidak semua kejang otot menyakitkan, tetapi beberapa dapat menyebabkan rasa sakit. Terasa seolah-olah otot kita bergerak sendiri. Pada beberapa orang bahkan mungkin bisa melihat otot berkedut.

Terkadang kondisi ini juga bisa terasa seperti seluruh otot kita mengalami kram dan tidak bisa bergerak. Efek ini paling sering terjadi di kaki, dan bisa sangat menyakitkan.

Otot mungkin terasa sulit untuk disentuh. Sementara sensasi kram cenderung hilang dalam beberapa menit atau lebih, otot mungkin terus sakit untuk beberapa waktu sesudahnya.

Selain itu, kejang otot biasanya juga disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Nyeri di punggung, leher, atau kepala.
  • Kelemahan pada otot,
  • Kulit mati rasa,
  • Sensasi tertusuk jarum.
  • Getaran.
  • Kelumpuhan.
  • Koordinasi yang buruk.
  • Gerakan lambat.
  • Penglihatan ganda.
  • Masalah tidur.

Penyebab Kejang Otot

Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

Foto: Manfaat Pisang untuk Ibu Hamil meringankan kram oto.jpg

Foto Ankle Sakit (Orami Photo Stock)

Ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya kejang otot. Situs Medical News Today menyatakan ada beberapa hal penyebab terjadinya kejang otot, yaitu:

  • Suplai darah tidak memadai
  • Tekanan pada syaraf
  • Kurang mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium
  • Dehidrasi
  • Cuaca yang panas
  • Kelelahan ekstrem setelah aktivitas berat
  • Otot jarang digunakan
  • Duduk atau berdiri terlalu lama
  • Pertambahan usia
  • Sering menggunakan sepatu hak tinggi dalam jangka waktu lama
  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti pseudoephedrine (biasa digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat) dan statin (obat untuk kolesterol)
  • Kehamilan
  • Masalah kesehatan tertentu seperti diabetes, cedera tulang belakang, saraf terjepit, hingga hipotiroidisme

Baca juga: 4 Latihan Mudah Untuk Si Kecil Yang Baru Belajar Berjalan

Cara Mengatasi Kejang Otot

Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

Foto: tangan sering kram saat mengendarai motor hero

Foto Nyeri Tangan (Orami Photo Stock)

Kondisi tiba-tiba mengalami kejang otot memang sangat menyebalkan dan mengganggu aktivitas.

Bagaimana cara mengatasinya? Simak cara meminimalkan nyeri seperti yang dilansir dari American Osteophatic Association, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

1. Hentikan Aktivitas dan Jangan Panik

Saat terjadi kejang otot, sebaiknya hentikan segala aktivitas yang memicu terjadinya masalah otot ini.

Bersikaplah tenang dan relaks. Jangan panik, kaget, atau sibuk menggerak-gerakkan bagian tubuh yang sakit. Kondisi ini malah membuat otot makin sakit.

2. Duduk dan Ambil Posisi Lurus

Selain itu, ambil posisi duduk dan luruskan area yang mengalami kejang otot. Contohnya jika jari kaki mengalami kejang otot sehingga membuat jari condong ke arah bawah, dorong perlahan jari kaki yang mengalami kejang otot ke arah sebaliknya. Lakukan sambil tetap meluruskan kaki.

Demikian juga jika otot betis yang mengalami kejang otot. Luruskan kaki dan bawa setiap jemari kaki ke arah lutut.

Baca juga:4 Gerakan Senam Hamil Selama Trimester Kedua, Ikuti Yuk!

3. Lakukan Stretching

Dilansir dari healthline.com, saat seseorang mengalami kejang otot, maka ia perlu merelaksan otot yang tegang. Agar otot menjadi lebih relaks, Moms bisa melakukan peregangan otot. Tapi, lakukan dengan cara yang lembut dan ringan, ya!

Regangkan area yang mengalami kejang selama beberapa detik. Ulangi hingga kejang mereda. Moms bisa memberi pijatan ringan setelah kejang otot mereda.

Biasanya, kejang otot akan cepat mereda pada kondisi tertentu. Namun, kejang ini juga bisa berlangsung lebih lama. Lebih baik, jangan paksakan diri untuk langsung beraktivitas, ya!

Memaksakan untuk tetap beraktivitas hanya akan membuat kondisi kejang otot semakin parah. Yang lebih parah, bukan tak mungkin Moms malah mengalami cedera otot.

Jika kejang otot parah, sering terjadi, respons yang buruk terhadap pengobatan, dan tidak memiliki penyebab yang jelas, buatlah janji dengan dokter keluarga Moms. Kejang otot bisa jadi terkait dengan faktor kesehatan tertentu pada tubuh.

4. Kompres dengan Handuk Dingin

Saat mengalami kejang otot, kompres area yang sakit atau nyeri atau panas dengan handuk dingin untuk meredakan nyeri. Moms juga bisa menggunakan es batu selain handuk dingin.

Tempelkan pada bagian yang kram selama beberapa menit. Lakukan sambil meluruskan area tubuh pada posisi relaks yang mengalami kejang otot sembari kamu meluruskan bagian tubuh tersebut senyaman mungkin.

5. Mandi dengan Air Hangat

Tahukah Moms bahwa kejang otot bisa saja terjadi karena tubuh terlalu lelah? Terlalu lelah bisa membuat seseorang tidak fokus, sehingga cenderung melakukan gerakan tiba-tiba dan salah gerak.

Cara merelakskan kejang otot yang pastinya Moms suka adalah dengan mandi berendam dengan air hangat.

Moms juga bisa menggunakan bantal panas elektrik yang kini banyak dijual di pasaran. Gunakan bantal panas tersebut pada area yang nyeri. Sensasi hangatnya tentu bisa memberi relaksasi pada area otot yang nyeri.

Baca juga: Mengenal Pillow Talk, Percakapan Intim di Ranjang untuk Tingkatkan Gairah Hubungan

Cara Mencegah Kejang Otot

Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. kram dapat disebabkan oleh

Foto: bolehkah-ibu-hamil-minum-adem-sari.jpg

Foto Mencegah Kejang Otot (Orami Photo Stock)

Mengalami kejang otot tentu bisa mengganggu aktivitas. Nah, daripada mengatasi kejang otot, akan lebih baik lagi Moms melakukan upaya pencegahan.

Ada beberapa gaya hidup yang perlu diperhatikan agar terhindar dari kejang otot. Begini caranya:

1. Pastikan Tubuh Terhidrasi

Sebagian besar tubuh kita memang membutuhkan air. Itulah sebabnya kita perlu minum air mineral setidaknya 2 liter setiap hari. Hal ini sangat memengaruhi seluruh kesehatan tubuh.

Dilansir dari medicinenet.com, dehidrasi juga bisa menjadi pemicu terjadinya kejang otot. Pastikan Moms dan keluarga memenuhi kebutuhan cairan harian.

Salah satu kondisi yang berpotensi menjadi penyebab dehidrasi adalah aktivitas fisik yang berat di cuaca panas. Jadi, jika Moms dihadapkan pada situasi demikian, pastikan untuk selalu mengonsumsi air demi mencegah dehidrasi.

2. Lakukan Stretching Secara Teratur

Moms juga perlu melakukan stretching atau latihan peregangan otot setiap hari terutama sebelum dan setelah berolahraga.

Pastikan untuk melakukan pemanasan peregangan otot kurang lebih 15 menit setelah sebelum berolahraga dan setelah olahraga.

Jangan langsung berolahraga setelah makan, ya! Dengan demikian, Moms bisa terhindar dari masalah otot kejang atau kram.

3. Hindari merokok dan mengonsumsi kafein

Dilansir dari healthline.com mengonsumsi kafein dan merokok memiliki dampak buruk untuk kesehatan otot. Terlalu sering mengonsumsi kafein, merokok, bahkan minum minuman beralkohol dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan otot, termasuk otot yang tegang.

Baca juga: Suami Lebih Senang Berkumpul Dengan Teman-Temannya? Ini yang Harus Dilakukan Istri

4. Pastikan Kandungan Mineral dalam Tubuh Tercukupi

Kekurangan mineral dalam tubuh juga bisa memicu otot mudah kram dan tegang. Agar terhindar dari masalah menyebalkan ini, Moms disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minum suplemen yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium.

Meski demikian, tetap konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini agar tidak menimbulkan masalah kesehatan baru.

Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui seputar kejang otot. Yang terpenting, ketika Moms merasa kejang otot terasa sangat tidak nyaman, terjadi pembengkakan kaki, otot melemah, tidak membaik dengan perawatan sendiri, dan terlalu sering terjadi tanpa sebab yang jelas, segera periksakan ke dokter, ya!

Kram atau kejang otot dapat terjadi karena apa?

Penyebab Kejang Otot Melansir dari Medical News Today, beberapa ahli percaya bahwa kejang otot umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: Tidak cukup peregangan. Kelelahan otot. Berolahraga dalam suhu atau cuaca panas.

Apa saja faktor penyebab kram?

Ada berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab terjadinya kram otot, diantaranya adalah:.
Suplai darah tidak memadai. ... .
2. Tekanan saraf dapat menjadi penyebab kram otot. ... .
Kekurangan mineral. ... .
4. Cuaca yang panas. ... .
Dehidrasi sebagai penyebab kram otot. ... .
6. Penggunaan otot secara berlebihan. ... .
7. Duduk atau berdiri terlalu lama..