Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

Sejarah Kerajaan Demak sangat terkenal dengan peranan penyebaran agama Islam di Nusantara. Kerajaan ini bahkan termasuk kerajaan islam terbesar yang ada di Pulau Jawa. Anda bahkan bisa mengenali cerita sejarah ini dengan sangat kuat dan melihat beberapa peninggalan bersejarah yang bisa dikunjungi. Penasaran? Yuk intip kisah Kerajaan Demak berikut.

Kisah Perjalanan Kerajaan Demak

Kerajaan Demak terletak di pesisir utara Demak. Kerajaan ini didikan oleh Raden Fatah, putra terakhir dari Raja Majapahit pada abad ke-15. Pasalnya pendirian kerajaan ini terjadi ketika penyebaran berita runtuhnya Kerajaan Majapahit yang menyebabkan beberapa wilayah di bawah kekuasaan kerajaan tersebut melepaskan diri.

Kondisi wilayah pesisir utara yang menjadi bagian titik perdagangan penting menyebabkan kerajaan ini mampu berkembang pesat. Demak bahkan sangat terkenal dengan pelopor penyebaran agama Islam yang kuat. Salah satunya adalah ajaran jawa wali songo. Untuk lebih tepatnya, berikut beberapa raja yang memimpin Kerajaan Demak dari awal hingga akhir.

1. Raden Fatah (1475-1518)

Sebagai raja pertama sekaligus pendiri, Raden Fatah adalah awal mula sejarah Kerajaan Demak dimulai. Raden Fatah bahkan sempat pembangunan pengaruh agama Islam ketika masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. 

Hingga akhirnya, kondisi Kerajaan Majapahit yang semakin melemah menyebabkan konflik internal dan Demak tumbuh menjadi wilayah independen.

Kondisi tersebut bahkan menyebabkan Raden Fatah mulai membangun kekuasaan Islam pertama di Jawa dengan mengalahkan berbagai kerajaan lainnya. 

Raden Fatah memulai kekuasaan dengan memusatkan kekuasaan di pesisir utara dan menguasai Kota Pelabuhan Demak pada tahun 1475. Kondisi tersebut tentu menjadi awal mula pendirian kerajaan ini.

Baca Juga: Sempat Berjaya, Ini Sejarah Kerajaan Sriwijaya dari Awal

2. Pati Unus (1518-1521)

Wilayah kekuasaan Kerajaan Demak digantikan oleh Pati Unus setelah Raden Fatah wafat. Pasalnya Pati Unus sebagai pemegang kekuasaan ini adalah adik ipar Raden fatah karena anak kandungnya yang bernama Trenggana masih berusia terlalu muda. 

Pati Unus bahkan memiliki tekad yang kuat untuk melebarkan kekuasaan sehingga dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.

Pati Unus bahkan berani menggempur kekuasaan Portugis di Malaka karena dianggap sebagai gangguan untuk Kerajaan Demak. Sejarah Kerajaan Demak memiliki Pati Unus dengan jasa yang besar dalam membangun kekuatan militer laut dan mendirikan pelabuhan militer di Teluk Wetan, Jepara. Sayangnya Pati Unus gugur dalam penyerbuan kedua ke Malaka pada tahun 1521.

3. Trenggana (1521-1546)

Sebagai putra dari Raden Fatah, Trenggana akhirnya menggantikan kedudukan Pati Unus sebagai raja dari Kerajaan Demak. Trenggana bahkan sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam dan menaklukan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Beberapa wilayah tersebut meliputi sunda Kelapa, Banten Girang, Pasundan Madura hingga ke wilayah Blambangan.

Trenggana bahkan berhasil menjadi raja terbesar di Kerajaan Demak pada masa pemerintahannya. Ia juga berhasil memiliki kekuasaan terbesar di Jawa dan menjadikan wilayah Demak sebagai pelabuhan utama untuk titik perdagangan. Meski demikian, Sultan Trenggana akhirnya wafat pada tahun 1546 dan digantikan oleh Sunan Prawata.

4. Sunan Prawata (1546-1547)

Namun, sejarah Kerajaan Demak pada masa ini mulai mengalami kemunduran. Suksesi yang berlangsung mendadak menyebabkan perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar. Hal ini menyebabkan Sunan Prawata melakukan pembunuhan terhadap Pangeran Surowijoyo.

Mengetahui kondisi tersebut, dukungan dari masyarakat terhadap kekuasaan Sunan Prawata semakin memudar. Ia bahkan memindahkan pusat kekuasaan Kerajaan Demak ke Prawoto, Pati Jawa Tengah. 

Meski demikian, masa pemerintahan ini tidak berjalan dengan mudah karena Sunan Prawata dibunuh oleh putranya yang bernama arya Panangsang pada tahun 1547.

5. Arya Penangsang

Arya Penangsang yang berhasil menduduki tahta kerajaan ini juga menyingkirkan Pangeran Hadiri atau Kalinyamat sebagai penguasa Jepara. Kondisi ini bahkan memicu pergolakan adipati Demak. 

Parahnya lagi kondisi ini hanya akan menghadirkan perebutan kekuasaan sehingga Kerajaan Demak mulai runtuh. Meski demikian, Arya Penangsang sempat berkuasa hingga 1554 dan tewas dibunuh adipati Demak.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa

Prasasti Peninggalan Kerajaan Demak

Perebutan kekuasaan yang terjadi setelah kepemimpinan Sultan Trenggana merupakan awal mula runtuhnya kerajaan ini. Sejarah kerajaan Demak bahkan mengungkapkan adanya upaya saling membunuh yang dilakukan oleh beberapa orang yang ingin menduduki tahta Kerajaan Demak. Kondisi tersebut bahkan benar-benar meruntuhkan Kerajaan Demak pada tahun 1554.

Kondisi Kerajaan Demak yang telah usai hanya menyisakan beberapa peninggalan yang bisa terlihat hingga saat ini. Terdapat Masjid Agung Demak, pintu bledeg, soko guru, bedug dan kentongan, situs kolam wudhu, maksurah, dampar kencana dan piring campa. 

Pasalnya, beberapa peninggalan tersebut tersimpan rapi di beberapa tempat yang berkaitan dengan kerajaan ini.

Kerajaan Demak sempat berhasil melahirkan kejayaan dengan memiliki pusat pemerintahan di titik pusat perdagangan sekaligus menguasai beberapa wilayah di Pulau Jawa. 

Sayangnya, kondisi peperangan yang berujung pembunuhan akibat perebutan kekuasaan menyebabkan kerajaan ini usai. Tahta kerajaan bahkan direbut oleh adipati Demak yang bernama Hadiwijaya dan dipindahkan ke Pajang.

cc image: goodnewsfromindonesia.id

Jakarta -

Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa adalah Demak yang muncul pada pertengahan akhir abad ke-15 Masehi. Kerajaan Demak didirikan Sultan Fatah yang masih keturunan dari raja-raja Majapahit.

Raden Fatah yang dikenal juga dengan nama Pangeran Jimbun merupakan putra Raja Majapahit Kertabumi Brawijaya V dengan ibunya Putri Champa keturunan China. Raden Fatah belajar Islam pada Raden Rahmat (Sunan Ampel).

"Dalam masa akhir belajar agama Islam, Raden Fatah kemudian dinikahkan dengan Nyai Ageng Malaka, putri Sunan Ampel," tulis Naily Fadhilah dalam jurnal berjudul Jejak Peradaban dan Hukum Islam Masa Kerajaan Demak

Saat ilmunya dirasa sudah cukup, Raden Fatah diperintah Sunan Ampel untuk menyebarkan Islam di Glagahwangi. Tulisan yang terbit di al-Mawarid:
Jurnal Syari`ah & Hukum ini menjelaskan, lokasi tersebut nantinya menjadi tempat Demak berdiri.

Secara geografis, kerajaan Islam pertama di pulau Jawa ini terletak di daerah Jawa Tengah. Letak Demak sangat menguntungkan untuk perdagangan dan pertanian. Saat itu, Demak terletak di tepi selat antara Pegunungan Muria dengan Jawa.

Sebelumnya, Demak adalah wilayah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit. Demak lebih dikenal sebagai Bintara atau Glagahwangi. Kadipaten Demak adalah hadiah dari Raja Kertabumi Brawijaya V kepada Raden Fatah.

Wilayah ini diolah Raden Fatah dan istrinya dengan baik melalui pendirian pondok pesantren setelah tahun 1475 M. Pesantren ini menjadi pusat kegiatan dakwah di Glagahwangi dan awal mula kerajaan Demak. Berdirinya pesantren menjadi faktor penting kesuksesan dakwah.

Selain Raden Fatah, para wali punya peran penting dalam mengembangkan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa dan usaha dakwah. Alih-aling langsung menyerang Majapahit dan menegaskan diri sebagai kerajaan Islam, Demak terlebih dulu mengikuti kemauan penguasa.

Dengan siasat matang dan kongkrit para wali, Demak baru menyerang Majapahit setelah dikuasau Prabu Girindrawardhana dari kerajaan Keling Kediri. Setelah sang raja kalah, barulah Demak memproklamasikan diri sebagai kerajaan Islam.

Pada tanggal 11 malam 12 Rabiul Awal 1482 M, Raden Fatah diangkat menjadi sultan pertama Kerajaan Demak bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah. Selain Raden Fatah, Demak sempat dipimpin Pati Unus (1513-1521), Sultan Tranggana (1521-1546), dan Sultan Prawata (1546-1561).

Semoga penjelasan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa adalah Demak ini bisa menambah wawasan detikers ya.

Simak Video "Polres Demak Terbakar, Berikut Sederet Faktanya"



(row/erd)

Kerajaan Islam Pertama di Indonesia – Masa kejayaan Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan berlangsung pada abad ke-13 hingga abad ke-14. Awal mula masuknya Islam di Indonesia bermula dari maraknya perdagangan di nusantara, hal ini dikarenakan wilayah Indonesia dilintasi oleh berbagai pedagang dari penjuru negeri pada masa perdagangan kala itu terutama pedagang dari Arab, India, Persia dan Cina.

Pedagang dari Timur Tengah seperti dari Arab dan Persia adalah pedagang yang aktif menyebarkan agama Islam di Indonesia, penyebaran agama Islam di Indonesia pun tidak secara bersamaan namun secara bertahap mulai dari pulau Sumatra terlebih dahulu, kemudian ke pulau Jawa serta daerah-daerah di sekitar Jawa dan akhirnya hingga ke wilayah timur Indonesia seperti Sulawesi dan Maluku.

Pada masa penyebaran agama Islam di nusantara inilah mulai muncul beberapa kerajaan Islam di nusantara yang mulai bermunculan di berbagai daerah dan berbagai pulau di Indonesia. Sejak saat itu, tatanan kehidupan masyarakat Indonesia pun mulai berubah dan mengikuti ajaran-ajaran Islam.

Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia

Kemunculan kerajaan Islam pertama di Indonesia dimulai sejak penyebaran agama Islam di nusantara semakin pesat dan berkembang. Ada beberapa Kerajaan Islam yang cukup besar di nusantara saat itu seperti Kerajaan Perlak, Kerajaan Ternate, Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Gowa, Kesultanan Malaka, Kerajaan Islam Cirebon, Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Banten dan Kerajaan Mataram Islam.

Semua Kerajaan- kerajaan pertama Islam di Indonesia tersebut tersebar di nusantara terutama di daerah Jawa, Sulawesi, Maluku dan NTT. Hal ini dikarenakan daerah Jawa, Maluku dan Sulawesi saat itu merupakan tempat yang strategis dan dilalui oleh jalur perdagangan dari berbagai negri.

Kerajaan Islam pertama di Indonesia tentunya mengedepankan ajaran-ajaran Islam sebagai landasan utama untuk mengatur tatanan kehidupan sosial masyarakat serta aturan-aturan dalam kerajaannya. Ada beberapa Kerajaan Islam besar di nusantara yang telah di sebutkan di atas, untuk itu berikut kami berikan beberapa penjelasan mengenai kerajaan-kerajaan Islam di nusantara agar kamu lebih mengenal sejarah tentang berbagai kerajaan Islam di nusantara.

Dalam memahami sejarah dari kerajaan Islam yang ada di Nusantara, kamu dapat membaca buku Mengenal Kerajaan Islam Nusantara yang ada di bawah ini, karena berisi pengenalan tentang berbagai kerajaan Islam di Nusantara pada zamannya.

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

1 Kerajaan Perlak (840-1292)

Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak atau Kesultanan Perlak. Kerajaan ini bahkan yang tertua di Asia Tenggara. Wilayah kerajaan Perlak berada di daerah Aceh Timur.

Dinamakan Kerajaan Perlak karena pada saat itu, daerah di Aceh Timur tersebut merupakan daerah penghasil kayu perlak yang mana merupakan kayu yang bagus dan kayu terbaik terutama untuk bahan pembuatan kapal. Karena hasil alam yang melimpah dan posisi yang strategis inilah maka perlak menjadi pelabuhan yang cukup ramai pada abad ke-8.

Selain itu juga menjadi tempat singgah para pedagang-pedagang dari seluruh negri salah satunya adalah dari Arab dan Persia. Raja pertama kerajaan Perlak adalah Raja Abdul Aziz Syah, kemudian setelah Raja Abdul Aziz syah wafat digantikan oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdrahim Syah kemudian kepemimpinan terus berganti hingga 18 kali pergantian kepimpinan dan hingga akhirnya pada tahun 1292 kerajaan Perlak runtuh.

Kerajaan Ternate atau biasa di kenal juga dengan sebutan Kerajaan Gapi adalah kerajaan Islam pertama di wilayah timur Indonesia, tepatnya di daerah kepulauan Maluku. Kerajaan Ternate berperan penting dalam penyebaran agama Islam nusantara terutama di wilayah timur Indonesia. Kerajaan Ternate ini berdiri pada tahun 1257 dan mengalami masa kejayaannya pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1600.

Kejayaan Kerajaan Ternate ini dikarenakan kerajaan Ternate merupakan kerajaan besar yang memiliki komoditas rempah-rempah yang mana pada masa itu rempah-rempah merupakan salah satu bahan makanan yang paling dicari dan cukup bernilai. Selain memiliki komoditas rempah-rempah yang melimpah, kerajaan Ternate juga memiliki kekuatan militer yang patut diperhitungkan karena banyaknya prajurit yang ada di kerajaan Ternate tersebut.

Keruntuhan kerajaan Ternate berawal ketika negara-negara barat mulai melakukan penjajahan, kala itu Portugis datang dan ingin menguasai Kerajaan Ternate namun gagal karena Kerajaan Ternate berhasil melawan Portugis. Namun ketika Belanda datang, akhirnya Ternate kalah karena Belanda memonopoli perdagangan dari kerajaan Ternate dengan kontrak yang tidak adil dan merugikan kerajaan Ternate.

3. Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)

Kerajaan Samudra Pasai atau di sebut juga dengan sebutan kerajaan Samudra Darussalam adalah sebuah kerajaan yang terletak di bagian utara pulau Sumatera tepatnya sekarang berada di provinsi Aceh di kota Lhokseumawe. Pusat pemerintahan kerajaan Samudra Pasai berada di pinggiran sungai Krueng Jambu Aye dan Krueng Pase. Kerajaan samudra pasai tidak memiliki benteng batu seperti umumnya kerajaan lainnya.

Namun benteng Kerajaan Samudra Pasai ini berbentuk pagar yang terbuat dari kayu yang mengelilingi kerajaan. Kerajaan Samudra Pasai memiliki komoditas utama lada sebagai komoditas unggulan. Lada dari Kerajaan Samudra Pasai terkenal memiliki kualitas yang bagus dan banyak diminati oleh para pembeli. Keruntuhan Kerajaan Samudra Pasai bermula dari adanya perang saudara yang tak kunjung usai hingga datanglah Portugis dan akhirnya Portugis menaklukan kerajaan samudra Pasai ini.

Sebagai kerajaan Islam pertama, Kesutanan Samudra Pasai seringkali dikagumi oleh berbagai orang. Salah satunya adalah penjelajah dunia asal Italia Marco Polo yang dapat kamu baca pada buku Mneyusuri Kota Jejak Kejayaan Islam.

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

4. Kerajaan Gowa (1300-1945)

Kerajaan Gowa atau biasa di sebut juga dengan kesultanan Goa adalah kerajaan Islam yang berada di daerah timur Indonesia tepatnya berada di provinsi Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan Islam yang cukup besar dan berjaya pada abad ke-17, pada saat itu Kerajaan Gowa menjadi kerajaan yang memiliki kekuatan militer yang cukup besar serta menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur mulai dari daerah Sulawesi, Maluku, NTT hingga ke timur Kalimantan.

Masyarakat Gowa kebanyakan merupakan nelayan dan pedagang, karena daerah Gowa ini terletak di pesisir pantai dan menjadi salah satu jalur perdagangan laut yang cukup strategis yang dilalui oleh para pedagang dari berbagai negri. Salah satu pemimpin dari kerajaan Gowa yang cukup terkenal dan menjadi pahlawan nasional adalah Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin menjadi pemimpin Gowa yang adil, bijaksana dan berani.

Bahkan Sultan Hasanudin mampu menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di daerah Sulawesi dan bersatu melawan Belanda yang waktu itu menjajah Indonesia. Kerajaan Gowa tidak pernah runtuh dan bahkan ada hingga kemerdekaan Indonesia, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya kesultanan Gowa secara resmi juga bergabung ke republik Indonesia dan berubah nama bukan Kerajaan Gowa namun menjadi salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Gowa.

5. Kesultanan Malaka (1405-1511)

Kesultanan Malaka adalah salah satu Kerajaan Melayu yang berdiri di wilayah Malaysia yakni di Malaka. Kesultanan Malaka didirikan oleh Parameswara, sebelumnya Kesultanan Malaka ini merupakan kerajaan yang berada di wilayah sekitar Singapura. Namun karena serangan dari kerajaan di Jawa dan Siam maka kerajaan Malaka ini pindah ke daerah bernama Malaka.

Kejayaan Kesultanan Malaka ini pada abad ke-15 dan menjadi salah satu kerajaan Islam yang cukup besar. Kerajaan Malaka ini berada di Selat Malaka yang mana merupakan selat yang memisahkan kepulauan Sumatera dengan Malaysia dan salah satu jalur yang sangat strategis untuk perdagangan internasional di kala itu.

Keruntuhan Kerajaan Malaka ini terjadi ketika bangsa Portugis datang dan menaklukan Kesultanan Malaka ini, dengan kekalahan kesultanan Malaka ini maka jalur Selat Malaka sepenuhnya menjadi jalur yang bebas di lalui oleh para penjajah. Keruntuhan Kesultanan Malaka ini juga membuka pintu gerbang para penjajah untuk datang ke nusantara.

Kerajaan Islam Cirebon atau Kesultanan Cirebon adalah salah satu Kerajaan Islam tertua di Indonesia dan peninggalannya pun masih ada hingga sekarang dan masih terjaga kelestariannya. Kesultanan Cirebon ini berada di daerah Cirebon yang mana merupakan daerah yang cukup strategis di utara pulau Jawa dan merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kesultanan Cirebon juga menjadi kesultanan yang ternama di daerah Jawa barat dan kesultanan Cirebon ini memiliki pengaruh yang besar terhadap Islam di Pulau Jawa terutama dalam hal penyebaran Islam di Pulau Jawa. Kesultanan Cirebon bergabung dengan Indonesia setelah Indonesia merdeka dan berubah nama menjadi kabupaten dan kota Cirebon yang masing-masing dipimpin oleh Bupati dan Walikota.

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

7. Kerajaan Demak (1478-1554)

Kerajaan demak juga sering disebut juga sebagai Kesultanan Demak merupakan sebuah Kerajaan Islam yang berada di daerah Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak ini cukup memiliki andil yang besar dalam persebaran Islam di tanah air khususnya di Pulau Jawa. Kesultanan Demak ini tidak berlangsung lama dikarenakan terjadinya perebutan kekuasaan oleh para kerabat kerajaan.

Adanya perebutan kekuasaan oleh para kerabat kerajaan inilah menyebabkan Kesultanan Demak menjadi runtuh. Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Demak yang ada sampai sekarang. Masjid Agung Demak ini dipercaya merupakan masjid pada masa Kesultanan Demak yang didirikan oleh Walisongo.

Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam yang cukup terpandang pada masa itu, hingga akhirnya runtuh di karenakan adanya perang saudara yang saling memperebutkan kekuasaan. Setelah kesultanan Cirebon runtuh kemudian digantikan oleh pewarisnya mendirikan kerajaan sendiri yang bernama kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang.

8. Kerajaan Islam Banten (1526-1813)

Kerajaan Islam Banten merupakan Kerajaan Islam yang berada di daerah Banten yang sekarang menjadi Provinsi Banten. Kesultanan Banten berawal dari Kesultanan Cirebon dan kesultanan Demak yang sedang berekspansi memperluas wilayahnya di wilayah utara Pulau Jawa. Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak kemudian berhasil menaklukan beberapa kawasan pelabuhan di pesisir barat Pulau Jawa salah satunya Banten.

Penaklukan pelabuhan di beberapa kawasan pesisir barat pulau jawa ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya monopoli perdagangan antara perjanjian Portugis dengan Kerajaan Sunda pada masa itu. Hingga akhirnya setelah berhasil menaklukan Banten, kemudian Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari Sunan Gunung Jati mendirikan kesultanan sendiri yakni Kesultanan Banten dan menjadikannya pangkalan militer karena kesultanan Banten dikenal memiliki kekuatan militer yang kuat pada masa itu.

9. Kerajaan Pajang (1568-1586)

Kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang merupakan kerajaan yang berada di Jawa Tengah, Kerajaan Pajang ini merupakan kerajaan yang didirikan oleh salah satu pewaris Kerajaan Demak setelah runtuhnya Kerajaan Demak di karenakan terjadinya perang saudara karena perebutan kekuasaan di kerajaan Demak pada masa itu. Kerajaan Demak awalnya memiliki wilayah yang cukup luas, namun setelah berganti menjadi Kerajaan Pajang. Wilayah Kerajaan Pajang semakin mengecil hanya sebagian dari Jawa Tengah dan wilayah Demak itu sendiri.

Hal ini dikarenakan setelah kerajaan demak runtuh, banyak daerah di Jawa Timur yang tadinya merupakan bagian dari kekuasaan wilayah kerajaan Demak kemudian memisahkan diri sehingga wilayah kerajaan Pajang menjadi semakin kecil. Kerajaan Pajang runtuh juga diakibatkan oleh peperangan antar kerabat kerajaan yang menyebabkan pemerintahan berantakan dan saling memperebutkan kekuasaan hingga akhirnya kerajaan Pajang runtuh.

10. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)

Kerajaan Mataram Islam atau kesultanan Mataram Islam adalah kerajaan yang berada di Pulau Jawa tepatnya berada di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram menjadi salah satu kerajaan islam yang kuat dan memiliki wilayah yang cukup luas yakni meliputi pulau Jawa, Madura hingga Sukadana atau sekarang ini daerah Kalimantan barat. Kerajaan Mataram dipimpin oleh dinasti yang di sebut dengan Dinasti Mataram yang dipimpin oleh Wangsa Mataram.

Kerajaan Mataram ini puncak kejayaanya pada abad ke-16 tepatnya ketika di bawah kepemimpinan Hanyakrakusuma. Saat penjajahan Belanda, Kesultanan Mataram secara de facto merupakan kerajaan sendiri atau Negara sendiri yang berdaulat dan tidak berada di bawah jajahan Belanda. Sehingga Kerajaan Mataram dan Belanda (VOC) saling mengirim utusannya masing-masing layaknya duta besar untuk menjalin kerjasama dan mempererat hubungan antara kerajaan Mataram dengan pihak Belanda (VOC).

Salah satu Raja yang cukup terkenal dari kerajaan Mataram ini adalah Sultan Agung, Raja Sultan Agung menjadi Raja yang sangat di agung-agung kan oleh rakyatnya karena kepemimpinannya membuat kerajaan Mataram menjadi makmur, damai dan sejahtera. Bahkan Sultan Agung juga dinobatkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Sultan Agung mendirikan pemakaman di daerah Imogiri yang terletak belasan kilometer dari Yogyakarta, bahkan pemakaman Imogiri ini sampai sekarang masih ada dan menjadi pemakanan khusus sultan atau keturunan kerajaan di Surakarta maupun di Yogyakarta. Peninggalan dari Kerajaan Mataram pun masih ada hingga saat ini dan menjadi daya tarik wisatawan karena masih terjaga dengan asli peninggalan-peninggalannya.

Pada masa kerajaan Islam di Jawa, terjadinya transformasi politik serta religius dari kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan Islam di Jawa dan hal ini dapat kamu baca pada buku Genealogi Kerajaan Islam Di Jawa oleh P. Mardiyono yang ada di bawah ini.

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

Buku Terkait Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Huru-Hara Majapahit & Berdirinya Kerajaan Islam Di Jawa

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

Buku ini mengupas sejarah peralihan kekuasaan di Tanah Jawa, yakni dari Kerajaan Majapahit beralih ke kekuasaan kerajaan yang bercorak Islam, Kasultanan Demak.

Runtuhnya Kerajaan-kerajaan Hindu Di Jawa & Berdirinya Kerajaan Islam

Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...
Kerajaan islam pertama yang ada di jawa yaitu kerajaan...

Peta sejarah di Tanah Jawa bersangkut paut bukan hanya mengenai keberadaan kerajaan-kerajaan di masa lalu.

Mengenal Kerajaan Islam Nusantara

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Kalimat itu memang pas untuk menggambarkan sebuah bangsa yang besar. Namun, sungguh ironis di tengah zaman yang katanyanya serba modern ini justru ke-enggan-an generasi muda yang seakan memandang sejarah hanyalah bagian masa lalu yang bahkan tidak penting untuk dipelajari.

Jangankan sejarah bangsanya, mungkin kita sendiri jika ditanya nama leluhur kita sendiri paling hanya mentok kakek dan nenek saja. Di atasnya sudah terlupakan seakan tidak penting. Padahal apapun posisi Anda sekarang takkan lepas minimal dari keluarga Anda sendiri. Hal ini penting sebagai identitas Anda dalam membentuk karakter

Anda sendiri. Buku ini hadir mencoba mengenalkan kepada kita tentang sejarah kerajaan Islam di Nusantara. Sebagai umat muslim seyogyanya untuk tahu tidak hanya sebagai wawasan namun dapat menjadi karakter Anda sebagai orang Islam. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!!”

Peninggalan kerajaan Islam beserta sejarah singkatnya

Peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Islam di nusantara tersebar di seluruh nusantara terutama di daerah-daerah yang berdiri Kerajaan islam. Contoh peninggalan-peninggalan kerajaan Islam adalah berupa bangunan-bangunan keraton, bangunan masjid yang bersejarah dan beberapa benda-benda yang di gunakan oleh masyarakat maupun kerajaan pada masa Kerajaan Islam di nusantara masih berjaya.

Contohnya kerajaan Samudra Pasai yang meninggalkan bukti arkeologis yang cukup banyak di antaranya koin emas dirham yang pada waktu itu di gunakan sebagai alat transaksi utama, kemudian makam Sultan Malik Al saleh, Lonceng Cakra Donya yang merupakan hadiah dari negri Cina dan beberapa hikayat-hikayat Pasai.

Selain itu ada juga kerajaan Aceh Darussalam yang meninggalkan peninggalan berupa Taman Sari Gunongan, Masjid Baiturahman, Makam Sultan Iskandar Muda dan koin emas. Kerajaan Demak juga memiliki peninggalan yang masih ada hingga sekarang yakni Masjid Demak, pintu bledeg dan Makam Sunan Kalijaga.

Sedangkan Kerajaan Cirebon menjadi kerajaan Islam yang memiliki peninggalan keraton terbanyak diantara kerajaan lainnya, bahkan jumlah keraton kerajaan Cirebon merupakan yang terbanyak diantara kerajaan Islam lainnya. Peninggalan-peninggalan dari kerajaan Islam lainnya juga cukup banyak dan sebagian besar berupa bangunan keraton, benteng, masjid, makam dan beberapa pernak pernik benda yang di gunakan pada masa kerajaan.

Nah, itulah penjelasan tentang kerajaan islam pertama di Indonesia yang perlu Grameds ketahui sebagai umat muslim dan warga negara Indonesia. Belajar sejarah tentu memerlukan waktu  dan butuh banyak referensi. Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di http://www.gramedia.com untuk memperoleh referensi buku yang lengkap tentang kerajaan islam pertama di Indonesia.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien