Kenapa tidur bernafas dari mulut

Apakah Anda salah satu orang yang memiliki kebiasaan tidur dengan mulut terbuka atau tidur mangap? Jika disadari, tidur dengan mulut terbuka bisa membuat Anda merasa malu atau minder. Terlebih, jika hal ini dilakukan ketika Anda tertidur di tempat umum.

Jika dilakukan terus-menerus, bahaya mangap saat tidur untuk kesehatan ternyata tidak boleh disepelekan. Maka dari itu, kenali penyebab, bahaya, serta cara menghentikan kebiasaan tidur mangap selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa penyebab tidur mangap?

Anda mungkin hampir pasti pernah tidur dengan kondisi mulut terbuka. Akan tetapi, beberapa orang mungkin ada yang mengalaminya secara terus-menerus dan sulit untuk dikendalikan.

Umumnya, orang tidur dengan mulut terbuka bisa terjadi akibat posisi tidur yang kurang tepat. Misalnya, posisi tidur tengkurap, yang terkadang berisiko membuat Anda tidur dalam kondisi mulut terbuka.

Tidur dengan posisi duduk dan kepala mengarah ke belakang juga sangat memungkinkan Anda tidur dengan mulut terbuka. Selain itu, ada beberapa penyebab yang mungkin Anda alami adalah sebagai berikut.

1. Alergi

Saat mengalami alergi, tubuh akan otomatis membuka mulut

Arti tidur mangap yang Anda alami bisa jadi karena reaksi alergi. Ya, umumnya, Anda akan bernapas untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksia, melalui hidung. Namun, ketika alergi menyerang, saluran pernapasan mungkin mengalami gangguan.

Untuk menghindari kekurangan oksigen, maka tubuh akan secara otomatis membuka mulut agar udara masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian, Anda tetap dapat bernapas.

2. Hidung tersumbat

Selain alergi, masalah pernapasan lain akibat hidung tersumbat, seperti flu, pilek, atau sinusitis, atau lainnya bisa membuat Anda sulit bernapas saat tidur.

Pasalnya, aliran udara yang melewati saluran napas menjadi terganggu sehingga otomatis Anda akan membuka mulut agar tetap bernapas lega. Ini sebabnya, tidur dengan mulut terbuka bisa dialami.

3. Sleep apnea

Selain mangap saat tidur, penderita sleep apnea kerap mendengkur

Sleep apnea juga menjadi penyebab tidur mangap. Gangguan tidur ini menyebabkan seseorang berhenti napas selama beberapa detik saat tidur.

Bagi beberapa pengidap sleep apnea, tidur dengan mulut terbuka seolah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk menghindari kekurangan oksigen dalam tubuh.

Bahkan, terkadang penderita sleep apnea akan tidur ngorok. Ketika mereka tidur mendengkur, kemungkinan besar kondisi mulutnya akan terbuka.

4. Masalah struktur hidung

Masalah struktur hidung rupanya bisa menjadi penyebab tidur mangap yang dialami seseorang. Misalnya, akibat septum hidung yang menyimpang, serta mengalami luka atau cedera pada hidung.

Adakah bahaya tidur dalam kondisi mulut terbuka?

Mulut terbuka saat tidur memang terkesan sepele. Padahal, jika dilakukan terus-menerus dan tidak dapat dikendalikan, ternyata bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Misalnya, tidur mangap bisa mengakibatkan Anda ngiler sat tidur. Tidur dengan mulut terbuka memudahkan air liur keluar dari mulut. Terkadang, bahaya mulut terbuka saat tidur juga berisiko membuat Anda tersedak.

Tak hanya itu, bahaya mulut terbuka saat tidur lainnya yang mungkin Anda alami adalah sebagai berikut.

1. Mulut kering

Mulut kering jadi salah satu efek bernapas melalui mulut saat tidur

Salah satu bahaya mulut terbuka saat tidur yang umum terjadi adalah kondisi mulut kering pada keesokan harinya.

National Institute of Dental and Craniofacial Research melaporkan bahwa proses penguapan dari jaringan lunak yang melapisi area mulut dan saluran udara dapat terjadi saat Anda tidur dalam kondisi mulut terbuka.

Alhasil, keluar masuknya udara melalui mulut bisa membuat Anda tidak nyaman karena gangguan saat menelan dan penurunan fungsi pelindung air liur.

2. Masalah pada gigi dan mulut

Kebiasaan tidur dengan mulut terbuka yang terjadi terus-menerus membuat kondisi mulut dan bibir kering.

Dalam jangka panjang, kondisi mulut kering bisa menimbulkan berbagai masalah pada gigi dan mulut, termasuk penurunan fungsi air liur.

Padahal, air liur memiliki berbagai fungsi. Jika mulut memiliki lebih sedikit air liur akibat tidur mangap saat tidur, pH plak akan rendah sehingga meningkatkan jumlah bakteri jahat pada mulut.

Alhasil, risiko kerusakan gigi, seperti karies gigi hingga gigi berlubang, mungkin saja terjadi apabila tidur dengan mulut terbuka dilakukan terus-menerus. 

3. Bau mulut

Bau mulut akibat tumpukan bakteri pada area gigi dan mulut

Bau mulut juga bisa menjadi bahaya tidur dengan mulut terbuka. Bau mulut, atau dikenal pula dengan halitosis, bisa terjadi akibat kurangnya air liur yang menyelimuti area gigi dan mulut sehingga meningkatkan jumlah bakteri.

Penumpukan bakteri pada gigi dan mulut yang terjadi tidak hanya menyebabkan gigi berlubang, melainkan juga bau mulut tidak sedap.

4. Kebiasaan sering menelan

Tidur dengan mulut terbuka sering kali dikaitkan dengan kebiasaan menelan terlalu sering.

Normalnya, menelan diperlukan untuk membuang dan membersihkan bakteri dari mulut. Lidah akan menekan langit-langit mulut, kemudian mengirimkan makanan ke kerongkongan.

Pada kondisi tidur mangap, mulut yang kering biasanya mendorong lidah untuk keluar. Akibatnya, udara yang masuk ke dalam mulut semakin banyak.

Jika dilakukan berkepanjangan, menelan terlalu banyak udara dapat meningkatkan risiko asam lambung.

5. Merasa kelelahan

Bernapas melalui mulut saat tidur, ternyata tidak efektif untuk mencukupi kebutuhan asupan oksigen yang masuk ke dalam paru-paru. Akibatnya, Anda mungkin akan merasa kelelahan saat bangun pada keesokan paginya.

Sebuah hasil studi yang dimuat dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyebutkan, tidur dalam kondisi mulut terbuka dapat memengaruhi tahapan tidur dan mengganggu kualitas tidur.

Bagaimana cara mengatasi tidur mangap?

Cara mengatasi tidur mangap sebenarnya tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.

Jika masih dalam taraf ringan, cara menghentikan kebiasaan tidur mangap bisa dengan mengubah posisi tidur, seperti tidur telentang, atau menumpuk 2-3 bantal agar posisi kepala lebih tinggi.

Berikutnya, mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antihistamin, obat dekongestan, atau lainnya, bila sedang mengalami masalah pernapasan, juga bisa menjadi cara menghentikan tidur mangap.

Cara mengatasi tidur mangap yang bisa digunakan lainnya adalah menggunakan strip perekat pada batang hidung untuk membantu proses bernapas melalui hidung menjadi lebih mudah.

Selain itu, sebuah strip perekat tambahan, atau disebut pula dengan dilator hidung, yang ditempatkan di lubang hidung dapat digunakan untuk meningkatkan aliran udara ke hidung yang memungkinkan proses bernapas menjadi lebih mudah.

Dalam kondisi yang parah, pemasangan alat atau mesin di mulut dan hidung, seperti continuous positive airway pressure (CPAP), bisa menjadi cara mengatasi tidur mangap yang direkomendasikan dokter. Mesin ini dapat membantu Anda bernapas dengan baik dan tidur lebih nyenyak.

Baca Juga

  • Mengapa Mata Mengantuk tapi Tidak Bisa Tidur?
  • Apa itu Pineal Gland dan Fungsinya bagi Tubuh?
  • Bukan Sudah Tidak Cinta, Ini Alasan Suami Lebih Memilih Tidur Sendiri

Orang mangap saat tidur mungkin terkesan tidak membahayakan. Padahal, bila dilakukan secara berkepanjangan, kebiasaan ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Jika cara menghentikan kebiasaan tidur mangap di atas tidak kunjung membuahkan hasil, coba konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dengan tepat sesuai kondisi Anda.

Jika masih punya pertanyaan seputar penyebab tidur mangap, tanyakan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Caranya, unduh aplikasinya sekarang melalui App Store dan Google Play.

Kenapa saat tidur bernafas lewat mulut?

Salah satu kondisi bernapas melalui mulut adalah saat kita terkena flu, hidung bumpet, misalnya. Bisa juga telah aktivitas fisik yang menguras energi, hingga kita ngos-ngosan. Maka tubuh akan secara otomatis melakukan napas melalui mulut. Saat tidur pun demikian halnya.

Bernafas melalui mulut apakah berbahaya?

Pernapasan mulut sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika kebiasaan tersebut telah kronis akan memiliki efek negatif. Ketika Anda bernapas melalui hidung, udara akan melewati selaput lendir dan sinus, yang akan menghasilkan oksida nitrat untuk membantu fungsi otot polos tubuh pada jantung dan pembuluh darah.

Apakah boleh tidur bernafas lewat mulut?

Walau begitu, bernapas melalui mulut setiap tidur dapat menyebabkan masalah. Pada anak-anak, pernapasan melalui mulut dapat menyebabkan gigi bengkak dan pertumbuhan yang buruk. Pada orang dewasa, pernapasan mulut kronis dapat menyebabkan bau mulut dan penyakit gusi.

Mengapa kita harus membiasakan diri bernafas dengan hidung?

Sebab, hidung merupakan organ utama penciuman manusia dan berperan sebagai pintu masuk udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, organ ini merupakan benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring benda asing dari luar masuk ke dalam tubuh, termasuk kuman, polusi, dan racun dari udara yang dihirup.

Mengapa kita sebaiknya bernafas melalui hidung dan tidak melalui mulut?

"Kalau lewat hidung, hidung punya banyak pembuluh darah. Udara masuk, kemudian dihangatkan. Udara yang masuk ke paru-paru itu bukan udara dengan suhu luar," kata Faisal.