Kenapa rambut rontok banyak saat haid?

JURNAL PALOPO- Menstruasi atau haid adalah kondisi yang dialami setiap wanita sebagai bentuk perubahan fisiologis dalam tubuhnya.

Berupa keluarnya darah dari rahim, yang disebabkan oleh terlepasnya lapisan endometrium di rahim.

Selama masa haid ini, wanita memiliki aturan tersendiri. Misalnya, tidak boleh menyentuh Al-Qur’an, tidak boleh berpuasa, dan tidak boleh salat.

Baca Juga: Bolehkah Minta Cerai jika Sudah Tidak Cinta, Buya Yahya: Tidak Bisa Dipaksakan

Serta adab atau perilaku lain yang yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Salah satu hal yang biasa disarankan untuk dilakukan saat haid adalah mengumpulkan rambut rontok.

Katanya, rambut yang rontok harus dikumpulkan sebab terjatuh dalam keadaan tidak suci, dan kelak akan hadir meminta pertanggungjawaban.

Lalu, bagaimana hukum dalam Islam terkait wanita yang mengumpulkan rambut rontoknya saat haid?

Baca Juga: Hukum Akad Nikah 2 Kali dalam Islam, Ini Kata Buya Yahya

Ada banyak hal yang terjadi pada tubuh kita ketika sedang dalam masa menstruasi. Salah satunya kondisi rambut yang berubah.

Mungkin kita enggak begitu memahaminya, tapi apa sih perubahan yang terjadi pada rambut ketika kita menstruasi?

(Baca juga: 6 bahan alami agar rambut kusut jadi kembali lurus)

Perubahan hormon menyebabkan bad hair day

Perubahan hormon yang kita tahu bisa memengaruhi mood. Namun ternyata, juga bisa berakibat ke kondisi rambut. Kalau kita merasa bad hair day ketika menstruasi, itu ada hubungannya dengan hormon ini.

Menurut laporan yang disadur dari Woman’s Day, dua minggu sebelum menstruasri, kita akan mengalami masa-masa terindah dengan rambut di sepanjang bulan tersebut. Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen yang sangat tinggi sehingga menekan testosterone ke level terindah. Rambut pun jadi glowing dan berkilau sehat.

Namun, semakin mendekati masa menstruasi, rambut jadi semakin sering rontok dan berminyak. Kulit kepala pun jadi terasa lebih gatal.

(Baca juga: rangkaian perawatan yang dapat mengatasi rambut lepek)

Produksi minyak berlebih

Hal ini ada hubungannya dengan anatomi tubuh. Maksudnya, kulit kepala jadi lebih banyak memproduksi minyak. Ketika menstruasi, tubuh kita menghasilkan LH  atau luteinizing hormone yang memproduksi minyak atau sebum dalam jumlah banyak.

Dalam perjalanannya ke seluruh tubuh, rambut juga menyerap banyak sebum ini. Akibatnya rambut jadi lebih mudah lepek dan enggak berkilau. Rambut pun tampak kusam.

(Baca juga: kulit kepala gatal? Kenali penyebabnya)

Kenapa rambut rontok banyak saat haid?

Ifnur Hikmah

pinterest

72seasons.com.au

Selesai menstruasi

Begitu menstruasi selesai, bad hair day ini akan menghilang dengan sendirinya. Menurut Dr. Iris Orbuch seperti dilansir dari Elite Daily, menstruasi akan memengaruhi rambut di area tubuh manapun selama seminggu sebelum dan ketika menjalani menstruasi.

(Baca juga: 7 dry shampoo di bawah Rp 100 ribu untuk mengatasi rambut lepek)

Perawatan ekstra

Berhubung kita sudah tahu rambut jadi gampang lepek pada saat menstruasi, itu artinya kita harus memberikan perhatian ekstra untuk rambut di periode ini.

Ketika rambut dirasa sangat berminyak, dan bawaannya pengin keramas setiap hari, perlu diingat kalau ini bukan solusi terbaik karena terlalu sering keramas akan menghambat kadar minyak alami rambut.

Kalau ingin keramas, dua hari sekali sudah cukup. Atau ketika merasa lepek banget, gunakan dry shampoo agar rambut enggak kelihatana berminyak banget.

(Baca juga: 5 cara tepat mencegah rambut kering)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kenapa rambut rontok banyak saat haid?

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengalami rambut rontok merupakan hal normal bagi setiap wanita. Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), rambut rontok 50-100 helai per hari masih dikategorikan normal.

Meski begitu, apabila kerontokan rambut lebih dari 100 helai perhari, Anda perlu khawatir. Sebab, hal tersebut bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.

Ada banyak hal yang menyebabkan kerontokan rambut, mulai dari infeksi jamur di kulit kepala, trauma, kemoterapi, hingga penyakit auto-imun. Berikut ini ragam penyebab rambut rontok yang berlebihan menurut para ahli.

1. Stres

Penyebab rambut rontok parah bisa disebabkan karena kamu sedang stres. Segala macam bentuk trauma fisik seperti stres berat, kecelakaan, pasca melahirkan, dan yang lainnya bisa menyebabkan rambut rontok parah walau hanya sementara.

Perubahan suasana hati secara drastis seperti akibat berkabung, masalah percintaan, pekerjaan hingga masalah lainnya yang menyebabkan stres bisa menjadi faktor penyebab dari rambut rontok yang tidak lazim.

2. Perubahan Hormonal

Bagi wanita, perubahan hormonal sering terjadi menjelang tanggal-tanggal menstruasi. Bukan hanya saat menstruasi, perubahan hormon juga bisa terjadi ketika hamil, melahirkan, pubertas hingga menopause. Hal ini menyebabkan perubahan psikologis pada diri dan bisa menyebabkan terjadinya rambut rontok berlebihan.

Namun saat tengah hamil, wanita akan lebih jarang mengalami rambut rontok karena hormon estrogen di dalam tubuh sedang melonjak dan berdampak pada pemanjangan fase hidup rambutmu.

Berbeda dengan saat melahirkan, hormon estrogen di tubuh wanita akan kembali normal, sehingga menyebabkan rambut rontok menjadi lebih banyak dari biasanya.

3. Keturunan atau Riwayat Keluarga

Jika kamu mengalami kerontokan rambut yang tidak wajar, bisa jadi karena kamu memiliki faktor genetik atau keturunan di dalam keluarga. 

Normalnya, setiap rambut yang rontok akan digantikan dengan rambut baru yang berukuran sama. Namun pada kasus ini, rambut baru yang tumbuh akan memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis karena folikel rambut akan semakin mengecil dan lama-kelamaan akan berhenti tumbuh.

4. Tanda Penuaan

Proses penuaan memang bisa menyebabkan rambut rontok yang sangat parah. Proses penuaan selalu ditandai dengan pergantian sel yang semakin melambat setiap harinya. Dengan demikian, sangat wajar jika semakin tua, akan semakin tipis rambut yang dimiliki.

5. Kekurangan Vitamin

Hati-hati karena kekurangan vitamin juga bisa menyebabkan rambut rontok. Salah satu vitamin yang harus dikonsumsi adalah vitamin B. Selain itu, perbaiki juga pola makan dengan menu-menu makanan yang banyak mengandung vitamin B agar mengurangi risiko rambut rontok.

6. Kurang Tidur

Jumlah waktu tidur yang baik untuk orang dewasa adalah kisaran 7 sampai 9 jam dan untuk remaja adalah 8 sampai 10 jam. Kelelahan akibat kurang waktu tidur bisa menyebabkan rambut menjadi rontok parah.

Bukan hanya risiko rambut rontok saja, kekurangan tidur juga bisa menimbulkan masalah kesehatan secara keseluruhan. Kerontokan akibat kurang tidur bisa sampai menyebabkan kebotakan.

7. Kurang Asupan Protein

Penyebab kerontokan rambut yang tidak wajar bisa jadi disebabkan oleh kurangnya asupan protein. Apalagi bagi Anda yang menjalani diet rendah protein. Protein sendiri sangat dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun.

Jumlah protein yang rendah di dalam tubuh bisa memperlambat pertumbuhan dan melemahkan struktur rambut.

8. Penyakit Tiroid

Gangguan kelenjar di dalam tubuh atau yang biasa disebut gangguan kelenjar tiroid bisa menyebabkan rambut menjadi rontok berlebihan. Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon-hormon metabolisme pada tubuh.

Sehingga saat kelenjar tiroid bermasalah, tentu akan mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh dan menyebabkan rambut rontok. Rambut tetap akan kembali tumbuh normal jika gangguan tiroid selesai diobati.

9. Mengidap Auto-imun

Auto-imun Alopecia Areata adalah gangguan auto-imun pada tubuh di mana sistem kekebalan tubuh kita akan menganggap rambut sebagai partikel asing yang berbahaya dan dapat menyerang folikel rambut.

Penyakit ini masih belum diketahui penyebabnya. Jika Anda terserang penyakit auto-imun, salah satu tandanya adalah rambut mengalami kerontokan yang berlebihan.

10. Anemia

Hampir 1 dari 10 orang wanita dengan usia 20 hingga 49 tahun mengalami anemia. Wanita yang mengalami pendarahan menstruasi hebat atau zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh cenderung akan mengalami anemia.

Kekurangan zat besi mengakibatkan kelelahan yang berlebihan dan kulit menjadi lebih pucat. Salah satu akibat dari anemia adalah rambut rontok.

11. Sedang Menjalani Kemoterapi

Kemoterapi memang bisa menyebabkan rambut menjadi rontok. Biasanya, rambut akan rontok mulai dari 2 sampai 4 minggu bahkan dalam hitungan hari semenjak kemoterapi pertama dilakukan. Ada pula kasus di mana efek samping kemoterapi muncul setelah 1 sampai 2 bulan pasca kemoterapi.

Rambut yang rontok akan didahului dengan rambut kepala, lalu rambut sekitar wajah, tubuh dan kemaluan. Kulit kepala akan terasa lebih lunak dan sakit sebelum rambut mulai rontok. Awalnya, rambut rontok sedikit demi sedikit dan lama-lama semakin banyak hingga menyebabkan kebotakan.

12. Terlalu Sering Terkena Alat Pemanas Rambut

Penggunaan hairdryer dan catokan bisa menjadi faktor penyebab rambut rontok hingga kerusakan rambut lainnya. Apalagi jika terlalu sering menggunakan suhu yang terlalu panas. Alat-alat ini akan menghilangkan kelembaban alami rambut dan mengurangi kandungan air sehingga rambut menjadi rusak, kering dan bercabang. Penggunaan catokan atau hairdryer yang terlalu panas juga bisa membuat rambut sulit kembali tumbuh.

13. Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca seperti saat musim panas bisa menjadi penyebab rambut rontok parah. Cuaca panas bisa menyebabkan rambut mudah patah dan rontok karena kulit kepala ikut menjadi lebih kering.

Berbeda ketika masuk ke musim dingin. Kondisi kerontokan pada rambut mungkin akan semakin berkurang. Untuk menyiasatinya, kamu bisa menggunakan pelindung kepala saat pergi ke luar rumah ketika sedang dalam cuaca panas.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Rambut Sering Rontok? Perbanyak Konsumsi Makanan Ini!

(hsy/hsy)

Kenapa saat haid rambut sering rontok?

Wanita yang mengalami pendarahan menstruasi hebat atau zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh cenderung akan mengalami anemia. Kekurangan zat besi mengakibatkan kelelahan yang berlebihan dan kulit menjadi lebih pucat. Salah satu akibat dari anemia adalah rambut rontok.

Apakah rambut rontok saat haid harus di kumpulkan?

Adapun mengumpulkan rambut yang sudah rontok, sebenarnya dalam fiqih memang dianjurkan tidak hanya untuk perempuan yang haid saja, akan tetapi seluruh perempuan yang sudah baligh dianjurkan untuk mengumpulkan rambut yang rontok.