Kenapa pilek tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan

Dok,sudah dua hari ini hidung saya tidak bisa mencium bau,tapi saya masih bisa merasakan makanan seperti manis,asin,gurih,pahit..awalnya saya kena flu hingga hidung saya mampet. Apa yang harus saya lakukan dan bagaimana tindakan nya dok.saya jadi parno covid .

wanita, 26 Tahun05 Apr 2021, 09:26 WIB

Kenapa pilek tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan
Kenapa pilek tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan

Dijawab oleh:

dr. M. Dejandra Rasnaya

Selamat malam, Perkenalkan, saya dr. Dejandra Rasnaya. 

Saya mengerti kekhawatiran dan keluhan yang anda rasakan. 

Tidak adanya kemampuan untuk mencium dan mendeteksi bau disebut juga anosmia. Hal ini dapat bersifat sementara maupun permanen. Beberapa penyebab yang mungkin berhubungan adalah alergi, infeksi, massa dalam rongga hidung (polip hidung), serta kerusakan pada saraf. Perlu diketahui juga apakah Anda memiliki riwayat alergi? Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu?

Selain itu, anosmia juga merupakan salah satu dari gejala yang ditemukan pada infeksi Covid-19.

Apakah Anda punya kontak dengan pasien yang positif covid? Atau Anda habis berpergian dari zona merah? Apakah pekerjaan Anda berkaitan dengan kesehatan? Jika salah satu ya, kemungkinan risiko tertular ada.

Virus corona atau COVID-19 ini menular dengan sangat cepat terhadap sesama manusia. Gejala yang ditimbulkan pun hampir sama dengan gejala batuk dan flu pada umumnya. Selain itu, orang yang terinfeksi bisa juga tidak menimbulkan gejala. Gejala virus corona, yaitu:

- Batuk kering

- Bersin

- Hidung meler

- Sakit tenggorokan

- Demam tinggi

- Sesak napas

- hilangnya kemampuan mengecap dan menghidu (mencium bau)

Jika Anda tidak ada riwayat berpergian dan bukan tenaga medis, jika ada keluhan sebaiknya lakukan karantina mandiri dirumah selama 14 hari. Apabila batuk, demam, hingga sesak nafas tidak juga reda dan timbul gejala lain seperti diatas, silahkan melakukan pemeriksaan langsung ke dokter. Untuk sementara, Anda bisa mengkonsumsi makan yang bergizi, minum banyak, istirahat cukup dan juga bisa tambahkan mengkonsumsi vitamin untuk menambah daya tahan tubuh. Kumur dengan air garam hangat juga dapat mengatasi keluhan gatal atau terasa tak nyaman di tenggorokan.

Namun, ada berbagai penyebab anosmia selain COVID-19, seperti iritasi selaput lendir hidung akibat alergi dan merokok, sumbatan aliran udara ke hidung akibat polip atau tumor, dan kondisi kerusakan otak dan saraf. Sebaiknya Anda tetap memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Terima kasih sudah berkonsultasi di fitur Tanya Dokter. Jangan ragu untuk kembali berkonsultasi jika masih ada keluhan lainnya, ya.

Anda dapat juga berkonsultasi melalui aplikasi Klikdokter kapan pun dan di mana pun dengan men-download aplikasi Klikdokter melalui PlayStore/ Android: https://www.klikdokter.com/download dan untuk App Store  https://app.adjust.com/n01yug7 kapan pun dan di mana pun dengan respon cepat melalui fitur Livechat 24 Jam.

“Anosmia menjadi salah satu gejala saat gangguan pernapasan mengalami gangguan kesehatan. COVID-19 dan flu biasa pun dapat menyebabkan seseorang mengalami anosmia. Lalu, bagaimana cara membedakan gejala anosmia COVID-19 dengan flu biasa? Kamu bisa memperhatikan gejala lain yang menyertai anosmia. Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami anosmia.”

Halodoc, Jakarta – Kehilangan indra penciuman untuk sementara atau yang dikenal sebagai anosmia adalah salah satu gejala awal COVID-19. Namun tidak hanya itu, pengidap flu pun dapat mengalami anosmia. Penyakit ini rentan dialami oleh seseorang yang mengalami penyakit pada bagian saluran pernapasan.

Kondisi alergi dan pilek menjadi gangguan kesehatan yang rentan menyebabkan anosmia. Namun, bagaimana cara membedakan anosmia yang disebabkan oleh COVID-19 dengan flu biasa? Nah, untuk mengenai perbedaannya simak ulasannya dalam artikel ini. Dengan begitu, kamu dapat menangani anosmia dengan tepat.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Pneumonia dengan COVID-19

Bedanya Anosmia Gejala COVID-19 dengan Flu Biasa

Para peneliti dari Eropa yang sudah mempelajari gejala yang dialami pasien COVID-19 mengungkapkan bahwa gejala anosmia yang bisa menyertai penyakit COVID-19 memiliki ciri yang unik dan berbeda dari yang dialami oleh orang yang sedang mengalami demam atau flu parah. 

Berikut ini bedanya anosmia yang menjadi gejala COVID-19 dengan gejala flu biasa:

1.Muncul Secara Tiba-tiba

Hal pertama yang membedakan anosmia yang menjadi gejala COVID-19 dengan flu adalah anosmia akibat COVID-19 cenderung muncul secara tiba-tiba dan parah. 

Gejala anosmia biasanya muncul sekitar 2–14 hari setelah terpapar virus corona. Namun, gejala tersebut biasanya terjadi secara tiba-tiba, meskipun kamu tidak mengalami masalah dalam bernapas. Sementara itu pada kasus flu, anosmia biasanya diawali dengan hidung meler atau tersumbat yang bisa menghilangkan kemampuan penciuman kamu. 

2. Disertai dengan Gejala Dysgeusia

Selain itu, anosmia yang terjadi akibat virus corona juga cenderung parah. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Rhinology yang mencoba mencari perbedaan antara anosmia pada COVID-19 dan pilek, meneliti kemampuan penciuman dan pengecapan pada 10 pasien COVID-19, 10 pasien flu atau pilek, dan 10 orang sehat. Hasilnya adalah hilangnya fungsi penciuman pada pasien COVID-19 lebih parah. 

Anosmia pada pengidap COVID-19 juga disertai dengan gejala dysgeusia, yaitu hilangnya kemampuan indra pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.

Sementara itu pada pasien pilek, menurunnya kemampuan indera pengecap tidak terjadi. Hanya sedikit pasien pilek yang mengalami penurunan fungsi indra pengecap, tetapi mereka masih bisa membedakan rasa pahit dan manis. 

Para ahli menduga gejala dysgeusia pada pasien COVID-19 terjadi karena virus corona memengaruhi sel-sel saraf yang terlibat langsung dengan sensasi penciuman dan rasa.

Baca juga: Gejala Tak Umum Corona yang Harus Diwaspadai

3.Bukan Disebabkan oleh Hidung Tersumbat

Perbedaan lain antara anosmia pada COVID-19 dan pilek adalah hilangnya indra penciuman pada saat flu disebabkan karena hidung dan saluran napas tersumbat. Sementara anosmia yang terjadi pada pengidap COVID-19 dikaitkan dengan sistem saraf pusat.

Profesor Carl Philpott dari University of East Anglia’s Norwich Medical School sekaligus ketua dari studi tersebut, mengungkapkan bahwa virus corona sebelumnya sudah diketahui bisa memengaruhi sistem saraf pusat berdasarkan tanda-tanda neurologis yang dikembangkan oleh beberapa pasien.

Penyakit tersebut mirip dengan SARS yang dilaporkan bisa masuk ke otak melalui reseptor bau di hidung. Jadi, anosmia yang terjadi pada beberapa pengidap COVID-19 diduga berkaitan dengan pengaruh virus tersebut pada sistem saraf pusat.

Itulah perbedaan gejala anosmia COVID-19 dengan flu biasa. Bukan hanya anosmia, pengidap COVID-19 juga akan mengalami beberapa gejala lain yang menyertai. Mulai dari demam, menggigil, napas menjadi lebih pendek, kesulitan bernapas, kelelahan terus-menerus, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung berair, mual, muntah, dan diare. Jika kamu mengalami beberapa gejala diatas, segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab anosmia. Jangan lupa melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan, ya. 

Baca juga: Flu Vs COVID-19, Mana yang Lebih Berbahaya?

Jika kamu dinyatakan mengalami COVID-19 sebaiknya tetap tenang dan jangan panik. Gunakan Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter melalui video call atau chat langsung. Kamu bisa mendapatkan resep yang tepat untuk pengobatan agar kondisi kesehatan semakin membaik. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Kenapa pilek tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan

Referensi:
BBC News. Diakses pada 2021. Coronavirus smell loss 'different from cold and flu'.
Health24. Diakses pada 2021. Loss of smell from Covid-19 differs from common cold
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. COVID-19.