"Terwujudnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang sejahtera secara utuh dan menyeluruh” .
Jalan Beton Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan. Penggunaan perkerasan beton sebagai jalan raya dan jalan lingkungan dapat menjadi pilihan yang baik untuk suatu wilayah. Untuk perkerasan beton umumnya dibuat dengan tebal minimal 20 cm menggunakan beton bermutu tinggi (minimal beton K-300) agar tahan aus terhadap roda lalu lintas, memiliki ketahanan yang baik terhadap pelapukan akibat cuaca, serta tidak memerlukan pemeliharaan yang terlalu sering.
Gambar 1. Perkerasan Kaku (Beton) di Purwodadi - Surakarta Kelebihan jalan beton
Kekurangan jalan beton
Jalan aspal
Kekurangan jalan aspal
Bentuk Dan Ukuran
Gambar 3. Perkerasan Paving Block di Jalan Lingkungan Keuntungan dari Paving Block
Kelemahan Paving Block Copyright 2019 © Bappeda Kabupaten Grobogan Banyak cara untuk membuat perkerasan yang ramah lingkungan, yang mampu meresapkan air ke dalam tanah. Saat ini tersedia beragam pilihan. Ada GrassBlock, GrassStone, GrassPavers. Ketiga bahan ini tak kalah indah dengan keramik. Bangunan Rumah
Halaman rumah yang masih berupa hamparan tanah, biasanya setelah diguyur hujan akan menjadi becek. Halaman yang becek selain mengurangi keindahan juga dapat membuat repot, yaitu ketika hendak memasuki rumah karena saat melewatinya tentu dapat membuat kaki menjadi kotor. Sehingga sebelum memasuki rumah harus mencuci kaki terlebih dahulu. Sungguh tidak nyaman ketika memarkir kendaraan pada halaman yang becek, karena saat turun dari kendaraan kaki juga dapat menjadi kotor. Dan setelah kering, halaman menjadi tidak rata karena akan ada bekas roda. Sedangkan tanah yang padat, jika lembab maka akan ditumbuhi lumut. Permukaan tanah yang ditumbuhi lumut akan menjadi licin. Tentu saja ini dapat membahayakan, karena dapat membuat terpeleset. Sehingga dapat membuat cidera pada kaki, tangan, atau bagian tubuh yang lainnya. Ternyata sungguh tidak nyaman ketika menapakkan kaki pada halaman rumah yang permukaannya masih berupa tanah, baik pada saat hujan maupun setelah hujan berhenti. Karena selain becek, kotor, dan licin, permukaan tanah yang tidak rata dapat mengakibatkan air menggenang. Itulah mengapa banyak orang memilih untuk menyelimuti halaman rumahnya menggunakan paving block, cor beton, dan bahkan ada juga yang menggunakan keramik. Dengan demikian maka akan lebih bersih dan juga indah. Paving block atau yang biasa disebut dengan conblock merupakan material bangunan yang banyak dipakai untuk perkerasan permukaan tanah dan jalan. Material ini sangat mudah didapatkan, selain awet juga mudah dalam pemasangannya. Dengan menggunakan material campuran semen dan pasir yang telah dicetak ini, halaman rumah menjadi tidak becek lagi. Sehingga kebersihan dan keindahan dapat lebih mudah dijaga. Anda juga tidak perlu khawatir akan terpeleset karena kini sudah tidak licin lagi. Namun dibalik semua itu ada dampak kurang baik yang ditimbulkannya, itu jika semua permukaan tanah ditutup dengan menggunakan paving block. Area resapan air menjadi berkurang bahkan mungkin menjadi tidak ada sama sekali. Akibatnya adalah air tidak dapat meresap dengan mudah ke dalam tanah, tetapi akan mengalir ke tempat lain. Dan biasanya air akan mengalir ke parit bahkan banyak juga yang mengalir ke jalan, dan ketika parit tidak mampu menampung volume air maka jika itu yang terjadi banjir juga akan sulit dihindari. Lalu bagaimana jika tidak tersedia parit dan air mengalir ke jalan? Apabila ini yang terjadi, tentu saja kemungkinan besar banjir akan sulit dihindari bukan? Maka dari itu seyogyanya bukan hanya keindahan dan kebersihan saja yang perlu diperhatikan, namun lingkungan di sekitar kita juga merupakan sesuatu yang harus kita pikirkan. Jadi pikirkanlah juga tentang bagaimana air dapat meresap ke dalam tanah jika kita memasang paving block pada halaman rumah kita. Memang bagi Anda yang tinggal di perdesaan, hal ini tidak begitu membawa dampak yang besar. Karena di daerah perdesaan masih tersedia begitu banyak area resapan air, namun bagaimana dengan daerah perkotaan? Bukankah di perkotaan area resapan air begitu terbatas? Untuk itu silakan gunakan paving yang ramah lingkungan, yaitu yang terdapat rongga sebagai tempat untuk tumbuhnya rumput dan resapan air sehingga permukaan tanah tidak tertutup semua. Walaupun mungkin tidak semua air dapat meresap melalui lubang-lubang itu, namun paling tidak dapat mengurangi volume air yang mengalir pada parit atau jalan saat hujan turun dengan deras. Silakan tanami lubang-lubang itu dengan rumput jepang, atau berbagai jenis bunga yang tumbuh layaknya seperti rumput. Sehingga dengan begitu selain bersih, indah, dan sejuk, air tetap dapat meresap ke dalam tanah dengan cepat dan mudah. Jadi yang dimaksud paving ramah lingkungan di sini adalah grass block atau paving rumput yang merupakan salah satu jenis dari paving block, di mana material untuk perkerasan permukaan tanah atau jalan ini terdapat lubang/rongga. Bukan karena bahan untuk membuatnya, karena bahan yang digunakan untuk membuatnya sama seperti paving pada umumnya, yaitu pasir, semen, dan sedikit air. Hanya saja mungkin dari kekuatannya yang dapat berbeda. Semoga bermanfaat...
|