Kenapa orang baik berjodoh dengan orang jahat

Hidup memang penuh misteri. Salah satu hal yang pasti adalah, kita tak selalu bisa mendapatkan apa yang kita mau. Semakin dewasa, makin banyak hal-hal di dunia ini yang tak terkabul sesuai harapan kita. "Pengennya sih, mendapat pasangan yang baik dan pengertian." Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Hingga akhirnya dilema menyusup dalam hati, "Kenapa aku selalu dipertemukan dengan orang-orang yang salah?"

1. Percayalah, mereka, orang yang pernah datang ke hidup kita adalah cerminan diri kita

Kenapa orang baik berjodoh dengan orang jahat
coupleofprague.com

Percaya atau tidak, orang-orang yang 'salah' (setidaknya di mata kita) sedikit banyak punya kemiripan dengan diri kita. Maka tidak heran jika kita dan mereka seolah punya magnet yang tarik-menarik sebelumnya. Kalian merasa cocok dan tanpa disadari pernah saling membelenggu satu sama lain.

2. Sebagian besar dari kita sulit lepas dari pengalaman buruk

Kenapa orang baik berjodoh dengan orang jahat
thenorthsider.com.au

Setiap orang pasti punya pengalaman buruk, misalnya ditinggalkan orang yang paling dicintai atau merasa tidak berharga dan layak dicintai. Perasaan-perasaan ini terus membayangi diri dan tanpa disadari kita menjadi rapuh dan mudah terikat dengan orang-orang yang memancarkan energi serupa.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • 7 Ide Kencan di Malam Tahun Baru yang Gak Biasa, Sudah Direncanakan?
  • Pesan Positif Film Avatar: The Way of Water, Alam Harus Dijaga
  • [QUIZ] Kami Tahu Sifat Aslimu dari Kartu Natal yang Kamu Pilih

Karena kita tak mampu merelakan masa lalu yang pahit, akhirnya alam bawah sadar kita merelakan diri untuk menerima rasa sakit yang lebih dari orang-orang yang sebetulnya tidak menarik bagi kita. Siklus ini seolah tak ada hentinya dan sungguh melelahkan.

3. Mudah memaafkan, bukan berarti memberi kesempatan lagi

Kenapa orang baik berjodoh dengan orang jahat
Photo by BRUNO CERVERA on Unsplash

Seringkali saat kita disakiti, kita akan dengan mudah memaafkan karena alasan cinta atau tidak tega. Satu hal yang harus diingat adalah, "Memaafkan itu harus, tetapi memberi kesempatan lagi itu pilihan." Kamu gak akan bisa selamanya memberi kesempatan berulang kali pada orang-orang yang memanfaatkannya untuk menyakitimu terus-menerus dan kembali dengan alasan yang sama. Kamu berhak untuk menghargai dirimu sendiri.

4. Kita dipertemukan, untuk melihat apa yang harus berubah dalam hidup kita

Kenapa orang baik berjodoh dengan orang jahat
Photo by frank mckenna on Unsplash

Rasa-rasanya tak hanya sekali-dua kali kita bertemu dengan orang-orang yang salah. Jika kamu merasakannya, wake up! Bisa jadi ini adalah pertanda bahwa apa yang mereka lakukan pada kita, adalah hal-hal yang harus kita ubah dan lawan dalam diri kita sendiri. Jika selama ini kamu sering jatuh pada pasangan yang suka berselingkuh, mungkin inilah cara hidup mengajarkan kita soal ketegasan dan kepekaan bukan?

Setiap orang yang datang dan pergi dalam hidup kita, membawa "pelajarannya" masing-masing. Entah itu baik atau buruk. Hanya kamulah yang bisa menentukan peranannya untuk hidupmu. Cheers!

Sejak dulu saya meyakini, bahwa tak selalu orang pintar itu baiknya berjodoh dengan orang pintar.Nggak selalu orang kreatif  jodohnya dengan orang kreatif. Nggak selalu orang yang lincah dan gesit itu jodohnya juga lincah. Tapi yang jelas, orang baik pantasnya berjodoh dengan orang baik. Yang jelas, orang yang shaleh itu pantasnya berjodoh dengan orang shaleh.

Ada yang protes,”kalau orang shaleh jodohnya juga orang shaleh, lalu bagaimana dengan orang yang prilakunya masih buruk? Nggak ada yang membimbing dia dong? Apakah saya tak boleh memilih orang yang ahlaknya buruk untuk kemudian saya bimbing menjadi orang baik?”

“Kawan, apakah kau terlalu pede dengan kuatnya karakter ahlakmu? Apakah kau terlalu pede dengan kuatnya keshalehanmu?. Bisa jadi bukannya kau yang akan berhasil mengajaknya masuk ke dalam keshalehan, justru kau yang malah terjerumus ke dalam kerusakan oleh karena iman dan ilmumu yang masih lemah. Bisa jadi bukannya sang shaleh yang mengajak si rusak menuju keshalehan, bisa jadi sang shaleh yang malah tersesat kelembah kesesatan karena keshalehannya yang masih rapuh.

Lebih bijak jika berhati-hati. Kecuali kita sudah yakin sekuat para salehin dan salehat yang memang mengabdikan dirinya untuk berdakwah di jalan nikah. Tapi,jika kita masih ragu, lebih baik kita terus perbaiki diri, dan berdoalah, semoga Allah memilihkan kita jodoh yang baik-baik.

Ada lagi yang protes,”Tapi, saya sering lihat ada orang baik tapi akhirnya menikah dengan orang yang perilakunya buruk,bagaimana kita memahami itu?”

Kawan,yang perlu kita pahami, bahwa takdir Allah atas hamba-hamba-Nya tak pernah cacat sedikit pun. Allah sangat adil. Allah tak mungkin merendahkan orang yang sudah berkenan memperbaiki diri. Allah tak mungkin ‘menyengsarakan’ orang yang sudah dengan ikhlas menyerahkan diri. Dan banyak kita tahu bahwa diantara bentuk kejadian Allah adalah memilihkan orang yang saleh dengan orang yang salehah, seperti yang tercantum pada ayat berikut.

االخبيثت للخبيثين و الخبيثت للخبيثت والطيبت للطيبين والطيبون لطيبت اولئك مبرءون مما يقولون لهم مغفرة ورزق كريم

“Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS An-Nur : 26)

Namun, terkadang kita menemukan ada orang yang baik banget, tapi kok jodohnya perilakunya buruk banget. Ini apa maksudnya? Bukannya Allah memuliakan yang sifatnya mulia? Bukankah Allah yang meninggikan hamba yang sifatnya mulia? Bukankah Allah meninggikan derajat orang yang indah ahlaknya? Lantas kenapa ada orang baik tapi dipertemukan dengan orang buruk?

Kawan, semoga cara pandang kita terhadap kemuliaan diluaskan oleh Allah. Terkadang Allah menghadirkan ujian berupa pasangan yang berlawanan, seperti yang terjadi pada Nabi Nuh as. Dan Luth as., yang diuji istri yang berkhianat terhadap keimanan dan ketauhidan yang dibawa oleh suami mereka. Terkadang Allah mempertemukan orang saleh dengan orang yang buruk ahlak dan agamanya. Apa maksud Allah? Wallahu a’lam,hal itu karena Allah hendak menguji ketauhidan dan prioritas cinta para saleh,mereka lebih memilih Allah ataukah kekasih mereka yang durhaka itu. Mereka lebih memprioritaskan cintanya kepada Allah, ataukah prioritas cintanya berpaling pada kekasih yang buruk ahlaknya itu.

Itu salah satu hikmah yang bisa kita petik. Hikmah lain, peristiwa itu seolah memberi petutur pada kita, bahwa tanpa seizin Allah, tak ada satupun orang yang mendapat hidayah, bahkan sang kekasihpun tidak dapat diselamatkan dari siksa Allah. Ya, ini pelajaran bagi generasi berikutnya, bahwa umat berbondong-bondong menuju ketauhidan bukan disebabkan oleh usaha para Nabi, para ulama, para orang shaleh, tapi karena dikaruniai hidayah oleh Allah.

Tapi,yang harus senantiasa diyakini, bahwa kesalehan tak pernah memberi dampak, kecuali kebaikan dan kemuliaan. Keimanan selalu membawa perbaikan derajat kita, baik dihadapan sesama, maupun dihadapan Allah. Jangan pernah risau dengan jodoh kita. Kemuliaan dan derajat kita di sisi Allah tak akan pernah terpengaruh oleh keluarga,kekasih, anak, sahabat kita. Kemuliaan dan derajat kita di sisi Allah ditentukan oleh kadar iman, tingkat takwa, serta ahlak kita pada Allah dan sesama.

Seperti halnya Aisyah yang diuji Allah dengan suami yang durhaka.”Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata,”Ya Allah, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim”. (QS. At-Tahrim: 11)

Begitulah,karena Aisyah orang baik, Allah meninggikan derajat Aisyah disurga dengan menghadirka Firaun yang sok kuasa. Allah hendak memuliakan Aisyah dengan ujian kekuasaan dan harta yang dimiliki oleh suaminya. Dan Aisyah lulus, sehingga menjadi rendah dan murahlah semua harta dan kemewahan Firaun di matanya. Kini, kita pun mengenang Aisyah sebagai perempuan hebat, yang layak menjadi teladan bagi wanita yang lain.

Tak usah galau dengan pertanyaan,”Kenapa yang baik untuk yang baik? Kenapa ada yang saleh jodohnya buruk?” Daripada bingung dengan pertanyyaan itu , kini sibukkan saja diri kita dengan upaya memperbaiki diri sambil terus berdoa, “Siapapun kelak jodoh yang dihadirkan Allah untukku, semoga cintaku pada-Nya diatas cinta-cinta pada selain-Nya.”Amin