Kelainan pada telinga yang disebabkan adanya kerusakan pada gendang telinga dinamakan apa?

Merdeka.com - Infeksi telinga kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau reversibel. Kondisi ini umumnya terjadi karena infeksi memblokir suara yang melalui saluran telinga atau ketika melalui telinga tengah menuju telinga bagian dalam. Kondisi semacam itu dikenal sebagai gangguan pendengaran konduktif. Suara yang masuk ke telinga mungkin akan terdengar tidak jelas atau seperti bunyi teredam. Nah, berikut adalah beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau reversibel, seperti dilansir WebMD.

1. Peradangan atau infeksi pada saluran telinga (otitis externa)

Kondisi ini sering disebut dengan istilah "telinga perenang", meskipun air yang terjebak di dalam telinga bukan menjadi satu-satunya penyebab dari infeksi ini.

Peradangan, pembengkakan, atau penumpukan (eksudat) dalam saluran telinga dapat menghalangi suara ke telinga tengah. Pendengaran Anda biasanya akan kembali setelah infeksi sembuh.

2. Infeksi telinga tengah (otitis media)

Pembengkakan dan nanah dapat menghalangi suara untuk bergerak ke telinga bagian dalam. Pendengaran Anda biasanya kembali sendiri setelah infeksi hilang. Namun, infeksi telinga tengah yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur telinga tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Untungnya itu sangat jarang terjadi.

3. Cairan di ruang belakang gendang telinga (otitis media dengan efusi)

Kondisi ini dapat terjadi dengan atau tanpa infeksi. Penumpukan cairan di ruang belakang gendang telinga dapat mendistorsi suara atau memblokir telinga bagian dalam. Cairan di belakang gendang telinga biasanya akan hilang sendiri, meskipun gendang telinga bisa rusak jika cairan di telinga tengah terkena infeksi.

4. Infeksi virus pada koklea (organ sensorik utama pendengaran)

Infeksi virus pada koklea menyebabkan gangguan pendengaran tiba-tiba. Virus yang menyebabkan jenis gangguan pendengaran ini diperkirakan sama dengan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas seperti flu atau pilek. Dalam beberapa kasus, pendengaran mungkin akan kembali sepenuhnya, mungkin kembali sebagian, atau mungkin benar-benar hilang.

Inilah beberapa jenis infeksi telinga yang sebabkan gangguan pendengaran sementara. Namun bila tidak ditangani dengan baik, infeksi di atas juga bisa menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran Anda.

Ini merupakan jenis gangguan pendengaran yang paling umum terjadi.

Jika Anda memiliki kondisi ini, suara jadi sulit untuk didengar dan tidak jelas.

Ini terjadi karena komponen-komponen pada bagian telinga dalam tidak berfungsi dengan baik seperti koklea, silia (rambut kecil di dalam telinga), atau pada saraf pendengaran.

Akibatnya, gelombang suara yang diterima tidak dapat dikirimkan sinyalnya menuju otak.

Jenis gangguan pendengaran sensorineural biasanya disebabkan oleh berbagai kondisi dan masalah medis berikut ini.

  • Presbikusis yaitu faktor penuaan yang membuat kemampuan telinga untuk mendengar semakin menurun.
  • Mendengar suara keras dalam waktu yang lama dan sering seperti suara musik yang keras, bunyi mesin, dan lainnya.
  • Penyakit autoimun yang menyerang telinga bagian dalam yang memengaruhi kesehatan telinga dan pendengaran.
  • Penyakit Meniere yang menyebabkan kehilangan pendengaran disertai gejala lainnya, seperti vertigo dan tinnitus.
  • Perubahan tekanan udara mendadak misalnya saat terjun payung atau menaiki pesawat terbang.
  • Neuroma akustik yaitu tumor nonkanker yang memengaruhi pengiriman sinyal suara dari saraf pendengaran menuju otak.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu yang memengaruhi pendengaran.

Jenis gangguan pendengaran ini dapat ditangani dengan pemakaian alat bantu dengar yang bertujuan untuk memperkuat suara.

Meski begitu, alat tersebut mungkin tidak bisa membantu memperjelas ucapan seseorang.

Di samping alat bantu dengar, pemasangan implan koklea juga bisa membantu pendengaran orang dengan kondisi ini.

3. Gangguan pendengaran kombinasi

Gangguan pendengaran kombinasi adalah gabungan dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural.

Anda bisa mengalami gangguan pendengaran kombinasi bila mengalami kondisi yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural sekaligus.

Melansir situs American Speech-Language-Hearing Association, kondisi apapun yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif atau sensorineural dapat menyebabkan gangguan pendengaran campuran.

Sebagai contoh, Anda mengalami gangguan pendengaran karena bekerja di sekitar suara keras dan juga memiliki cairan di telinga tengah.

Kedua masalah yang Anda alami secara bersamaan tersebut dapat membuat pendengaran Anda lebih buruk daripada hanya satu masalah.

Di samping itu, Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran secara berurutan, misalnya sensorineural lebih dulu.

Namun, karena tidak diobati dengan baik, akhirnya kondisinya bertambah buruk sehingga menimbulkan gangguan pendengaran konduktif juga.

Mengutip Health Direct Australia, glue ear merupakan penyakit telinga yang lebih sering terjadi pada anak-anak, mengingat anak lebih mudah terkena otitis media daripada orang dewasa.

Gejalanya berupa sulit mendengar dengan baik, sulit menyeimbangkan tubuh, susah tidur, telinga terasa tertekan, dan menjadi lebih rewel.

Gangguan telinga ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi pendengaran, ucapan, pembelajaran, dan perilaku.

Bila Anda atau anak Anda dicurigai mengalami hal ini, segeralah memeriksakannya ke dokter.

6. Telinga tersumbat

Kondisi ini terjadi ketika saluran eustachius tersumbat sehingga menyebabkan telinga terasa tertekan. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa sakit dan pendengaran teredam.

Masalah telinga ini dapat disebabkan oleh kondisi apa pun yang menyebabkan penyumbatan pada area sinus, termasuk pilek, flu, sinusitis, alergi, atau iritasi karena menghirup asap.

Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan perawatan melalui hidung karena ia memiliki saluran ke telinga.

Penanganan yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan inhaler yang mengandung dekongestan untuk dihirup, mencuci hidung, serta menggunakan humidifier (pelembab ruangan).

Selain itu, sebaiknya Anda menghindari asap rokok dan asap lainnya yang bersifat iritasi. Bila kondisi ini terjadi karena alergi, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin.

Telinga tersumbat juga umum terjadi saat bepergian, terutama di pesawat terbang. Ini karena perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.

Untuk menghindari gangguan telinga ini, cobalah menggerak-gerakkan rahang, mengunyah permen karet, atau menghirup inhaler.

7. Telinga mengeluarkan cairan

Biasanya cairan yang keluar dari telinga adalah berupa earwax (cairan telinga), ini adalah normal.

Namun, bila cairan yang keluar tidak biasa, misalnya terlalu kental, berupa lendir, nanah, atau bercampur darah, bisa jadi Anda sedang mengalami masalah tertentu di telinga.

Bila ini terjadi, bisa jadi Anda sedang mengalami penyakit infeksi di telinga bagian tengah atau cedera pada telinga.

Cedera bisa terjadi bila Anda memasukkan cotton bud terlalu dalam, perubahan tekanan atau mendengar suara yang terlalu keras.

Pada umumnya, gangguan pada telinga ini bisa sembuh dengan sendirinya atau memerlukan antibiotik yang diminum, terutama pada anak-anak.

8. Telinga kemasukan benda asing

Masalah telinga juga sering terjadi bila ia kemasukan benda asing, seperti serangga atau kerikil kecil. Gejalanya dapat berupa pendengaran terganggu dan nyeri.

Sebaiknya Anda tidak melakukan sembarang cara untuk mengeluarkan benda asing dari telinga. Pasalnya, bisa jadi hal itu malah justru semakin mendorongnya ke dalam.

Selain itu, hindari memasukkan alat-alat tertentu ke dalam telinga karena bisa jadi akan semakin melukainya.

Bila semakin mengganggu, prosedur irigasi telinga yang dibantu oleh dokter bisa jadi pilihan jika benda tersebut tidak kunjung keluar.

Bila telinga kemasukan serangga, Anda baru bisa mengeluarkannya bila ia sudah tidak bergerak.

Cobalah gunakan minyak hangat untuk membunuh serangga tersebut.

9. Gendang telinga berlubang

Gendang telinga berlubang ditandai dengan adanya lubang di gendang telinga Anda. Biasanya, ini terjadi karena infeksi, suara keras, atau cedera.

Dalam kasus yang jarang, gangguan pada telinga ini dapat terjadi saat pesawat lepas landas dan mendarat.

Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena penyakit telinga ini umumnya sembuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah apa pun.