Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Tsunami berasal dari bahasa Jepang. "tsu" berarti pelabuhan, "nami" berarti gelombang sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut yang besar di pelabuhan.
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan Tsunami yang naik ke daratan sekitar 25 - 100 Km/jam dan ketinggian air mencapai 20 meter sampai 36 meter.

Penyebab terjadinya Tsunami adalah gempa bumi yang diikuti dengan dislokasi, perpindahan masa tanah, batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau); tanah longsor di dalam laut; dan letusan gunung api dibawah laut atau gunung api pulau.

Gejala dan peringatan dini:• Kejadian mendadak dan umumnya di Indonesia didahului dengan gempa besar dan susutnya air laut ke tengah lautan.

• Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami. Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi.

Sebagai langkah persiapan, yang harus dilakukan adalah:• Persiapkan rencana penyelamatan untuk menghadapi resiko tsunami• Lakukan simulasi penyelamatan diri sebagai latihan evakuasi dan penyelamatan diri bila tsunami terjadi.• Tanam mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam air tsunami.• Kenali wilayah dan buatlah rute evakuasi• Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tsunami kepada petugas yang berwenang : Kepala Desa, Polisi, BPBD Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait.

• Jika Anda turis yang sedang berwisata di kawasan pantai, pahami protokol keselamatan di wilayah setempat.

Hal-hal yang harus dilakukan selama bencana Tsunami terjadi adalah :• JANGAN MENDEKATI PANTAI• Setelah merasakan gempa bumi, segera selamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi• Pergilah ke dataran tinggi minimal tiga puluh meter diatas permukaan laut. Bila memungkinkan, pergilah ketempat yang lebih tinggi dan lebih jauh dari pantai• Berikan prioritas bantuan kepada orang lain, khususnya bagi anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan kebutuhan khusus selama proses evakuasi

• Utamakan keselamatan diri diatas barang-barang berharga

Hal-hal yang harus dilakukan setelah terjadi Tsunami adalah :• Perhatikan cidera yang dialami diri sendiri dan coba untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum membantu orng lain yang terluka atau terjebak dalam reruntuhan• Jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman• Perhatikan kekuatan bangunan atau rumah sebelum masuk untuk menghindari runtuhan bangunan

• Hindari puing-puing yang terbawa arus karena dimungkinkan terdapat benda yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan.

Oleh : Admin-Teknik Kelautan   |

Gelombang Laut

Oleh : Wimala L. Dhanista, ST., MT*

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang

Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Gambar 1

Gelombang dipengaruhi oleh banyak faktor :

  • Angin (Kecepatan angin, Panjang/jarak hembusan angin, Waktu (lamanya) hembusan angin)
  • Geometri laut (topografi atau profil laut dan bentuk pantai)
  • Gempa (apabila terjadi tsunami) – sangat kecil/minor

KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS GELOMBANG LAUT

  1. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam gelombang laut, yaitu : Gelombang Laut Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave), merupakan gelombang yang ketinggiannya kecil kecepatannya rendah, dan saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Gelombang Laut Perusak Pantai (Destructive wave), merupakan gelombang laut dengan ketinggian dan kecepatan rambat yang besar, dan ketika gelombang ini menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai ke tengah laut.

Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Gambar 2

  1. Berdasarkan ukuran dan penyebabnya Gelombang kapiler (capillary wave), gelombang kapiler ini adalah gelombang yang biasa kita sebut dengan riak, gelombang kapiler memiliki panjang gelombang sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan karena tegangan permukaan dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat. Gelombang angin (seas/wind wave), merupakan gelombang dengan panjang gelombang mencapai 130 meter, periode 0,2-0,9 detik, dan disebabkan oleh
  • angin kencang.
  • Gelombang Alun (Swell wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai ratusan meter, periodenya sekitar 0,9 – 15 detik, dan disebabkan oleh angin yang bertiup lama.
  • Gelombang Pasang Surut (Tidal Wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai beberapa kilometer, periodenya antara 5 – 25 jam, dan disebabkan oleh ?uktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan.

MANFAAT GELOMBANG LAUT

  • Menjaga kestabilan suhu dan iklim dunia
  • Melalui permukaan ombak terjadi pertukaran gas
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi dan keanekaragaman makhluk hidup
  • Membantu terbektuk dan terjaganya pantai

KECELAKAAN KAPAL

Kelalaian manusia atau human error menjadi penyebab utama kecelakaan kapal di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, P Dwikora Simanjuntak MM. Ia merujuk simpulan itu pada penelitian mengenai Kajian Kapal di Indonesia yang  dilakukan oleh Capt Rudiana Muchlis MM, Capt Dian Wahdiana MM, dan Sugeng Supriyono S Psi yang berfokus pada studi kasus kecelakaan kapal di Indonesia periode 2006-2008.  Berdasarkan data terhadap 104 kecelakaan kapal yang diputuskan oleh Mahkamah Pelayaran, diperoleh hasil sebanyak 50 kasus (48,08 persen) disebabkan oleh manusia, 32 kasus (30,77 persen) karena faktor alam dan 22 kasus (21,15 persen) karena faktor teknis seperti pada grafik 1. di bawah ini (Simanjuntak, 2016).

Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Grafik 1. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Transportasi Laut
                            Sumber : Simanjuntak, 2016

Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Gambar 3.

1. Faktor manusia

Faktor manusia merupakan factor yang paling besar yang antara lain meliputi:

  • Kedaruratan pelayaran dan penanganannya
  • Kecerobohan di dalam menjalankan kapal
  • kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam operasional kapal, secara sadar memuat kapal secara berlebihan
  • Anak Buah Kapal/Nahkoda
  • Syahbandar
  • Pandu
  • Biro Klarifikasi dan Perusahaan Pelayaran.
  • Tidak adanya perangkat keselamatan kapal
  • Tidak adanya baju pelampung
  • Tidak adanya Perahu sekoci
  • Tidak adanya rakit penolong
  • Tidak adanya perangkat komunikasi (Radio komunikasi antar kapal, kapal dengan pelabuhan, kapal dengan radio pantai)
  • Telepon satelit

Aturan international keselamatan pelayaran untuk mengendalikan keselamatan pelayaran secara internasional diatur dengan ketentuan-ketentuan International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1974. sebagaimana telah disempurnakan:

  • Konstruksi (struktur, stabilitas, permesinan dan instalasi listrik, perlindungan api, detoktor api dan pemadam kebakaran)
  • Komunikasi radio
  • keselamatan navigasi
  • Perangkat penolong (pelampung)
  • keselamatan navigasi.

2. Faktor teknis

Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan di dalam desain kapal, penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-bagian kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakaan.

3. Faktor alam

Faktur cuaca buruk merupakan permasalahan yang seringkali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.

Kecepatan yang dimiliki oleh tsunami di laut dalam berkisar pada capaian

Gambar 4.

PENANGANAN BENCANA GELOMBANG PASANG

  1. Mengantisipasi masyarakat dengan memberikan peringatan dini kepada masyarakat dari data hasil prakiraan cuaca melalui Radio atau alat komunikasi dan penyampaian informasi lainnya.
  2. Bagi para pelayar, hindari daerah yang sedang mengalami cuaca buruk atau jangan dulu berlayar saat cuaca laut sedang ekstream.
  3. Mempersiapkan tempat pengungsiaan apabila terjadi gelombang pasang di pesisir pantai
  4. Membuat infrastruktur pemecah ombak untuk mengurangi energi gelombang yang datang terutama di daerah pantai yang bergelombang besar.
  5. Tetap tenang jika terjadi gelombang pasang di tengah laut maupun di pinggir

PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI GELOMBANG PASANG

  • Jika anda berada di tepi pantai Segeralah berlari ke tempat yang lebih tinggi dan memberitahu kepada orang – orang yang berada di sekitar tepi pantai tentang adanya gelombang pasang.
  • Jika anda berada di dalam kapal di tengah laut Jauhilah daerah yang terkena cuaca buruk dan gelombang pasang. Bagi nelayan atau orang yang suka travelling di laut di himbau untuk membatalkan berlayar dan travelling, apabila melihat kondisi karakteristik terjadinya gelombang pasang seperti yang di jelaskan di atas.

*)Staff Pengajar Departemen Teknik Kelautan