Kebijakan yang dikeluarkan oleh gubernur jenderal Thomas stamford Raffles

Jakarta -

Perang antara Perancis dan Belanda dengan Inggris pada tahun 1811 berdampak pada Indonesia. Inggris sebagai negara yang sudah memiliki wilayah perdagangan di Indonesia dengan mudah mengalahkan pasukan Perancis dan Belanda di Indonesia.

Tepat pada 8 Agustus 1811, 60 kapal milik Inggris menyerang Batavia. Akhirnya Batavia dan wilayah sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

Masuknya Inggris ke Indonesia

Dijelaskan dalam buku Sejarah untuk Kelas XI SMA karya Nana Supriatna, dalam waktu singkat Inggris berhasil menguasai pulau Jawa sepenuhnya. Pasukan Inggris juga mendapat dukungan dari raja-raja di Jawa.

Salah satu raja yang mendukung pasukan Inggris adalah Mangkunegara. Hal ini dikarenakan ia kecewa terhadap pemerintahan Daendels.

Terhitung tahun 1811, Indonesia resmi menjadi jajahan Inggris sejaknya masuknya pasukan Inggris ke Indonesia.

Pada saat dijajah oleh negara Inggris, Indonesia berada di bawah pimpinan Letnan Jenderal Thomas Stamford Raffles. Ia memimpin pemerintahan Indonesia sejak tahun 1811 hingga tahun 1816.

Masa Pemerintahan Thomas Stamford Raffles

Selama memimpin, Raffles ditemani oleh Badan Penasihat (Advisory Council) yang terdiri dari beberapa orang, yakni Gillespie, Cranssen, dan Muntinghe.

Berbeda dengan masa pemerintahan Daendels, pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal dengan tujuan mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum, sebagaimana tertulis dalam buku Explore Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VII karya Dwi Sumpani Wati.

Adapun tindakan-tindakan Raffles selama memerintah Indonesia sebagai berikut:

  • Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan
  • Mengurangi kekuasaan Bupati
  • Menerapkan pengadilan yang menggunakan sistem juri


Melansir buku Sejarah SMA Kelas XI Program IPS karya Habib Mustopo, prinsip pemerintahan Inggris di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pengalaman Inggris di India. Mereka menghilang sistem pemaksaan yang diterapkan Belanda.


Namun pemerintahan Raffles tidak dapat dikatakan berhasil dan ternyata tidak berjalan sesuai prinsip, seperti dikutip oleh Nana Supriatna dari buku History of Java.


Impian untuk menyejahterakan rakyat Indonesia tidak terwujud. Nyatanya, nasib dan keadaan rakyat Indonesia tidak lebih baik dari masa pemerintahan Daendels.

Simak Video "Melihat Patung Ikonik Daendels dan Pangeran Kornel di Sumedang"



(erd/erd)

Kebijakan yang dikeluarkan oleh gubernur jenderal Thomas stamford Raffles
Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Janssens. Janssens ternyata lemah dibandingkan dengan Daendels. Pada bulan Agustus 1811, Inggris yang dipimpin Lord Minto berhasil mengalahkan Belanda, dan memaksa melakukan perundingan Kapitulasi Tuntang (11 Septermber 1811. Salah satu isinya menyatakan bahwa Pulau Jawa, Madura dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.

Kemudian Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles untuk menjadi Letnan Gubernur di Indonesia. Kebijakannya antara lain:

Bidang Pemerintahan

  1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan
  2. Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
  3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun tumurun.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

  1. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport.
  2. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
  3. Menetapkan sistem sewa tanah (landren). Untuk menentukan besarnya pajak, tanah dibagi menjadi 3 kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas I, yaitu tanah yang subur, dikenakan pajak setengah dari hasil bruto. Kelas II, yaitu tanah setengah subur, dikenakan pajak sepertiga dari hasil bruto. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan pajak dua per lima dari hasil bruto.
  4. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan.
  5. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.

Bidang Hukum

Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles adalah sebagai berikut.

  1. Court of Justice, terdapat pada setiap residen.
  2. Court of Request, terdapat pada setiap divisi.
  3. Police of Magistrace.

Bidang Sosial

  1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
  2. Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Hal itu terbukti dengan pengiriman kuli-kuli dari Jawa ke Banjarmasin untuk membantu perusahaan temannya, Alexander Hare, yang sedang kekurangan tenaga kerja, sedangkan di Batavia Raffles menetapkan pajak yang tinggi bagi pemilik budak.
  3. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.

 Bidang Ilmu Pengetahuan

  1. Ditulisnya buku berjudul History Of Java. Dalam menulis buku tersebut Raffles dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II.
  2. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan sebuah buku berjudul History Of The East Indian Archipelago.
  3. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
  4. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
  5. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.

Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama. Kekuasaan Perancis di Belanda runtuh (1814) oleh karena itu Ratu Belanda yang berada di Inggris mengadakan perundingan dengan Inggris yang menghasilkan konferensi London yang isinya antara lain Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya, penyerahan Indonesia ke Belanda dilaksanakan tahun 1816. Maka pada tahun 1816, Belanda memperoleh kembali Indonesia. Belanda kemudian mengangkat Van Der Cappelen sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda.

Untuk materi lebih lengkap tentang KEBIJAKAN KEBIJAKAN RAFFLES DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Kebijakan yang dikeluarkan oleh gubernur jenderal Thomas stamford Raffles

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

  1. 1. Kebijakan-Kebijakan Stamford Raffles di Indonesia NAMA KELOMPOK: AMARINDA BLUESKY S S FEBRIANTI PRITHA AMALIA C REINA LUVITA R SAARAH SOFHAH L XI IPS 2
  2. 2. Thomas Stamford Bingley Raffles Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah Gubernur- Jenderal Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.
  3. 3. Kebijakan-Kebijakan Raffles di Bidang tertentu : Bidang Birokrasi dan Pemerintahan. Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah: Membagi Pulau Jawa menjadi 18 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964) Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
  4. 4. Bidang Ekonomi dan Keuangan • Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. • Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. • Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. • Pemungutan pajak secara perorangan.
  5. 5. Bidang Hukum Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:  Court of Justice, terdapat pada setiap residen  Court of Request, terdapat pada setiap divisi  Police of Magistrate
  6. 6. Bidang Sosial Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
  7. 7. Bidang Ilmu Pengetahuan Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi Dirintisnya Kebun Raya Bogor Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat ini.