Keberagaman bukan penghalang persatuan keberagaman yang ada justru menjadi titik titik bangsa

indomaritim.id, Jakarta –  Indonesia adalah bangsa majemuk dengan beragam macam suku bangsa. Agar tercipta kebersamaan dalam masyarakat, keragaman bukan merupakan penghalang untuk keharmonisan sebagai sarana mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Begitu banyak cara yang bisa digunakan untuk menjalin keberagaman di negara Indonesia. Ini dia caranya:

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tepat menjadi panduan untuk bermasyarakat. Semboyan ini tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Sebagai bangsa majemuk, kita wajib sadar bahwa tujuan berbangsa adalah mewujukan cita-cita para pendiri bangsa yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar, yaitu ‘Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur’.

Tujuan nasional negara tertuang dalam alinea ke-4, yaitu ‘melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dst…’. Kedaulatan, keadilan dan kemakmuran serta tujuan memajukan kesejahteraan umum dirumuskan para pendiri bangsa. Penegasannya adalah negara Indonesia yang merdeka, harus hadir dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan. Kemerdekaan pangan tak lepas dari ‘ketahanan pangan’ dan ‘kedaulatan pangan’.

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan negara untuk mengaksesnya. Negara dikatakan memiliki ketahanan pangan apabila masyarakat atau warga negaranya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.

Baca Juga: Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Saling Menghargai Keberagaman Masyarkat

Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Cobalah untuk bisa menghargai baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman. Dimanapun anda berada, tetaplah miliki rasa untuk bisa saling menghargai!

Membantu Satu Sama Lain

Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya. Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan hal ini.

Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu. Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.

Keberagaman bukan penghalang persatuan keberagaman yang ada justru menjadi titik titik bangsa
6 Cara Menjalin Keberagaman Antara Masyarakat Indonesia

Tidak Saling Menjatuhkan

Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Sebenarnya, hal tersebut berat jika dilakukan sendiri. Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan!

Saling Menjalin Kebersamaan

Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk tetap menjalin kebersamaan. Jangan biarkan, saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan yang sesuai. Harus diberikan penanganan yang memang tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin kebersamaan.

Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi susah juga. Tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin kebersamaan sesama masyarakat Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan kebersamaan satu sama lainnya. Mulailah dari sekarang!

Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak. Mulailah dengan beberapa hal diatas untuk tetap menjaga keberagaman di Indonesia.

Jadi, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Sebaliknya, jadikan keberagaman menjadi momentum untuk persatuan. Sesama masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Dilihat 92,999 pengunjung

Adakah Sobat SMP di sini yang punya teman berbeda suku ataupun agama? Jika ada, kalian sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas.

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.

Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Bentuk keberagaman di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.

Keberagaman suku

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa. 

Keberagaman agama

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.

Keberagaman ras

Baca Juga  NSPK Bidang Sarana Prasarana Masuki Tahap Finalisasi

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe [ciri fisik] dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. 

Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Keberagaman anggota golongan

Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal, biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.

Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman

Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.

Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.

Referensi: Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Ilustrasi keberagaman [Sumber: www.shutterstock.com]

Keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan sebuah kekayaan yang tiada tara nilainya. Keberagaman tersebut mampu bersatu padu dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bukti bersatunya keberagaman Indonesia secara damai. Lalu mengapa masih saja ada bibit-bibit perpecahan di antara kita sesama warga negara Indonesia?

Saya tidak akan mengungkit isu-isu perpecahan, namun saya ingin berbagi tulisan mengenai betapa indahnya keberagaman yang kita miliki di Indonesia. Satu hal yang akan pertama soroti adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. 

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa resmi negara yang pemberlakuannya sama sekali tidak mendapat pertentangan ataupun tensi-tensi dari pihak tertentu. 

Bahasa Indonesia disepakati secara sadar dan tenggang rasa sebagai bahasa yang mempersatukan seluruh masyarakat negeri ini. Meskipun perannya sebagai bahasa pemersatu, namun Bahasa Indonesia masih memberi celah yang cukup bagi bahasa-bahasa lokal untuk tetap eksis. 

Selain bahasa, kebudayaan Indonesia juga memiliki keberagaman yang saling memperkaya satu sama lain. Berbeda dengan keberagaman bahasa yang dapat disatukan oleh Bahasa Indonesia, keberagaman budaya justru tidak dapat dirumuskan menjadi satu ciri khas. 

Keberagaman budaya di Indonesia memiliki ruang gerak yang luas untuk eksis, dan semuanya hadir tanpa ada pertentangan satu sama lain. Semua budaya negeri ini saling bahu membahu membentuk ciri khas Indonesia yang kaya, sehingga tidak ada persaingan, melainkan justru sikap saling mendukung. Hal ini membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang satu padu.

Selain itu, keberagaman Indonesia juga tampak dalam keyakinan beragama. Negeri ini mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Keenam agama tersebut hidup berdampingan secara damai dalam bingkai Pancasila, khususnya sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Kerukunan beragama telah tampak di bumi Nusantara sejak lama, di mana salah satu contohnya terlihat pada era Wali Songo yang meyebarkan ajaran Islam toleran, Islam yang tidak memaksa dan menghargai agama yang lainnya. 

Lebih dari itu, sikap toleransi antar umat beragama juga muncul dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, seperti gotong royong di tingkat lingkungan RT/RW, pendidikan yang setara, dan lain sebagainya. 

Bahkan tak jarang kita pun secara bersama-sama, lintas agama, berdialog damai mengenai pemecahan solusi terhadap suatu isu, semisal mengenai isu penanggulangan terorisme. 

Page 2

Keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan sebuah kekayaan yang tiada tara nilainya. Keberagaman tersebut mampu bersatu padu dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bukti bersatunya keberagaman Indonesia secara damai. Lalu mengapa masih saja ada bibit-bibit perpecahan di antara kita sesama warga negara Indonesia?

Saya tidak akan mengungkit isu-isu perpecahan, namun saya ingin berbagi tulisan mengenai betapa indahnya keberagaman yang kita miliki di Indonesia. Satu hal yang akan pertama soroti adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. 

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa resmi negara yang pemberlakuannya sama sekali tidak mendapat pertentangan ataupun tensi-tensi dari pihak tertentu. 

Bahasa Indonesia disepakati secara sadar dan tenggang rasa sebagai bahasa yang mempersatukan seluruh masyarakat negeri ini. Meskipun perannya sebagai bahasa pemersatu, namun Bahasa Indonesia masih memberi celah yang cukup bagi bahasa-bahasa lokal untuk tetap eksis. 

Selain bahasa, kebudayaan Indonesia juga memiliki keberagaman yang saling memperkaya satu sama lain. Berbeda dengan keberagaman bahasa yang dapat disatukan oleh Bahasa Indonesia, keberagaman budaya justru tidak dapat dirumuskan menjadi satu ciri khas. 

Keberagaman budaya di Indonesia memiliki ruang gerak yang luas untuk eksis, dan semuanya hadir tanpa ada pertentangan satu sama lain. Semua budaya negeri ini saling bahu membahu membentuk ciri khas Indonesia yang kaya, sehingga tidak ada persaingan, melainkan justru sikap saling mendukung. Hal ini membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang satu padu.

Selain itu, keberagaman Indonesia juga tampak dalam keyakinan beragama. Negeri ini mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Keenam agama tersebut hidup berdampingan secara damai dalam bingkai Pancasila, khususnya sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Kerukunan beragama telah tampak di bumi Nusantara sejak lama, di mana salah satu contohnya terlihat pada era Wali Songo yang meyebarkan ajaran Islam toleran, Islam yang tidak memaksa dan menghargai agama yang lainnya. 

Lebih dari itu, sikap toleransi antar umat beragama juga muncul dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, seperti gotong royong di tingkat lingkungan RT/RW, pendidikan yang setara, dan lain sebagainya. 

Bahkan tak jarang kita pun secara bersama-sama, lintas agama, berdialog damai mengenai pemecahan solusi terhadap suatu isu, semisal mengenai isu penanggulangan terorisme. 


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 3

Keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan sebuah kekayaan yang tiada tara nilainya. Keberagaman tersebut mampu bersatu padu dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bukti bersatunya keberagaman Indonesia secara damai. Lalu mengapa masih saja ada bibit-bibit perpecahan di antara kita sesama warga negara Indonesia?

Saya tidak akan mengungkit isu-isu perpecahan, namun saya ingin berbagi tulisan mengenai betapa indahnya keberagaman yang kita miliki di Indonesia. Satu hal yang akan pertama soroti adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. 

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa resmi negara yang pemberlakuannya sama sekali tidak mendapat pertentangan ataupun tensi-tensi dari pihak tertentu. 

Bahasa Indonesia disepakati secara sadar dan tenggang rasa sebagai bahasa yang mempersatukan seluruh masyarakat negeri ini. Meskipun perannya sebagai bahasa pemersatu, namun Bahasa Indonesia masih memberi celah yang cukup bagi bahasa-bahasa lokal untuk tetap eksis. 

Selain bahasa, kebudayaan Indonesia juga memiliki keberagaman yang saling memperkaya satu sama lain. Berbeda dengan keberagaman bahasa yang dapat disatukan oleh Bahasa Indonesia, keberagaman budaya justru tidak dapat dirumuskan menjadi satu ciri khas. 

Keberagaman budaya di Indonesia memiliki ruang gerak yang luas untuk eksis, dan semuanya hadir tanpa ada pertentangan satu sama lain. Semua budaya negeri ini saling bahu membahu membentuk ciri khas Indonesia yang kaya, sehingga tidak ada persaingan, melainkan justru sikap saling mendukung. Hal ini membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang satu padu.

Selain itu, keberagaman Indonesia juga tampak dalam keyakinan beragama. Negeri ini mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Keenam agama tersebut hidup berdampingan secara damai dalam bingkai Pancasila, khususnya sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Kerukunan beragama telah tampak di bumi Nusantara sejak lama, di mana salah satu contohnya terlihat pada era Wali Songo yang meyebarkan ajaran Islam toleran, Islam yang tidak memaksa dan menghargai agama yang lainnya. 

Lebih dari itu, sikap toleransi antar umat beragama juga muncul dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, seperti gotong royong di tingkat lingkungan RT/RW, pendidikan yang setara, dan lain sebagainya. 

Bahkan tak jarang kita pun secara bersama-sama, lintas agama, berdialog damai mengenai pemecahan solusi terhadap suatu isu, semisal mengenai isu penanggulangan terorisme. 


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 4

Keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan sebuah kekayaan yang tiada tara nilainya. Keberagaman tersebut mampu bersatu padu dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bukti bersatunya keberagaman Indonesia secara damai. Lalu mengapa masih saja ada bibit-bibit perpecahan di antara kita sesama warga negara Indonesia?

Saya tidak akan mengungkit isu-isu perpecahan, namun saya ingin berbagi tulisan mengenai betapa indahnya keberagaman yang kita miliki di Indonesia. Satu hal yang akan pertama soroti adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. 

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa resmi negara yang pemberlakuannya sama sekali tidak mendapat pertentangan ataupun tensi-tensi dari pihak tertentu. 

Bahasa Indonesia disepakati secara sadar dan tenggang rasa sebagai bahasa yang mempersatukan seluruh masyarakat negeri ini. Meskipun perannya sebagai bahasa pemersatu, namun Bahasa Indonesia masih memberi celah yang cukup bagi bahasa-bahasa lokal untuk tetap eksis. 

Selain bahasa, kebudayaan Indonesia juga memiliki keberagaman yang saling memperkaya satu sama lain. Berbeda dengan keberagaman bahasa yang dapat disatukan oleh Bahasa Indonesia, keberagaman budaya justru tidak dapat dirumuskan menjadi satu ciri khas. 

Keberagaman budaya di Indonesia memiliki ruang gerak yang luas untuk eksis, dan semuanya hadir tanpa ada pertentangan satu sama lain. Semua budaya negeri ini saling bahu membahu membentuk ciri khas Indonesia yang kaya, sehingga tidak ada persaingan, melainkan justru sikap saling mendukung. Hal ini membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang satu padu.

Selain itu, keberagaman Indonesia juga tampak dalam keyakinan beragama. Negeri ini mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Keenam agama tersebut hidup berdampingan secara damai dalam bingkai Pancasila, khususnya sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Kerukunan beragama telah tampak di bumi Nusantara sejak lama, di mana salah satu contohnya terlihat pada era Wali Songo yang meyebarkan ajaran Islam toleran, Islam yang tidak memaksa dan menghargai agama yang lainnya. 

Lebih dari itu, sikap toleransi antar umat beragama juga muncul dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, seperti gotong royong di tingkat lingkungan RT/RW, pendidikan yang setara, dan lain sebagainya. 

Bahkan tak jarang kita pun secara bersama-sama, lintas agama, berdialog damai mengenai pemecahan solusi terhadap suatu isu, semisal mengenai isu penanggulangan terorisme. 


Lihat Humaniora Selengkapnya

Video yang berhubungan