Kayu yang digunakan untuk membuat ukiran mebel jepara adalah

Liputan6.com, Jepara: Sejak dahulu, kayu jati senantiasa bernilai tinggi, apalagi jika berukiran khas Jepara. Maklumlah, pesona dan kekuatan kayu khas Indonesia itu sudah mendunia sejak zaman penjajahan. Wajar bila kayu jati memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Jangankan baru, banyak mebel kuno jati kini masih menjadi incaran para konsumennya.

Adapun salah satu pusat kerajinan ukiran tersebut terletak di Desa Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah. Pagi itu roda bisnis di pusat kerajinan patung dan ukiran Jepara sudah berjalan. Ratusan motif ukir, bentuk, dan ukuran mebel serta patung kayu jati ditawarkan di lokasi ini. Pasarnya tak hanya lokal, namun telah merambah ke berbagai belahan negara. Ini semua karena para perajin mampu berekspresi sesuka hati menghasilkan produk kerajinan ukir dan pahatan patung dengan nilai ekonomi tinggi.

Namun di tengah keuntungan itu, ketersediaan bahan baku selalu menjadi persoalan. Lantaran itulah, otoritas pengelola hutan produksi, Perusahaan Umum Perhutani, sedang mengembangkan penelitian dan pembibitan pohon jati. Bahkan mereka mencanangkan 2010 sebagai Tahun Perhutani Hijau. Untuk Pulau Jawa, Perhutani akan menghijaukan seluruh luas hutan.

Tekad Perhutani itu memang patut dibanggakan. Lantaran selama ini pohon kayu jati hampir tinggal kenangan. Yang tak kalah menarik adalah lahan arboretum atau budi daya tumbuhan berkayu seluas enam hektare. Di arboretum itu terdapat koleksi sejumlah pohon jati langka di Tanah Air maupun dari berbagai belahan negara. Di wilayah Cepu, Blora dan Randublatung, masyarakat bisa hidup dari pohon jati. Keseimbangan bisnis mereka diikuti dengan aktivitas konservasi.

Produk jati di Indonesia memang sudah jadi barang umum. Namun, baik pemerintah daerah, pedagang, perajin maupun pengguna harus selalu ingat menjaga kelestarian lingkungan. Seperti upaya yang ditempuh Perhutani tersebut.

Tak hanya Jawa Tengah, Bali pun mempunyai program penyelamatan lingkungan hidup. Yakni menyelamatkan mangrove atau hutan bakau. Selain melestarikan lingkungan, hutan mangrove sekaligus bisa jadi lokasi wisata. Terlebih, 30 dari 100 jenis mangrove di dunia, ada di Pulau Dewata.

Kawasan hutan mangrove memang bisa menjadi pilihan berwisata. Letaknya pun masih di dalam Kota Denpasar, tepatnya di Jalan By Pass Ngurah Rai. Sejak tahun 2003, pengunjung umum bisa ikut menikmati kawasan wisata tersebut. Setiap pelancong cukup membayar Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.000 buat anak-anak.

Jika ingin berkeliling kawasan yang luasnya 1.373 hektare itu, para pelancong dapat melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu. Di sana setiap pengunjung bisa melihat sekitar 33 jenis tanaman mangrove. Mulai dari Aegiceras corniculatum atau kacang-kacangan, Bruguiera gymnorrhiza atau lindur hingga Rhizophora mucronata yang lebih dikenal sebagai pohon bakau. Ada juga menara pengamatan untuk memandang kawasan hutan dari ketinggian.

Adapun manfaat hutan mangrove antara lain berfungsi ekologis sebagai tempat hidup dan berkembang biak berbagai jenis binatang. Karena itu, setiap pengunjung bisa melihat berbagai jenis ikan, kepiting rawa hingga aneka jenis burung. Bagi pelancong yang hobi memancing, tersedia pula tempatnya.(ANS/Yudi Sutomo dan Putu Setiawan)

Membuat suatu karya seni ukiran memang tidaklah mudah, namun ika anda bersungguh sungguh ingin belajar tidak ada kata tidak mungkin, bahkan untuk menbuat suatu produk furniture.

berikut adalah langkah membuat ukiran sederhana :
1. Putuskan apa ukuran gambar yang ingin Anda buat.

2. Cetak pada selembar kertas ataupun gambar dengan menggunkan pensil motif atau pola apa yang akan anda buat.

3. Tempelkan pada bidang kayu yang ingin anda ukir.

4. Siapkan pahat yang akan anda pakai mengukir.

5. Mulai dengan goresan goresan kecil mengikuti motif ukiran,

Berikut adalah beberapa teknik mengukir yang umum di gunakan :

Teknik Ukiran Kayu 

Ukiran kayu membuat  pembelajaran yang menarik menarik sebagai bentuk seni dan hobi yang aktif. Memakai alat-alat untuk chip, pahat dan mengukir kayu dan benda-benda jauh berbagai mode mungkin terdengar sederhana, tetapi melibatkan banyak detail yang rumit yang harus diperhatikan.

Teknik Chip-Ukiran

Mungkin metode yang paling kuno dan paling mudah untuk ukiran kayu ialah satu di mana chip diambil keluar dari blok kayu atau panel untuk menciptakan pola-pola untuk item dekorasi di sekitar rumah. Dalam teknik chip-ukiran, juga dikenal sebagai ukiran sendok, Anda memakai pisau untuk menghilangkan serpihan kayu kecil dari panel atau blok. Sebagian besar dikerjakan di butternut, pinus atau mahoni, ukiran chip yang melibatkan memanipulasi dua permukaan – wajah dari panel kayu atau blok dan memotong titik berpotongan di bawah permukaan kayu.
Teknik Ukir Putaran

Sebuah jenis tiga-dimensi dari ukiran kayu yang digunakan terutama oleh seniman dan pemahat berpengalaman dan telah ahli, teknik putaran menimbulkan berbagai pilihan objek dan bentuk patung-patung. Anda awalnya membuat tanah liat atau model lilin, maka kerangka kawat untuk pelengkap eksternal objek. Akhirnya, sebuah balok kayu adalah kunci untuk ini untuk mengukir potongan seni yang dihasilkan. Teknik ini membutuhkan hampir semua kayu-ukiran alat dan instrumen.
Teknik Ngerik

Dalam teknik mengerat kayu ukiran, bentuk cukup mudah dan seni populer, Anda mengukir desain dan bentuk pada baku kayu hanya memakai pisau, biasanya berbagai saku. Ini ialah hobi yang aktif bagi banyak orang dan telah menjadi untuk usia di seluruh dunia.

Semoga Bermanfaat…

Seni ukir di Indonesia mengalami perkembangan dari seni ukir tradisional menjadi seni ukir modern. Pada seni ukir tradisional pembuatannya didasarkan pada nilai-nilai filosofi yang terkait erat dengan budaya lokal setempat serta agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dimana seni ukir tersebut dibuat. Berbeda dengan seni ukir tradisional, seni ukir modern lebih mengedepankan masalah estetika dan keindahan sebuah cipta karya seni, meskipun filosofi tradisional masih juga dapat  mewarnai karya mereka.

Keberadaan seni ukir sudah ada sejak lama yaitu sejak zaman prasejarah atau pada zaman batu muda. Pada zaman itu manusia sudah mengenal perkakas untuk keperluan rumah tangga serta benda-benda yang terbuat dari kayu dan gerabah.

Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi:

ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukiran utuh.

Terdapat beragam teknik yang digunakan untuk mengukir kayu dari berbagai pemotongan untuk memahat. Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan dalam membuat ukiran kayu.

1.       Carving

Adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar dari kayu untuk membuat ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, pisau ukir meskipun sering digunakan untuk memperjelas detail. Dalam ukiran relief, pengrajin pahat kayu membuat gambar terlebih dahulu kemudia mulai mengukir kayu hingga tampak bagian yang timbul seperti relief.


Kayu yang digunakan untuk membuat ukiran mebel jepara adalah

2.       Chip Carving

Teknik ukiran Chip Carving biasanya digunakan pada bilah potongan kayu yang lebih besar.dari pekerjaan mengukir seperti tunggul pohon atau kayu. Teknik ini menggunakan kapak dan pahat yang cukup besar. Teknik ini untuk membuat karya yang besar seperti patung, dan ini melibatkan proses yang panjang dan rumit.

3.       Pembakaran kayu

Teknik pembakaran kayu adalah teknik dimana pengrajin ukir menambahkan desain tambahan untuk finishing kayu, Teknik ini hanya dipakai oleh pengrajin untuk mengukir kayu model kecil saja yang hanya memberikan efek menghitam pada disekitar ukiran pada bagian akhir finishing. Sehingga akan memberikan kesan ukiran yang tampak lebih hidup.

Kayu yang digunakan untuk membuat ukiran mebel jepara adalah

4.       Mengerik

Teknik mengerik adalah salah satu cara tertua dan paling sederhana dalam teknik memahat kayu. Teknik ini melibatkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. Berlatih seni ini ternyata cukup rumit walaupun tampaknya sangat mudah, bagi pemula untuk membuat ukiran dari teknik ini dapat menghabiskan waktu setengah jam. Dalam banyak kasus, pemahat kayu yang sudah terampil dapat menggunakan pisau dengan ukuran terkecil untuk memperjelas detail dari ukirannya.

Kayu yang digunakan untuk membuat ukiran mebel jepara adalah