Jelaskan tentang visi misi bangsa kolonial di Indonesia 1 Gold

KOMPAS.com - Rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar Bangsa Eropa datang ke Indonesia.

Rempah-rempah yang dijual ke Eropa asal Indonesia ternyata dijual sangat tinggi. Hal ini karena sudah melalui pihak ketika.

Untuk itu, Bangsa Eropa ingin mengambil rempah-rempah langsung dari wilayah Indonesia.

Diambil dari buku A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008) karya M C Ricklefs, Eropa langsung datang ke Maluku dan membuat Indonesia menjadi incaran para pedagang Bangsa Eropa.

Kedatangan mereka tidak hanya berdagang, melainkan juga mengambil alih perdagangan dan menguasai wilayah di Indonesia penghasil rempah-rempah.

Beberapa negara Eropa yang masuk ke Indonesia adalah:

Baca juga: Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Bangsa Portugis

Portugis menjadi negara yang pertama kali sampai di Indonesia. Terdapat tiga tujuan Portugis langsung ke Indonesia yang dikenal dengan gold, glory, dan gospel, yaitu:

  • Glory: Tujuan petualangan dengan mencari negara jajahan untuk mengharumkan nama, kejayaan, dan kekuasaan.
  • Gold: Tujuan ekonomi dengan mencari keuntungan dan hasil besar dalam perdagangan rempah-rempah. Memebeli dengan harga murah dan menjual dengan harga mahal.
  • Gospel: Tujuan agama dengan menyebarkan ajaran Nasrani.

Portugis sangat menggebu-gebu untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga segera melakukan berbagai penjajahan. Di bawah pimpinan Afonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada 1511.

Kemudian 1512, Portugis berhasil menguasai Ternate dengan mengadakan perjanjian bersama Kerajaan Ternate.

Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia. Ketika Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate, Spanyol juga sudah bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Mereka pun bermusuhan.

Baca juga: PETA, Pasukan Indonesia Bentukan Jepang

Perjanjian Saragosa dikeluarkan untuk membagi dua wilayah. Berikut isi perjanjiannya:

  1. Daerah utara garis Saragosa adalah kekuasaan Portugis
  2. Daerah selatan garis Saragosa adalah kekuasaan Spanyol.
  3. Dengan adanya perjanjian tersebut, Spanyol harus kembali ke Filipina dan melepaskan Kerajaan Tidore.

Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis ingin menguasai Sumatera dengan ladang lada terbesar. Namun, Kerajaan Aceh berhasil menggagalkan.

Di Pulau Jawa, Portugis mendapat sambutan baik di Pasuruan dan Blambangan. Di kawasan lainnya, Portugis hanya berhasil menetap di Timor.

Bangsa Spanyol

Kedatangan Spanyol ke Indonesia hampir sama dengan Portugis, yaitu mencari kekayaan, daerah jajahan, dan menyebarkan agama Nasrani.

Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan

Pada 8 November 1521, kapal dagang Spanyol tiba di Maluku setelah melewati Filipina, Kalimantan Utara, dan Tidore.

Di Tidore, Spanyol disambut baik. Hal ini karena Kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi di bidang perdagangan rempah-rempah dengan Kerajaan Ternate.

Sehingga Kesultanan Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah lebih dahulu bersekutu dengan Portugis.

Kedatangan Spanyol tentu mengganggu Portugis, karena akan terjadi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah dalam monopoli dunia. Sehingga terjadi konflik.

Portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas pada 1494. Isi perjanjian tersebut:

Membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara bangsa Spanyol dengan Prtugis. Wilayah Sebelah timur dimiliki Portugis sedangkan wilayah barat oleh Spanyol.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Inggris: Awal Berdirinya dan Para Pewaris Takhta

Namun Spanyol tetap teguh bahwa Maluku kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut Portugis melakukan perundingan di Saragosa pada 1529.

Perundingan itu membuahkan hasil Perjanjian Saragosa untuk memperjelas Perjanjian Tordesillas.

Bangsa Inggris

Perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai oleh penjajah F. Drake singgah di Ternate pada 1579.

Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada IEC.

Pada abad ke 18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta.

Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia.

Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raflles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.

Baca juga: Perjanjian Senjata Nuklir: Isi, Pelanggaran, dan Posisi Indonesia

Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut:

  1. Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta, India
  2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris.
  3. Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
  4. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.

Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

Bangsa Belanda

Tujuan Belanda datang ke Indonesia tentu sama dengan negara lainnya, yakni mencari kekayaan, monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan.

Selain itu, perang Belanda dengan Spanyol selama 80 tahun, membuat Belanda mencari daerah jajahan ke nusantara.

Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada 1596, pimpinan Cornelis de Houtman yang mendarat di Pelabuhan Banten.

Kedatangan Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena bersikap sombong dan kasar.

Kemudian pada 1598, Belanda datang lagi yang dipimpin oleh Jacob van Heck. Pada 20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Tujuan VOC adalah:

  • Menghilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda
  • Menyatukan tenaga untuk menghadapi persaingan bangsa Portugis dan pedagang lainnya di Indonesia.
  • Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, guna membiayai perang melawan Spanyol.

VOC juga menerapkan aturan paksa yang harus dilakukan Indonesia. Aturan tersebut yaitu:

  1. Monopoli dagang
  2. Pajak dibayar dengan hasil bumi
  3. Penjualan paksa hasil bumi kepada VOC
  4. Pelayaran Hongi
  5. Penebangan tanaman rempah milik rakyat
  6. Wajib menanam kopi di wilayah Priangan
  7. Wajib menyerahkan upeti hasil bumi kepada kepala daerah yang sudah melakukan kerja sama dengan VOC.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rabu, 13 Januari 2021 Oleh : riads

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Latar belakang kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia adalah jatuhnya konstantinopel, revolusi industri, dan runtuhnya kekaisaran Romawi. Selengkapnya akan dibahas di artikel ini.

Siapa yang tak kenal Indonesia. Negara yang kaya akan keindahan alam dan sumber dayanya.

Mari membuka peta dan meloncat ke abad 16 maka kita akan berjumpa dengan pelaut ulung dari Portugis yaitu Alfonso de Albuquerque yang mengenalkan Nusantara ke daratan Eropa. Nah di situlah awal mula kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia.

Tujuan Utama Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui betapa tersohornya Nusantara pada awal abad ke 16 dengan kekayaan rempah-rempahnya.

Kemudian nama Nusantara semakin tersohor setelah singgahnya bangsa Portugis di tanah Nusantara yang kemudian diikuti bangsa lain dari benua Eropa.

Jelaskan tentang visi misi bangsa kolonial di Indonesia 1 Gold

Awal mula tujuan Bangsa Barat melakukan pelayaran ke Indonesia adalah untuk mendapatkan rempah-rempah langsung dari sumbernya. Lama-kelamaan tujuan utama tersebut berkembang sesuai dengan keserakahan manusia.

Tujuan kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia adalah:

  1. Menguasai daerah penghasil rempah-rempah seperti Maluku serta memonopoli perdagangan
  2. Membangun basis militer
  3. Kolonialisme dan Imperialisme
  4. Ikut campur dalam urusan politik dan pemerintahan Indonesia
Jelaskan tentang visi misi bangsa kolonial di Indonesia 1 Gold

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Daya tarik Bangsa Barat terhadap Indonesia pada saat itu memunculkan ambisi yang menjadi latar belakangnya ke tanah Indonesia. Ambisi tersebut dikenal dengan konsep 3G yaitu:

  1. Gold (keinginan untuk memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya),
  2. Glory (ambisi memperoleh kejayaan), dan
  3. Gospel (keinginan untuk menyebarkan agama nasrani di Nusantara).

Adapun latar belakang kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia adalah:

1 Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan kekaisaran Turki Usmani Konstantinopel merupakan wilayah yang sempat menjadi gerbang masuknya rempah-rempah ke Eropa.

Jatuhnya Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Romawi ke tangan Turki Usmani mengakibatkan sulitnya akses rempah-rempah ke Eropa sehingga mereka mencari rempah-rempah langsung dari sumbernya.

2. Revolusi industri
Berkembangnya revolusi yang diawali dengan penemuan mesin uap dan teknologi baru di Eropa sangat memudahkan Bangsa Barat dalam mencapai tujuannya.

Penemuan-penemuan dalam bidang transportasi baik darat maupun laut tentu saja sangat memudahkan mereka dalam melakukan pelayaran dan perjalanan ke Indonesia.

3. Runtuhnya kekaisaran Romawi
Setelah runtuhnya kekaisaran Romawi pada tahun 476 M, bangsa Eropa ikut mengalami kemunduran yang dikenal dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) yang membuat bangsa tersebut kacau balau.

Bangsa Barat yang Datang ke Indonesia
Apakah Anda tahu ada lebih dari 1 bangsa yang (pernah) datang ke Indonesia? Setelah kedatangan bangsa Portugis, secara berangsur-angsur datang bangsa Spanyol, Belanda, dan Inggris.

a. Portugis
Pada tahun 1486 portugis melakukan ekspedisi pertamanya yang dipimpin oleh Bartholomeus Diaz namun terhenti dan tewas di pantai Barat Afrika. Kemudian ditunjuk Alfonso de Albuquerque untuk melanjutkan pelayaran hingga sampai ke Malaka pada tahun 1511 dan berhasil menjalin hubungan dagang di Maluku pada tahun 1512.

b. Spanyol
Spanyol sampai di Maluku pada tahun 1522 yang pada saat itu sedang dikuasai Portugis. Spanyol menjalin hubungan dagang dengan Tidore sehingga mengakibatkan pertempuran antara Portugis dan Spanyol yang diakhiri dengan perjanjian Saragosa

c. Belanda
Belanda pertama kali singgah di pelabuhan Banten pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman untuk melakukan perdagangan. Namun tujuan tersebut beralih menjadi untuk menguasai Nusantara dengan mendirikan serikat dagang Belanda atau dikenal dengan VOC pada tahun 1602.

d. Inggris
Sebelum sampai ke Indonesia, pedagang dari Inggris telah mendirikan kongsi dagangnya di India bernama East India Company (EIC) yang kemudian wilayahnya disebarluaskan hingga ke Indonesia pada tahun 1579.

Demikian beberapa penjelasan terkait tujuan, latar belakang, sampai Bangsa Barat yang datang ke Indonesia dengan berbagai maksud tertentu.

Sejarah Indonesia

Pembelajaran ke Satu, Rabu 13 Januari 2021

Materi : Latar belakang Bangsa Barat Datang Ke Indonesia

Semester 2

LK 1

  1. Di bawah ini ada 4 hal yang melatarbelakangi bangsa barat datang ke Indonesia
  2. Munculnya ambisi yang dikenal dengan 3G. jelaskan maksud dari 3G !
  1. Jatuhnya kota Konstatinopel ke tangan kekaisaran Turki Usmani, Jelaskan !
  2. Revolusi Industri, Jelaskan!
  3. Runtuhnya kekaisaran Romawi, Jelaskan !

Tugas dicatat dibuku Sejarah Indonesia dan dikumpulkan di akhir pembelajaran semsester 2

Sejarah Indonesia

Pembelajaran ke Dua, Rabu 20 Januari 2021

Materi : Sistem Tanam Paksa (Culture Stelsel)

Semester 2

LK 2

  1. Apa yang kamu ketahui tentang Sistem Tanam Paksa (Culture Stelsel) !
  2. Apa dampak dari adanya Sistem Tanam Paksa bagi kehidupan rakyat indonesia !

Referensi bisa dilihat dari internet, tugas dicatat dibuku Sejarah Indonesia kemudian difoto dan dikirim ke Google clasroom sesuai dengan kelasnya masing-masing, tugas dikumpulkan paling lambat hari minggu 24 januari 2021

Biasakan untuk langsung dikerjakan ya nak, biar tugas tidak menumpuk, bagi yang belum mengumpulkan tugas LK 1 segera ya, karena masih banyak yg belum.

Selamat Mengerjakan, Semangat Daring, dan tetap jaga kesehatan  …

Rabu, 17 Februari 2021

LK 5 Sejarah Indonesia

Rabu 24 Februari 2021

Sejarah Indonesia

Pembelajaran ke Enam , Rabu 24 Februari 2021

Kelas   : X (semua program keahlian )

Materi :  organisasi pergerakan nasional

Semester 2

Minggu yang lalu kalian sudah belajar apa itu oraganisasi pergerakan nasional, kali ini kita akan belajar macam macamnya. Organisasi pergerakan nasional jumlahnya lebih dari 10, namun kalian cukup mendeskripsikan 6 saja, dibawah ini silahkan kalian cari tau baik melalui internet maupun buku sejarah

LK 6

  1. Deskripsikan menurut pendapatmu macam macam organisasi pergerakan nasional dibawah ini :
  2. Budi Utomo
  3. Sarekat Dagang Islam
  4. Sarekat Islam
  5. Indische Partij
  6. Partai Komunis Indonesia
  7. Partai Nasional Indonesia

Tugas dicatat dibuku Sejarah Indonesia kemudian difoto dan dikirim ke Google clasroom sesuai dengan kelasnya masing-masing, tugas dikumpulkan paling lambat hari minggu 28 februari 2021

Biasakan untuk langsung dikerjakan ya nak, biar tugas tidak menumpuk, absensi kehadiran ibu ambil dari tugas yang dikumpulkan, bila mengumpulkan dianggap hadir bila tidak mengumpulkan maka sebaliknya. yang belum mengumpulkan tugas LK 1 sampai  LK 5 segera ya, karena masih banyak yg belum.

Selamat Mengerjakan, Semangat Daring, dan tetap jaga kesehatan  …

Sejarah Indonesia

Pembelajaran ke Tujuh, Rabu 3 Maret 2021

Materi : Sejarah BPUPKI

Semester 2

 Tahukah anda apa yang dimaksud dengan BPUPKI ?? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang BPUPKI secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

BPUPKI atau badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pihak jepang pada tanggal 29 april 1945. Badan ini dibentuk dengan alasan mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia supaya mau membantu bangsa jepang dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Badan ini diketuai oleh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat serta wakilnya yaitu Ichibangase Yoshio (orang jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Badan ini beranggotakan 67 orang. BPUPKI mempunyai tugas yakni mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang bersifat dengan aspek-aspek politik ekonomi, tata pemerintahan serta hal lain yang dibutuhkan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.

Tak lama kemudian BPUPKI pun dibubarkan dibentuk sebuah badan baru untuk menggantikan BPUPKI. Badan tersebut yakni PPKI atau Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) dengan jumlah anggota 21 orang dengan ketuanya yaitu Ir. Soekarno , wakilnya Drs. M. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo sebagai penasehat PPKI.

Anggota dari PPKI tersebut dipilih dengan mewakili berbagai etnis yang mewakili Indonesia diantaranya yakni : 12 orang asal jawa, 3 orang asal sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku dan terakhir 1 orang etnis Tionghoa.

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakaiatau dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepangpada tanggal 29 April 1945bertepatan dengan hari ulang tahun KaisarHirohito.

Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepangakan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningratdengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso.

Adapun Sejarah Pembentukan BPUPKI secara formil, termuat dalam Maklumat Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945, dilihat dari latar belakang dikeluarnya Maklumat No. 23 itu adalah karena kedudukan Facisme (kekuasaan) Jepang yang sudah sangat terancam.

Maka sebenarnya, kebijaksanaan Pemerintah Jepang dengan membentuk BPUPKI bukan merupakan kebaikan hati yang murni tetapi Jepang hanya ingin mementingkan dirinya sendiri, yaitu pertama; Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa kekuatannya dengan cara memikat hati rakyat Indonesia,dan yang kedua; untuk melaksanakan politik kolonialnya.

Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P.Soeroso, dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang Jepang).

Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai) dengan anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya pencerminan perwakilan etnis [1]terdiri berasal dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari maluku, 1 orang dari Tionghoa.

Pada tahun 1944 saipan jatuh ke tangan sekutu.dengan pasukan jepang di Papua Nugini Kepulauan Solomon,dan Kepulauan Marshall yang berhasil di pukul mundur oleh pasukan sekutu.Dalam situasi kritis tersebut,pada tanggal 1 maret 1945 Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan jepang di jawa, mengumumkan pembentukan badan penyelidik Usaha-usaha persiapan kemerdekan INDONESIA (Dokuritsu Junbi Cosakai) . pengangkatan pengurus ini di umumkan pada tanggal 29 april 1945 .

Dr.Radjiman Wediodiningrat diangkat sebagai (Kaico), sedangkan yang duduk sebagai ketua muda (fuku kico) pertama di jabat oleh seorang jepang , Shucokai cirebon yang bernama Icibangase . R .P .Suroso diangkat sebagai kepala sekertariat dengan di bantu oleh Toyohiti Masuda dan Mr. A. G.

Pringodigdo pada tanggal 28 mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian badan penyelidik Usaha-Usaha persiapan kemerdekaan bertempat di gedung Cuo sangi in, jalan pejambon (Sekarang GedungDepartemen Luar negri) ,jakarta.

Upacara peresmian itu dihadiri pula oleh dua pejabat jepang yaitu jendral Itagaki (panglima tentara ke tujuh yang bermarkas di singapura) dan letnan jendral nagano (panglima tentara Keenam belas yang baru ). Pada kesempatan itu di kibarkan bendera jepang ,Hinomaru oleh Mr.A.G. pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera merah putih oleh toyohiko Masuda.

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi atas janji tersebut maka dibentuklah suatu Badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dekoritsu Zyunbi Tioosakaiyang tugasnya menyelidiki segala sesuatu hal untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.

Pada hari itu juga di umumkan nama-nama ketua, wakil ketua serta sebagian para anggota

Ketua (kaicoo) : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat Ketua Muda (Fuku Kaicoo Tokubetsu Iin) : Hibangse Yosio (Orang Jepang)

Ketua Muda ( Fuku kaico): R.P. Soeroso ( Merangkap Kepala atau Zimokyoku Kucoo) Anggota 60 orang :

Disamping itu, pada tanggal 29 april 1945 jepang memperbolehkan berkibarnya bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.

Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad, lembaga DPR pada jaman kolonial Belanda.

Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema Dasar Negara. Sidang ini membahas dan merancang calon dasar Negara R.I. yang akan merdeka. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu :

  • 1. Peri Kebangsaan
  • 2. Peri Kemanusiaan
  • 3. Peri Ketuhanan
  • 4. Peri Kerakyatan
  • 5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)

Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas : 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan lahir batin 4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila, yaitu : 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang Maha Esa

Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu : 1. Sosionasionalisme 2. Sosiodemokrasi

3. Ketuhanan dan Kebudayaan

Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila diperas kembali disebutnya sebagai Ekasila yaitu merupakan sila gotong royong merupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam satu-kesatuan.

Selanjutnya lima asas tersebut kini dikenal dengan istilahPancasila, namun konsep bersikaf kesatuan tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta redaksi yang sedikit berbeda. Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Setelah berakhir masa sidang BPUPKI yang pertama, belum nampak hasil kesepakatan Dasar Negara Indonesia. Maka dibentuk panitia delapan (panitia kecil) yang tugasnya untuk memeriksa usul-usul yang masuk untuk ditampung dan dilaporkan pada sidang BPUPKI yang kedua. Beranggotakan 8 orang :

1. Ir. Soekarno (ketua merangkap anggota) 2. Ki Bagoes Hadikoesoemo 3. Kyai haji wachid hasyim 4. Mr. Muhammad yamin 5. M. soetardjo kartohadikoesoemo 6. Mr. A.A. maramis 7. R. Oto iskandar dinata

8. Drs. Mohammad hatta

  1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia Merdeka.
  2. Supaya hukum dasar yang akan dirancangkan itu diberi semacam preambule (Mukaddimah).
  3. Menerima anjuran Ir. Soekarno supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujudnya suatu hukum dasar.
  4. Membentuk satu panitia kecil penyelidik usu-usul/perumusan dasar negara yang dituangkan dalam mukaddimah hukum dasar.

Segera selesai sidang Panitia Kecil, dibentuk Panitia Sembilan sebagai penyidik usul-usul/perumus Dasar Negara yang dituangkan dalam Mukaddimah Hukum Dasar yang beranggotakan 9 orang yang besidang di kediaman Ir. Soekarno,di Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.

  1. Ir. Soekarno (ketua merangkap anggota)
  2. Drs. Mohammad hatta
  3. Mr. A.A. maramis
  4. Kyai haji wachid hasyim
  5. Abdul kahar muzakir
  6. Abikusno tjokrosujoso
  7. H. Agus salim
  8. Mr. Achmad soebardjo
  9. Mr. Muhammad yamin

Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan:

a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kendati sudah diumumkan sebelumnya, pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai alias BPUPKI baru diresmikan pada 29 April 1945, sedangkan pelantikan para anggotanya dilakukan hampir sebulan kemudian, 28 Mei 1945.

Secara garis besar, BPUPKI dibentuk untuk “menyelidiki hal-hal yang penting sekaligus menyusun rencana mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia,” demikian seperti yang termaktub dalam Maklumat Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer merangkap Kepala Staf) Nomor 23.

Maklumat yang sama memaparkan tugas BPUPKI: mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).

Pengaruh Jepang dalam mengiringi kinerja BPUKI masih cukup kuat, termasuk pada komposisi keanggotaannya yang terdiri dari seorang kaico (ketua), 2 orang fuku kaico (ketua muda), dan 59 orang iin atau anggota (R.M. A.B. Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, 2004:10).

Radjiman Wediodiningrat ditunjuk sebagai kaico. Ia adalah tokoh yang dituakan, priyayi Jawa berpengaruh sekaligus sosok penting yang turut menggagas Boedi Oetomo pada 1908. Sedangkan sebagai ketua muda adalah Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio (wakil Jepang).

Ke-59 anggota BPUPKI didominasi orang Indonesia, termasuk 4 orang dari golongan Cina, 1 orang golongan Arab, dan 1 peranakan Belanda. Selain itu, ada pula tokubetu iin (anggota kehormatan), terdiri 8 orang Jepang. Mereka berhak menghadiri sidang tapi tidak punya hak suara (Marwati Djoened Poesponegoro & Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, 1984:67).

Dalam suatu perkumpulan, organisasi, badan atau LSM membutuhkan anggota supaya suatu badan tersebut bisa berjalan dengan baik. BPUPKI mempunyai jumlah anggota sebanyak 67 orang. Beberapa diantarnya yaitu sebagai berikut :

  • K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (ketua)
  • R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
  • Ichibangse Yoshio (Wakil Ketua), orang jepang
  • Ir. Soekarno
  • Drs. Moh. Hatta
  • Mr. Muhammad Yamin
  • Prof. Dr. Mr. Soepomo
  • KH. Wachid Hasyim
  • Abdoel Kahar Muzakir
  • Mr. A.A. Maramis
  • Abikoesno Tjokrosoejo
  • H. Agoes Salim
  • Mr. Achmad Soebardjo
  • Prof. Dr. P.A.A. Hoesein Djajadiningrat
  • Ki Bagoes Hadikusumo
  • A.R. Baswedan
  • Soekiman
  • Abdoel Kaffar
  • R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
  • K.H. Ahmad Sanusi
  • K.H. Abdul Salim
  • Liem Koen Hian
  • Tang Eng Hoa
  • Oey Tiang Tjoe
  • Oey Tjong Hauw
  • Yap Tjwan Bing.

Tugas Utama BPUPKI

Tugas utama BPUPKI yaitu untuk mempelajari serta menyelidiki hal hal penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang menyangkut pembentukan Negara Indonesia.

Tugas BPUPKI Berdasarkan Sidang

  • Bertugas membahas mengenai Dasar Negara
  • Sesudah sidang pertama, BPUPKI membentuk reses selama satu bulan
  • Bertugas membentuk Panitia Kecil (panitia delapan) Yang bertugas menampung saran-saran dan konsepsi dari para anggota
  • Bertugas untuk membantu panita sembilan bersama panita kecil
  • Panita sembilan menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta
  • Bertujuan untuk menarik simpati rakyat indonesia supaya membantu jepang dalam perang melawan sekutu dengan cara memberikan janji kemerdekaan kepada indonesia, melaksanakan politik kolonialnya didirikan pada tanggal 1 maret 1945.
  • Bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal penting berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka atau mempersiapkan hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.

Sidang pertama BPUPKI diadakan di sebuah gedung yakni gedung Chuo Sang In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan gedung Pancasila. Rapat pertama dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan dimulai pada keesokan harinya yakni pada tanggal 29 Mei 1945 yang bertemakan Dasar Negara. Lalu pada sidang pertama ini ada 3 orang yang memberikan pendapat mengenai Dasar Negara,  Mereka yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengemukakan lima asas dari dasar Negara, yaitu sebagai berikut:

  • Peri Kebangsaan
  • Peri Kemanusiaan
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan
  • Kesejahteraan Rakyat

Dua hari kemudian, Prof. Dr.Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengajukan Dasar Negara Indonesia yaitu sebagai berikut:

  • Persatuan
  • Mufakat dan Demokrasi
  • Keadilan Sosial
  • Kekeluargaan
  • Musyawarah

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno pun mengajukan lima asas Negara yang sekarang kita kenal dengan nama Pancasila.

  • Kebangsaan Indonesia
  • Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan Yang Maha Esa

Menurut Ir. Soekarno, kelima asas tersebut masih bisa diperas menjadi Ekasila atau Trisila. Selanjutnya Lima Asas tersebut disebut dengan Pancasila dengan urutan yang berbeda. Lalu, pada pembentukan sila tersebut menjadi perdebatan diantara peserta yang menghadiri siding BPUPKI. Perdebatan ini membahas penetapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Sidang pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 Juni 1945 dan belum menghasilkan suatu keputusan apapun akhir dari Dasar Negara Indonesia Merdeka hingga diadakan masa reses selama 1 bulan.

Pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang dan disebut dengan panitia Sembilan. Anggota dari panitia Sembilan yaitu:

  1. Ir. Soekarno
  2. Drs. Moch. Hatta
  3. Mr. Achmad Soebardjo
  4. Mr. Muhammad Yamin
  5. KH. Wachid Hasyim
  6. Abdul Kahar Muzakir
  7. Abikoesno Tjokrosoejoso
  8. H. Agus Salim
  9. Mr. A.A. Maramis

Seudah dilakukannya musyawarah dengan Panitia Sembilan, menghasilkan suatu rumusan yang mendeskripsikan maksud dan tujuan dari pembentukan Negara Indonesia Merdeka. Oleh Mr. Muhammad Yamin, rumusan tersebut dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Rumusan tersebut yaitu sebagai berikut :

  • Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada rapat kedua dari BPUPKI berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945 dengan topic bahasan yakni bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan Negara, pendidikan serta pengajaran.

Pada rapat kedua ini dibentuk panitia yang berjumlah 19 orang yang membahas rancangan undang-undang dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno sendiri sobat. Tak lupa pula dibentuk Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta.

Berdasarkan hasil pemungutan suara, wilayah Indonesia Merdeka sudah ditentukan. Wilayah tersbut mencakup wilayah Hindia Belanda dulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis serta pulau-pulau disekitarnya.

Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil yang beranggota 7 orang, yaitu:

  1. Prf. Dr. Mr. Soepomo
  2. Mr. Wongsonegoro
  3. Mr. Achmad Soebardjo
  4. Mr. A.A. Maramis
  5. Mr. R.P. Singgih
  6. H. Agus Salim
  7. Dr. Soekiman

Persidangan Kedua BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945, dalam rangka menerima laporan Panitia Perancang UUD , Ir. Soekarno melaporkan tiga hasil, yaitu sebagai berikut :

  • Pernyataan Indonesia Merdeka
  • Pembukaan UUD
  • Batang Tubuh dari UUD

Sejarah Indonesia

Pembelajaran ke Tujuh , Rabu 3 Maret 2021

Kelas   : X (semua program keahlian )

Materi :  Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI )

Semester 2

Ada banyak peristiwa yang terjadi dalam BPUPKI, untuk lebih tahu secara jelas mari kita menjawab LK 7 dibawah ini

LK 7

  1. Jelaskan sejarah dari BPUPKI !
  2. Sebutkan anggota dari BPUPKI
  3. Apa tugas utama BPUPKI ?
  4. Apa tujuan dari BPUPKI ?
  5. Sebutkan hasil sidang pertama BPUPKI
  6. Sebutkan hasil sidang kedua BPUPKI

Tugas dicatat dibuku Sejarah Indonesia kemudian difoto dan dikirim ke Google clasroom sesuai dengan kelasnya masing-masing, tugas dikumpulkan paling lambat hari minggu 7 maret 2021

Biasakan untuk langsung dikerjakan ya nak, biar tugas tidak menumpuk, absensi kehadiran ibu ambil dari tugas yang dikumpulkan, bila mengumpulkan dianggap hadir bila tidak mengumpulkan maka sebaliknya. yang belum mengumpulkan tugas LK 1 sampai  LK 6 segera ya, karena masih banyak yg belum.

Selamat Mengerjakan, Semangat Daring, dan tetap jaga kesehatan  …

Rabu, 10 Maret 2021

Assalamu’alaikum wr.wb.

untuk hari ini mengerjakan semua tugas sejarah indonesia dan mengirimkan ke google clasroom . Terimakasih

(Telah dilihat: 227,089 kali)