Jelaskan tata cara bermusyawarah yang benar menurut ajaran islam

Di pesantren Darunnajah Cipining terdapat berbagai macam musyawarah; musyawarah mingguan yang wajib diikuti oleh seluruh guru dan administratur pesantren diadakan pada Jum’at siang, musyawarah biro-biro (keuangan, pendidikan, pengasuhan, da’wah dan humas, pengkaderan, pramuka dan pengemangan potensi santri, informasi teknologi) diadakan setiap seminggu sekali sesuai dengan jadwal masing-masing, musyawarah organisasi santri (OSDC, OSTAQ, OSADC, OSIDC, OSAD, KOORDINATOR PRAMUKA dll), juga ada musyawarah kamar yang dilaksanakan pada malam sabtu.

Berikut ini adalah adab dan tata-cara musyawarah kamar yang dipimpin oleh para wali kamar sebagai penghubung fihak pesantren dan wali santri;

  • Niatkanlah musyawarah dalam rangka taat kepada perintah Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
  • Jagalah keikhlasan dan kebenaran niat tersebut sebelum, sepanjang dan sesudah musyawarah.
  • Mulailah musyawarah dengan ummul kitab dan do’a ilham;
  • للهمّ ألهمنا مراشد أمورنا و أعذنا من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا
  • Setelah do’a pembukaan, hendaknya dilanjutkan dengan mudzakarah adab-adab, maksud dan tujuan musyawarah;

ü    Musyawarah artinya berkumpul, berfikir, dan mentaati putusan bersama. Duduklah dalam musyawarah dengan tawajuh, jangan memotong, meremehkan atau menertawakan usulan orang lain. Nasehat Rasululloh SAW. kepada Abu Bakar RA: ” Anggaplah diri kita hina dalam setiap ajuan usul, jangan memaksakan usul, jangan bicarakan usul keburukan dibelakangnya. Bertambah takutlah kepada Alloh bila usul diterima(bisa jadi mendatangkan keburukan), sebaliknya jika usul tidak diterima boleh senang. Harus banyak bersyukur sepanjang musyawarah. jangan ada maksud-maksud lain dalam pengajuan usul. kemukakan usul semata-mata untuk kepentingan diin(AGAMA). Dengan adab-adab inilah, maka Alloh akan menjadikan musyawarah sebagai asbab tarbiyah kita.

ü    Syaitan selalu berusaha menggoda manusia. Begitu pula dengan musyawarah, syaitan menggoda agar kita memasukan usulan dengan paksa. syaitan menggoda agar kita memandang hina usulan orang lain, syaitan berusaha agar kita tidak bisa ihklas menerima putusan musyawarah.

ü    Maksud musyawarah ialah agar kita yakin apja-apa yang Alloh janjikan, Alloh akan tunaikan melalui keberkahan musyawatrah.

ü    Jangan menyimpan prasangka dalam musyawarah, semua harus dibentangkan dan diajukan.

ü    Ada tiga macam orang yang tidak akan membawa kebaikan dalam musyawarah;

  • Orang yang menyusah-nyusahkan usulan
  • Orang yang menekan usulan
  • Orang yang menolak usulan orang lain dengan cara keras, hingga orang lain takut  memberikan usul
  • Musyawarah dipimpin oleh wali kamar atau ketua kamar atau yang ditunjuk sebagai baddal oleh wali kamar. Juga perlu ditunjuk petugas penulis hasil musyawarah / notulen.
  • Musyawarah kamar diikuti oleh seluruh anggota kamar yang tidak mempunyai udzur syar’i.
  • Duduklah berhalaqah melingkar dengan rapat-rapat agar hati menjadi satu dan tidak terpecah-belah, juga agar semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendengarkan penjelasan amir musyawarah dan keputusan/mufakat musyawarah.
  • Diantara hal-hal yang perlu dimusyawarahkan dalam musyawarah kamar:

ü    Absensi anggota kamar; santri yang hadir, izin, sakit, pulang, kabur, mudhif.

ü    Pelaksanaan dan peningkatan ibadah; sholat berjama’ah, sholat Dhuha, qiyamullail, sholat-sholat sunnah lainnya, shoum senin-kamis, shoum ayyamul baidh, dan lain sebagainya.

ü    Pelaksanaan dan peningkatan belajar formal di kelas; merapikan alat-alat belajar di sore/malam hari, disiplin on time masuk kelas dan tashrikh bagi yang udzur syar’i.

ü    Pelaksanaan dan peningkatan qira’atul qur’an; qabla wa ba’da adzan, qabla maghrib, ba’da ashar dan ba’da shubuh (senin dan kamis) bagi progam peningkatan  khusus. Tasmi’ dan takrir hafalan.

ü    Pelaksanaan dan peningkatan kebersihan kamar; piket harian, kebersihan umum, alat-alat kebersihan, berapa kali menjadi kamar terbersih atau terkotor ?.

ü    Penyelesaian sangsi dan surat pernyataan bagi anggota kamar yang melanggar disipilin dan sunah ma’had.

ü    Targhib pentingnya hidup hemat dan tidak boros; wajib menabung di Tabungan Amanat Santri (TAS), tidak memegang uang cash melebihi 10.000.

ü    Targhib pentingnya kemampuan bahasa Arab dan Inggris bagi seorang muslim modern.

ü    Targhib birrul walidain; selalu mendo’akan dan meminta ridho kedua orang tua.

ü    Targhib secara umum (sesuai prioritas dan kebutuhan).

  • Akhirilah dengan hamdallah dan do’a kaffaratul majlis;
  • سبحانك اللهمّ وبحمدك أشهد أن لا إله إلاّ أنت أستغفرك و أتوب إليك
  • Setelah ditutup dengan salam, semua peserta musyawarah agar saling berjabat-tangan agar hilang rasa iri dengki dan berguguran dosa-dosa.

Darunnajah, Jum’at, 11 Jumadal Ula 1432 H / 15 April 2011 M (WARDAN/Mr. MIM)

Reporter : Ahmad Baiquni

Melibatkan orang dekat dapat menjadi bahan untuk mengambil keputusan.

Dream - Dalam menjalani kehidupan, seseorang akan menemui saat-saat yang krusial. Momen tersebut mendorong seseorang untuk mengambil keputusan.

Seringkali kita mendengar saran untuk bermusyawarah sebelum mengambil keputusan. Salah satu pertimbangannya, momen yang akan terjadi sangat berarti dalam hidup kita.

Nama 25 Nabi dan Rasul Secara Berurutan Beserta Mukjizatnya, Sarat Hikmah dan Jadi Teladan Umat Islam

Bahkan, momen tersebut juga berarti bagi keluarga besar. Sehingga mereka tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk karena keputusan yang keliru.

Dalam Islam juga sangat dianjurkan untuk bermusyawarah sebelum mengambil keputusan penting. Bila perlu, dianjurkan melaksanakan sholat istikharah.

Dikutip dari NU Online, Allamah Sayyid Abdullah Al Haddad memberikan penjelasan mengenai hal ini dalam kitabnya Risalatul Mu'awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah.

" Setiap kali engkau bermaksud memulai urusan penting seperti bepergian jauh, menikah, dan sebagainya, hendaknya engkau bermusyawarah atau berdiskusi dengan saudara-saudara atau teman-teman yang engkau percaya terhadap kearifan dan amanahnya. Jika sarannya memperoleh sambutan dalam hatimu, lakukanlah sholat sunah dua rakaat dengan istikharah. Setelah itu bacalah doa istikharah yang masyhur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak akan gagal siapapun yang melakukan istikharah dan tidak akan menyesal siapa saja yang suka bermusyawarah'."

Jelaskan tata cara bermusyawarah yang benar menurut ajaran islam
Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

ilustrasi tata cara musyawarah agar berjalan dengan lancar, sumber gambar: https://www.unsplash.com/

Mengutip jurnal berjudul Kedudukan Musyawarah dan Demokrasi di Indonesia oleh Muhammad Hanafi (2013), musyawarah merupakan suatu kegiatan yang mencakup pemberian pendapat sekaligus pertukaran pendapat. Tata cara musyawarah agar berjalan dengan lancar perlu dipatuhi oleh setiap individu atau kelompok yang terlibat dalam permusyawarahan.

Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan Negara yang bangsanya terlahir lebih dulu, sedangkan negaranya terlahir setelahnya. Sejak dahulu, bangsa Indonesia sudah mengenal prinsip hidup demokrasi yang salah satunya diwujudkan dalam bermusyawarah.

Musyawarah sebagai Budaya Bangsa Indonesia

Musyawarah mufakat juga termasuk landasan dalam pelaksaaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini karena musyawarah juga terdapat dalam Pancasila sila ke-4 yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.

Perlu diketahui bahwa ruang lingkup musyawarah sangat luas dan tidak hanya terbatas pada pemilihan calon pemimpin atau kegiatan formalitas lainnya. Lebih dari itu, musyawarah juga dapat dilakukan untuk memecahkan persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan kemaslahatan bersama.

Dengan melanggengkan budaya musyawarah, maka secara tidak langsung kita juga telah menjunjung budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Tata Cara Musyawarah agar Berjalan dengan Lancar

ilustrasi tata cara musyawarah agar berjalan dengan lancar, sumber gambar: https://www.pexels.com/

Dalam melakukan musyawarah, ada beberapa tata cara yang perlu dilakukan agar berjalan tertib dan lancar. Tata cara musyawarah agar berjalan dengan lancar yaitu sebagai berikut:

  • Meminta izin atau mengangkat tangan sebelum mengutarakan pendapat.

  • Berbicara dengan sopan dan tidak mengedepankan emosi agar tidak ada pihak yang tersinggung.

  • Berbicara dengan jelas agar setiap orang yang mendengarnya dapat memahami apa yang dimaksudkan.

  • Memberikan kesempatan kepada setiap anggota musyawarah untuk menyampaikan pendapatnya.

  • Saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

  • Tidak memaksakan kehendak pribadi pada kesepakatan musyawarah.

  • Mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan semua pihak demi kebaikan bersama.

  • Mengambil keputusan secara adil, bijak, dan tidak memihak pihak atau golongan tertentu

  • Menerima keputusan dengan bijaksana dan hati yang besar.

Itulah tata cara musyawarah agar berjalan dengan lancar dan tertib. Cara di atas dapat diterapkan saat melakukan musyawarah di berbagai tempat, baik dalam lingkup sekolah, kampus, maupun di lingkungan kerja. Dengan begitu, maka demokrasi dapat ditegakkan tanpa adanya ancaman dari pihak manapun.