Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah

1. Terjadinya pertentangan agama Islam dengan agama Katholik di Maluku disebabkan oleh ....a. Orang-orang Belandab. Orang-orang Spanyolc. Orang-orang Jepangd. Orang-orang Portugis

2. Timbulnya masalah-masalah sosial yang sangat besar dalam kehidupan rakyat setelah kompeni Belanda masuk ke Maluku karena ....a. Karena semua orang yang telah memeluk agama Protestan harus berganti agama menjadi agama Katholikb. Karena semua orang yang telah memeluk agama Katholik harus berganti agama menjadi agama Protestanc. Karena semua orang yang telah memeluk agama Protestan harus berganti agaman menjadi agama Islam

d. Karena adanya tokoh yang menentang usaha Kristenisasi yang dilakukan oleh Portugis

3. Benteng yang dibangun oleh Portugis di Maluku ...a. Benteng Duurstedeb. Benteng Belgicac. Benteng Sau Paulod. Benteng New Victoria

4. Peristiwa penangkapan Pata Alam disebut dengan peristiwa ...a. Revolusi Tidoreb. Perjanjian Seragosac. Revolusi Ternated. Perlawanan Pattimura

5. Missionaris yang menyebarkan agama Katolik adalah ...a. Matteo Riccib. Fransiscus Xaveriusc. Ludwig Ingwer Nommensend. Sebastian Qanckaarts

6. Berikut adalah kebijakan-kebijakan yang dilakukan di Maluku, kecuali ...a. Sistem penyerahan wajib sebagian hasil bumi (rempah-rempah) b. Hak ekstirpasic. Mengadakan pelayaran Hongi (patroli laut)d. Mengawasi pelaksanaan perdagangan gelap di seluruh Maluku.

7. Kedatangan bangsa Portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk ....a. Menjalin perdagangan dan mendapatkan rempah-rempahb. Menjalin perdagangan dan mendirikan persekutuan dagangc. Menyebarkan agama Protestan kepada penduduk Malukud. Menanamkan semua bidang kehidupan di Maluku

8. Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah ....a. Sultan Zainal Abidinb. Sultan Baabullahc. Sultan Sairund. Uli Lima

9. Bangsa Barat yang pertama kali datang dan bersekutu dengan Ternate adalah ...a. Portugisb. Belandac. Gujaratd. Jepang

10. Kerajaan Ternate mengalami masa keemasan saat kepemimpinan ...a. Sultan Nukub. Sultan Zainal Abidinc. Sultan Sarajati

d. Sultan Baabullah

Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah

Kunci Jawaban:

1. d. Orang-orang Portugis2. b. Karena semua orang yang telah memeluk agama Katholik harus berganti agama menjadi agama Protestan3. c. Benteng Sau Paulo4. a. Revolusi Tidore5. b. Fransiscus Xaverius6. d. Mengawasi pelaksanaan perdagangan gelap di seluruh Maluku.7. a. Menjalin perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah8. c. Sultan Sairun

9. a. Portugis
10. d. Sultan Baabullah

Newer Posts Older Posts


Page 2

10 soal TTS Tentang Museum​

apakah benar pada saat zaman kegelapan di dunia barat, orang orang islam sedang mengembangkan ilmu** dengan sangat pesat?

berbagai kehebatan dan keistimewaan kitab suci Al Quran seharusnya tidak membuat kita berhenti pada kekaguman semata namun harus dibarengi dengan menj … adikan A.bahan bantah bantahan dengan agama lainB.dasar kesombongan dalam beragama C.pedoman utama dalam menjalani kehidupan D.dasar kebanggaan dalam beribadah ​

jelaskan menurut pengertian anda pemberhentian pns karena mencalonkan diri dan menjadi pengurus partai politik​

IPS ilmu pengetahuan sejarah

Persengketan yang berpanjangan tidak membawa keuntungan kepada mana-mana pihak. Malah membawa musibah kepada pihak yang terlibat berdasarkan senario d … i Perak dan Selangor, berikan pandangan anda tentang pernyataan tersebut.​

Kemajuan dan kemakmuran negeri johor telah berjaya menghalang usaha campur tangan british di johor sehingga tahun 1914. Huraikan faktor-faktor yang me … mbawa kepada kemajuan dan kemakmuran negeri Johor pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 ​

Mengapa Vasco dan gema dipanggil raja inggris...​

Bagaimana perkembangan alat pertanian berkaitan dengan manusia ruang dan waktu dalam sejarah​

ngobrol yuk! aku belum puas atas jawaban orang orang pada pertanyaan “Mengapa Amerika begitu khawatir ketika Indonesia mendekat pada Uni Soviet”. Sela … in jawaban “Amerika khawatir apabila Indonesia menjadi negara komunis terbesar se Asia Tenggara dan berpotensi mengancam Amerika” mungkin dari kalian ada jawaban lain?

Sultan Khairun Jamil atau Sultan Hairun adalah Sultan Ternate ke-23, bertakhta selama 1534-1570. Ia merupakan ayah dari Sultan Baabullah yang pada akhirnya menjadi raja pula setelah sultan khaerun meninggal. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin arif, tegas, pemberani dan muslim yang taat serta toleran. Tumbuh dalam masa penuh gejolak dan menyaksikan tindak-tanduk keji Portugis terhadap rakyat dan saudara-saudaranya membuatnya sangat membenci bangsa Eropa yang satu ini.

Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah
KhairunSultan Ternate ke-23

Khairun Jamil Pada Benteng Kastela

Sultan TernateBerkuasa1534–1570PendahuluTabarijiPenerusBaabullah

Lahir?
Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah
Kesultanan TernateWafat28 Februari 1570
Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah
/
Tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku adalah
Kesultanan Ternate / Masa Kekuasaan Portugis di Ternate
Nama takhta
Sultan Khairun Jamil
AyahTabarijiAgamaIslam

Pada masa awal pemerintahannya pengaruh Portugis telah kuat merasuk dalam sendi-sendi kesultanan, dikarenakan Portugis telah diberi kedudukan dan hak istimewa sebagai mitra dan penasihat kesultanan. Lambat laun kekuasaan dan pengaruh mereka semakin besar hingga tak jarang mereka turut campur dalam urusan kesultanan. Ternate pun tak ubahnya boneka Portugis. Sultan manapun yang dianggap menentang kehendak Portugis, difitnah kemudian dibunuh atau diasingkan ke negeri yang jauh.

Sultan Khaerun naik tahta menggantikan saudara tirinya Sultan Tabariji (periode 1533-1534) yang diasingkan Portugis ke Goa-India. Sebelumnya Portugis juga turut andil dalam perebutan kekuasaan di Ternate yang mengakibatkan kematian Sultan Dayalu/Hidayatullah (periode 1522-1529) dan Sultan Abu Hayat II (periode 1529-1532) dua saudara tiri Khairun yang lain.

Sultan Khaerun menaiki tahta dalam usia belia sehingga oleh Portugis dipandang remeh sebagai "bocah" yang mudah dikendalikan namun kemudian ternyata anggapan itu salah besar. Sementara itu di Goa-India selama dalam tahanan mantan Sultan Tabariji ditekan oleh Portugis untuk menyerahkan sejumlah daerahnya termasuk Ambon, Buru dan Seram kepada Portugis dengan imbalan hak-hak dan kedudukannya akan dikembalikan. Tabariji akhirnya menyetujui dan hendak dipulangkan dan dipulihkan sebagai Sultan Ternate. Kejadian ini kontan membuat berang rakyat Ternate dan Sultan Khairun dengan tegas menolak perjanjian berat sebelah itu. Beruntung bagi Sultan Khairun karena Tabariji meninggal dalam perjalanan pulang ke Ternate sehingga perjanjiannya dengan Portugis dengan begitu menjadi absurd dan Ternate terhindar dari ancaman perang saudara.

Walaupun membenci Portugis dan menyadari kekurang ajaran mereka, Sultan Khairun tidak semerta-merta memutuskan hubungan dengan Portugis karena menyadari kedudukan Portugis di Maluku ketika itu sangat kokoh dan lagi pengaruh Portugis dalam istana sudah sedemikian kuat sehingga perlu baginya untuk tetap mengadakan hubungan dengan mereka sembari memperkuat dirinya sendiri. Untuk itu Sultan pun giat mencari dukungan dari luar. Melalui Aceh sebagai perantara Sultan pun kemudian menjalin hubungan dengan kekaisaran Turki Usmani musuh Portugis di Eropa darimana ia memperoleh persenjataan, meriam-meriam dan cendekiawan yang didatangkan ke Ternate.

Tahun 1546 datang seorang misionaris terkenal, Santo Fransiskus Xaverius ke Ternate. Sultan kemudian memberi izin untuk kegiatan misionaris di Maluku dengan syarat kegiatan misionaris hanya ditujukan bagi rakyat Ternate yang masih menganut animisme, apapun tindakan untuk memengaruhi orang islam beralih agama dilarang. Namun belakangan peraturan itu dilanggar. Portugis menggunakan kegiatan misionaris sebagai tameng dalam upayanya merongrong Ternate, sejumlah kerajaan kecil yang telah dikristenkan dihasut untuk menentang Ternate, rakyat kerajaan-kerajaan kecil itu yang muslim dipaksa beralih agama. Tindak-tanduk Portugis ini menimbulkan kemarahan Sultan Khairun yang akhirnya secara terang-terangan mengumumkan perang terhadap Portugis. satu persatu kerajaan-kerajaan kecil yang memberontak ditundukan disamping itu Sultan Khairun juga mengirimkan sejumlah armada lautnya untuk membantu Demak dan Aceh menggempur Portugis di Malaka. Benteng tempat kedudukan Gubernur Portugis di Ternate dikepung, sedang kedudukan Portugis di daerah lain diserang. Sultan Khairun sengaja menahan diri untuk tidak memberangus pusat Portugis Maluku di Ternate dengan harapan mereka akan menyadari kekeliruannya dan memohon damai.

Tahun 1558 sementara Benteng Portugis di Ternate dikepung, Sultan Khairun menunjuk puteranya pangeran Laulata sebagai Salahakan (Gubernur) Ambon dan bertugas memukul kedudukan Portugis di Maluku selatan serta menaklukan banyak daerah baru untuk Ternate. Raja Muda Portugis di Goa kemudian mengirim armada besar ke Ambon dibawah pimpinan Henrique De Sa untuk memukul mundur pasukan Ternate, dan untuk beberapa lama upaya mereka berhasil sebelum Sultan Khairun kembali mengirim ekspedisi ke Ambon dan dengan bantuan orang-orang Jawa dan muslim Hitu kekuatan Portugis di Maluku selatan berhasil diberangus tahun 1567.

Kesultanan Ternate dan pasukan Portugis mengadakan perjanjian damai pada tanggal 27 Februari 1570. Perjanjian ini diadakan setelah terjadi peperangan yang dimenangkan secara bergantian oleh kedua pihak. Pihak Protugis ini diwakili oleh Lopez de Mesquita sebagai Gubernur Portugis di Maluku. Sementara pihak Kesultanan Ternate diwakili oleh Sultan Khairun. Lopez de Mesquita akan menyatakan sumpah perdamaiannya dengan melakukan misa. Sedangkan Sultan Khairun akan bersumpah menggunakan Al-Qur'an.[1] Perjanjian ini membahas tentang penghapusan hak-hak istimewa Portugis menyangkut monopoli perdagangan rempah-rempah, tetapi tetap diperbolehkan untuk berdagang dan bersaing dengan pedagang nusantara serta pedagang asing lainnya secara bebas.[butuh rujukan]

Sultan Khairun dikenal sangat toleran. Rakyat Ternate yang telah memeluk Kristen dibiarkan menjalankan ibadahnya secara bebas, pusat-pusat kegiatan misionaris serta pembangunan gereja-gereja kembali diperbolehkan dibuka di Maluku. Namun suasana damai ini diam-diam dimanfaatkan Portugis untuk menyusun kembali kekuatan. Pada tahun 1569 Portugis membangun kembali benteng mereka di Ambon dan menyusun kekuatan menunggu waktu untuk bangkit kembali. Tokoh sentral dalam perlawanan terhadap Portugis di Maluku adalah Sultan Khairun dan ini disadari betul oleh mereka, untuk menguasai Maluku tokoh ini harus dilenyapkan. Maka dengan tipu muslihat Gubernur Lopez de Mesquita mengundang sang Sultan untuk berkunjung ke Bentengnya. Tanggal 25 Februari 1570 Sultan Khairun memenuhi undangan itu, percaya akan niat baik Portugis sang Sultan datang dengan hanya ditemani segelintir pengawal, tak disangka dia dibokong dan dibunuh beserta pengawalnya atas perintah sang Gubernur. Gubernur De Mesquita berharap dengan matinya Sultan Khairun, rakyat Maluku akan patah semangat dan tercerai berai namun tak menyangka sama sekali perbuatannya ini justru akan membawa kehancuran bagi Portugis di Maluku.[butuh rujukan]

Kematian Sultan Khairun membuat kebencian rakyat Maluku terhadap Portugis semakin menjadi-jadi. Putera Sultan Khairun Kaicil (pangeran) Baab dinobatkan sebagai Sultan Ternate berikutnya. Sultan Baabullah (periode 1570-1583) ternyata lebih hebat lagi dari ayahnya. Dia memimpin segenap rakyat Maluku menentang Portugis dalam peperangan selama 5 tahun berikutnya dan berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575.[butuh rujukan]

Didahului oleh:
Tabariji
Sultan Ternate
1534-1570
Diteruskan oleh:
Baabullah
  1. ^ Pattikayhatu, J. H., dkk. (1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku (PDF). Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 17.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • M. Adnan Amal, "Maluku Utara, Perjalanan Sejarah 1250 - 1800 Jilid I", Universitas Khairun Ternate 2002.
  • Willard A. Hanna & Des Alwi, "Ternate dan Tidore, Masa Lalu Penuh Gejolak", Pustaka Sinar Harapan Jakarta 1996.
 

Artikel bertopik biografi tokoh Sultan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Khairun_Jamil_dari_Ternate&oldid=21131918"