Jelaskan secara singkat sembilan kompetensi yang harus dimiliki guru dalam memasuki era 4 o

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol 14 No 2 (2019): EDISI DIES NATALIS XXXIV /
  4. Articles

DOI: https://doi.org/10.33654/jpl.v14i2.907

Keywords: Guru, Kompetensi Guru, Revolusi Industri 4.0

Guru sebagai agen perubahan dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Kompetensi guru menjadi bekal dalam menghadapi perubahan zaman. Di era revoluasi industri 4.0, kompetensi guru tidak sebatas nampak pada kehidupan nyata, namun dapat pula dicitrakan di dunia maya atau virtual. Oleh karena itu, guru harus proaktif dalam memanfaatkan perubahan iptek yang terjadi saat ini. Empat kompetensi guru harus dipadukan dengan kemajuan teknologi sehingga dapat diterima dikalangan peserta didik, teman sejawat, dan masyarakat luas.

Abstract viewed = 2303 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 1606 times

Berdasarkan Permendiknas No 16 Tahun 2007 , kompetensi profesional yang harus dimilki oleh seorang guru adalah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.  Hal ini sejalan dengan tuntutan pendidikan diera revolusi industri 4,0 yaitu pendidikan yang bercirikan pemanfatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan system cyber (cyber system).  Cyber System adalah sistem proses pembelajaran yang  dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas dan waktu.

Guru sebagai ujung tombak dalam pendidikan dituntut untuk terus  mengembangkan kompetensinya terutama di bidang TIK karena saat ini peserta didik yang dihadapi guru adalah generasi milineal yang  tidak asing lagi dengan dunia digital. Kemampuan mengajar tentunya tidak lepas dari kemampuan seorang pendidik menguasai teknologi Infomatika  didalam menunjang proses pembelajaran ataupun dalam mendukung administrasi pembelajaran. Kompetensi yang dibutuhkan dalam era pendidikan 4.0 adalah: pertama, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Dengan berpikir kritis dan berpikir kreatif ,peserta didik diharapkan  dapat memecahkan masalah dapat secara cepat, tepat, dan rasional yang melibatkan aktifitas mental dan intelektual. Guru harus mampu meramu pembelajaran sehingga dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik. Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif sebagai satu kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam abad 21. Pembelajaran mrupakan sarana yang sangat strategis untuk melatih dan meningkatkan komunikasi peserta didik, hal ini dapat berlangsung ketika bertanya, menjawab pertanyaan , atau menyampaikan pendapat. Ketrampilan kolaborasi  ditunjukkan dengan kemampuan dalam kerjasama, berkelompok dan kepemimpinan beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab. Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi. Tindakan ini perlu dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri 4.0. Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi. Literasi TIK menjadi kewajiban bagi guru agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Salah satu upaya  yang dilakukan oleh penulis untuk  mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesional  dibidang TIK adalah dengan mengikuti Program PembaTIK yaitu Pelatihan Berbasis TIK yang diadakan oleh Pustekkom Kemendikbud. Kegiatan pembaTIK   bertujuan untuk memilih Duta Rumah Belajar Tahun 2019. Adapun tugas Duta Rumah Belajar adalah melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang keberadaan portal Rumah Belajar milik Kemendikbud.

Rumah Belajar merupakan portal gratis milik Kemendikbud yang berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran. Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar. Pada menu Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung. Tahapan yang di lalui penulis  dalam mengikuti kegiatan PembaTIK pertama adalah melakukan pendaftaran secara  online di alamat http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/.

Sampai saat ini kegiatan PembaTIK sudah diikuti penulis  adalah Level 1, 2 dan level 3. Level 1 adalah level awal kegiatan PembaTIK yang  dilakukan secara Daring atau online Bimtek daring level 1 (Literasi TIK) merupakan tahapan pertama dalam pelaksanaan pemilihan Duta Rumah Belajar melalui program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK). Literasi teknologi merupakan tahapan mendasar yang akan mendorong dan memfasilitasi peserta menggunakan teknologi baru. Tahapan ini difokuskan pada pengembangan literasi teknologi guru untuk mengintegrasikan peralatan TIK ke dalam kurikulum. Hasil akhir tahap literasi ini adalah peserta bimtek mampu menguasai literasi TIK dasar, kompeten dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik agar mampu menguasai teknologi baru sebagai bekal bagi diri peserta didik dalam mengembangkan dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Pendaftaran  Level I kegiatan PembaTIK dimulai tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan April 2019.  Di wilayah Provinsi Jawa Timur kegiatan PembaTIK level I diikuti kurang lebih  3076 peserta, guru  dari semua jenjang pendidikan diseluruh wilayah Jawa Timur, secara Nasional Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah peserta tebesar di Indonesia. Tahap berikutnya, penulis mengikuti kelas  daring  yang telah ditentukan, oleh Pustekom yaitu di wilayah Provinsi Jawa Timur.  Ada 4 modul yang harus diunduh dan dipelajari secara mandiri oleh peserta PembaTIK level I . Pada tahap akhir level I peserta diwajibkan mengkuti ujian post tes secara daring melalui akun masing-masing waktunya bisa dipilih antara tanggal 9 Mei – 10 Mei 2019. Pengumuman PembaTIK level I diumumkan pada tanggal  16 Mei 2019, sejumlah kurang lebih  1500 guru  lolos dilevel ini dan berhak mengikuti PembaTIK level II.

Tahap PembaTIK level 2 adalah Implemetasi, bertujuan agar guru mampu memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk memberdayakan  siswa sehingga mampu menerapkan pengetahuan dari mata pelajaran yang diterimanya untuk memecahkan pemasalahan kompleks yang dihadapinya dalam lingkungan kerja dan masyarakat. PembaTIK level 2 dilaksanakan secara daring . kelas Daring  dimulai sejak  tanggal 12 – 26 Juni 2019. Terdapat 7 kelas di level 2 di Provinsi Jawa Timur . Bergabung di kelas  2C  , dengan pendampingan instruktur Duta Rumah Belajar  yang  selalu sabar  memberikan bimbingan dan motivasi kepada peserta manakala  peserta mendapatkan kesulitan ketika menyelesaikan tugas, demikian juga teman-teman di kelas saling berkomunikasi di group sosial media, para peserta berdiskusi dan  saling bertukar pikiran, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penuliis dibidang TIK misalnya bagaimana cara memproduksi  video pembelajaran yang baik, tutorial  dan aplikasi mengedit video seperti kinemaster, filmora dan camtasia, video scribe dan lain-lain. Pada Tahap 2 ini ada 4 modul yang harus diunduh dan dipelajari peserta secara mandiri.   Syarat lulus di level 2  , PembaTIK harus mendapatkan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. Nilai KKM merupakan perpaduan dari nilai tugas sebesar 60 % dan nilai ujian akhir sebesar 40%.
Selain mempelajari materi, mengerjakan tugas dan ujian akhir, peserta diwajibkan aktif dalam forum diskusi, keaktifan dalam forum diskusi menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan nilai tambah apabila nilai akhir tidak memenuhi KKM.  Diakhir pembelajaran peserta wajib mengerjakan 2 tugas yaitu membuat RPP terintegrasi TIK dengan memanfaatkan fitur Rumah Belajar serta  membuat video Pembelajaran berdurasi maksimal 7 menit

Melalui  Kegiatan PembaTIK level 2 ini penulis mendapatkan banyak pengalaman dengan  belajar mandiri dan aktivitas diskusi dengan teman dikelas daring PembaTIK level 2. Belajar secara mandiri dilakukan dengan beragam cara dan aktifitas, misalnya literasi maupun berselancar lewat internet dan mengikuti tutorial dari channel youtube. Kegiatan PembaTIK level 2 diumumkan pada tanggal 15 Juli 2019, dari 7 kelas di Provinsi Jatim hanya 30 peserta  terbaik di seluruh Jawa Timur yang berhasil lolos ke Bimtek PembaTIK level 3 di Provinsi.

Kegiatan PembaTIK level 3  sekaligus dalam rangka Pemilihan Duta Rumah Belajar 2019 adalah  tahap kreasi . Pada tahap ini guru-guru  yang berhasil lolos diundang secara tatap muka untuk mengikuti Bimtek pada tanggal 1 sampai 3 Agustus 2019 bertempat di Hotel Core Bonnet Jl. Manyar Kertoarjo V no 62 Surabaya. Kegiatan Bimtek level 3 diikuti oleh 30 peserta terbaik dikelas masing-masing, level 2 Selama 3 hari kegiatan bimtek peserta mendapatkan  beragam materi antara lain , pemanfaatan fitur Rumah Belajar, dan editing video  dengan menggunakan aplikasi Kinemaster di android dengan narasumber  berasal dari Pustekkom. Kegiatan yang tidak kalah seru adalah ketika  setiap peserta  melakukan shooting untuk menyempurnakan video pembelajaran yang telah dibuat.  Kegiatan Bimtek level 3  juga dihadiri oleh Kapustekkom Kemdikbud Bapak Gogot Suharwoto yang sekaligus menutup secara resmi kegiatan pembaTIK level 3 di tingkat provinsi Jawa Timur.  Setelah kegiatan bimtek  level 3  PembaTIK,  tugas berat menanti para calon Duta Belajar. Tugas pertama adalah menyempurnakan video pembelajaran, waktu menyelesaikan tugas adalah 2 minggu setelah  pelaksanaan PembaTIK level 3 di Provinsi. Tugas kedua peserta adalah membuat laporan yang berisi sosialisasi Rumah Belajar, penerapan model-model pembelajaran inovatif dengan memanafaatkan Rumah Belajar, beserta action plan. Sosialisasi yang dilakukan penulis dimulai dari intern sekolah penulis mengenalkan kepada peserta didiik di sekolah dan rekan-rekan sejawat  bagaimana cara  menggunakan  Rumah Belajar, mendaftar dan memanfaatkan fitur utama  Rumah Belajar yaitu Sumber Belajar, Bank Soal, BSE, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, dan Pengembangan Keprofesian Bekelanjutan  dan Kelas Maya. Kegiatan sosialisasi  mengenalkan Rumah Belajar juga dilakukan penulis di jenjang SD ,  SMP, dan SMA yang berada disekitar lingkungan sekolah penulis.

Dari kegiatan pengembangan diri melalui PembaTIK dari level 1 hingga level 3 ini penulis mendapatkan banyak pengetahuan dan ketrampilan. Antara lain pemanfaatan fitur-fitur utama pada  Rumah Belajar  misalnya Pemanfaatan  Sumber Belajar, Kelas Maya dan Bank soal serta fitur pendukung lainnya.  Penulis juga mendapatan ketrampilan bagaimana membuat video pembelajaran, yang baik dan model-model pembelajaran inovatif yang mendukung pembelajaran abad 21 misalnya Blended Learning, Flipped Classrom, Game Educatif. Kegiatan PembaTIK merupakan salah satu cara yang bisa digunakan guru umtuk mengembangkan kompetensi pedagogik dan professional di era revolosi Industri 4,0. Dengan Sumbr Daya Unggul kita bisa memajukan Indonesia.

Novi Indiyasari, S.Pd

Guru SMKN I Purwosari