Jelaskan pengaruh Islam dalam bidang budaya

tirto.id - Sebelum agama Islam masuk ke nusantara, sudah ada beberapa agama dan aliran kepercayaan yang dipegang teguh oleh masyarakat asli Indonesia. Agama maupun kepercayaan itu bahkan sudah mengakar hingga mempengaruhi dan membentuk budaya di tengah masyarakat.

Misalnya, sebelum Islam masuk ke nusantara, sebagian masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu dan Buddha. Eksistensi agama tersebut terlihat di berbagai produk budaya, adat, sampai kesenian.

Ketika Islam mulai diterima sebagian besar masyarakat Indonesia, terjadi pula perubahan sosial, adat hingga kebudayaan. Pengaruh Islam merembes pula dalam berbagai kesenian, adat istiadat dan budaya.

Namun, budaya lama tidak hilang sepenuhnya. Sebab, nilai-nilai Islam yang hidup di masyarakat nusantara kemudian mewarnai budaya dari era sebelumnya tanpa menghapusnya sama sekali.

Perluasan pengaruh Islam yang pesat di nusantara turut memicu terbentuknya akulturasi budaya. Jadi, budaya yang sudah mengakar di masyarakat bertemu dengan nilai-nilai Islam. Hasilnya ialah munculnya produk budaya baru yang tidak meninggalkan ciri khas kedua budaya.

Baca juga:

  • Contoh Akulturasi Budaya Betawi & Tionghoa dalam Sejarah Jakarta
  • Mengenal Hubungan Antarbudaya: Akulturasi dan Asimilasi

Contohnya terdapat penanggalan Islam yang dipadu dengan weton pada masyarakat Jawa, atau bangunan sejumlah masjid kuno yang memiliki gaya arsitektur candi-candi Hindu.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IX terbitan Kemdikbud (2014), ada beberapa contoh budaya nusantara yang dipengaruh nilai-nilai Islam, tetapi masih memuat unsur dari kultur lokal. Di antara contohnya adalah sebagai berikut.

1. Kalender Jawa

Kalender Jawa menjadi perpaduan antara kalender hijriah dengan penanggalan Jawa. Misalnya, bulan Muharam diganti menjadi Sura, Safar menjadi Sapar, dan sebagainya.

2. Bangunan masjid

Masjid yang merupakan hasil akulturasi budaya nampak pada bangunan masjid kuno. Misalnya, atap masjid berbentuk tumpang, merupakan akulturasi kultur Islam dengan budaya Hindu. Atap seperti ini ditemukan pula pada pura milik orang Hindu.

Hadirnya menara sebagai tempat mengumandangkan adzan juga bentuk akulturasi. Bangunannya dari terakota tersusun seperti candi. Contoh menara ini terlihat pada Masjid Kudus.

3. Seni ukir dan kaligrafi

Seni ukir yang menjadi hasil akulturasi budaya lokal dengan Islam bisa ditemukan pada berbagai bentuk. Misalnya, ukiran di hiasan masjid, bangunan makam di bagian jirat, nisan, cungkup, dan tiang cungkup. Motifnya antara lain daun, bunga, bukit karang, pemandangan alam, dan kaligrafi.

Kaligrafi Islam ditemukan pada banyak masjid kuno. Tidak hanya dahulu saja, ukiran kaligrafi juga masih tersemat pada masjid-masjid kekinian di dinding hingga mimbar. Tidak jarang, kaligrafi itu terukir di kayu dengan motif khas budaya lokal.

4. Seni tari dan musik

Bentuk tarian lokal yang diwarnai oleh budaya Islam misalnya tari Zipin. Tari ini diiringi oleh musik dengan nada qasidah dan gambus. Zipin umumnya dipertontonkan dalam upacara atau perayaan tertentu seperti khitanan, pernikahan, dan hari bedar.

Tari lainnya yang dipengaruhi budaya Islam adalah tari Seudati dari Aceh, yang kerap disebut tari Saman. Penarinya ada 8 orang yang menggerakkan tari Saman sembari menyanyikan salawat.

Di musik, terdapat seni musik rebana, hadrah, qasidah, nasyid, dan gambus. Hadrah, misalnya, menampilkan seni musik hasil perpaduan alat musik perkusi rebana. Musik ini biasa menampilkan lagu salawat maupun pujian pada Allah.

5. Seni pertunjukan

Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang memadukan budaya Jawa dengan unsur Islam. Wayang masih lestari sampai sekarang. Cerita wayang memiliki pesan moral berdasar filsafat hidup orang Jawa, yang diiringi musik gamelan. Cerita dalam wayang mengadopsi epos Mahabharatha yang lahir dari agama Hindu, cerita-cerita lisan di budaya lokal Jawa, hingga kisah-kisah lain hasil kreasi para dalang.

6. Seni sastra

Seni sastra yang diwarnai nilai-nilai Islam antara lain babad, hikayat, dan suluk. Babad merupakan dongeng yang diubah menjadi cerita sejarah. Contohnya, Babad Tanah Jawi atau Babad Cirebon.

Adapun hikayat ialah cerita atau dongeng yang berisi berbagai hal penuh keajaiban dan keanehan, seperti Hikayat Bayan Budiman. Lalu, Suluk adalah kitab-kitab yang menjelaskan bab tasawuf.

Baca juga:

  • Bagaimana Menangani Masalah karena Keberagaman Budaya di Indonesia?
  • Akulturasi Budaya dalam Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Baca juga artikel terkait BUDAYA ISLAM atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/add)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui jalur perdagangan dari Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter yang khas pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia.

Kombinasi antara dua entitas budaya yang berbeda ini, di samping juga unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk sebelumnya dan kebudayaan barat yang masuk pada era kolonial, menghasilkan keragaman budaya yang sangat kaya.

Seiring waktu, kekayaan budaya ini mengalami pasang dan surut, sehingga berbagai upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak ditelan zaman. Hal inilah yang mendasari munculnya gagasan pendirian Museum Istiqlal di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Museum yang berdiri berdampingan dengan Museum Bayt Al-Qur’an ini sejak awal dicita-citakan untuk merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam.

Keragaman suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki warna tersendiri. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari berbagai daerah yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri dari karya arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan, dan karya seni kaligrafi diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya Islam yang dimiliki nusantara.

Artikel menarik lainnya:

Di antara koleksi museum ini antara lain arsip foto arsitektur masjid-masjid di berbagai pelosok tanah air. Di samping itu, ditampilkan pula beraneka jenis pakaian tradisional yang mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat seperti busana tradisional Aceh, aneka tenun songket dari beberapa daerah di Sumatera, dan aneka motif tekstil baik tradisional maupun kontemporer. Terdapat pula beberapa naskah kuno berbahasa arab, berbagai guci tanah liat, dan replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan masyarakat Islam di Indonesia. [Ardee/IndonesiaKaya]

Sebagaimana diketahui bahwa penyebaran budaya Islam di Indonesia berlangsung secara damai. Islam berkembang lewat perantaraan bahasa Arab. Pada perkembangannya, terjadi proses saling pengaruh antara Islam yang sudah terakulturasi dengan budaya lokal dengan Islam yang baru masuk dari wilayah Timur Tengah.

Agama Islam dalam waktu yang relatif cepat, ternyata agama Islam dapat diterima dengan baik oleh sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia yang pada saat itu bergelar nusantara, mulai dari rakyat jelata hingga raja-raja.

Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke-6 H (abad ke 12 M) dan tahun-tahun selanjutnya, berhasil menjadi kekuatan muslim Indonesia yang ditakuti dan diperhitungkan.

Masuknya pengaruh Islam di Indonesia memberikan dampak dalam banyak kehidupan masyarkat nusantara apabila diperhatikan lebih mendalam baik itu dari bidang politik, pertahanan, sosial budayaa, kesenian dan pada tataran moralitas warga nusantara.

Sampai sekarang perkembangan Agama Islam di Indonesia menjadi seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia apalagi saat ini menjadi agama dengan mayoritas dianut oleh rakyat Indonesia.

Dalam ha politik, agama Islam memegang suara pemilih terbanyak dengan sistem pemilu yang dipakai, maka agama Islam merupakan agama yang dapat menjadi agama yang dapat mengubah kebijakan pemerintah sebab dengan asas dimana kedaulatan rakyat yang utama maka apabila rakyat berkehendak untuk mengganti kebijakan maka dapat terjadi.

Seperti kasus yang pernah terjadi pada ahok yang diketahui melakukan pencemaran nama baik atau penistaan terhadap agama Islam membuat ahok dijadikan tersangka. Walau pada saat itu banyak orang elit yang ingin menyelamatkan ahok.

Berkaca dari hal itu, bagaimana pengaruh islam jika dibandingkan saat dulu saat masih Indonesia berjuluk nusantara masa dimana kerajaan berjaya. Diketahui bahwa awal masuknya Indonesia dengan ringkasan teori yang dapat dihimpun penulis dimana Islam masuk melalui pedagang gujarat, India.

Selain itu ada yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Nusantara melalui pedagang yang berasal dari Persia yang kemungkinan besar berasal dari Iran. Selain dari india dan Persia, ada juga teori mengatakan berasal dari China karena Raden Patah yang beragama Islam diketahui pemimpin Kerajaan Demak ini memiliki keturunan China.

Namun yang paling menguatkan dan banyaknya dukungan dari para ahli dimana Islam masuk ke Indonesia melalui bangsa Arab sendiri atau musafir arab yang memiliki semangat dan bertugas untuk menyebarkan Islam. Sebab melihat dari Kerajaan Islam terbesar yakni Samudra Pasai yang terbentuk tahun 1267-1521 kebanyakan bermashab Syafiee yang tiada lain adalah mashab terkenal di Arab.

Selain dari itu, penyebaran Islam pada dasarnya hingga mampu menjadi sebuah kerajaan yang notabenenya adalah agama pendatang yang sebelum itu nusantara kebanyakan beragam Hindu Bundha. Namun dengan ajaran yang mudah diterima membuat Kerajaan Islam pertama terbentuk yakni Kerajaan Perlak tahun 840-1292 M di wilayah Aceh Timur.

Apalagi untuk didaerah Jawa terdapat berbagai kelompok ulama Islam yang memiliki semangat dalam berdakwah ini yang dikenal suka berdakwah disebut Wali Songo berhasil menjadi sesesok yang mampu mempengaruhi kerajaan yang ada di Jawa hingga Islam tersebar di berbagai Kerajaan di Jawa begitupula dengan di berbagai daerah.

Jelaskan pengaruh Islam dalam bidang budaya
Pengaruh Islam Terhadap Nusantara Bidang Sosial Budaya dan Kesenian

Melalui penyebaran Islam yang terus berlangsung dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua membuat banyak pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan termasuk pengaruh dalam bidang sosial budaya dan kesenian. Adapun apa saja pengaruh tersebut dapat dilihat dibawah ini..

1. Seni Bangunan

Seni dan arsitektur bangunan islam di Indonesia yang terkenal adalah Masjid dengan menaranya, dan Makam. Sebagai tempat ibadah, bangunan mesjid mendapat akulturasi yang berbeda sebab merupakan peninggalan kebudayaan nenek moyang, yang diketahui menyerupai bangunan candi, dan begitupula makam akan yang diberikan batu nisan yang tidak lagi menyerupai candi.

2. Aksara dan Seni Sastra

Islam juga terkenal dengan kaligrafi arab, yang dimana pengaruh Islam banyak didalamnya yakni:

  • Syair berasal dari perkataan arab, untuk menamakan karya sastra yang berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contohnya adalah Syair Sang Tua.
  • Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng, yang ditulis dalam bentuk karangan atau prosa. Contohnya: Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam.
  • Babad hampir sama dengan hikayat namun penulisannya seperti sejarah tapi sesuai fakta akan tetapi bercampur mitos, dan kepercayaan. Contohnya babad Tanah Jawi,Babad Cirebon, Babad Mataram dan Babad surakarta.
  • Suluk ialah karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya seputar tasawufnya. Contohnya adalah Suluk sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk malang sumirang.

3. Kesenian

  • Seudati merupakan tarian dari Aceh yang di bawakan oleh delapan orang dengan melantunkan syair yang isinya Sholawat Nabi. Kata Seudati berasal dari kata Syaidati yang artinya permainan orang-orang besar.
  • Wayang pertunjukan wayang sudah ada dejak zaman Hindu-Budha ,akan tetapi pada zaman islam kesenian ini terus di kembangkan sebagai sarana untuk berdakwah. Kemudian dari cerita Amir Hamzah muncullhah Wayang Golek.
  • Permainan Debus merupakan tarian yang pada puncak acara, para penari menusukan benda tajam ketubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini di awali dengan pembacaan ayat-ayat dalam Al-Quran dan Sholawat Nabi.
  • Sungkeman. Kebiasaan ini berasal dari pulau Jawa yang umumnya dilakukan pada saat Hari Raya dan pada upacara pernikahan, tetapi kadang kala dilakukan juga setiap kali bertemu.
  • Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
  • Maulid Nabi adalah kenduri yang dilakukan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah informasi mengenai Pengaruh Islam Terhadap Nusantara Bidang Sosial Budaya dan Kesenian. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.