Jelaskan pengamalan perilaku manusia dengan lingkungan Seni Budaya

Jelaskan pengamalan perilaku manusia dengan lingkungan Seni Budaya

refleksi


sumber ilustrasi : Aluspiah

  Membudayakan Seni Dalam Kehidupan Sehari-hari

   Sudah bukan rahasia lagi ,jika dalam kehidupan ini kita membutuhkan seni untuk lebih melengkapi kehidupan kita. Seni sebagai kebutuhan seperti sandang pangan tentu sangat menunjang kelengkapan hidup kita sehari-hari. Tanpa semua itu tentu hidup ini tak terasa lengkap, kebutuhan akan alat-alat dapur, pakaian, hiburan, olah gerak/tari dan film.

Sepantasnya kita dapat membudayakan seni yang secara luas dimaknai sebagai keindahan. Pernahkah kita menyadari jika apa yg kita lakukan sehari-hari erat kaitannya dengan seni? Misalnya kita berpakaian tentu butuh pakaian yang indah. Kita refresing butuh hiburan dengan mendengar musik, menonton film, senam dsb.

     Bagaimana kita menyikapi kehadiran seni dalam kehidupan sehari-hari yang kadang kita tak sadari kehadirannya dalam kehidupan disekitar kita. Sudah pasti berusaha melakukan pembiasaan, dalam kata lain membudayakan seni, yang sebenarnya sangat mudah, kita mulai dari hal-hal  kecil seperti kebersihan diri, bersih itu indah dan sesuatu yang indah adalah seni. Demikianlah cara termudah dalam membudayakan seni, disamping mempelajari dengan sungguh-sungguh seni-seni lainnya dalam artian seni yang sifatnya hakiki, seperti, seni rupa,musik,tari dan teater. Pada implementasinya mengapresiasi dan berkreasi seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan pameran.

      Melalui pendidikan seni budaya, berarti kita turut membudayakan seni seperti yang kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari,untuk itu mempelajari dan menerapkan seni dalam keseharian sama dengan melestarikan atau membudayakan seni.

Setiap manusia diberikan kelebihan oleh Allah. Melalui kelebihan itu, Manusia sebagai hamba  Allah sepatutnya dapat mengolah kelebihan itu sebagai bakat yg dititpkan Allah padanya. Untuk itu penerapan segi2 seni dalam kehidupannya ,adalah wujud nyata membudayakan seni sekaligus mencoba untuk meresapi keindahan yg terdapat dalam karya seni.

   Seni sebagai sarana untuk memajukan manusia yg ingin mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, sudah pasti akan menghasilkan seniman-seniman serta kriyawan-kriyawan yang berbakat, seperti yang sering kita jumpai,baik itu dalam seni rupa dua dimensi, Seni rupa tiga dimensi, musik ,tari dan teater.

Perkembangan zaman juga sangat mempengaruhi perubahan dari berbagai macam karya seni tersebut. Intinya seni berkembang seiring dengan perkembangan zaman, hingga melhirkan karya seni rupa modern yang dikenal dengan nama seni posmodern.

      Melestarikan karya seni berarti telah membudayakan karya-karya tersebut, salah satu prinsip-prinsip yang harus diikuti adalah dengan jalan mempelajarinya serta menerapkannya dalam kehidupan sebagai manusia yg cinta akan keindahan. Salah satu cara yang kita lakukan untuk mewujudkan itu adalah melalui latihan secara terus menerus serta aktif dalam menguji kemampuan masing-masing, hingga karya tersebut dapat berkembang secara universal, tidak hanya berkembang dalam lingkungannya tapi bisa dinikmat oleh masyarakat luas dalam kehidupan sehari harinya.

Sebelum membahas perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat, perlu dipahami terlebih dahulu hakikat dan pengertian kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasa sansakerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal dan nalar. Jadi kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Kata budaya sering juga dipadankan atau disamakan dengan kata adab, yang menunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah, misalnya kesenian, sopan santun, dan ilmu pengetahuan, adalah peradaban atau kebudayaan. Namun, menurut Van Peursen dewasa ini, filsafat kebudayaan modern akan meninjau kebudayaan terutama dari sudut policy (kebijaksanaan) tertentu, sebagai suatu strategi atau masterplan bagi hari depan. Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang; berlainan dengan hewan-hewan maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah-tengah alam, melainkan selalu mengubah alam itu.

Kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu :

  1. Kebudayaan sebagai konsep. Wujud ideal kebudayaan sebagai konsep adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  2. Kebudayaan sebagai aktivitas. Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  3.  Kebudayaan sebagai artefak. Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Dengan klasifikasi seperti ini seluruh aktivitas interaksi manusia dengan Tuhan, interaksi dengan masyarakat, dan interaksi dengan alam, semuanya adalah kebudayaan.


Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri, para siswa dapat mengembangkan potensi perilaku yang baik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya. Mengembangkan sikap ramah, dan rendah hati dalam berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan sosial serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia.

C. Mengamalkan Perilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat...................4D. Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya....................................5E. Rangkuman...........................................................................................................................5F.Refleksi..................................................................................................................................5G. Uji Kompetensi......................................................................................................................6BAB 2MENGANALISIS, KONSEP, UNSUR, PRINSIP, BAHAN DANTEKNIK BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI...............................................7BAB 4BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK.......12A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi......................................................................................12B. Tujuan Penciptaan.................................................................................................................12C. Proses Kreatif........................................................................................................................12A. Konsep...................................................................................................................................8B. Unsur.....................................................................................................................................8C. Prinsip...................................................................................................................................8D. Bahan....................................................................................................................................9E. Teknik....................................................................................................................................9BAB 3MENGANALISIS JENIS, TEMA, FUNGSI, DAN NILAI ESTETISKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI.................................................................10A. Jenis......................................................................................................................................10B. Tema......................................................................................................................................11C. Fungsi....................................................................................................................................11D. Nilai Estetis...........................................................................................................................11KATA PENGANTAR........................................................................................................iiiDAFTAR ISI...................................................................................................................iv

Jawaban:

Bagian penting dari mengamalkan perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan masyarakat adalah Interaksi antara Masyarakat.

Penjelasan:

Kata budaya tidak lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan akal, budi dan wujud dari hal yang turun temurun dalam masyarakat. Menjadi manusia yang berbudaya bukan hanya dalam mencintai kebudayaan yang telah diwariskan dalam lingkungan masyarakat saja. Lebih dari itu, menjadi manusia berbudaya adalah tentang interaksinya dengan alam, interaksi dengan sesama manusia dan lingkungannya.

Budaya tiap daerah tentunya berbeda-beda sesuai dengan apa yang diwariskan oleh para leluhurnya. Oleh karena itu, manusia berbudaya bukan yang berperilaku mengedepankan budayanya sendiri. Akan tetapi, perilaku manusia berbudaya adalah manusia yang dapat berinteraksi dengan manusia lain serta menghargai budayanya. Budaya itu bukan hanya tentang bahasa tapi juga pakaian sampai kesenian dalam masyarakat.

Mengamalkan perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan masyarakat salah satunya dengan menerapkan norma-norma yang berbudi luhur. Budaya sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sehingga ada beberapa hal untuk mengamalkannya. Hal tersebut yaitu :

  1. Menerapkan sikap ramah, sopan santun saat berinteraksi baik dengan yang lebih tua, ataupun lebih muda.
  2. Para budayawan dan seniman sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia berbudaya. Sehingga menjalin hubungan yang baik dengan para budayawan tersebut bisa membuat masyarakat mengetahui budaya dan mengamalkan budaya yang turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
  3. Berinteraksi dengan lingkungan sosial dapat membuat masyarakat memahami pentingnya berperilaku manusia berbudaya.
  4. Menempatkan diri sebagai manusia berbudaya tidak hanya dilakukan dalam kalangan lingkungan sekitar saja tetapi juga dalam masyarakat dunia. Berinteraksi dengan yang memiliki budaya sama maupun budaya berbeda bahwa manusia berbudaya akan saling menghargai.
  5. Melestarikan budaya juga menjadi salah satu cara mengamalkan perilaku manusia berbudaya. Contoh dalam melestarikan budaya di kehidupan masyarakat seperti ikut dalam kegiatan budaya, mengenakan batik, atau menerapkan budaya dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan atau lainnya.

Pelajari lebih lanjut :

  • Pelajari lebih lanjut tentang materi Budaya : //brainly.co.id/tugas/2890756
  • Pelajari lebih lanjut tentang materi Interaksi : //brainly.co.id/tugas/32890440

#BelajarBersamaBrainly

BerandaSeni Budaya 11Mengamalkan Perilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sebelum membahas perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat, perlu dipahami terlebih dahulu hakikat dan pengertian kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal dan nalar. Jadi kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan memiliki tiga wujud, [1] kebudayaan sebagai konsep, [2] kebudayaan sebagai aktivitas, dan [3] kebudayaan sebagai artefak. Dengan klasifkasi seperti ini seluruh aktivitas interaksi manusia dengan Tuhan, interaksi dengan masyarakat, dan interaksi dengan alam, semuanya adalah kebudayaan. Kata budaya sering juga dipadankan dengan kata adab, yang menunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah. Misalnya, kesenian, sopan santun, dan ilmu pengetahuan, adalah peradaban atau kebudayaan. Namun menurut Van Peursen, dewasa ini flsafat kebudayaan modern akan meninjau kebudayaan terutama dari sudut policy tertentu, sebagai satu strategi atau master plan bagi hari depan. Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang. Berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah-tengah alam, melainkan selalu mengubah alam itu. Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri, orang dapat mengembangkan potensi perilaku yang baik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya. Mengembangkan sikap ramah, dan rendah hati dalam berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan sosial serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia.

Video yang berhubungan